MANUSIA SEBAGAI
MAHLUK BUDAYA
ROSDA ( A22046 )
SITI RAHMAWATI ( A22047 )
SITTI KHARTINI SAMPARA ( A22048 )
ST. LATIFAH KALBI ( A22049 )
ULANDARI ( A22050 )
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI
MAHLUK BUDAYA
Manusia sebagai mahluk yang berbudaya tidak lain adalah mahluk yang tanpa henti
mendayagunakan akal dan budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan manusia itu sifatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya
manusia yang selalu menciptakan kebaikan,kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang karena manusia berbudaya.
Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu serta akal budi.
Akal budi merupakan potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki i oleh
mahluk lain, yaitu yang dapat digunakan berfikir untuk kepetingan hidup dan
memecahkan masalah-masalah manusia.
Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan, memperlakukan
memperbaruhi, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidup manusia.
HAKEKAT MANUSIA
● H
ambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan prinsip ata
u sudut pandang
● M
asyarakat bersaing dan kurang komunikasi dengan masyaraka
t luar
● S
ikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-ha
l baru
Estetika manusia dalam berbudaya
● Estetika berarti nilai indah
● Keindahan dapat diberi makna :
- secara luas : mengandung ide kebaikan segala hal baik abstrak
maupun nyata.
- secara sempit : indah yang terbatas pada lingkup pengelihatan ( bentuk
dan warna )
- secara estetika murni : menyangkut pengalaman yang diresapinya melalui
pengelihatan, peradaban, dan perasaan yang dapat menimbulkan persepsi
indah
Wujud kebudayaan