Anda di halaman 1dari 23

MATERI PERKULIAHAN ISBD SMESTER GENAP

.’;/ mm
TAHUN 2021/2022

Kajian Pokok ISD

Mata kuliah ISD : Adalah upaya memberikan pengetahuan dasar


danpengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji gejala-gejala sosial sehingga daya tanggap, persepsi
dan penalaran mahasiswa terhadap lingkungan sosial meningkat dan
kepekaan sosialnyapun semakin bertambah.

TUJUAN ISD

Tujuan MK.ISD : Adalah membantu pengembangan wawasan


pemikiran dan keperibadian mahasiswa yang lebih luas dan memiliki
ciri-ciri keperibadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku manusia
dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kajian IBD

Kajian IBD : adalah berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk


masalah kemanusiaan dan budaya, peradaban manusia dan hakekat
hidup manusia (nilai, moral, sikap) .

TUJUAN ISD

Adalah : mengembangkan keperibadian mahasiswa dengan cara


memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan menanggapi
masalah-masalah budaya, sehingga daya tangkap, persepsi dan
penalaran budaya menjadi lebih berbudaya dan manusiawi.

Ruang Lingkup ISD

 Individu, keluarga, dan masyarakat


 Masyarakat Desa dan Kota
 Penduduk
 Pelapisan Sosial
 Pemuda & Sosialisasi
 Iptek dan kemiskinan

Ruang Lingkup IBD

 Manusia dan pandangan hidup


 Manusia dan keindahan
 Manusia dan keadilan
 Manusia dan cinta kasih
 Manusia dan tanggung jawab
 Manusia dan kegelisahan
 Manusia dan harapan.

Pendekatan ISBD

Pemecahan Masalah : sosial, kemanusiaan dan budaya dapat


diatasi melalui pendekatan multydisiplin ilmu seperti (ekonomi,
hukum, politik , sosiologi dan antropologi.).

Hakekat Manusia Sebagai Mahluk Budaya

Manusia adalah mahluk hidup yang sempurna dan paripurna karena


disamping dikarunia hidup, hawa nafsu juga dikaruniai akal dan
pikiran.
 Dengan akal dan pikiran manusia yang membedakan dengan
mahluk lain.
 Manusia dengan akalnya mampu dan kreatif serta inovatif guna
meningkatkan taraf hidupnya
 Manusia dengan akal dan pikiran mampu memecahkan
persoalannya dan persoalan orang lain.
 Melalui akal dan pikiran manusia mampu menciptakan,
memperbaharui , memperbaiki dan mengembangkan untuk
kepentingan hidup manusia.
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia dan sempurna
karena dibekali akal dan budi sehingga manusia :

 Memiliki derajat yang paling mulia diantara semua mahluk ciptaan


Tuhan. Surah At-Tiin ayat (4) sesungguhnya kami (Allah) telah
menciptakan manusia dalam wujud yang sebaik-baiknya.
 Manusia karena kemuliaannya maka dia diberi tugas sebagai
khalifah dimuka bumi ini.
 Karena harkat dan martabatnya manusia itu dia memiliki
kemanusiaan.
 Prinsip kemanusiaan dimaksudkan adalah adanya penghargaan
dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia secara
luhur.
 The mankind is one (kemanusiaan adalah satu) artinya kita
semua sama.
 Melalui prinsip kemanusia seyogyanya manusia tidak saling
membenci, bermusuhan, menindas dan sebaliknya harus saling
menghargai , saling menghormati atas pijakan kemanusiaan.

KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

Edward B.Taylor : Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks


yang didalamnya terkandung; pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemapuan lainnya yang
didapat seseorang.

Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi: kebudayaan adalah hasil


karya, rasa, karsa dan cipta masyarakat.

Koentjaraningrat berpandangan : kebudayaan adalah keseluruhan


gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar
beserta dari hasil budi pekertinya.

J.J Hoeningman membagi wujud kebudayaan :

 Gagasan (wujud ide) adalah kumpulan ide, gagasan, nilai norma


,peraturan dan ini biasanya bersumber dari pemikiran warga
masyarakat.
 Aktivitas (tindakan), kegiatan yang berpola dari manusia yang
sering disebut sistem sosial. Sistem sosial adalah serangkaian
kegiatan manusia yang saling berinteraksi menurut pola-pola
tertentu.
 Artefak (Karya) adalah kebudayaan fisik yang berwujud hasil
karya dri aktifitas manusia . Biasanya berwujud benda-benda .

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

 Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi).


 Sistem mata pencaharian
 Sistem kemasyarakatan
 Bahasa
 Kesenian
 Sistem pengetahuan dan Sistem relegi.

Etika Manusia dalam Berbudaya

 Etika diartikan sebagai ajaran moral, ahlak dan kesusilaan.


 Etika berkaitan dengan masalah nilai, susila atau baik dan buruk
Bertens memaknai etika sebagai berikut :
 Etika berarti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan utama
bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku
mereka. Sebagai nilai atau norma terkait dengan nilai etik baik dan
buruk dan diwujudkan dalam norma norma etik,moral dan
kesusilaan.
 Etika diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral (kode etik)
 Etika dapat dimaknai sebagai ilmu/pelajaran tentang baik dan
buruk (filsafat moral).
 Norma etik berlaku relatif bersifat universal seperti; Prilaku
sadisme,pembunuh adalah prilaku amoral, asusila dan non etis.
Namun dalam hal tertentu prilaku seks bebas ada masyarakat
tertentu penganut kebebasan (dunia barat) menganggap bukan
prilaku amoral, asusila. Namun pada masyarakat timur mungkin
berbeda dengan etika masyarakat barat.
 Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki
nilai etika.
 Etika berbudaya dimaknai sebagai tuntutan/keharusan budaya
yang diciptakan manusia mengandung nilai-nilai etika yang bersifat
universal yang dapat diterima sebagian besar masyarakat
 Budaya yang beretika adalah budaya yang mampu menjaga,
mempertahankan bahkan mampu meningkatkan harkat dan
martabat manusia itu sendiri.
 Sebaiknya budaya tidak beretika adalah budaya yang
merendahkan dan bahkan meruntuhkan harkat dan martabat
kemanusiaan.

Estetika Manusia dalam Berbudaya

 Estetika adalah ajaran tentang keindahan atau seni.


 Estetika berkaitan dengan nilai-nilai keindahan.

Keindahan dapat dimaknai :


 Secara luas keindahan sebagai ide kebaikan (prilaku/watak indah,
hukum yang baik, ilmu yang benar.
 Secara sempit keindahan dimaknai terbatas pada lingkup persepsi
penglihatan. (bentuk tubuh, kecantikan, kegagahan dan hasil seni)
 Secara estetika murni adalah segala sesuatu yang
dirasakan/diresapi melalui penglihatan, pendengaran, perasaan)
berefek terhadap keindahan.
 Etika dapat diberlakukan secara universal atau diterima banyak
orang, namun estetika amat subyektif. Misalnya, lukisan, patung,
nyanyian dsb.
 Estetika berbudaya harus mengandung nilai-nilai keindahan.
 Estetika berbudaya mengisyaratkan manusia menghargai
keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya.
Memanusiakan Manusia

 Memanusiakan manusia berarti prilaku manusia untuk senantiasa


menghargai dan menghormati harkat dan martabat manusia
lainnya. Ini bermakna bahwa manusia tidak boleh mengintimidasi,
menindas atau memperlakukan secara tidak wajar orang lain.
 Memanusiakan manusia berarti kita tidak dibenarkan membeda-
bedakan orang lain berdasar suku, ras, agama, warna kulit
ataupun status sosial.

Pewarisan Kebudayaan

 Pewarisan kebudayaan adalah proses n akulturasi/pemindahan,


penerusan kebudayaan dari generasi ke generasi secara
berkesinambungan.
 Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran, penyesuaian pikiran dan sikap terhadap suatu
kebudayaan.
 Pewarisan kebudayaan dapat melalui sosialisasi kebudayaan dari
generasi tua ke generasi mudah secara berkesinambungan.
 Permasalahan pewarisan kebudayaan seringkali terhambat
disebabkan karena adanya perubahan kebudayaan yang bersal
dari luar.
 Pembangunan dan modernisasi merupakan perubahan
kebudayaan dalam sejarah kehidupan manusia.
 Perubahan kebudayaan terjadi karena ketidaksesuaian diantara
unsur-unsur budaya yang saling berbeda, sehingga terjadi
keadaan disfungsi kebudayaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
 Penyebaran kebudayaan (disfusi) adalah proses menyebarnya
unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok masyarakat ke
kelompok lainnya.
 Penyebaran kebudayaan yang paling eksklusif melalui media
elektronik.
Manusia Sebagai Mahluk Individu

 Manusia sebagai individu merupakan pribadi yang terpisah dan


berbeda dengan orang lain.
 Manusia sebagai individu memiliki pribadi yang khas dengan corak
keperibadian, kecakapan dan kemampuan sendiri.

Pertumbuhan dan Perkembangan Individu

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


individu al

 Teori nativistik : pertumbuhan individu itu ditentukan oleh faktor


dari dalam individu sendiri.
 Teori empiristik : pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dimana berfada.
 Teori konvergensi: pertumbuhan individu dipengaruhi oleh
faktor individu dan lingkungan.

 Manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri tanpa


bantuan orang lain.
 Manusia dalam memenuhi kebutuhannya perlu bantuan orang
lain.
 Secara kodrat manusia diciptakan hidup bersama dan
berkelompok atau bermasyarakat.
 Manusia sebagai mahluk yang selalu ingin bergaul dalam
masyarakat (Aristoteles 384-322 SM).

Manusia Sebagai Mahluk Sosial

 Manusia sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri


tanpa adanya ketergantungan dengan orang lain.
 Sesuai kuadrat manusia dia memiliki keterbatasan kemampuan
dan usaha.
 Manusia hidup memelukan berbagai macam kebutuhan baik
jasmani maupun rohani.
 Manusia menurut kuadratnya ditakdirkan untuk hidup bersama
atau hidup berkelompok. Bahkan Aris Toteles menyatakan
manusia sebagai mahluk zoon politicon yaitu selalu ingin
berinteraksi antara satu dengan lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mendorong selalu hidup bermasyarakat antara
lain :
 Hasrat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Hasrat ingin membela diri
 Hasrat untuk mengembangkan keturunan.

Ada dua pola utama dalam bermasyarakat :


 Melalui pola keluarga.
 Melalui pola diluar keluarga (pertemanan, pergaulan, kelompok
kerja, komunitas, group, organisasi).

Manusua sebagai Mahluk individu berperan :

 Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.


 Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai
manusia.
 Merealisasikan seluruh potensi diri untuk hudup dan
mengembangkan hidupnya.
 Selalu berupaya memenuhi kepentingan diri guna
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
 Peran manusia dari aspek positif yaitu; perlunya menghargai
harkat dan martabat diri seseorang manusia; Melalui
kemampuan dan kereatifnya individu dapat memberikan
kontribusi positip terhadap pengembangan orang lain.
 Dari aspek negatif individu dapat mendorong kearah sikap
individualis dan egoisme, sehingga kadang-kadang seorang
individu tidak bersahabat, enggang membantu orang lain,
tidak mau membagi keahliannya kepada orang dan bahkan
lebih jauh dapat menimbulkan persaingan tidak sehat yang
menjurus kepada konflik.

Peran Manusia sebagai Mahluk Sosial :

 Manusia sebagai individu adalah berhakikat sosial.


 Manusia akan selalu berhubungan dengan orang karena
desakan kebutuhan.
 Manusia sebagai Mahluk sosial memerlukan norma-norma
yang berfungsi mengatur kehidupan bersama
(bermasyarakat).
Norma-norma yang mengatur hidup bermasyarakat al :
1) Norma agama (relegi)
2) Norma susila atao moral
3) Norma adat
4) Norma hukum

Norma-norma dapat dibedakan :


 Cara (usage), Norma ini biasanya lebih menonjol dalam
hubungannya dengan antar individu atau perorangan. Sanksi
dari norma ini tidak mengakibatkan hukum yang berat namun
hanya bersifat celaan. Contoh : cara makan, cara berbicara.
 Kebiasaan (folksways) Perbuatan yang diulang-ulang dalam
wujud turun temurun oleh orang banyak. Norma ini lebih kuat
ikatannya. Contoh memberi salam bila ketemu, cium tangan
bagi yang muda kepada yang tua.
 Tata Kelakuan (mores). Kebiasaan yang dianggap sebagai
norma pengatur.Sifat norma sebagai pemaksa dan bersifat
mengatur. Norma adat perkawinan seperti ;lamaran,
mappaci dll.
 Adat Istiadat ( custom) adalah tata kelakuan yang telah
menyatu dengan tata kehidupan masyarakat. Norma ini
memiliki daya ikat yang sangat dan kuat. Norma berisi
perintah dan larangan dan bila dilanggar akan mendapatkan
sanksi adat yang berlaku.

Manusia sebagai mahluk sosial memiliki implikasi-implikasi sbb:


 Kesadaran akan “ketidakberdayaan” bila seorang diri.
 Kesadaran akan keharusan berinteraksi dengan orang lain.
 Penghargaan akan hak-hak orang lain
 Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

Ciri-ciri intraksi sosial adalah sebagai berikut :


 Pelakunya lebih dari satu orang.
 Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial.
 Memiliki maksud dan tujuan.
 Adanya demensi waktu yang akan menentukan sikap aksi
yang sedang berlangsung.

Kontak sosial terjadi dalam 3 bentuk :


 Kontak anta individu.
 Kontak individu dengan kelompok
 Kontak antar kelompok.
Kontak sosial terjadi dalam wujud :
 Imitasi. Kelakuan meniru orang lain.
 Sugesti adalah ransangan atau pengaruh atau stimulans.
 Identifikasi upaya yang dilakukan individu mengikuti
(sama) dengan yang ditirunya.
 Simpati adalah proses kejiwaan individu merasa tertarik
dengan individu atau kelompok karena penampilan,
sikapnya atau keperibadiannya.
 Motivasi adalah dorongan atau stimulans yang diberikan
individu kepada individu lain untuk memotivasi
melakukan sesuatu.
 Empati proses kejiwaan seseorang individu ikut
merasakan perasaan orang lain.

Kepentingan Individu VS Kepentingan Masy.


MasyMasyarakatMasyarakat
Pertanyaan yang sering dihadapi setiap orang adalah : “
Kepentingan mana yang diutamakan apakah kepentingan
invidu atau kepentingan masyarakat.”

Permasalahan di atas memunculkan dua pandangan, faham


atau idologi :
1. Pandangan Individualis berangggapan :
 Manusia pada hakekatnya adalah individu yang bebas.
 Manusia memiliki hak-hak yang tidak boleh diintimidasi
orang lain.
 Manusia seharusnya diberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk berkreasi.

Dengan demikian maka kepentingan individu harus
diutamakan. Kesejahteraan individu nilai kebaikan yang
tertinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan hak
dan kebebasan. Faham ini melahirkan faham liberalisme.

Faham liberalisme :
 Menjamin hak milik perorangan.
 Mementingkan diri sendiri.
 Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada individu
untuk melakukan berbagai aktivitas untuk kepentingan
sendiri.
 Persaingan bebas untuk mencapai kepentingan masing-
masing.

Liberalisme di bidang politik faham individu


menghasilkan demokrasi politik dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
 Kebebasan berserikat
 Kebebasan berbicara
 Kebebasan berpendapat
 Jaminan hak-hak azasi manusia.
Liberalisme dibidang sosial budaya adalah :Kebebasan
individu mengespresikan sikap, prilaku, seni dan
budaya.
Faham liberalime bahwa kebebasan individu dapat diatur
melalui penerapan hukum , sehingga negara dapat menjamin
keadilan dan kep[astian hukum demi menjaga ketertiban
penyelenggaraan hidup bersama.

2. Pandangan Sosialisme.
 Kepentingan masyarakat yang harus diutamakan.
 Masyarakat merupakan intesitas yang besar dimana
individu-individu itu berada.
 Hak-hak individu timbul karena karena keanggotaannya
dalam suatu kelompok.
 Masyarakat merupakan tujuan utama dan harus
diberlakukan secara adil, bebas dan sejahtera dan
bebas dari eksploitasi individu.
Oleh karenanya hak-hak individu harus diletakkan dalam
kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Pertanyaan mendasar manakah yang lebih diutamakan


kepentingan individu atau masyarakat.
Jawabnya : bahwa falsafah pancasila memandang manusia
adalah mahluk individu dan sekaligus sebagai mahluk sosial.
Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan: manusia adalah
individu secara hakiki bersifat sosial dan sebagai individu
manusia bermasyarakat.
Ungkapan Bung Karno “Internasionalisme tidak dapat hidup
subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme.
Nasionalime tidak hidup subur kalau tidak hidup dalam taman
sarinya internasionalisme.
Faham pancasila menempatkan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan
bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar setiap
warga negara.

MANUSIA DAN PERADABAN

Hakekat Peradaban :
 Hasil cipta, rasa dan karsa manusia mendorong
terciptanya peradaban.(civilization).
 Hasil cipta dan karsa manusia mendapatkan iptek untuk
menghasilkan peradaban.
 Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan dan tingkat pendidikan.
 Semakin maju teknologi, ilmu pengetahuan dan
pendidikan suatu bangsa, semakin tinggi peradaban
bangsa tersebut.
 Peradaban yang bernilai tinggi, halus dan indah
merupakan hasil pemikiran, ide, gagasan manusia,
sehingga manusia sebagai mahluk yang beradab, karena
mampu menghasilkan pera daban.dan juga sebagai
masyarakat yang mampu menciptakan masyarakat yang
beradab.
 Manusia sebagai mahluk beradab artinya pribadi manusia
memiliki potensi untuk berprilaku sopan, berahklak dan
berbudi pekerti luhur.
 Manusia yang tidak sopan, tidak berahklah, bebudi pekerti
luhur adalah manusia yang biadab.
 Masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang
sopan,berakhlak dan teratur atau masyarakat madani.
 Ciri-ciri masyarakat madani menurut Nurcholis Madjid
adalah : menghargai prestasi, terbuka, penegakan hukum
dan adil
 Civil Society menurut AS Hikam (1999) adalah kehidupan
sosial yang terorganisir memiliki ciri-ciri sukarela
(voluntary), swasembada (self generating), swadaya (self
supporting), kemandirian yang tinggi, kepatuhan terhadap
norma hukum.
 Kebudayaan mengalami perubahan (evolusi) secara
bertahap dan berkesinambungan.
 Kebudayaan berkembangan mengikuti perkembangan
akal dan pikiran manusia.
 Manusia selalu merespons, menanggapi dan mengatasi
tantangan alam memenuhi kebutuhan hidupnya .

Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial

Ada dua pendekatan dalam zaman pra-sejarah a.l :


 Pendekatan berdasarkan teknologi terdiri dari zaman
batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah(Madya
mesolitikum), zaman batu baru(neolitikum).
 Pendekatan berdasar sosial ekonomi/mata pencaharian
terdiri dari : Masa berburu, Masa bercocok tanam, masa
kemahiran teknik.

R. Soekmono (1973) membagi menjadi empat masa:


 Zaman pra sejarah, sejak adanya manusia dan
kebudayaan, kira-kira abad ke-5 masehi.
 Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India
pada masa pertama masehi sampai runtuhnya Kerajaan
Majapahit.
 Zaman ntralisasi madya, sejak datangnya pengaruh
islam menjelang akhir kerajaan majapahit sampai abad
ke-19.
 Zaman modern, sejak masuknya budaya barat dan
teknologi modern pada abad ke-19 sampai sekarang.

Dinamika Peradaban Global

Alvin Toffler mengemukakan dinamika peradaban masyarakat


sebagai akibat kemajuan IPTEK al:
 Gekombang pertama, peradaban teknologi pertanian.
 Gelombang kedua, peradaban teknologi industri.
 Gelombang ketiga, peradaban teknologi informasi.

John Naisbitt (1982), globalisasi memunculkan perubahan-


perubahan yang akan dialami negara-negara dunia sbb:
 Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi.
 Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan
manusia ke-teknologi canggih.
 Perubahan ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
 Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
 Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
 Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi
partisipasi.
Pengaruh Globalisasi Peradaban
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai aspek
kehidupan manusia :
 Aspek politik/idiologi, akan semakin kuatnya pengaruh
idiologi liberal dalam kanca perpolitikan negara-negara
berkembang.
 Aspek ekonomi, menguatnya faham kapitalisme dan
pasar bebas.
 Aspek sosial budaya masuknya nilai-nilai budaya
negara lain.
 Aspek pertahanan dan keamanan. Berkembangnya
perdagangan dan industri di seluruh dunia akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik
kepentingann yang mengganggu keamanan.

Efek Globalisasi Bagi Indonesia


Aspek positif globalisasi al:
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
memudahkan manusia berintraksi.
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
mempercepat manusia berhubungan dengan manusia
lainnya.
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
mendorong terciptanya efisiensi.
Aspek negatif globalisasi al:
 Masuknya nilai-nilai budaya luar akan menghilangkan
nilai-nilai budaya dan identitas suatu bangsa.
 Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan semakin
meningkat seiring dengan kebutuhan yang semakin
besar.
 Munculnya budaya individualis dan konsumerisme yang
dapat menggeser nilai nilai dasar masyarakat.
 Terjadinya dehumanisasi, tenaga manusia sudah
tergantikan dengan mesin-mesin.

Keragaman dan Kesetaraan


Manusia
 Bahwa setiap manusia memiliki perbedaan seperti ;
sikap, watak, keperibadian dll.
 Perbedaan ada karena manusia sebagai individu dan
setiap individu memiliki ciri-ciri tersendiri.
 Manusia sebagai individu dan juga mahluk sosial yang
membentuk persekutuan hidup dan tiap kelompok
persekutuan hidup manusia beragam. Misalnya
perbedaan suku, ras, agama, budaya,status sosial,
ekonomi dan jenis kelamin.
 Kesetaraan manusia dimaknai bahwa manusia sebagai
mahluk tuhan memiliki kedudukan yang sama.
 Manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang
termulian dan sama kedudukannya dan derajatnya
dihadapan Allah.
 Persamaan kedudukan atau tingkatan manusia
berimplikasi adanya pengakuan kesetaraan manusia.
 Kesetaraan bermakna bahwa manusia mengakui
adanya persamaan derajat, persamaan hak, persamaan
keadilan.
 Keragaman/kemajemukan yang terdapat dalam
kehidupan sosial melahirkan masyarakat majemuk.
Menurut Pelly masyarakat majemuk terdiri dari :Secara
horizontal terdiri dari :
 Etnik, dan ras.
 Bahasa daerah
 Adat istiadat.
 Agama
 Budaya (pakaian,makanan dll).
Secara vertikal masyarakat majemuk dikelompokkan :
 Mata pencaharian
 Pendidikan
 Pemukiman
 Pekerjaan
 Kedudukan sosial dan politik.
Kesetaraan sebagai warga negara
 Setiap warga negara sama kedudukan dan derajatnya,
hak dan kewajiban.
 Kesetaraan warga negara diakui dalam pasal 27 ayat (1)
UUD 1945 dinyatakan: Setiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan.
 Dibidang politik setiap WN memperoleh kesempatan
untuk memilih dan dipilih dalam jabatan politik.
 Dibidang, hukum, setiap WN harus diperlakukan secara
adil.
 Dibidang ekonomi setiap WN diberi kesempatan yang
sama untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi.
Permasalahan Keragaman dan Kesetaraan
Munculnya sikap promordial bersifat suku, ras, budaya yang
dapat memunculkan konflik antar kelompok dalam
masyarakat dalam wujud gesekan-gesekan, pertentangan
disebabkan :
 Terjadinya penyakit budaya seperti; prasangka,
rasisme, diskriminasi.
 Perbedaan status ekonomi dan sosial memicu
munculnya konflik antar kelompok dalam masyarakat.
Solusi mengatasi permasalahan keragaman & kesetaraan

Solusi dalam mengatasi permasalahan keragaman dapat


dilakukan langkah-langkah kongkrit al : (Elly M.Setiadi
(2006)
 Setiap warga negara harus menghargai dan
menghormati serta menegakkan prinsip kesetaraan
antar masyarakat.
 Menumbuhkan semangat nasionalisme.
 Semangat relegius.
 Semangat pluralisme
 Semangat humanisme.
 Perlunya dialog antar suku dan agama.

Kesetaraan atau Kesederajatan.


 Kesetaraan atau kesederajatan dimaknai adanya
persamaan dan kedudukan manusia.
 Kesetaraan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya
persamaan derajat, hak dan kewajiban sesama
manusia.
Indiakator kesederajatan diantaranya :
 Adanya persamaan derajat dari aspek; agama,
suku,ras, golongan dan kelompok.
 Adanya persamaan hak mendapatkan pendidikan,
pekerjaan, kehidupan yang layak.
 Adanya persamaan hak mendapatkan keadilan.

Probelematik kesetaraan.
Problema kesetaraan adanya ketidakadilan atau
diskriminasi antar agama, ras, kelompok atau golongan dan
status sosial.

Solusi mengatasi problema kesetaraan


 Perlunya diciptakan sikap mengakui adanya kesteraan
antar sesama manusia.
 Menghilangkan sikap diskriminasi agama, ras, etnis,
kelompok, golongan ataupun idiologi/politik dan status
sosial.
 Undang-undang No.7 tahun 1984 yaitu Ratifikasi atas
konvensi Internasional tentang penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

Hakikat Nilai dan Moral

Bertens (2001) Nilai termasuk dalam ranah etika,


menyebutkan ada 3 arti dan makna etika yaitu;
 Etika berarti norma-norma yang menjadi pegangang bagi
seseorang atau kelompok dalam upaya mengatur
prilakunya.
 Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
 Etika berarti ilmu tentang baik buruk (filsafat moral).

Menurut Bambang Daroeso, nilai adalah suatu kualitas atau


penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar
penentu dalam bertingkah laku.
Darji Darmodiharjo, nilai adalah kualitas atau keadaan yang
bermanfaatbagi manusia baik lahir maupun bathin.
Indikator sesuatu bernilai jika:
 Bersifat menyenangkan (peasent)
 Berguna (useful)
 Memuskan (satisfying)
 Menguntungkan (profiable)
 Menarik (intresting)
 Meyakinkan (belief)

Teori mengenai nilai al :


 Nilai itu sifatnya objektif. Nilai ada pada setiap sesuatu.
Tidak ada yang diciptakan di dunia tanpa ada suatu nilai
yang melekat di dalamnya.
 Nilai suatu obyek terletak pada subyek yang menilainya.
Air sangat bernilai bagi seorang yang kehausan ditengah
terik matahari.
 Adanya nilai ditentukan oleh subyek yang menilai dan
obyek yang dinilai. Teori penggabungan teori subyektif
dengan obyektif.

Bambang Daroeso nilai memiliki ciri sbb :


 Nilai suatu realitas yang abstrak (tidak nyata)
 Normatif (seharusnya,idial,sebaiknya,).
 Sebagai motivator dalam hidup manusia.

Norma sebagai Perwujudan nilai

 Nilai belum mampu berfungsi secara praktis. Nilai perlu


dikongkritkan dalam wujud norma. Nilai-nilai diwujudkan
dalam bentuk norma. Contoh : Nilai kebersihan
diimplementasikan kedalan norma kebersihan seperti “
Dilarang buang sampah sembarangan”.
 Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang
menjadi pedoman dan panduan dalam beringkah laku
dalam kehidupan masyarakat.
 Norma atau kaidah berisi anjuran untuk berbuat baik dan
larangan untuk berbuat buruk.

Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat terdiri dari :


 Norma agama, adalah kumpulan peraturan hidup
manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal
dari Tuhan.
 Norma moral/susila yaitu peraturan /kaidah hidup yang
bersumber hati nurani yang bersifat mengikat manusia.
 Norma kesopanan yaitu perturan/kaidah yang bersumber
dari pergaulan anta manusia.
 Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang dibuat
oleh pemerintah yang bersifat mengikat dan memaksa.
Norma Hukum

 Hukum adalah bagian dari norma yang disebut norma


hukum.

Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya.


 Norma hukum dibuat oleh negara/lembaga pemerintah
sementara norma lainnya dibuat atas kesepakatan
masyarakat atau dari Tuhan.
 Norma hukum disertai dengan sanksi atau bersifat
memaksa. Semetara norma lain bersifat psihis.
 Sanksi dilakukan oleh negara, sementara norma lainnya
sanksi dalam wujud cemohan, dikucilkan dll.

Ada beberapa alasan mengapa norma hukum diperlukan :


 Karena sanksi norma lainnya belum cukup efektif untuk
melindungi keteraturan dan ketentraman masyarakat.
 Masih ada prilaku lain yang perlu diatur diluar norma-
norma tersebut seperti. Prilaku dijalan raya. Prilaku di
laut lepas.
Makna Keadilan

Definisi keadilan.
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia, keadilan berarti
sifat,perbuatan, perlakuan yang adil. Keadilan dimaknai
sebagai prilaku atau perbuatan yang dalam
pelaksanaanya memberikan kepada pihak lain sesuai
apa yang seharusnya diterima.
b. WJS Poerwodarminto, keadilan berarti tidak berat
sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang.
c. Frans Magnis Suseno, keadilan sebagai sesuatu
dimana semua orang dalam situasi yang sama
diperlakukan sama.
Dari ke tiga pengertian di atas, maka makna dari
keadilan yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya
tanpa adanya perbedaan.

Aris Toteles membagi keadilan :


 Keadilan komulatif, adalah keadilan yang memberikan
kepada setiap orang sama banyaknya.
 Keadilan distributif, adalah keadilan yang diberikan
kepada seseorang sesuai kontribusi jasanya.
 Keadilan legal, (keadilan moral) adalah keadilan yang
mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat
seseorang dalam masyarakat sesuai dengan
kemampuannya.

Fungsi dan Tujuan Huykum :


a. Sebagai alat pengatur ketertiban hubungan
masyarakat.
b. Sebgai sarana mewujudkan keadilan sosial.
c. Sebagai penggerak pembangunan.
d. Kritisi hukum.
Problema Nilai,Moral dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara

Norma moral dan hukum secara ideal seharusnya


manusia taat dan patuh pada norma moral dan hukum,
guna menciptakan kehidupan yang damai,tertib, aman
dan sejahtera. Namun kenyataannya masih banyak
terjadi pelaggaran. Pelanggaran norma moral merupakan
suatu pelanggaran kode etik . pelanggaran norma hukum
adalah pelanggarn hukum.
 Kode etik merupakan serangkaian aturan (code)
tertulis dibuat secara sengaja berdasarkan prinsip-
prinsip moral.
 Masyarakat fropesional memiliki kode etik profesi.
Seperti; kode etik guru, dokter, wartawan ,penegak
hukum.
Pelanggaran etik
Walaupun sudah dibuat kode etik profesi, namjun masih
sering seseorang melanggar kode etik profesinya sendiri.
Pelanggaran kode etik tidak dikenakan sanksi lahiriah
atau bersifat memaksa, namun dalam wujud, malu, rasa
bersalah dan dikucilkan di masyarakat. Bila sesorang
profesi melanggar kode etik maka sanksi yang diterima
dari lembaga seperti; teguran, dicabut isin parktek,
dicabut keanggotaannya.
Pelanggaran Hukum.
Problema hukum yang terjadi dewasa ini adalah masih
rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Sanksi bagi
mereka yang melanggar hukum adalah sanksi pidana
dari negara yang bersifat lahiriah.
Disamping itu hukum dapat dijadikan alat kekuasaan
seperti; Hukum untuk berserikat dan menyatakan
pendapat.

