Disusun Oleh :
LINGGA CARAKA PUTRI
201610330311114
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
Rangkuman fisiologi
Fisiologi Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan
dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam pembentukan
keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah:
menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk
mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta
menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. Komponen-
komponen pengontrol keseimbangan adalah sistem informasi sensoris. Sistem
informasi sensoris meliputi visual, vestibular, dan somatosensoris.
a. Visual
Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Keseimbangan akan
terus berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus pada titik
utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama
melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber utama
informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang
peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan
tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal
dari obyek sesuai jarak pandang. Dengan informasi visual, maka tubuh dapat
menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas
sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh.
b. Sistem vestibular Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang
berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata.
Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga khususnya telinga bagian
dalam. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus,
serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem
labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan
percepatan perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka
mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka
meneruskan pesan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang
berlokasi di batang otak. Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular
tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri. Nukleus
vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi,
dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron
melalui medulla spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otototot
proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural).
Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan
keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural. Lebih jelasnya akan
dijelaskan di bawah.
c. Somatosensoris
Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif.
Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula
spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi
ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.
Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung
pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra
tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan
ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan
lain , serta otot di proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam
ruang.
APPARATUS VESTIBULARIS
Dalam telinga bagian dalam khususnya, terdapat ruangan yang tereta dalam
bagian petrosa atau bagian seperti batu yang keras tulang temporal yang disebut
dengan labirin tulang atau labirin osseus. Didalam dari labirin ini terdapat labirin
membranosa yang merupakan bagian terpenting dari apparatus vestibular.
Didalam labirin ini khusunya terdapat koklea (duktus koklearis), tiga kanalis
semisirkularis ( kanalis semisirkularis anterior, lateral, dan posterior), dan juga
dua rungan besar yang disebut utrikulus dan sakulus. Koklea memang hampir
tidak memiliki pengaruh penting terhadap keseimbangan tubuh, namun kanalis
semisirkularis, utrikulus, dan sakulus memiliki peranan yang sangat besar
terhadap apparatus vestibular.
Apparatus vestibularis dapat mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.
Seperti di dalam koklea semua organ apparatus vestibular mengandung endolimfe
yang mana dibagiaan luarnya dilapisi dengan perilimfe. Selayanknya pula
organon corti, masing masing bagiana dalam apparatus vestibular juga memiliki
sel rambut yang berespon ketika tubuh mendeteksi rangsangan ketidakseimbangan
tertentu. Sel rambut ini dapat mengalami depolarisasi dan juga hiperpolarisasi
sesuai dengan pergerakan arah gerakan cairan yang juga akan diikuti oleh
pergerakan komponen sel rambut.
Keterangan diatas akan diperjelas dengan gambar berikut ini:
Peran Kanalis Semisirkularis
Kanalis semisirkularis mendeteksi gerak akselerasi dan deselerasi rotational
angular kepala. Misalnya seperti menengok, berputar, atau sedang menari balet.
Terdapat tiga kanalis semisirkularis di setiap apparatus vestibular, yang terdiri dari
kanalis semisirkularis anterior, kanalis semisirkularis lateral dan kanalis
semisirkularis posterior. Masing masing kanalis semisirkularis ini tersusun tegak
lurus antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga kanalis semisirkularis ini
mempresentasikan ketiga bidang dalam ruang. Setiap kanalis semisirkulars
mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Kanalis semisirkularis anterior mendeteksi
pergerakan kepala menunduk dan menengadah layaknya orang yang sedang
mengangguk atau berkata “yes”, kanalis semisirkularis lateral mendeteksi
pergerakan kepala menoleh kesamping kanan kiri layaknya seperti orang yang
sedang menggeleng atau berkata “no”, sedangkan kanalis semisirkulari posterior
mendetekasi pergerakan kepala ke kanan dan ke kiri. Di setiap ujung dari kanalis
semisirkularis terdapat area pembesaran yang disebut dengan ampula. Di dalam
ampula ini terdapat organ sensorik kanalis semisrkularis yang disebut dengan
krista ampullaris. Didalam puncak krista ampullaris terdapat jaringan ikat longgar
massa gelatinosa yang disebut dengan kupula. Di dalam ampulla ini juga terdapat
cairan endolimfe yang berfungsi apabila kepala seseorang di putar dengan arah
putaran tertentu innersia menyebabkan cairan endolimfe ini mempertahankan diri
untuk tidak ikut bergerak, namun kanalis semisirkularisnya tetap bergerak sesuai
dengan pergerakan kepala. Akibatnya, cairan endolimfe tadi akan bergerak jatuh
ke ampula sehingga dapat menggerakkan kupula ke salah satu sisi. Di dalam
kupula terdapat penjuluran stereo silia dari puncak sel –sel rambut yang terletak di
organ sensorik krista ampularis. Apabila kupula bergerka ke arah kinosilia (sel
rambut terpanjang) maka akan terjadi depolarisasi, sedangkan pembengkokan
kupula yang berlawanan arah dengan kinosilia akan menyebabkan terjadinya
hiperpolarisasi. Terjadinya depolarisasi maupun hiperpolarisasi ini kemudian sel-
sel rambut tersebut akan mengirimkan sinyal-sinyal kedalam sistem saraf pusat
tentang perubahan perputaran kepala k arah tiga bidang ruangan yang tadi telah
dijelaskan di atas melalui nervus vestibularis.
Penjelasan lebih lanjut tantang pergerakan stereosilia akan diperjelas dengan
gambar dibawah ini:
B. TES JATUH
1) Dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan sehingga kepala membentuk
sudut 120 derajat, Orang coba diputar di atas kursi Barany menurut arah jarum
jam sebanyak 10 kali.
2) Orang coba berhenti sambil membuka matanya, dan menegakkan kepala serta
badannya.
3) Perhatikan kemana dia akan jatuh dan tanyakan kepada Orang coba kemana
rasanya ia akan terjatuh.
4) Ulangi tes jatuh ini dengan:
a). Memiringkan kepala ke arah bahu kanan sehingga kepala miring 90 derajat
terhadap posisi normal.
b). Menengadahkan kepala ke belakang sehingga membuat sudut 60 derajat
terhadap posisi normal.
1.4 Pembahasan
Pada saat Orang coba diputar dengan kursi barany ke arah kanan dan
menundukkan kepala 30 derajat , kanalis semisirkularis yang terletak pada bidang
datar adalah kanalis semisirkularis lateral. Pada mata Orang coba terjadi
nistagmus horizontal. Arah komponen lambatnya ke kiri dan sebagai kompensasi,
mata bergerak ke arah kanan. Pada tes penyimpangan atau tunjuk cepat, pada
orang coba terjadi nistagmus. Saat mata orang coba dalam keadaan tertutup dan
diperintahkan untuk menyentuh ujung jari orang yang di depannya dengan jarinya
sendiri, terdapat koordinasi yang salah dari orang coba. Orang coba menyentuh
sebelah kanan jari orang yang di depannya. Hal itu terjadi karena sensasi
perputaran yang dialaminya. Namun, setelah mata dibuka dan nistagmus sudah
mulai hilang, orang coba dapat menyentuh jari tangan pemeriksa dengan tepat.
Pada tes sensasi, kursi barany yang diduduki orang coba diputar ke arah kanan,
diputar secara perlahan. Pada tahap ini, orang coba masih bisa mengatakan arah
putaran dengan benar. Setelah itu, kursi diputar dengan cepat secara konstan. Pada
tahap ini, orang coba tidak bisa mengatakan arah putaran dengan benar. Hal itu
disebabkan karena kupula dalam posisi tegak sehingga orang coba merasa
tidak berputar. Pada tes jatuh, setelah orang coba diputar searah jarum jam dan
kepala dimiringkan 90 derajat ke kanan, tubuh orang coba jatuh ke belakang. Hal
ini disebabkan karena pada saat kepala dimiringkan 90 derajat , kanalis
semisirkularis posterior berada pada bidang datar. Saat kepala ditegakkan
kembali, endolimfe masih berputar ke arah depan sehingga sebagai kompensasi,
tubuh jatuh ke belakang. Pada percobaan selanjutnya, orang coba diputar dengan
menengadahkan kepalanya ke belakang sebesar 60 derajat . Kanalis semisirkularis
yang terletak pada bidang datar adalah kanalis semisirkularis anterior. Setelah
diputar, orang coba merasa tubuhnya jatuh ke kanan dan sebagai kompensasi,
tubuhnya jatuh ke kiri. 1.5 Kesimpulan Aparatus vestibularis memiliki peran
penting bagi keseimbangan dengan mendeteksi posisi, gerakan kepala, dan
gerakan mata. Nistagmus yang terjadi adalah hilangnya keseimbangan akibat
gangguan fungsi jaras yang melewati flokulonodularis serebelum dari kanalis
semisirkularis. Kanalis semisirkularis memiliki peran untuk mendeteksi akselerasi
atau deselerasi kepala rotasional atau angular. Gerakan endolimfe pada kanalis
bergerak berlawanan dengan gerakan badan ketika badan berputar. Sensasi jatuh
yang terjadi akan searah dengan putaran yang diberikan, namun kompensasinya
akan berlawanan dengan putaran yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA