Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi Laila Amri

NPM : 11519668
Kelas : 2PA13
Rangkuman

Psychosocial Development in Adolescence chapter 12

A. Krisis Erikson tentang Identitas vs. Kebingungan


 Identitas: konsepsi diri yang koheren.
 Berusaha menjadi seorang yang lebih dewasa, seperti pilihan pekerjaan, Adopsi
nilai untuk dijalani dan perkembangan identitas seksual seoarang tersebut.
 Resolusi berdasarkan “kesetiaan”, seperti merasa memiliki teman, atau keluarga.
 Bahayanya krisis identitas adalah bingung terhadap identitas, beberapa
kebingungan ini bernilai normal.
 Marcia: Status Identitas Krisis dan Komitmen.
o Pencapaian identitas : Krisis merngarah pada komitmen
o Penyitaan (Foreclosure) : Komitmen tanpa krisis
o Moratorium : Krisis tanpa komitmen
o Difusi Identitas : Tanpa komitmen, tidak ada krisis
B. Formasi Identitas: Perbedaan Gender
 Peran hubungan
Apakah perempuan mengembangkan rasa diri melalui pembentukan hubungan?
Atau apakah identitas merupakan cara untuk terhubung tanpa memandang
gender?
 Harga diri
Harga diri pria berkaitan dengan kesuksesan individu
Harga diri wanita terkait dengan hubungan ke orang lain
 Empat Tahap Identitas etnik
1. Diffuse
2. Foreclosed
3. Moratorium
4. Achieved
C. Sexuality
Homoseksual - orang dengan jenis kelamin yang sama
Heteroseksual - lawan jenis
Biseksual - orang dari kedua jenis kelamin.
 Kesimpulan orientasi, setidaknya sebagian, genetik - cukup diwariskan
o Ukuran hipotalamus
o Studi feromon
o Perilaku atipikal gender di masa kanak-kanak
o Perbedaan gairah seksual
 Remaja gay, lesbian, atau biseksual sering merasa terisolasi dalam lingkungan
yang tidak bersahabat.
 Usia rata-rata saat pertama kali berhubungan badan.
o Wanita : 17 tahun
o Pria : 16 tahun
 Faktor Terkait dengan Early Sex
o Pubertas dini
o Kemiskinan
o Prestasi sekolah yang buruk
o Sejarah pelecehan seksual
o Mengabaikan
o Pola budaya atau keluarga
o Perception of peer norms
 Remaja biasa mendapatkan informasi tentang seks dari teman, orang tua,
pelajaran dari sekolah, dan media social.
 Resiko Seks Remaja
Sekitar satu dari empat kasus baru di AS terjadi di antara anak usia 14 hingga 19
tahun. Terjadi kesalahan pada remaja karena: Aktivitas seksual awal, gagal
menggunakan kondom, kecenderungan anak perempuan untuk memiliki
pasangan yang lebih tua.

o Remaja dan HIV


Dari 4,1 juta infeksi baru, sekitar setengahnya terjadi pada orang muda
15-usia 24 tahun. Di AS, satu dari empat orang yang hidup dengan
terinveksi HIV di masa remajanya, sehingga deteksi dini lebih penting.
o Orang tua remaja
Ketika remaja, mendadak menjadi seoarang orang tua maka yang
biasanya yang akan terjadi adalah, putus sekolah, maka akan
berpendidikan rendah, kesulitan keuangan, SDM yang tidak memadai
 Konflik Remaja dan Keluarga
Remaja berjuang untuk otonomi dan identitas pribadi. Sebagian besar argumen
tentang urusan sehari-hari:
o Tugas sekolah
o Pekerjaan rumah
o Gaya pakaian
o Uang
o Jam malam
o Kencan dan Teman
 Kelompok Remaja
Grup memiliki beberapa tujuan: Membantu membangun identitas remaja, Perkuat
aliansi dan Memudahkan menjalin pertemanan dalam satu grup.
 Persahabatan remaja
Para remaja memilih teman yang mirip dalam:
o Jenis kelamin
o Ras / etnis
o Sikap akademis
o Perilaku berisiko atau bermasalah
 Prilaku anti sosial

Cenderung berjalan dalam keluarga, cenderung berjalan dalam keluarga,


terkadang memiliki basis genetic atau termasuk defisit neurobiologis.

 Anak menjadi berandalan


Pengaruh dari factor, orang tua, teman dan lingkungan
 Cara mencegah kenakalan remaja
Memberikan dukungan keluarga, membantu interaksi antara rumah dan sekolah
membuat jaringan induk yang mendukung, tawarkan layanan tindak lanjut dan
kegiatan setelah sekolah, cegah mengikuti geng dan tawarkan kelompok
dukungan yang dipandu orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai