Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKHLAK DALAM PANDANGAN ISLAM 1

Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:

Kelompok 7

Desi Laila Amri 11519668

Hilda Kholifatur Rohmah 12519825

Kelas : 1PA01

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga telimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan makalah sebagai tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam dengan Judul Akhlak Dalam Pandangan Islam 1.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jaug dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinyadapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Depok, 20 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

i. Latar Belakang
Akhlak merupakan satu unsur yang di miliki oleh setiap manusia. Akhlak dapat
memadu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah
berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk
menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung
keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima,
hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.

Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar
akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhamad SAW itu dijadikan contoh dalam
kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin
keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat. Di dalam Hadist di sebutkan bahwa
sebaik- baiknya manusia ialah yang mempunyai akhlak yg bagus.

ii. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Akhlak dalam pandangan Islam ?
2. Bagaiana karateristik dari Akhlak dalam Islam ?
3. Apa saja ruang lingkup dari Akhlak dalam Islam ?
4. Apa manfaat setelah mengetahui ruang lingkup akhlak dalam pandangan Islam ?

iii. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak dalam pandangan Islam.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup akhlak dalam Islam.
3. Untuk mengetaui manfaat-manfaat akhlak setelah mempelajarinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Disebutkan bahwa akhlak adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang
dalam menjalankan ibadah. Akhlak yang kita ketahui tersebut memiliki pengertian baik
secara bahasa maupun secara istilah. Selain itu ada beberapa ulama yang juga
menjabarkan pengertian akhlak bahwa akhlak adalah keadaan jiwa atau sifat seseorang
yang medorong melakukan sesuatu tanpa perlu mempertimbangkannya terlebih dahulu.

Secara Bahasa
Kata akhak berasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang diartikan sebagai perangai,
tabiat. Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi
pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.

Secara Istilah
Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat atau
perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang
tersebut. Seseorang yang mmeiliki sifat baik biasanya akan memiliki perangai atau
akhlak yang baik juga dan sebaliknya seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik
cenderung memiliki akhlak yang tercela.
Seperti hadist berikut,
ِ ُ‫تَ ْقوى هَّللا ِ َو ُحسْنُ ْال ُخل‬
‫ق‬
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Majah)

Secara terminologi menurut pendapat imam Al- Ghazali,


Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji
menurut akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan bila yang muncul
dari sifat itu perbuatan-perbuatan yang buruk maka disebut akhlak yang buruk.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak atau khuluq itu adalah sifat yang
tertanan dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara sepontan bilamana
diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak
memerlukan dorongan dari luar.

B. Karakteristik Akhlak
Pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah melekat dalam jiwa dan
menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara
sepontan dan mudah tanpa adanya pertimbangan lebih dahulu, sehinnga akhlak dalam
islam mempunyai karakteristik yang khas. Di antara karakteristik tersebut adalah:

Akhlak meliputi hal-hal yang umum dan terperinci. Di dalam Al-Qur’an ada ajaran
akhlak yang di terangkan secara umum tetapi ia juga di terangkan secara mendetail.
Sebagai contoh, ayat yang menjelaskan masalah akhlak secara umum adalah Q.S An-
Nahl (16):90 yang menyuruh perintah untuk berakhlak secara umum: untuk berbuat adil,
berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji, mungkar, dan permusuhan. Sedangkan
contoh ayat yang menjelaskan masalah akhlak secara terperinci adalah Q.S AL-Hujurat
(49): 12 yang menunjukan larangan untuk saling mencela, serta memanggil dengan gelar
yang buruk.[3][3]

Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yaitu mencakup semua tindakan
manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi,
kemasyarakatan, ataupun Negara, serta mencakup semua interaksi manusia dengan
semua aspek kehidupan.[4][4]
Akhlak sebagai buah iman
Akhlak memiliki karakter dasar yang berkaitan erat dengan keimanan. Jika iman
diibaratkan sebuah tubuh manusia maka akhlak lah yang menjadi pakaiannya. Iman yang
kuat akan menumbuhkan akhlakul karimah. Dan lemahnya iman dapat dilihat dari
indikator tidak melaksanakan ibadah dengan teratur dan sulit melakukan hal baik.

Akhlak menjaga konsistensi dengan tujuan

Akhlak tidak membenarkan cara-cara mencapai tujuan yang bertentangan dengan syariat
sekalipun dengan maksud untuk mencapai tujuan yang baik. Hal tersebut di pandang
bertentangan dengan prinsip-prinsip ahlakul karimah yang senantiasa menjaga
konsistensi cara mencapai tujuan tertentu dengan tujuan itu tersendiri.[5][5]

C. Ruang Lingkup Akhlak

Dalam pembahasan ruang lingkup akhlak, aspek kehidupan tak akan lepas tentunya
seperti halnya bagaimana sifat seseorang terhadap penciptanya, terhadap sesama manusia
termasuk dirinya sendiri, terhadap keluarganya, dan terhadap masyarakat serta
lingkungan.

Dalam Islam akhlak (perilaku) manusia itu tidak di batasi pada perilaku social, akan
tetapi menyangkut pada semua aspek kehidupan yang ada baik dengan sesama maupun
lingkungan. Oleh karena itu islam membagi cakupan tentang ruang lingkup akhlak untuk
mengatur pola kehidupan manusia yang meliputi:

1. Akhlah Terhadap Allah SWT (khalik)


Antara lain:
- Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan
mempergunakan firmannnya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam
kehidupannya.
- Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.
- Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridohan Allah SWT.
- Mensyukuri nikmat dan karuniaNya.
- Menerima dengan iklas semua Qadha dan Qadhar Illahi setelah berikhtiar maksimal
(sebanyak-banyaknya).
- Mohon ampunan, bertaubat, dan bertawakal (berserah diri) hanya kepadaNya.
2. Akhlak Terhadap Makhluk/Hamba
a) Aklah terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW). Antara lain:
- Mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunahnya.
- Menjadikan Rasulullah sebagai idolah, suri teladan dalam hidup dan kehidupan.
- Menjalankan apa yang disuruhnya dan tidak melakukan apa yang dilarangnya.
b) Akhlah terhadap orang tua. Antara lain:
- Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
- Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang
- Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata
lemah lembut.
- Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya.
- Mendoakan keselamatan bagi mereka kedatipun seorang ataupun keduanya telah
meninggal dunia.
3) Akhlak terhadap diri sendiri. Antara lain:
- Memelihara kesucian diri.
- Menutup aurat atau bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum
agama dan akhlak islam.
4) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat. Antara lain:
- Saling membina rasa cinta dan kasih saying dalam kehidupan keluarga.
- Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
- Berbakti kepada ibu bapak.
5) Akhlak terhapap tetangga. Antara lain;
- Saling mengnjungi.
- Saling membantu diwaktu senang maupun susah.
- Saling member.
6) Akhlak terhadap masyarakat
- Memuliakan tamu
- Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
- Saling menolong dalam melakukan kebijakan dan akwah.

3. Akhlah terhadap bukan manusia (Lingkungan Hidup). Antara lain:


- Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
- Menjaga, melestarikan dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati,
maupun fauna dan flora.

- Sayang terhadap sesama makhluk.

Manfaat Setelah Mengetahui Ruang Lingkup Akhlak

Dapat melakukan perbuatan baik (akhlak mahmudah) dalam setiap tindakan terhadap
sesama, diri sendiri, masyarakat serta lingkungan
Mampu menerapkan akhlak baik sesuai dengan ruang lingkupnya
Mengerti akan cakupan ruang lingkup akhlak serta aplikasinya dalam kehidupan

Anda mungkin juga menyukai