Anda di halaman 1dari 9

BUDAYA &

KEPRIBADIAN
Marcia Martha
Definisi Budaya
◦ Edward B. Taylor
◦ Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
◦   M. Jacobs dan B.J. Stern
◦ Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang
kesemuanya merupakan warisan sosial
◦   Koentjaraningrat
◦ Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
◦ Ki Hajar Dewantara
◦ Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupan nya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan
Konsep Epic dan Emic
◦ Epik
◦ merupakan penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak untuk menjelaskan suatu fenomena dalam
masyarakat
◦ emik
◦ mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri
◦ Epik adalah apa yang dipahami oleh peneliti, sedangkan emic adalah apa yang ada dalam benak anggota
grup budaya
Epic Emic

◦ Suatu gambaran mengenai perilaku atas ◦ Suatu gambaran mengenai perilaku atau
keyakinan yang dilakukan oleh observer keyakinan yang bermakna (baik disadari
maupun tidak disadari) menurut pelaku
◦ Mencoba untuk netral secara budaya dan bisa
diaplikasikan pada budaya yang berbeda ◦ Berasal dari individu yang ada dalam budaya
ybs
◦ Perspektif dari luar
◦ Perspektif dari dalam (observasi partisipatoris)
◦ Menekankan persamaan antar budaya
◦ Menekankan perbedaan antar budaya
◦ Menyadari pola2 perilaku bersifat invarian &
universal ◦ Menyadari pola2 perilaku sebagai unik dan
khas berkaitan dengan budaya
◦ Membawa sudut pandang dari luar
◦ Mencari sudut pandang dari dalam (asli)
Kepribadian dalam lintas Budaya
◦ Hal pertama yang menjadi perhatian dalam studi lintas budaya dan kepribadian adalah perbedaan
diantara beragam budaya dalam memberi definisi kepribadian. Dalam literature-literatur psikologi
Amerika umumnya kepribadian dipertimbangkan sebagai karakter perilaku, karakter kognitif dan
predisposisi yang relative abadi (Matsumoto, 1996). Definisi lain menyatakan bahwa kepribadian adalah
serangkaian karakteristik pemikiran, perasaan, dan perilaku yang berbeda antara tiap individu dan
cenderung konsisten dalam setiap waktu dan kondisi. Ada dua aspek dalam definisi ini yaitu :
kekhususan (distinctiveness), dan stabilitas serta konsistensi (stability and consistency) (Phares, 1991).
Semua definisi di atas menggambarkan bagaimana mereka mempercayai bahwa kepribadian didasarkan
pada stabilitas dan konsistensi di setiap konteks, situasi dan iteraksi (Matsumoto, 1996)
Aktualisasi Diri
◦ Aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk
mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.
◦ Ahli jiwa Abraham Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri
(self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan
bahwa tanpa memandang suku asal usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan
kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:
◦ Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan
biologis.
◦ Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut
ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.
Aktualisasi Diri
◦ Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan terhadap persahabatan,
berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
◦ Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat, kehormatan,
dan penghargaan dari pihak lain.
◦ Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self
fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri.
◦ Selain itu, Ericson membuat teori psikososial yang merepresentasikan dikhotomi antara kepercayaan dan
ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai contohnya. Dalam terma tahap akhir
perkembangan menurut Ericson, "integritas ego versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada
tahap ini sesuai dengan perasaan tentang makna hidup
Kepribadian dalam gaya hidup
◦ Outer Directed
◦ Yaitu merupakan gaya hidup yang jika membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma tradisional
yang telah terbentuk.
◦ Inner Directed
◦ Yaitu kepribadian orang yang jika membeli produk untuk memenuhi keinginan dalam dirinya untuk memiliki
sesuatu dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang. Kelompok kedua ini berusaha keras
untuk mengekspresikan dirinya
Budaya Individualis dan kolektivis
Individualis Kolektivis

◦ Setiap orang harus menjaga diri sendiri dan ◦ Orang-orang yang lahir di dalam keluarga
hanya keluarga langsung mereka besar atau marga, yang melindungi mereka
◦ Kesadaran “saya” sebagai pertukaran untuk loyalitas

◦ Hak untuk privasi ◦ Kesadaran “kami”


◦ Menekankan pada kebersamaan
◦ Mengemukakan pemikiran adalah hal yang
sehat. ◦ Harmoni harus

Anda mungkin juga menyukai