TRAIT
Disusun Oleh:
Marza Puji Lestari (Q11112005)
Zidane Latifadilah (Q11112007)
Dewi Noer Indah Sari (Q11112108)
Ulfiani Syam (Q11112256)
Nurul Indira Sukry Putri (Q11112267)
oleh individu itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari. Pendekatan ini disebut
Goldberg sebagai Fundamental Lexical (Language) Hypothesis; perbedaan individu
yang paling mendasar digambarkan hanya dengan satu istilah yang terdapat pada
setiap bahasa (dalam Pervin, 2005). Big Five Personality atau yang juga disebut
dengan Five Factor Model oleh Costa & McRae dibuat berdasarkan pendekatan yang
lebih sederhana.
B. Definisi Kepribadian
Beberapa definisi kepribadian menurut tiga tokoh yang mempelopori Teori Big
Five adalah sebagai berikut:
1. Lewis Goldberg
Manusia dibedakan kepada karakter-karekter serta kepribadian yang dipunyai oleh
setiap individu. Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri, sikap, dan pola
berfikir sendiri yang banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka
dibesarkan dan bentuk pendidikan yang diperoleh. Teori-teori kepribadian yang
ditonjolkannya adalah dimensi-dimensi kepribadian yang mungkin dipunyai oleh
semua manusia di dunia ini, yaitu OCEAN; Openness, Conscientiousness,
Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness.
2. Paul T. Costa, kepribadian merupakan penentu penting dari cara-cara orang
menghadapi stress.
3. Robert R.McCrae mengatakan bahwa kepribadian adalah dimensi perbedaan
individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran,
perasaan, dan tindakan. Mereka mempengaruhi interaksi pribadi dan dukungan
sosial, kebiasaan kesehatan dan keluhan somatik, sikap dan nilai-nilai, cara
mengatasi, dan kepentingan kerja dan rekreasi. McCrae percaya bahwa
personality is a biological trait, first and foremost.
C. Trait dalam Big Five
Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi
untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah
domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.
Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010:136) ada beberapa istilah yang
digunakan untuk menggolongkan trait, yaitu:
1. Extraversion (E)
Extraversion bisa disebut faktor dominan-patuh (dominance-submissiveness).
Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion
ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang
yang memiliki faktor extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi
sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang
dengan tingkat extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih
banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai
orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative. Extraversion
dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang
bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius,
workaholic, juga ramah terhadap orang lain.
Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin
hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya. Extraversion
mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan.
Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap
tenang dan menarik diri dari lingkungannya.
2. Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi
yang negative, seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka
labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian
menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism
yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan
dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki
kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat
self-esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di
neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah,
depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.
3. Openness (O)
Facet
Warmth (E1)
Kecenderungan untuk mudah bergaul dan membagi kasih
sayang
Gregariousness (E2)
Kecenderungan untuk banyak berteman dan berinteraksi
dengan orang banyak
Assertiveness (E3)
Individu yang cenderung tegas
Extraversion (E)
Activity (E4)
Individu yang sering mengikuti berbagai kegiatan, memiliki
energi dan semangat yang tinggi
Excitement-seeking (E5)
Individu yang suka mencari sensasi dan suka mengambil resiko
Positive emotion (E6)
Kecenderungan untuk mengalami emosi-emosi yang positif
seperti bahagia, cinta, dan kegembiraan
Agreeableness
(A)
Trust (A1)
Tingkat kepercayaan individu terhadap orang lain
Straightforwardness (A2)
Self-consciousness (N4)
Individu yang menunjukkan emosi malu, merasa tidak nyaman
diantara orang lain, terlalu sensitive, dan mudah merasa rendah
diri
Impulsiveness (N5)
Tidak mampu mengotrol keinginan yang berlebihan atau
dorongan untuk melakukan sesuatu
Vulnerability (N6)
Kecenderungan untuk tidak mampu menghadapi stress,
bergantung pada orang lain, mudah menyerah dan panik bila
menghadapi sesuatu yang datang mendadak
Openness (O)
Fantasy (O1)
Individu yang memiliki imajinasi yang tinggi dan aktif
Aesthetic (O2)
Achievement-striving (C4)
Aspirasi individu dalam mencapai prestasi
Self-discipline (C5)
Mampu mengatur diri sendiri
Deliberation (C6)
Selalu berpikir dahulu sebelum bertindak
Kecenderungan Dasar
Kecenderungan dasar bisa diwariskan, dicetak oleh pengalaman awal atau
dimodifikasi oleh penyakit dan gangguan psikologis namun di periode mana pun
dalam hidup individu, kecenderungan dasar menentukan potensi dan arah
individu. Kecenderungan dasar juga mencakup kemampuan, talenta artistic,
orientasi seksual, dan proses-proses psikologis yang melandasi penggunaan
bahasa.
Adaptasi Karakter
Adaptasi karakter adalah struktur kepribadian yang dibutuhkan ketika manusia
beradaptasi dengan lingkungannya. Perbedaan mendasar antara kecenderungan
dasar dan adaptasi karakter terletak pada fleksibilitasnya. Adaptasi karakter lebih
fleksibel dari kecenderungan dasar dan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Semua
keterampilan yang dipelajari dan spesifik adalah adaptasi karakter. Misalnya
seberapa cepat kita belajar (bakat, inteligensi, kemampuan) adalah kecenderungan
dasar, sedangkan apa yang kita pelajari adalah karakteristik adaptasi.
Konsep diri
McCrae dan Costa (2003) menjelaskan bahwa konsep diri adalah karakteristik
adaptasi, tetapi konsep diri mendapatkan tempatnya sendiri karena merupakan
adaptasi yang penting. McCrae dan Costa (1996) menuliskan bahwa konsep diri
terdiri dari pengetahuan, pandangan, dan evaluasi tentang diri, dengan cakupan
beragam fakta atas sejarah personal sampai identitas yang memberikan suatu
perasaan memiliki tujuan dan kesatuan dalam hidup.
b. Komponen Periferal
Dasar biologis
Mekanisme biologis yang utama yang memengaruhi kecenderungan dasar adalah
gen, hormone, dan struktur otak.
Biografi objektif
Pengaruh Eksternal
Situasi fisik dan sosial yang berpengaruh terhadap sistem kepribadian. Contohnya
norma kultural, budaya, peristiwa dan kejadian dalam hidup, serta situasi-situasi.
Menurut McCrae dan Costa, respon-respon individu terhadap situasi fisik atau
sosial merupakan fungsi dari karakteristik adapatasi dan interaksi mereka dengan
pengaruh eksternal. McCrae dan Costa berasumsi bahwa perilaku adalah fungsi
dari interaksi antara karakteristik adaptasi dan pengaruh eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2011. Teori Kepribadian. Buku 2, Edisi 7. Jakarta:
Salemba Humanika.
Anonim. Big Five Personality. http://rumahbelajarpsikologi.com. Diakses tanggal 3
Oktober 2013.
Anonim. Chapter II. http://repository.usu.ac.id/. Diakses pada 3 Oktober 2013
Cherry, Kendra. The Big Five Personality Dimensions. http://psychology.about.com/.
Diakses pada 3 Oktober 2013
Fitria, Nur. 2011. McCrae Costa. http://blog.uad.ac.id/ Diakses pada 3 Oktober 2013