Anda di halaman 1dari 16

KEPRIBADIAN DAN

BUDAYA
Etik Darul Muslikah
Fitria
Trisna Prisanti
KEPRIBADIAN
 Definisi
Kepribadian adalah konsep yang luas mengenai
banyak aspek karakteristik unik individu. Secara
umum dapat dikatakan sebagai karakteristik
perilaku, kognitif dan sifat (trait) atau
kecenderungan yang menetap yang dibawa
seseorang pada situasi, kondisi dan interaksi
yang berbeda.
 Perspektif
Pemahaman mengenai hubungan antara
kepribadian dan budaya datang dari para ahli
antopologi yang tertarik pada psikologi. Para ahli
antropologi seperti Margaret Mead, Edward Sapir,
Weston Labarre, Ruth Benedict, Ralph Linton, Cora
DuBois and Abraham Kardiner mengembangkan
teori tentang budaya dan kepribadian.
Menjadi dasar munculnya “Karakter Kebangsaan”.
Karakter kebangsaan merupakan persepsi bahwa
masing-masing budaya memiliki sebuah tipe
kepribadian dan sebagian besar orang menjadi
bagian dari aspek tersebut.
Terdapat 2 persepktif:
 menganggap bahwa organisasi dan dimensi

kepribadian adalah universal


 menganggap bahwa kepribadian bergantung

pada budaya dimana mereka ada dan


menolak gagasan universalitas
Satu diantara yang paling banyak digunakan oleh pengukuran
FFM ialah Revised NEO PI-R, yang direvisi menjadi NEO PI-3.
Berisi 240 aitem dimana repsonden memberi rating dari setuju
sampai tidak setuju pada aitem yang sesuai dengan karakteristik
mereka. Alat ukur tersebut telah digunakan pada berbagai studi
pada budaya yang yang berbeda dan menghasilkan 5 major
personality traits, dan 6 subtrait pada masing-masing major.

Dua traits yang paling penting untuk mendeskripsikan


perbedaan perilaku ialah extraversion dan neuroticism.

Menunjukkan bahwa Orang Amerika, New Zealand dan Australia


ekstraversinya pada tingkat tinggi, neuroticsme pada tingkat
sedang.
Pengukuran Kepribadian dalam Lintas
Budaya
 Secara etic, perspektif universal mengenai
kepribadian, mengungkapkan bahwa ada banyak
aspek kepribadian yang ada pada lintas budaya,
yang bisa diukur dengan cara yang sama antar
budaya yang berbeda dan hasil dari pengukuran
tersebut bisa dibandingkan antar budaya.
 Sedangkan emic, perspektif indigenous,
menganggap bahwa aspek-aspek kepribadian ialah
bersifat khas (specific-culture), sehingga sulit untuk
melakukan pengukuran kepribadian yang memiliki
makna (validitas) yang sama antar budaya yang
berbeda.
Studi Lintas Budaya pada Traits Kepribadian (Five-Factor Model)

 FFM adalah sebuah model konseptual yang


dibangun Robert McCrae, berdasarkan 5
perbedaan dan dimesi dasar kepribadian
yang muncul secara universal bagi seluruh
manusia.
 5 dimensi tersebut ialah neuroticism,
extraversion, opennes to experience,
agreeableness and conscientiousness.
Five-Factor Theory
 Neuroticism

Pribadi yang tinggi skor


neurotismenya (N) cenderung mudah menjadi
cemas, temperamental, mengasihani-diri, sadar
diri, emosional, dan rapuh terhadap gangguan
yang berkaitan dengan stress.

Pribadi yang skor N nya rendah biasanya tenang,


bertemperamen lembut, puas diri, dan tidak
berperasaan.
 Extraversion

Pribadi yang tinggi skor


ekstraversinya (E) cenderung penuh perhatian,
mudah bergabung, aktif bicara, menyukai
kelucuan, aktif, dan bersemangat.

Sebaliknya, skor E rendah, cenderung cuek,


penyendiri, pendiam, serius, pasif, dan kurang
sanggup mengekspresikan emosi yang kuat.
 Openess to experience
Keterbukaan terhadap pengalaman/ openness
toward (O) membedakan pribadi yang menyukai
keragaman dengan pribadi yang memiliki
kebutuhan besar akan kedekatan, memperoleh
rasa nyaman dari hubungan mereka dengan
orang-orang dan hal-hal yang dikenal akrab.
Pribadi yang secara konsisten mencari
pengalaman yang berbeda dan beragam akan
memperoleh skor tinggi dalam keterbukaan
terhadap pengalaman.
Agreeableness
Agreeableness (A) membedakan pribadi yang
berhati lembut dan pribadi yang berhati kejam.
Pribadi yang mendapat skor tinggi cenderung
mudah mempercayai siapapun, murah hati,
suka menolong, dapat menerima keadaan, dan
baik hati. Pribadi yang skornya rendah,
biasanya mudah curiga, pelit, tidak ramah,
mudah terluka, selalu  mengkritik orang lain.
 Conscientiousness
Kenuranian/ Conscientiousness (C) melukiskan
pribadi yang tertib/teratur, penuh pengendalian
diri, terorganisasikan, ambisius, focus pada
pencapaian, dan disiplin diri. Pribadi yang tinggi
skor C-nya pekerja keras, peka terhadap suara
hati, tepat waktu, tekun. Pribadi yang skor C-nya
rendah cenderung tidak terorganisasikan, malas,
ceroboh, dan tidak berarah tujuan, mudah
menyerah jika menemui proyek yang sulit.
Locus Of Control
 Hal paling menarik dari hubungan
kepribadian dengan konteks lintas budaya
adalah masalah locus of control. Sebuah
konsep yang dibangun oleh Rotter (1966)
yang menyatakan bahwa setiap orang
berbeda dalam bagaimana dan seberapa
besar kontrol diri mereka terhadap perilaku
dan hubungan mereka dengan orang lain
serta lingkungan.
Locus of control kepribadian umumnya dibedakan
menjadi dua berdasarkan arahnya, yaitu internal
dan eksternal.

 Individu dengan locus of control eksternal


melihat diri mereka sangat ditentukan oleh
bagaimana lingkungan dan orang lain melihat
mereka.

 Sedangkan locus of control internal melihat


independency yang besar dalam kehidupan
dimana hidupnya sangat ditentukan oleh dirinya
sendiri.
Pandangan Adat terhadap Kepribadian

 Indigenous Personality merupakan konseptualisasi mengenai


kepribadian yang dikembangkan dalam sebuah budaya
tertentu dan relevan hanya pada budaya tersebut. Banyak
ilmuwan kepribadian yang memberikan konsep bahwa
kepribadian yang berbeda terbentuk dalam budaya tertentu.
 Para Psikolog Amerika memandang bahwa yang menjadi inti
kepribadian adalah konsep Ego. Ego disebut ekslusif
kepribadian karena Ego mengontrol pintu-pintu kearah
tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana ia dan
bagaimana caranya, serta memiliki kuasa mengontrol proses-
proses kognitif berupa persepsi, memori dan berpikir. Tujuan
terpenting dari Ego adalah mempertahankan kehidupan
individu. Konsep yang memandang kepribadian sebagai suatu
yang bersifat otonom.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai