Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem keseimbangan manusia bergantung kepada telinga dalam, mata, dan otot dan

sendi untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya tentang pergerakan dan orientasi

tubuh di dalam ruang. Alat keseimbangan terdapat di telinga dalam, terlindung oleh tulang

yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh.

Jika telinga dalam atau elemen sistem keseimbangan rusak, dapat menyebabkan

vertigo, pusing, ketidakseimbangan dan gejala lainnya. Banyak gangguan yang terdapat pada

telinga dalam yang bermanifestasi terhadap gangguan keseimbangan tubuh.

Fisiologi telinga berguna untuk mengetahui proses dari fungsi organ tersebut. Dalam

laporan ini akan dijelaskan lebih lanjut bagaimana fisiologi telinga sebagai fungsi

keseimbangan.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui fisiologi telinga berguna

untuk mengetahui proses dari fungsi organ tersebut. Dalam laporan ini akan dijelaskan

lebih lanjut bagaimana fisiologi keseimbangan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Organ Keseimbangan pada Telinga

Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak ditelinga dalam (labirin), terlindungi oleh
tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Labirin secara umum adalah telinga
dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan sebagai alat keseimbangan. Labirin terdiri atas
labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran terletak dalam labirin tulang dan
bentuknya hampir menurut bentuk labirin tulang. Antara labirin tulang dan labirin membran
terdapat perilimfa (tinggi natrium rendah kalium), sedangkan endolimfa (tinggi kalium dan
rendah natrium) terdapat di dalam labirin membran. Berat jenis cairan endolimfa lebih tinggi
dari pada cairan perilimfa. Ujung saraf vestibuler berada dalam labirin membran yang
terapung dalam perilimfa, yang berada dalam labirin tulang. Tulang labirin, terdiri dari bagian
vestibuler (kanalis semisirkularis, utriculus, sacculus) dan bagian koklea. Setiap labirin terdiri
dari 3 kanalis semi sirkularis (kss), yaitu kss horizontal (lateral), kss anterior (superior), dan
kss posterior (inferior). Selain 3 kanalis ini terdapat pula utrikulus dan sakulus.
Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi oleh sel-sel rambut.

Menutupi sel-sel rambut ini adalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh silia dan pada
lapisan ini terdapat pula otolit yang mengandung kalsium dan dengan berat jenis yang lebih
besar daripada endolimfe. Karena pengaruh gravitasi, maka gaya dari otolit akan
membengkokkan silia sel-sel rambut dan menimbulkan rangsangan pada reseptor.

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui suatu duktus yang sempit yang juga
merupakan saluran menuju sakus endolimfatikus. Makula utrikulus terletak pada bidang yang
tegak lurus terhadap makula sakulus. Ketiga kanalis semisirkularis bermuara pada utrikulus.
Masing-masing kanalis mempunyai suatu ujung yang melebar membentuk ampula dan
mengandung sel-sel rambut krista. Sel- sel rambut menonjol pada pada suatu kupula
gelatinosa. Gerakan endolimfe dalam kanalis semisirkularis akan menggerakan kupula yang
selanjutnya akan membengkokkan silia sel-sel rambut krista dan merangsang sel reseptor.

Jalur saraf yang dilalui dimulai dari nervus-nervus dari utriculus, saculus dan kanalis
semisirkularis membentuk suatu ganglion vestibularis. Jalur keseimbangan terbagi 2 neuron;
neuron ke 1; Sel-sel bipolar dari ganglion vestibularis. Neurit-neurit membentuk N.
Vestibularis dari N. Vestibulocochlearis pada dasar liang pendengaran dalam dan menuju
nuklei vestibularis. Nuklei ke 2 dari Nucleus vestibularis lateralis (inti Deiters) keluar
serabut-serabut yang menuju Formatio retikularis, ke inti-inti motorik saraf otak ke III, IV
dan V (melalui Fasciculus longitudinalis medialis), ke Nuclei Ruber dan sebagai Tractus
vestibulospinalis didalam batang depan dari sumsum tulang belakang. Dari Nuclei
vestibularis medialis (inti Schwable) dan Nucleus vestibularis inferior (inti Roller) muncul
bagian-bagian Tractus vedtibulospinal dan hubungan-hubungan kearah Formatio Retikularis.
Nucleus vestibularis superior (inti Bechterew) mengirimkan antara lain serabut-serabut untuk
otak kecil.

Perlu diketahui letak geografi alat-alat keseimbangan ini terhadap kepala (bidang
horizontal kepala) maupun terhadap permukaan bumi. Bidang horizontal kepala ialah bidang
yang melalui kedua sisi inferior orbita dan kedua tengah-tengah liang telinga luar kanan dan
kiri. Bidang yang melalui kedua kss horizontal membentuk 30 derajat dengan bidang
horizontal kepala dengan kedua ampula kanalis semi sirkularis berada pada daerah lateral atas
dan depan dari titik perpotongan ketiga bidang kanalis semi sirkularis. Letak bidang kss
horizontal tegak lurus terhadap kedua bidang vertikal (bidang vertikal adalah dua bidang
yang masing-masing melalui kss anterior dan kss posterior), sedang kedua bidang vertikal
bidang tersebut juga saling tegak lurus, sehingga ketiga bidang tersebut seperti letak dinding
sebuah kubus (saling tegak lurus).

Bila seseorang melihat kaki langit, maka bidang horizontal kepala dianggap sejajar
dengan bidang horizontal bumi, sehingga bila seorang duduk tegak di kursi dan melihat ke
kaki langit, maka bidang kss horizontal membentuk sudut 30 derajat dengan bidang
horizontal bumi. Pada perangsangan kalori kita memerlukan bidang kss horizontal dalam
keadaan tegak lurus, jadi dalam keadaan duduk ini orang tersebut harus menggerakkan kepala
ke belakang (ekstensi kepala) sebanyak 60 derajat. Pemeriksaan kalori biasanya dilakukan
sambil telentang. Dalam kedudukan ini bidang kss horizontal membentuk sudut 60 derajat
dengan horizontal bumi, dan untuk perangsangan kalori, kepala harus fleksi 30 derajat. Untuk
memudahkan, disediakan tempat tidur dengan sandaran kepala yang membentuk sudut 30
derajat. Dengan demikian bila pasien tidur dengan kepala pada sandaran itu, maka posisi
tersebut sudah siap untuk tes kalori.

2.2 Fisiologi Keseimbangan

Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan disekitarnya


tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan
proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP,
sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat ini.

Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan
pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap
pelebarannya terdapat makula utrikulus yang di dalamnya terdapat sel-sel reseptop
keseimbangan. Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis dimana pada setiap
kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut ampula. Di dalamnya
terdapat krista ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptop keseimbangan dan seluruhnya
tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula.
Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan
endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia
menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke
dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang
penglepasan neurotransmiter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris
melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah
berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi.

Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi mekanik akibat
rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energi
biolistrik, sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat
percepatan linier atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi informasi
mengenai semua gerak tubuh yang sedang berlangsung.
Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh lain, sehingga kelainannya
dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang timbul dapat berupa
vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit
reaksinya berkeringat dingin.
BAB III

KESIMPULAN

Telinga merupakan salah satu organ keseimbangan disamping dipengaruhi mata

dan alat perasa pada tendon dalam. Dimana secara anatomi fungsi keseimbangan pada

telinga bagian dalam berada di tulang labirin, yang terdiri dari bagian vestibuler (kanalis

semisirkularis, utriculus, sacculus) dan bagian koklea.

Telinga dalam memiliki komponen khusus lain, yaitu aparatus vestibularis, yang

memberikan informasi yang penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi

gerakan gerakan kepala dengan gerakan gerakan mata dan postur tubuh.

Apartus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.seperti di

koklea, semua komponen aparatus komponen vestibuler masing masing mengandung

sel rambut yang berespon terhadap perubahan bentuk mekanis yang dicetuskan oleh

gerakan gerakan spesifik endolimfe. Seperti sel sel rambut auditorius,reseptor

vestibularis juga dapat mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi, tergantung pada arah

gerakan cairan.

Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler atau

rotasional kepala, misalnya ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir balik, atau

memutar kepala.
DAFTAR PUSTAKA

1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, ed. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-7. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI; 2014.

2. Adams GL, Boeis LR, Hilger PA, ed. Buku Ajar Penyakit Telinga Hidung
Tenggorok. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2003.

Anda mungkin juga menyukai