FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Disusun Oleh :
NADIA RAMADHANI
201610330311125
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
A. RANGKUMAN MATERI KESEIMBANGAN
Definisi dari keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan
posisi tubuh dalam keadaan tegak (tidak jatuh atau miring ke salah satu sisi)
saat keadaan statis atau dinamis. Sehinngga keseimbangan tubuh terbagi
menjadi 2 yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.
1. Visual
4. Apparatus vestibularis/labirin
1. Visual
2. Somatosensorik
Somatosensorik ada 2 yaitu propioseptif dan eksteroseptif. Propioseptif
adalah persepsi rangsangan yang berhubungan dengan posisi, postur tubuh,
keseimbangan, atau kondisi dalam tubuhatau berasal dari bagian selain leher.
Kemampuan untuk merasakan posisi bagian sendi atau tubuh dalam gerak
Beberapa jenis reseptor sensorik di seluruh kulit, otot, kapsul sendi, dan
ligamen. Contohnya sensasi tekanan yang berasal dari telapak kaki
memberikan informasi 1. Apakah sudah ada pembagian berat yang erata
diantara kedua kaki 2. Apakah berat pada kaki tadi lebih condong kedepan
atau kebelankang. I
informasi Eksteroseptif berguna untuk menjaga keseimbangan yakni
saat seorang sedang berlari. Tekanan udara terhadap bagian depan tubuh
merupakan sinyal yang mendorong gravitasi, sehingga untuk melawan
gravitasi ini orang mencondongkan tubuhnya kedepan. Dari penjelasan ini
yang saya kutip dari guyton untuk eksteroseptif respon terhadap tekanan di
daerah dada.
3. Aparatus Vestibularis
Organ vestibuler terletak pada telinga dalam Memberikan informasi posisi
(orientasi) dan pergerakan kepala, keseimbangan, membantu
mengkoordinasikan pergerakan kepala dan mata dan menyesuaikan sikap tubuh.
Apparatus vestibulari mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala. Seperti
di koklea semua komponen apparatus vestibularis mengandung endolimfe dan
dikelilingi perilimfe. Serupa dengan organon corti komponen apartus vestibulari
masing masing mengandung sel rambut yang berespon terhadap deformasi
mekanis yang dipicu oleh gerakan spesifik endolimfe. Dan seperti sel rambut
auditorik, reseptor vestibularis dapat mengalami depolarisasi, bergantung pada
arah gerakan cairan.
Aparatus vestibular terdiri dari:
Kanalis semisirkularis
Organ otolità utrikulus dan sakulus
Sel rambut yang membentuk sinap kimiawi dengan ujung terminal axon
aferen yang aksonnya menyatu dengan axon truktur vestibularis lain dan menyatu
menjasi sara vestibularis . lalu saraf ini akan menyatu kembali menjadi saraf
vestibulochoclearis..
ORGAN OTOLIT
Memberikan informasi tentang posisi kepala relatif thdp gravitasi (kepala miring
statik) dan mendeteksi perubahan kecepatan gerakan lurus (bergerak dlm garis
lurus ke manapun arahnya) Kemiringan kepala menggerakkan otolith karena
gravitasi dan bengkokan sel rambut cilia Mengandung epitel sensoris: Makula (di
dalamnya terdapat sel rambut).
Saat berdiri tegak utrikulus berada dalam posisi vertical, sehingga saat seseorang
melakukan kegiatan berjalan kedepan kebelakan yang bekerja adalah utrikulus.
Sedangkan sakulus dalam posisi horizontal yang peka saat seseorang melakukan
kegiatan naik turun, loncat loncat atau kegiatan yang arahnya vertical.
A. DASAR TEORI
Aparatus vestibular merupakan organ sensorik untuk mendeteksi sensasi
keseimbangan sehingga berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala,
dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada di telinga bagian dalam.
Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta
sakulus.
Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem
labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan sudut.
Labirin terletak dalam pars petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea (alat
pendengaran) dan aparatus vestibularis (alat keseimbangan). Labirin yang
merupakan seri saluran, terdiri atas labirin membranosa yang berisi endolimfe dan
labirin tulang berisi perilimfe, dimana kedua cairan ini mempunyai komposisi
kimia berbeda dan tidak saling berhubungan.
Kanalis semisirkularis ini mampu mendeteksi gerakan memutar kepala
atau disebut keseimbangan rotasi. Selain itu, kanalis semisirkularis juga mampu
mendeteksi gerakan kepala tegak atau datar sehingga disebut keseimbangan
gravitasi.kanalis semi sirkularis terdapat tiga saluran yang semuaya saling tegak
lurus, yaitu kanalis semisirkularis anterior, kanalis semisirkularis posterior dan
kanalis semisirkularis lateral atau horiontal . Setiap bagian dasar dari ketiga
saluran ini memiliki saluran permukaan yang agak membesar yang disebut
ampula. Di dalam ampula terdapat sel-sel rambut yang tertanam di dalam gelatin
yang disebut kupula. Organ sensoris yang ada dalam kanalis semisirkularis
disebut Krista ampularis.
Keseimbangan gravitasi tergantung utrikulus dan sakulus, dan dua selaput
kantong pada vestibulum. Kedua selaput kantong tersebut mengandung sel-sel
rambut yang tertanam pada suatu gelatin yang disebut membran otolitik. Pada
membran ini terdapat butiran-butiran kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut
otolit.
