Disusun oleh:
Kelompok 5
Kelas : 1PA01
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala
kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun laporan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu
Ira Norma Prabawati selaku dosen yang telah memberikan banyak masukan serta
saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian makalah ini.
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca mengenai budaya sejarah Bank Indonesia
yang ada di Museum Bank Indonesia. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar makalah ini nantinyadapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Anak-anak pun masih jarang yang senang untuk berkunjung ke museum saat
masa liburan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa museum bisa
digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Salah satu museum
yang cukup terkenal di kota tua, yaitu Museum Bank Indonesia dan tentu saja
dapat menambah wawasan kita mengenai Bank Indonesia dan sejarah yang
terkandung di dalam mueum Bank Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Museum Bank Indonesia ?
2. Apakah tujuan berdirinya Museum Bank Indonesia ?
3. Adakah unsur-unsur kebudayaan dalam Museum Bank Indonesia ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sejarah dari Museum Bank Indonesia dan mengetahui tujuan
berdirinya Museum Bank Indonesia serta, dapat mengetahui unsur-unsur
kebudayan yang terkandung di dalam Museum Bank Indonesia.
1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan pengetahuan ilmu budaya Indonesia diantaranya
adalah sejarah Bank Indonesia dan mengetahui seputar keuangan hingga sejarah
uang di Indonesia. Dimulai dari sejarah terbentuknya Bank Indonesia hingga
tujuan didirikannya Bank Indonesia.
BAB II
METODE KEGIATAN
A. Pengertian Wawancara
Wawancara merupakan salah satu kegiatan berbahasa dalam bentuk
tanya jawab untuk mencari informasi atau data-data pada narasumber
secara lisan. Narasumber adalah orang yang dipilih karena keahliannya,
kepandaiannya, dan lebih paham mengenai topik yang diangkat dalam
wawancara.
Kami mengunjungi salah satu museum yang ada di Indonesia yaitu,
Museum Bank Indonesia. Mewawancarai dengan metode tatap muka oleh
salah satu pekerja tour guide. Pada 5 November 2019 bertempat di
Museum Bank Indonesia, dengan narasumber pekerja tour guide Museum
Bank Indonesia
B. Pengertian Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu
dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang
diamati. Sebelum observasi dilaksanakan, pengamat hendaknya telah
menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan di observasi.
Observasi kelompok kami adalah, dengan mengamati perkembangan
bangunan, logo dari museum Bank Indonesia, dan mempelajari sejarah
yang terkandung di dalam museum Bank Indonesia, dengan cara
berkunjung ke museum Bank Indonesia dengan metode pengamatan.
BAB III
PEMBAHASAN
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini
memiliki nama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia
Belanda. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
aspek, yaitukestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan
terhadap mata uang negara lain.
Pada tahun 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda
sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.Tahun 1953,
Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk
menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas
utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank
Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan
melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya. Pada tahun
1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas
Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan
fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas
membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi
dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf
hidup rakyat.
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah
undang-undang baru, yaitu UU No. 23 Tahun1999 tentang Bank Indonesia,
dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2009. Undang-undang ini
memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah
atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang
ini.
Negara kita Indonesia merupakan negara dengan berbagai keragaman, mulai dari
suku, ras, agama, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya perbedaan itu maka
Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan yang menarik.
1. Bahasa
Ada beberapa jenis koin Belanda yang beredar di Indonesia dan penyebutan di
masyarakat pun berbeda-beda. Ada koin yang ditulis Nederlandsch Indie, tapi
beberapa orang menyebutnya koin Gulden, koin bolong dan koin benggol.
Sementara koin yang bertuliskan VOC lebih dikenal dengan istilah duit. Inilah
cikal bakal penyebutan duit sebagai kata lain dari uang di Indonesia. Duit
(bahasa Belanda: duit, bahasa Jerman: deut) adalah sebutan informal untuk
uang dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu. Istilah ini berasal dari nama
salah satu uang koin logam yang digunakan dalam perdagangan di Belanda
serta wilayah di barat Jerman yang berbatasan dengannya (Kleve dan
Geldern) pada abad ke-17 dan ke-18. Indonesia, Malaysia dan beberapa
wilayah di Amerika dan Afrika yang pernah berada di bawah pemerintahan
VOC dan kolonial Belanda kemudian juga turut menggunakannya.