Hakikat dan Makna Sains,Teknologi dan Seni

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian disingkat


dengan IPTEKS, merupakan bagian dari unsur-unsur
kebudayaan yang universal. Maka dapat dipastikan
Ipteks akan kita jumpai pada setiap kehidupan
masyarakat dimanapun manusia berada.
 Ilmu pengetahuan dan tehnologi merupakan sarana
bagi kehidupan manusia guna memudahkan manusia
dalam melakukan aktivitas sehingga berjalan
mudah,lancar, efisien dan efektif.
 Ipteks bagi manusia merupakan sarana berkaitan
dengan upaya manusia mengatasi permasalahan dan
sekaligus meningkatkan taraf hidupnya.
 Ilmu (sains) dapat diartikan sebagai pengetahuan yang
tersusun secara sistemuisiatis dengan menggunakan
metode ilmiah .
 Unsur utama dari ilmu pengetahuan :
a. Pengetahuan
b. Tersusun secara sistematis
c. Menggunakan penalaran
d. Menggunakan metodologi/pendekatan
e. Dapat dikontrol secara kritis.
 Bila ilmu pengetahuan diterapkan dalam rangka
menghasilkan sesuatu maka akan menghasilkan
teknologi.
 Bahwa teknologi pada hakekatnya merupakan
penerapan pengetahuan guna mengerjakan
sesuatu (Brown dan Brown (1980).
 Pandangan filsafat ilmu membedakan pengetahuan
dengan sains atau ilmu pengetahuan.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
oleh manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi
dan firasat. Sedangkan Ilmu pengetahuan (sains)
adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi ,
diorganisir, sistematis dan logis sehingga
menghasilkan kebenaran yang obyektif.
Pengetahuan dapat diketegorikan sebagai ilmu apabila
memenuhi tiga kategori :
a. Aspek ontologis; memiliki obyek studi/kajian yang
jelas baik obyek materilnya maupun obyek
formalnya.
b. Aspek epistimologi; bidang studi memiliki metode
kerja yang jelas (induksi atau deduksi)
c. Aspek aksiologi: bidang studi yang bersangkutan
memiliki kegunaan dan manfaat seperti;
teoritis,hukum, generalisasi, kecenderungan
umum, konsep, logis dan sistematis.

Karakteristik Ilmu Pengetahuan

1. Bersifat obyektif
2. Rasional
3. Netral
4. Bebas nilai

Dampak Penyalagunaan IPTEKS


Idialnya seseorang yang memahami Iptek seharusnya :
1. Semakin kritis dalam berpikir
2. Disiplin dalam bekerja.
3. Effisien dalam bertindak.

Dampak Positif Ipteks an :


1. Seseorang semakin ketergantungan terhadap Ipteks.
2. Kemudahan dalam beraktivitas
Dampak negatif Ipteks :
1. Pola hidup konsumtif
2. Hedonistik
3. Materialistik
Perkembangan Ipteks semakin pesat mampu
menciptakan perubahan-prubahan yang berpengaruh
lansung terhadap kehidupan manusia diantaranya :
1. Perubahan di bidang intelektual menyebabkan cara
berpikir tradisional kearah berpikir modern.
2. Perubahan dalam bidang sosial politik dan sistim
pemerintahan.
3. Perubahan dibidang industri dan keamanan
4. Perubahan terhadap tata nilai dan tata lingkungan.
Ipteks memunculkan dua demensi penting :
“ Ipleks tulang punggung kesejahteraan” melalui Ipteks
manusia dapat meningkatkan kesejahteraan.
“ Ipteks menimbulakan petaka dunia” karena
munculnya masalah lingkungan seperti; eksplotasi
sumber daya alam berlebihan. Pencemaran udara,
Banjir, tanah longsor .
Bidang teknologi informasi memunculkan berbagai
teknologi informasi. Terjadinya perubahan sistem
demokrasi, munculnya prinsip akuntabilitas,
transparansi dan responsivitas dalam tata kelola
negara.
Aspek negatif lain Alvin Toffler menimbulkan
goncangan hari esok secara pisik seperti; munculnya
berbagai penyakit kejiwaan seperti; ketegangan urat
syaraf, hipertensi, sadisme, kriminalitas.

Anda mungkin juga menyukai