Saat posisi tegak Utrikulus berada pada posisi vertikal sehingga sangat
sensitive pada gerakan maju mundur. Sehingga saat di dorong ke depan tubuh
akan condong kebelakang akibat statokonia jatuh kebelakang akibat inersia yang
lebih besar. Sel-sel rambut yang ikut membengkok menimbulkan impuls-impuls
saraf yang dikirim ke otak melalui saraf vestibular. Selanjutnya, otak
menginterpretasikan impuls-impuls saraf tersebut untuk menentukan posisi
kepala. Begitu juga dengan sacculus yang terletak pada bidang horizontal
sehingga sensitiv pada gerakan tubuh yang vertikal seperti loncat . organ sensoris
pada organ otolit disebut makula.
Untuk mengetahui fisiologi keseimbangan saat tubuh diputar, digunakan
kursi Barany. Setelah tubuh diputar dengan kursi Barany, maka efek yang timbul
pada mata sebagai komponen keseimbangan adalah nistagmus. Nistagmus adalah
istilah untuk menggambarkan gerakan tak terkendali dan cepat dari mata yang
arahnya: Sisi ke sisi (nistagmus horizontal); atas ke bawah (nistagmus vertikal);
berputar (rotary atau torsional nistagmus).
Nistagmus mempunyai dua komponen dalam pergerakannya. Yang pertama
adalah komponen cepat. Pergerakan bola mata sesuai dengan arah rotasi kepala.
Hal ini terjadi karena aktivasi beberapa pusat di batang otak. Yang kedua adalah
komponen lambat. Pergerakan bola mata berlawanan arah dengan arah rotasi
kepala. Komponen lambat nistagmus terjadi karena impuls labyrinthine mencapai
otot mata melalui nuclei vestibular dan saraf III (nervus occulomotorius) yang
menginervasi otot mata obliqus inferior, rectusmedia, rectus superior dan rectus
inferior, IV (nervus throclearis) yang menginervasi otot mata obliqus superior ,
dan VI (nervus abduscent) yang menginervasi otot mata rectus lateral.
B. CARA KERJA
A. NISTAGMUS
1. Orang coba duduk tegak di kursi barany dengan kedua tangannya memegang
erat lengan kursi.
2. Orang coba memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya 30 derajat
ke depan.
3. Memutar kursi barany ke kanan 10 kali dalam 20 detik tanpa sentakan.
4. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba.
5. Orang coba membuka mata dan melihat satu fokus titik jauh ke depan.
6. Perhatikan adanya nistagmus dan juga arah pergerakan nistagmusnya.
C. PEMBAHASAN
Pada saat Orang coba diputar menggunksn kursi barany ke arah kanan
dan menundukkan kepala 30 derajat , kanalis semisirkularis yang terletak
pada bidang datar adalah kanalis semisirkularis lateral.Pada mata Orang coba
terjadi nistagmus horizontal. Arah komponen cepatnya searah dengan arah
putaran yaitu ke arah kanan. Sedangkan komponen lambatnya berlawanan
dari sebelumnya yaitu ke kiri dan sebagai bentuk kompensasi.
Pada tes tunjuk (pastpoint ke atas dan kebawah), sesaat setelah putaran
diberhentikan mendadak orang coba tidak dapat menyentuh tangan pemeriksa
dengan tepat. Sentuhannya meleset ke sebelah kanan. Hal ini dikarenakan
terjadi nistagmus. Akibatnya orang coba tidak dapat mengontrol gerak ritmik
matanya yng menyebabkan gagal untuk menyentuh jari pemeriksa.
Pada tes jatuh, setelah orang coba diputar searah jarum jam dan kepala
dimiringkan 90 derajat ke kanan, tubuh orang coba jatuh ke belakang. Hal ini
disebabkan karena pada saat kepala dimiringkan 90 derajat , kanalis
semisirkularis posterior berada pada bidang datar. Saat kepala ditegakkan
kembali, endolimfe masih berputar ke arah depan sehingga sebagai
kompensasi, tubuh jatuh ke belakang.
Pada percobaan selanjutnya, orang coba diputar dengan menengadahkan
kepalanya ke belakang sebesar 60 derajat . Kanalis semisirkularis yang
terletak pada bidang datar adalah kanalis semisirkularis anterior. Setelah
diputar, orang coba merasa tubuhnya jatuh ke kanan namun kenyataannya
jatuh ke kiri
Pada percobaan selanjutnya, orang coba diputar dengan menengadahkan
kepalanya ke belakang sebesar 120 derajat . Kanalis semisirkularis yang
terletak pada bidang datar adalah kanalis semisirkularis lateral. Setelah
diputar, orang coba merasa tubuhnya jatuh ke kanan
Sehingga didapat kesimpulat dari percobaan kursy barany bahwa
Aparatus vestibularis memiliki peran penting bagi keseimbangan dengan
mendeteksi posisi, gerakan kepala, dan gerakan mata. Putaran yang diberikan
memberikan efek salahsatunya adalah nistagmus. Nistagmus yang terjadi
adalah hilangnya keseimbangan akibat gangguan fungsi jaras yang melewati
flokulonodularis serebelum dari kanalis semisirkularis. Kanalis semisirkularis
memiliki peran untuk mendeteksi akselerasi atau deselerasi kepala rotasional
atau angular. Gerakan endolimfe pada kanalis bergerak berlawanan dengan
gerakan badan ketika badan berputar akibat inersia. Sesasi yangberikan
setelah putaran kontan dalah merasa sedang tidak diputar karena kupula yang
kembali tegak atau dalam posisi istirahat. Namun setelah diberhentikan
mendadak kupula akan jatuh searah dengan putaran sehingga sensasinya
orang coba akan jatuh searah dengan putaran. namun kompensasinya akan
berlawanan dengan putaran yang diberikan.
B. EVALUASI
3.1. Evaluasi Diri
Saya menyadari bahwa dalam belajar materi fisiologi kurang
banyak membaca dan memahami lebih detail lagi. Serta kesusahan dalam
memahami bahasa di text book sehingga sering terjadi perbedaan
pendapat antara teman.
Nadia Ramadhani