Pada koin Nederlandsch Indie 1 Cent. Koin ini memiliki dua tipe, koin
berlubang yang mulai beredar sekitar tahun 1857-1929 dan tipe tidak
berlubang dari tahun 1936-1945. Memiki berat sekitar 4.8g dengan diameter:
23mm. Desain untuk koin terbitan 1936-1945 terdapat lubang di tengah
dengan nilai 1 C di bawah dan tulisan Nederlandsch Indie serta gambar padi.
Di sisi balik koin terdapat tulisan berhuruf Jawa, Arab dan relief bunga.
Sementara untuk koin terbitan 1857-1929 koin ini tidak memiliki lubang.
Desainnya terdapat logo Crowned Dutch Arms yang diapit angka tahun terbit
koin. Di atasnya terdapat tulisan Nederlandsch Indie dan nominal koin. Sisi
dibaliknya tulisan huruf Jawa dan Arab.
Ada dua kesamaan pada koin ini yaitu kesamaan tulisan huruf Jawa dan Arab.
Pada kalimat yang tertulis menggunakan aksara Jawa berbunyi "Sapara Satus
Rupiyah". Sementara yang tertulis huruf Arab berbunyi "Sapara Saratus
Rupiyah" dalam bahasa Indonesia berarti "Setengah Seratus Rupiah"
Keunikan lain di koin 1 C terbitan 1945, yaitu adanya huruf P, D dan S yang
tertulis kecil setelah angka 1945. Penulisan ketiga huruf tersebut untuk
menunjukkan pabrik dibuatnya koin. P untuk United States Mint,
Philadelphia, PA, U.S.A. S untuk United States Mint, San Francisco, CA,
U.S.A. D untuk United States Mint, Denver, CO, U.S.A. Untuk pecahan 2,5
cent (disebut juga sebagai benggol) dibuat dari bahan tembaga seberat 12,5
gram. Diameter: 31mm desain depan: logo Crown Belanda dan tahun,
terdepat tulisan Nederlandsch Indie dan nominal uang 2 1/2 cent. Belakang
terdapat tulisan berhuruf Jawa dan Arab yang berbunyi "sapara patang puluh
rupiyah" atau dalam bahasa Indonesia berarti "setengah empat puluh rupiah".
Koin Nederlandsch Indie ini dibuat pada masa Ratu Belanda WI Willem III
untuk koin yang diproduksi tahun 1856-1858 dan Ratu WILHELMINA untuk
koin produksi tahun sesudahnya hingga tahun 1945. Ternyata pada masa
penjajahan Belanda Rupiah sudah jadi nama mata uang kita lebih dulu,
sebelum kata Indonesia muncul dan resmi jadi nama negara kita. Untuk koin 5
cent tunggu investigasi kami selanjutnya.
Karena relief koin ini tidak terlalu timbul seperti ketiga koin di atas, maka
kami masih butuh waktu untuk mempelajarinya. Di kalangan Numismatik
atau kolektor uang kuno, harga koin-koin masa penjajahan Belanda ini, belum
memiliki harga pasti. Sejauh ini katalog mengenai uang kuno, hanya
menerbitkan katalog jenis uang kertas, belum menjangkau uang koin.
Sehingga ada beberapa orang yang menerapkan harga jutaan hingga milyaran
untuk satu jenis koin Belanda ini, karena anggapan bahwa koin ini merupakan
koin tua, hanya dilihat berdasar angka terbit koin. Namun berdasarkan
Standard Catalog of World Coins 2008 harga koin ini untuk kondisi yang
masih sangat bagus koin dari tahun 1945 dihargai $3 dan termahal koin tahun
1856 seharga $ 200. Harga koin ini bisa berbeda-beda tergantung kondisi koin
dan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
2. Sistem Organisasi
Sebagai pimpinan Bank Indonesia, Dewan Gubernur berkewenangan mengangkat dan
memberhentikan pegawai Bank Indonesia. Selain itu, peraturan kepegawaian
mencakup sistem penggajian, penghargaan, pensiun, tunjangan hari tua, serta bentuk
penghasilan lainnya bagi pegawai Bank Indonesia juga menjadi kewenangan Dewan
Gubernur BI.
Kinerja Dewan Gubernur beserta anggotanya dalam melaksanakan tugas maupun dan
wewenangnya dinilai oleh DPR. Untuk dapat melaksanakan fungsi pengawasan
dengan benar, DPR melakukan telaah pada beberapa hal, yakni laporan keuangan
tahunan BI, anggaran operasional BI, serta prosedur pengambilan keputusan kegiatan
operasional di luar kebijakan moneter dan pengelolaan aset BI.
Untuk saat ini, struktur organisasi Bank Indonesia terdiri dari 21 direktorat. 2 biro
independen (berdiri sendiri), 5 biro dalam koordinasi Direktorat, 4 unit khusus serta 1
pusat pendidikan & studi Kebanksentralan di Kantor Pusat, 37 unit Kantor Bank
Indonesia (KBI), dan 4 Kantor Perwakilan (KPW) yang masing-masing berposisi di
London, New York, Tokyo, dan Singapura.
Bank Indonesia melakukan tugasnya melalui 4 sektor satuan kerja (sektor moneter,
sektor perbankan, sektor sistem pembayaran, dan sektor manajemen intern), KBI,
maupun KPW yang kesemuanya bertanggung jawab pada Dewan Gubernur. Demi
memelihara kestabilan nilai Rupiah, baik terhadap barang dan jasa maupun terhadap
mata uang negara lain, Bank Indonesia telah mengemban 3 tugas pokok, yakni :
6. Kesenian
Kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan namun tiap
kebudayaan memiliki tolak ukurnya sendiri tentang seni dan apresiasinya.
Kesenian, timbul karena adanya kreatifitas dan imajinasi dari pengalaman
hidup manusia dalam mencari, menikmati dan mengagumi keindahan yang
ada. Dalam Museum Bank Indonesia (BI) terdapat beberapa contoh unsur
kesenian, yaitu:
Batik
Batik merupakan kain yang diperindah dangan cara membatik, yaitu
sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-
ulang di atas kain untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke
dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki. Batik berasal dari
kepulauan Jawa dan dalam tiap-tiap daerah pun memiliki corok
khasnya masing-masing.
Lambang BI
Lambang Bank Indonesia mengalami beberapakali perubahan, dari
tahun 1870-an hingga tahun 1950 menggunakan logo berbentuk BJ
(Javasche Bank) namun kembali mengalami perubahan menjadi BI
(Bank Indonesia) hingga sekarang. Logo BI ini juga memiliki unsur
keindahan didalamnya karna dalam pembuatannya menggunakan
metode ukir yang menghasilkan nilai tersendiri.
Kaca Patri
Dalam Museum BI
terdapat 324 kaca patri
dalam dinding-dinding
gedungnya yang memiliki
keindahan dan makna
tersendiri. Contoh salah satunya terdapat diatas pintu masuk yang
sudah terpasang sejak tahun 1935. Pada baris atas kolom tengah kaca
patri itu menggambarkan wanita dengan lambang Kota Batavia dan
Surabaya. Baris tengahnya merupakan gambaran kegiatan berseni
yang berurut-turut dari kiri ke kanan; menari, fotografi, film, drama,
pembuatan gerabah, dan pembuatan patung perunggu. Sedangkan pada
baris paling bawah berupa lukisan kaca yang menggambarkan
kegiatan masyarakat di Hindia Belanda, yaitu membajak sawah,
mengumpulkan rotan, kapal mesin uap, kapal layar Belanda, petani,
dan dua orang wanita tengah membatik.
Gambar pada Tiap Nominal Rupiah
Pada tiap nominal uang rupiah memiliki desain gambarnya masing-
masing yang bisa kita gunakan untuk mengeksplor Indonesia lebih
dalam lagi baik dalam segi kebudayaan, alam dan sejarah. Contohnya
pada uang nominal Rp 50.000,00 yang dulu memiliki desain gambar
Pura Ulun Danu, Bedegul Bali namun sekarang telah berubah menjadi
gambar salah satu pahlawan Indonesia yaitu Ir. Juanda.
B. Kesimpulan
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini
memilikinama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia Belanda.
Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memeliharakestabilan nilai rupiah.
C. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulisakan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber- sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan, juga bisa untuk
menanggapi terhadapkesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan. Apabila
ada terdapat kesalahanmohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena Saya
adalah hamba Allah yang takluput dari salah, khilaf, Alfa dan lupa
Daftar Pustaka
dr. Basrowi, M.PD. & dr. Suwandi, Msi.2008 Memahami Penelitian Kualitatif.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Tim Guru Indonesia.2015.Super Lengkap Pelajaran 6 In 1 SMA/MA IPA Kelas 10,
11 7 12. Jakarta : Bintang Wahyu.
Suratno, Wahono.2006.Buku Paket Bahasa Indonesia kelas 11. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional
Lampiran