Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)


hari/tanggal : Kamis, 26 april 2018
waktu : 60 Menit
Kelas : SNT 36 dan SNT 37
Sifat : Close Book
Dosen Pengampu : Nila Kusuma, S.Pd.,M.Sosio

1. Berdoalah terlebih dahulu!!


2. Kerjakanlah dengan jujur karena kejujuran adalah sebuah prestasi!!!

Soal

1. Apakah tujuan mahasiswa mempelajari ISBD ?


2. Jelaskan hakekat manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya serta hubungan
manusia dan peradaban ?
3. Jelaskan nilai dan wujud dari kebudayaan ?
4. Ada tiga bentuk kepentingan yang mendorong manusia hidup sebagai makhluk sosial,
jelaskan ?
5. Jelaskan etika dan estetika berbudaya ?

----------Selamat Mengerjakan, Semoga Hasilnya Memuaskan---------


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram

Nama : Lalu M. Hizam Algifari

NIM : J1A019051

Kelas : ITP Ganjil 2019

1. Tujuan mahasiswa mempelajari ISBD, antara lain :


 Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan
makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. 
 Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman,
kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika,
dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. 
 Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan
mahkluk sosial yang beradabdalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan
keahliannya dan mampu memecahkan masalah social budaya secara arif. 
 Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-
masalah sosial yang ada dalam masyarakat. 
 Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-
usahamenanggulanginya. 
 Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-
interdisipliner. 
 Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat.
2. Hakekat manusia sebagai makhluk individu
Manusia lahir sebagai mahluk individu yang bermakna tidak terbagi atau tidak
terpisahkanantara jiwa dan raga. Setiap manusia memiliki perbedaan . Hal itu
dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat , watak,
keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Manusia sebagai makhluk
individu memiliki  unsur jasmani dan rohani , unsur fisik dan psikis , unsur raga dan jiwa .
Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu pada
dirinya . Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai
makhluk individu .
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial

Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial , manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya . Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan
selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk , karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya . Manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain , manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Hakekat manusia sebagai makhluk budaya

Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk


menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi
kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan
perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan. Adapun
sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika.
Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian adalah
etika dan estetika.

Hubungan manusia dan peradaban


Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan
perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Dari hal itulah
kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.

3. a) Nilai-Nilai Kebudayaan :

Etika
Etika mempersoalkan bagaimana semestinya manusia bertindak sedangkan moral
mempersoalkan bagaimana semestinya tndakan manusia itu. Etika hanya
mempertimbangkan tentang baik dan buruk suatu hal dan harus berlaku umum.

Estetika
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu,
estetika membahas tentang indah atau tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk
menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu.
Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau mengenai alam semesta ini.

Moral

Moral adalah nilai baik yang secara kodrati ada dalam diri individu. Ajaran moral
membuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok
manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral
merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta
kewajiban manusia.

b) Wujud Kebudayaan :
Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Wujud ide kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak
yaitu tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.

4. 3 bentuk kepentingan yang mendorong manusia hidup sebagai makhluk sosial, yakni:
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram

 Manusia memiliki kepentingan teknis (objective-welt) yang bersifat


instrumental (berkaitan dengan cara) memenuhi kebutuhannya dan hanya bisa
dipenuhi dengan berhubungan dengan masyarakat lain. Misal untuk
kepentingan pendidikan perlu sekolah.

 Manusia memiliki kepentingan interaksi (social-welt) yang bersifat praktis.


Artinya manusia membutuhkan orang lain dengan membangun relasi sosial
untuk mencapai kebutuhan pribadinya. Misal di sekolah mahasiswa akan
bergaul untuk mempermudah tujuan yang ingin dicapai.

 Kepentingan kekuasaan. Sebagai makhluk sosial manusia memiliki


kecenderungan untuk memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan
memerintahkan dan menguasai manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Etika dan Estetika berbudaya

Etika Berbudaya
Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima umum
tentang sikap perbuatan, kewajiban dan sebagainya. Etika berkaitan dengan masalah
nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan
dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk perbuatan manusia.
Etika berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang dicptakan
manusia mengandung nili-nilai rtik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima
sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang
mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan harkat dan
martabat manusia itu sendiri. sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah
kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat
kemanusiaan.

Estetika Berbudaya

Estetika dapat dikatakan sebagai teori keindahan atau seni.Estetika berkaitan dengan nilai
indah atau jelek (tidak indah). Nilai estetika berarti nilai tentang keindahan. Nilai-nilai estetik
lebih bersifat perasaan, bukan pernyataan. Budaya sebagai hasil karya mausia sesungguhnya
diupayakan untuk memenuhi unsure keindahan. Manusia sendiri memang suka akan
keindahan. disinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya. Semua budaya pastilah
dipandang memiliki nilai-nilai estetik bagi masyarakat pendukung budaya tersebut. hal-hal
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Jl. Majapahit No.62Mataram
yang indah dan kesukaannya pada keindahan diwujudkan dengan menciptakan aneka ragam
budaya.

Anda mungkin juga menyukai