Kriminal
Makalah
Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
Lewi Martua Mikhael
NPM 10520560
Jurusan/Program
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Konseling Psikologi pada Pelaku Kriminal
2.2 Metode dalam Konseling pada Pelaku Kriminal
2.3 Bentuk Penanganan terhadap Korban
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang yang serba digital ini, banyak
pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh tenaga
manusia digantikan oleh mesin-mesin dengan teknologi tinggi.
Dengan demikian, berkurangnya jumlah pekerjaan untuk
manusia menyebabkan banyaknya pengangguran di sekitar
masyarakat. Disebabkan oleh terpuruknya ekonomi, banyak
orang menggunakan tindak kriminal sebagai jalan keluar supaya
dapat tetap hidup.
Pada karya ilmiah ini akan dibahas hasil, dampak, metode,
dan cara yang digunakan pada konseling psikologi terhadap
penindak kriminal. Konseling merupakan serangkaian kegiatan
paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu
konseli/klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar
klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai
persoalan atau masalah khusus sehingga masalah yang dihadapi
oleh klien dapat teratasi semuanya (Winkel, 2005). Saya tertarik
dengan konseling psikologi karena psikologi merupakan disiplin
ilmu saya dan merupakan hal yang menarik untuk dibahas.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Konseling Psikologi pada Pelaku Kriminal
Penetapan tujuan ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dapat
terstruktur dan tercapai sesuai dengan yang direncanakan.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan guna membantu klien agar dapat
memahami apa yang harus mereka lakukan adalah salah satu hal yang
dapat dilakukan agar apa yang menjadi tujuan klien dan Pembimbing
kemasyarakatan tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
pada saat penelitian, pemberian bantuan berupa bimbingan pribadi
yang diberikan pembimbing kemasyarakatan (PK) terhadap klien
berbeda, perbedaan itu sudah dapat dilihat pada 65 jenis pelanggaran
atau kasus pidana yang mereka lakukan seperti kasus kriminal,
narkoba, terorisme dll.
Perlakuan yang menjadikan klien satu dengan yang lain
berbeda yaitu karena PK akan memberi rekomendasi yang berbeda
kepada semua klien tergantung kasus yang diperbuat, jika kasus yang
dilakukan sebuah kriminalitas maka akan diberikan bimbingan pribadi
oleh PK untuk penanganannya. Kecuali merupakan sebuah kasus
narkoba dan terorisme maka PK akan merekomendasikan agar
menjalani terapi rehabilitasi untuk narkoba atau rehabilitasi mental
untuk teroris dengan masuk ke balai rehabilitasi sosial (BARESOS)
atau tempat rehabilitasi khusus narkoba (BNN).
Dengan begitu klien akan lebih mudah untuk menerima
bantuan yang diberikan oleh ahlinya dan tentunya akan lebih cepat
sembuh , begitu juga dengan klien kriminal yang harus menjalani
bimbingan pribadi di bapas akan lebih mudah untuk kembali diterima
ke masyarakat umum karena telah menjalani bimbingan pribadi yang
membuat klien sadar atau kembali mengenal dirinya dan Tuhan-Nya.
Dengan adanya bimbingan pribadi yang diberikan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan dari BAPAS adalah demi tercapainya
tujuan bersama yaitu klien dapat memahami diri dengan baik dan
tidak akan pernah mengulangi perbuatan yang dapat merugikan diri
sendiri maupun orang lain terutama anak-anak yang masih di bawah
umur.
http://repository.radenintan.ac.id/4355/1/SKRIPSI.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/296476978.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/1531/1/BAB%20I%2C%20BAB%20IV
%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf