Anda di halaman 1dari 10

Nama : Diva

Nim : 105721115023

Kelas : M23D

Matkul : Ilmu sosila budaya dasar

UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS )

1. Tuliskan judul materimu masing-masing!


2. Sebutkan dan jelaskan landasan yang melatar belakangi
mempelajari ISBD?
3. Sebutkan vsi, isi dan ruang lingkup ISBD!
4. Jelaskan fungsi akal dan budi manusia?
5. Sebutkan 7 definisi sosial menurut ahlinya!
6. Jelaskan definisi peradaban menurut huntington, kontjaranigar
dan ibnu Khaldun!
7. Jelaskan hakikat manusia, keragaman dan kesejahteraan dalam
dinamika sosial budaya!
JAWABAN
1. Hakikat dan ruang lingkup ISBD
2. Ada empat landasan yang melatarbelakangi pentingnya dalam
mempelajari, sebagai berikut:
• Landasan historis
• Landasan filosofis
• Konteks karakter bangsa
• Landasan pedagogis
Berikut penjelasannya:
✓ Landasan historis
Beberapa landasan historis terbentuknya ilmu sosial
budaya dasar, yakni:
Nenek moyang Indonesia beragama terbukti dengan
peninggalan sejarah.
Memiliki warisan budaya dan peradaban tinggi
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah,
cinta damai, toleran, dan bergotong royong.
✓ Landasan filosofis
Landasan filosofis ilmu sosial budaya dasar, sebagai
berikut:
Bangsa Indonesia memiliki flasafah hidup Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusayawaratan Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
✓ Konteks karakter bangsa
Ada dua konteks karakter bangsa, yakni:
UUD 45 Pasal 30,31
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
✓ Landasan pendagogis
Beberapa landasan pendagogis untuk ilmu sosial budaya
dasar, yaitu:
Mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, diperlukan
suatu proses secara rencana, terus-menerus dan
berkesinambungan.
Kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat perlu
adanya pewarisan pengetahuan, nilai religi, dan sosial
budaya.
Dalam pergaulan global, perlu mempertahankan jati diri
sebagai bangsa yang beragama, berdaulat, dan
bermartabat.
3. - Visi (VSI) Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD):
Visi ISBD adalah untuk mengembangkan pemahaman yang
holistik dan mendalam tentang struktur sosial, budaya, dan
interaksi manusia dalam masyarakat, dengan tujuan
mendorong toleransi, kerjasama, dan kesejahteraan sosial.
- Isi Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD):
• Struktur Sosial
• Budaya dan Nilai
• Interaksi Sosial
• Perubahan Sosial
• Sejarah Sosial
- Ruang Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD):
Ruang lingkup ISBD mencakup semua aspek kehidupan
sosial manusia, mulai dari interaksi sehari-hari hingga
struktur makro masyarakat. Ini mencakup studi tentang
berbagai kelompok sosial, termasuk kelompok etnis, kelas
sosial, dan komunitas. Ruang lingkup ini juga melibatkan
pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek budaya
seperti seni, kepercayaan, dan adat istiadat yang
membentuk identitas suatu masyarakat. Secara
keseluruhan, ISBD berusaha untuk memberikan
pandangan yang kaya dan komprehensif tentang
keragaman dan kompleksitas manusia dalam konteks
sosial dan budaya.
4. Akal dan budi manusia adalah kemampuan intelektual yang
memainkan peran penting dalam pemahaman, penalaran, dan
pengambilan keputusan. Meskipun sering kali digunakan
secara bersama-sama, kedua kemampuan ini memiliki
perbedaan yang penting dalam fungsi dan aplikasinya:
• Fungsi Akal Manusia:
o Pemrosesan Informasi: Akal manusia melibatkan
kemampuan untuk memproses informasi,
memahami konsep, dan menafsirkan data yang
diterima melalui indra. Ini melibatkan
kemampuan logis, analitis, dan kognitif untuk
memahami dunia sekitar.
o Pemecahan Masalah: kal memungkinkan
manusia untuk memecahkan masalah dan
menghadapi tantangan dengan menggunakan
logika, deduksi, induksi, dan kreativitas. Ini
melibatkan proses berpikir yang rasional dan
sistematis.
o Pengambilan Keputusan: Akal memainkan peran
penting dalam pengambilan keputusan yang baik.
Manusia menggunakan akalnya untuk
mengevaluasi informasi yang tersedia,
menganalisis konsekuensi dari pilihan yang ada,
dan membuat keputusan yang dianggap paling
rasional.
• Fungsi Budi Manusia:
o Pemahaman Moral dan Etika: Budi manusia
mencakup kemampuan untuk memahami
perbedaan antara yang baik dan yang buruk, serta
untuk memilih tindakan yang dianggap etis atau
moral.
o Empati dan Emosi: Budi juga melibatkan
kemampuan untuk merasakan empati terhadap
orang lain, memahami perasaan mereka, dan
mengatur emosi sendiri. Ini melibatkan aspek-
aspek emosional dan sosial dari pikiran manusia.
o Pemikiran Abstrak dan Kreatif: udi juga terlibat
dalam pemikiran abstrak, kreativitas, dan
penemuan solusi yang tidak hanya berdasarkan
pada logika semata. Ini melibatkan aspek-aspek
intuisi, imajinasi, dan penalaran non-linear.
Fungsi akal dan budi manusia sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka memungkinkan manusia untuk
beradaptasi, belajar dari pengalaman, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar
mereka. Keduanya bekerja secara bersinergi untuk membantu
manusia dalam memahami, menafsirkan, dan merespons
lingkungan dan peristiwa yang mereka hadapi.
5. terdapat beragam definisi mengenai apa yang dimaksud
dengan "sosial" menurut berbagai ahli dalam berbagai
konteks disiplin ilmu. Berikut adalah 7 definisi sosial menurut
berbagai ahli:
• Émile Durkheim
• Max Weber
• Karl Marx
• George Herbert Mead
• Talcott Parsons
• Pierre Bourdieu
• Erving Goffman
Setiap definisi di atas mencerminkan pandangan dan
pemahaman yang berbeda mengenai aspek-aspek yang sosial
dalam masyarakat. Definisi tersebut memberikan sudut
pandang yang beragam dalam memahami hubungan manusia,
interaksi, dan struktur dalam konteks sosial.
6. Tiga tokoh yang Anda sebutkan, yaitu Samuel Huntington,
Kontjaranigar, dan Ibnu Khaldun, memiliki pandangan yang
berbeda terkait definisi peradaban.
• Samuel Huntington:
Samuel Huntington, seorang ilmuwan politik terkenal,
dalam bukunya yang terkenal berjudul "The Clash of
Civilizations" (1996), mendefinisikan peradaban
sebagai kelompok budaya yang besar, yang
mendasarkan identitas kolektifnya pada warisan
bersama budaya, sejarah, bahasa, agama, sistem
hukum, dan nilai-nilai. Bagi Huntington, peradaban
adalah entitas yang memengaruhi perilaku politik dan
interaksi antarnegara dalam skala global.
• Kontjaranigar:
Kontjaranigar, seorang filsuf dan sejarawan,
mengembangkan gagasan tentang peradaban dalam
konteks pembentukan identitas budaya. Menurutnya,
peradaban adalah proses di mana manusia
mengasimilasi dan menyesuaikan berbagai elemen
budaya dari berbagai sumber untuk membentuk suatu
kesatuan budaya yang berbeda. Dia menggarisbawahi
pentingnya interaksi budaya dalam mengembangkan
peradaban.
• Ibnu Khaldun:
Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan filsuf Muslim
abad ke-14, menyajikan pandangan yang kompleks
tentang peradaban dalam karyanya yang terkenal,
"Muqaddimah". Menurutnya, peradaban (al-'Umran)
terbentuk dari pemukiman (al-Hadhar) yang merupakan
suatu masyarakat yang beradab, berbeda dengan
masyarakat bedouin (al-Badawi) yang hidup nomaden.
Ibnu Khaldun juga mengemukakan teori siklus
peradaban, di mana peradaban tumbuh, berkembang,
kemudian menurun dan runtuh seiring waktu.
Ketiga pandangan di atas menawarkan pemahaman yang
berbeda tentang peradaban, mulai dari perspektif identitas
budaya, interaksi antarbudaya, pengaruh dalam politik global,
hingga pemikiran tentang evolusi dan dinamika peradaban.
Setiap pemikiran tersebut memberikan kontribusi penting
dalam memahami kompleksitas dan beragamnya konsep
peradaban dalam sejarah dan konteksnya masing-masing.
7. Hakikat manusia, keragaman, dan kesejahteraan adalah
elemen penting dalam dinamika sosial budaya karena
memainkan peran yang signifikan dalam membentuk dan
memengaruhi masyarakat secara luas. Berikut adalah
penjelasan mengenai ketiga konsep tersebut dalam konteks
dinamika sosial budaya:
• Hakikat Manusia:
o Martabat dan Kehormatan: Hakikat manusia
mengacu pada martabat dan kehormatan yang
melekat pada setiap individu. Ini meliputi hak
asasi manusia, yang mempertimbangkan bahwa
setiap individu memiliki nilai inheren dan hak-
hak yang harus diakui, dihormati, dan dilindungi
oleh masyarakat dan pemerintah.
o Potensi dan Kekuatan: Hakikat manusia juga
mencakup potensi, kreativitas, dan kemampuan
individu untuk berkembang secara penuh, baik
secara fisik, emosional, intelektual, maupun
spiritual. Pengakuan terhadap potensi ini penting
dalam menciptakan lingkungan sosial yang
mendukung pertumbuhan dan pemenuhan diri
setiap individu.
• Keragaman:
o Keanekaragaman Budaya: Keragaman mengacu
pada keberagaman budaya, nilai, keyakinan, adat
istiadat, bahasa, dan praktik dalam suatu
masyarakat. Memahami dan menghargai
keberagaman ini penting dalam menciptakan
toleransi, penghargaan, dan pemahaman yang
lebih baik terhadap perbedaan antarindividu dan
kelompok.
o Pluralitas Masyarakat: Keragaman juga berkaitan
dengan keberagaman dalam masyarakat, seperti
pluralisme agama, etnisitas, dan latar belakang
sosial. Mengelola keragaman ini secara harmonis
menjadi kunci penting dalam menciptakan
masyarakat yang inklusif dan beradab.
o Keseimbangan dan Kesejahteraan Sosial:
Kesejahteraan merujuk pada kondisi di mana
individu-individu dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat merasakan adanya
keseimbangan, keadilan, dan akses terhadap
sumber daya yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka. Ini mencakup
kesejahteraan ekonomi, sosial, dan psikologis.
o Pengentasan Ketimpangan: Kesejahteraan juga
terkait dengan upaya pengentasan ketimpangan,
baik dalam hal distribusi kekayaan, kesempatan,
pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan,
dan hak-hak dasar lainnya. Menciptakan kondisi
yang mendukung kesejahteraan bagi semua
anggota masyarakat menjadi tujuan penting
dalam dinamika sosial budaya.
Dalam dinamika sosial budaya, pengakuan terhadap hakikat
manusia, penghargaan terhadap keragaman, dan upaya
mencapai kesejahteraan bagi semua anggota masyarakat
menjadi faktor kunci dalam membangun masyarakat yang
adil, harmonis, dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai