Nama Mahasiswa : Lewi Martua M. Tanggal Pemeriksaan :
NPM : 10520560 Nama Asisten :
Kelas : 1PA13 Paraf Asisten :
1. Percobaan : Indera Pendengaran
Nama Percobaan : Keseimbangan Nama Subjek Percobaan : Lewi Martua Mikhael Tempat Percobaan : Rumah a. Tujuan Percobaan : Untuk memahami bahwa cairan endolimph dan perilimph yang terdapat pada telinga bila bergejolak (goyang) akan menyebabkan keseimbangan seseorang terganggu; memahami bahwa keseimbangan yang terganggu mudah dikembalikan seperti sediakala; melihat adanya nistagmus. b. Dasar Teori : Menurut John Gibson (2002), kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus berperan dalam keseimbangan posisi kepala dan bahu. Kanalis semisirkularis berperan dalam gerakan kepala berputar. Gerakan ini menghasilkan gerakan pada endolimf dalam kanalis semisirkularis yang merangsang sel-sel rambut. Otolit sakulus dan utrikulus bergerak oleh perubahan posisi kepala dan dengan demikian mencetuskan gerakan sel rambut di daerah tersebut. Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat nervus kranialis ke delapan (nervus auditorius) pars vestibularis ke otak tengah, medulla oblongata, serebelum, dan medulla spinalis. Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher, mata, badan dan ekstermitas untuk mempertahankan keseimbangan postur dan mata dapat difiksasi pada obyek yang bergerak. Menurut (2018), telinga bagian dalam (Labyrin) itu merupakan bagian terpenting dari telinga, labyrin adalah suatu rongga berisi cairan perilimpe dan letaknya di tulang pelipis yang berfungsi melindungi bagian dalam. Dilihat dari segi anatomi, telinga bagian dalam terdapat serambi (vertibule), saluran-saluran gelung (canalis semi curcularis), rumah siput (cochlea). Serambi ini berhubungan dengan saluran- saluran gelung dan dengan cochlea, saluran- saluran gelung ini merupakan alat keseimbangan, sedangkan cochlea merupakan bagian dari indra pendengaran. Menurut Johan Harlan (2018), gerakan kepala akan menggerakkan duktus semisirkularis. Cairan yang mengisi duktus cenderung ‘tertinggal’ karena kelembamannya, menimbulkan perbedaan tekanan di sepanjang kupula. perbedaan tekanan ini menggerakkan rambut dan menstimulasi sel rambut, sehingga terjadi pelepasan neurotransmitter yang mengaktivasi ujung sel saraf yang bersinapsis dengan sel rambut (gambar 9.14). Stimulasi sel rambut hanya terjadi jika gerakan cairan duktus ‘tertinggal’ oleh gerakan kepala, yaitu pada saat terjadi percepatan (atau perlambatan) gerakan kepala. c. Alat yang Digunakan : Tidak ada d. Jalannya Percobaan : 1.1 Praktikkan berjalan lurus sambil menghadap kedepan sepanjang ±3.5 m, lalu memutar balik sambi menghentakkan kepala kearah kanan dan menahan kepala menghadap kanan, lalu berjalan ke titik semula. e. Hasil Percobaan : 1.1 Saat pratikkan berjalan menghadap kedepan, pratikkan berjalan dengan lurus, saat memutar balik sambil menghentakkan kepala, jalan pratikkan menjadi bergelombang. f. Kesimpulan : Pada telinga dalam terdapat kanalis semisirkularis untuk keseimbangan yang terisi dengan cairan. Cairan tersebut akan ikut bergeser jika badan kita bergerak. Saat berjalan lurus, cairan tersebut stabil sehingga otak kita merespon bahwa kita sedang dalam kondisi seimbang dan dapat berjalan lurus, tetapi setelah kita menghadapkan kepala sambil berbalik badan dan langsung berjalan, cairan tersebut akan terguncang dan akan langsung memberi sinyal keotak agar segera diseimbangkan sehingga kita berusaha untuk berjalan lurus tetapi masih berkelok-kelok. g. Daftar Pustaka : Iswari, Mega, dan Nurhastuti. (2018). Anatomi, fisiologi, dan genetic. Kuningan: Goresan Pena Gibson, John. (2003). Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Harlan, Johan. (2018). Psikologi faal. Jakarta: Penerbit Gunadarma