Nama Mahasiswa : Desi Laila Amri Tanggal Pemeriksa :
NPM : 11519668 Nama Asisten : Kelas : 1PA01 Paraf Asisten :
1. Percobaan : Indera Pendengaran dan Keseimbangan
Nama Percobaan : Cara Kerja Kedudukan Kepala dan Mata Normal Nama Subjek Percobaan : Desi Laila Amri Tempat Percobaan : Rumah Pribadi a. Tujuan Percobaan : Untuk memahami bahwa cairan endolimph dan perilimph yang terdapat pada telinga bila bergejolak (goyang) akan menyebabkan keseimbangan seseorang terganggu; memahami bahwa keseimbangan yang terganggu mudah dikembalikan seperti sediakala, melihat adanya nistagmus. b. Dasar Teori : Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utriculus clan sakulus. Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran membesar disebut ampula. Ampula berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus dan keduanya berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensorik yang mempunyai rambut dalam hidung gelatin yang berbentuk kubah atau sering disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan impuls akan dikirim ke otak. c. Alat yang Digunakan : Tidak ada. d. Jalannya Percobaan : 1.1 Subjek diminta berjalan sejauh kurang lebih 3,5 m, memberikan tanda di setiap ujung jalur sebagai penanda mulai/start dan batas/ checkpoint lalu, jalan seperti biasa dengan pandangan kedepan, mengikuti satu jalur lurus di lantai (yang sudah diberi tanda) dengan mata terbuka, kepala serta tubuh dalam keadaan sikap biasa, sampai ke batas checkpoint. 1.2 Setelah itu, praktikan membalikan badan dan menghentakan kepala (buang muka ke arah kanan/kiri dengan posisi kepala dihadapkan ke kanan/kiri) dengan cepat dan segera berjalan sembari mempertahankan posisi kepala. Berjalanlah sampai kembali ke posisi start. e. Hasil Percobaan : 1.1 Dalam sikap tubuh biasa dengan pandangan kedepan, praktikum dapat berjalan seperti biasa dengan lurus dan tidak mengalami kesulitan. 1.2 Dalam sikap tubuh dengan menghentakan kepala dan buang muka ke arah kanan atau kiri dengan posisi kepala dihadapkan ke kanan atau kiri praktikan tidak dapat berjalan lurus. Subjek berjalan dengan lurus, baik kepala menghadap ke depan ataupun ke salah satu sisi. f. Kesimpulan : Bagi seseorang yang mengehentakan kepala pada saat berjalan itu normal. Karena, pada saat menghentakan kepala cairan endolymph dan perlimph bergejolak dan membuat hilangnya keseimbangan pada seseorang. g. Daftar Pustaka : 1. Sumber dari Buku Sarwadi, dan Erfanto Linangkangkung. (2014). Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Dunia Cerdas Towle, Albert 1989. Modern Biology. USA: Holt, Rinehartand Winstan, Inc. Evelyn, C.(2000). Anatomi dan Fisiologi untuk Pramedis. Jakarta: PT. Gramedia Syaifuddin. (2009). Anatomi Tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
h. Note : 1. Bagian dalam telinga disebut dengan rumah siput
(cochlea) -> ada 2 macam cairan yaitu, endolymph dan perilymph yang membuat kita seimbang ketika berjalan. 2. Pada telinga bagian dalam terdiri dua ruangan yang berhubungan satu dengan yang lain, ruangan tersebut tidak teratur dan disebut labyrinth. 3. Labyrinth ada 2, yaitu: a. Labyrinthus Ossesus (dinding tulang) terdiri dari serambi (vestibulum), saluran gelung (canalis semi sircularis), dan rumah siput (cochlea) b. Labyrinthus Membranicus (membrane) terdiri dari: sacula, otricula, 3 buah saluran gelung, dan rumah siput yang merupakan bagian yang berhubungan dengan saculadonatricula. c. Syaraf kranial -> auditorius.