Anda di halaman 1dari 31

Inventori Kepribadian

Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang secara informal kita
nilai dan gambarkan setiap hari.
Ketika kita berbicara tentang diri kita sendiri dan
orang lain, kita sering mengacu pada karakteristik
yang berbeda dari kepribadian seseorang.
Secara profesional seorang Psikolog melakukan
banyak hal yang sama ketika mereka menilai
kepribadian tetapi pada tingkat yang lebih sistematis
dan ilmiah.
 Kepribadian adalah bidang dalam psikologi yang mempelajari
pikiran, perasaan, perilaku, tujuan, dan minat individu normal.
Oleh karena itu, kepribadian mencakup kajian mengenai
berbagai karakteristik psikologis penting yang sangat luas.
 Selain itu, model teoritis yang berbeda telah menghasilkan
strategi yang sangat berbeda untuk mengukur karakteristik ini.
Misalnya, model berorientasi humanistik berpendapat bahwa
orang memiliki tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan baik
dan secara aktif berusaha untuk mencapainya (McGregor,
McAdams, & Little, 2006). Oleh karena itu, masuk akal untuk
bertanya langsung kepada mereka tentang diri mereka sendiri
dan tujuan mereka.
 Sebaliknya, teori berorientasi psikodinamik mengusulkan
bahwa orang kurang memahami perasaan dan motif mereka,
sehingga perilaku mereka dipengaruhi oleh proses yang
beroperasi di luar kesadaran mereka (misalnya, McClelland,
Koestner, & Weinberger, 1989; Meyer & Kurtz, 2006).
Mengingat bahwa orang tidak menyadari proses ini, tidak
masuk akal untuk bertanya langsung tentang mereka. Oleh
karena itu, seseorang perlu mengadopsi pendekatan yang sama
sekali berbeda untuk mengidentifikasi faktor-faktor bawah
sadar ini.
 Implikasi dari adanya perbedaan teori tersebut mengenai
kepribadian  Tidak mengherankan, jika para peneliti telah
mengadopsi berbagai pendekatan untuk mengukur
karakteristik kepribadian yang penting.
Sejarah Tes Kepribadian
Salah satu bentuk paling awal dari tes kepribadian,
yang dikenal sebagai frenologi, muncul pada akhir abad
ke-18 dan dipopulerkan selama abad ke-19. Pendekatan
ini melibatkan pengukuran benjolan pada tengkorak
manusia, yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik
kepribadian tertentu. Struktur wajah dikaitkan dengan
karakter dan preferensi tertentu misalnya.

Asesmen scr eksak : dimulai pada tahun 1880-an oleh


Sir Francis Galton, merupakan orang yang pertama kali
membuat laboratorium untuk mengukur perbedaan
individual ( Friedman & Schustack, 2008 )
Salah satu hasil terbesar dari riset yang dilakukannya
adalah munculnya teknik kuesioner sebagai prosedur
standar dalam penelitian kepribadian.
G. Stanley Hall memperluas metode tersebut dengan
menggunakan data dari sampel sejumlah orang dewasa,
untuk menggambarkan tren perkembangan kepribadian
pada remaja
Inventori pertama yang dikembangkan untuk melakukan
penilaian terhadap kepribadian individu adalah the
Woodworth Personal data Sheet ( 1917 ). Instrumen ini
digunakan pertama kali untuk kepentingan Perang Dunia
 Belakangan, para psikolog mulai mencoba menentukan berapa
banyak ciri kepribadian yang berbeda. Gordon Allport,
misalnya, mengusulkan bahwa ada lebih dari 4.000. Psikolog
Raymond Cattell menggunakan teknik statistik yang dikenal
sebagai analisis faktor untuk mengurangi daftar ini menjadi 16
faktor kepribadian yang berbeda, sementara Hans Eysenck
mempersempit daftar menjadi hanya tiga.
 Saat ini, berbagai macam tes kepribadian telah menjadi populer
dan sering kali didasarkan pada teori-teori tertentu tentang
sistem kepribadian.
 Tes kepribadian yang umum digunakan termasuk Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI), Minnesota Multiphasic Personality
Inventory (MMPI), dan Sixteen Personality Factor
Questionnaire.
Salah satu pendekatan kepribadian yang paling
populer saat ini dikenal sebagai teori kepribadian Big
Five Factor. Teori ini menunjukkan bahwa
kepribadian terdiri dari lima dimensi yang luas:
ekstroversi, keramahan, kesadaran, neurotisisme, dan
keterbukaan.
Contoh : The “Big Five” Personality Factors
Adjustment
(Stable, confident, effective) (Nervous, self-doubting, moody)

Sociability
(Gregarious , energetic, self-dramatizing) (Shy, unassertive, withdrawn)

Conscientiousness
(Planful, neat, dependable) (Impulsive, careless, irresponsible)

Agreeableness
(Warm, tactful, considerate) (Independent, cold, rude)

Intellectual Openness
(Imaginative, curious, original) (Dull, unimaginative, literal-minded)

Source: Developed from Hogan, R. T. Personality and personality measurement. In M. D. Dunnette and L. M. Hough (eds.), Handbook of Industrial and
Organizational Psychology, 2nd ed. Palo Alto, Calif.: Consulting Psychologists Press, 1991, 878-879; McCrae, R. R., and Costa, P. T. A five-factor theory
of personality. In L. A. Pervin and O. P. John (eds.), Handbook of Personality, 2nd ed. New York: Guilford, 1999, 139-153.

9
Introversion and Extroversion

Introversion
Lebih mengarah ke dalam sisi personal diri

Peka terhadap ide abstrak dan perasaan pribadi

Extroversion
Berorientasi pada orang lain, peristiwa, dan objek

10
Tipe dasar tes kepribadian
 Ada dua : tes kepribadian objektif dan tes proyektif
Tes obyektif
 dengan inventori merupakan pendekatan yang paling akrab dan
banyak digunakan untuk menilai kepribadian. Tes objektif
melibatkan pemberian satu set item standar, yang masing-
masing dijawab dengan menggunakan serangkaian pilihan
jawaban yang terbatas (misalnya, sesuai sd tidak sesuai; benar
atau salah; sangat tidak setuju, sedikit tidak setuju, sedikit
setuju, sangat setuju). Tanggapan terhadap item-item ini
kemudian dinilai dengan cara standar yang telah ditentukan
sebelumnya. Misalnya, penilaian diri pada item yang menilai
banyak bicara, ketegasan, kemampuan bersosialisasi,
petualangan, dan energi dapat diringkas untuk menciptakan
skor keseluruhan pada sifat kepribadian ekstraversi.
Harus ditekankan bahwa istilah "objektif" mengacu pada
metode yang digunakan untuk menilai tanggapan
seseorang, bukan tanggapan itu sendiri. Sebagaimana
dicatat oleh Meyer dan Kurtz (2006), bahwa apa yang
objektif tentang prosedur semacam itu adalah bahwa
psikolog yang melakukan tes tidak perlu bergantung pada
penilaian untuk mengklasifikasikan atau menafsirkan
respons peserta tes; tanggapan yang dimaksud ditunjukkan
dengan jelas dan diberi skor sesuai dengan kunci yang
sudah ada sebelumnya.
Faktanya, seperti yang akan kita lihat, tanggapan tes /
respon seseorang mungkin sangat subjektif dan dapat
dipengaruhi oleh sejumlah bias penilaian yang berbeda.
Pendekatan tes kepribadian objektif
1. Self Report
Inventori kepribadian dengan self report/ laporan diri
melibatkan peserta tes yang membaca pertanyaan dan
kemudian menilai seberapa baik pertanyaan atau
pernyataan tersebut berlaku untuk mereka. Salah satu
inventaris laporan diri yang paling umum adalah
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
Manfaat terbesar dari inventori dg self report adalah bahwa
instrument yang dapat distandarisasi dan menggunakan
norma-norma yang telah ditetapkan. Inventori sendiri juga
relatif mudah untuk dikelola dan memiliki reliabilitas dan
validitas yang jauh lebih tinggi daripada tes proyektif.
2. Informant Personality Rating
Pendekatan lain adalah meminta seseorang yang
mengenal seseorang dengan baik untuk
menggambarkan karakteristik kepribadiannya. Dalam
kasus anak-anak atau remaja, informan kemungkinan
besar adalah orang tua atau guru. Dalam studi peserta
yang lebih tua, informan mungkin teman, teman
sekamar, pasangan, anak-anak, atau bos (Oh et al.,
2011; Vazire & Carlson, 2011; Watson et al., 2000).
 Secara umum, informant personality rating memiliki format
yang mirip dengan penilaian diri. Seperti halnya dengan
laporan diri, item dapat terdiri dari kata tunggal, frasa pendek,
atau kalimat lengkap. Memang, banyak instrumen kepribadian
popular saat ini menyertakan format dg versi penilaian diri dan
informan parallel tsb scr bersama, dan seringkali relatif mudah
untuk mengubah ukuran laporan diri sehingga dapat digunakan
untuk mendapatkan penilaian informan. Misal instrumen
laporan diri untuk istri dapat dikonversi untuk mendapatkan
data mengenai kepribadian pasangannya /suaminya dengan
informant personality rating (dalam hal ini, sebaliknya seorang
suami menggambarkan karakteristik kepribadian istrinya).
Informant personality rating umumnya merupakan
instrumen penilaian yang andal dan valid, namun
dalam kasus tertentu penilaian informan ini mungkin
memiliki beberapa bias signifikan yang membuat
penilaian tersebut kurang dapat diandalkan. Misal bila
individu yang baru menikah diberikan asesmen dengan
teknik ini, ada kecenderungan menilai pasangan
mereka dengan cara yang tidak realistis.
Tes proyektif

 Tes proyektif melibatkan penyajian peserta tes dengan


adegan, objek, atau skenario yang tidak jelas dan kemudian
meminta mereka untuk memberikan interpretasi mereka
terhadap item tes. Salah satu contoh tes proyektif yang
terkenal adalah Tes Rorschach Inkblot, TAT, Tes grafis
 Tes proyektif, di sisi lain, lebih sering digunakan dalam tata
laksana psikoterapi / yang lebih bersifat klinis dan
memungkinkan terapis untuk dengan cepat mengumpulkan
banyak informasi tentang klien dari elemen unconsciousness.
Misalnya, seorang terapis tidak hanya dapat melihat respons
seseorang terhadap item tes tertentu, tetapi mereka juga dapat
mempertimbangkan informasi kualitatif lainnya seperti nada
suara dan bahasa tubuh. Semua ini dapat dieksplorasi secara
lebih mendalam seiring kemajuan orang melalui sesi terapi.
Inventori kepribadian
 Inventori Kepribadian
 Menurut Segal & Coolidge, dalam Drummond & Jones,
2010 menyatakan :
 Inventori kepribadian merupakan inventori yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengukur struktur dan segi-segi
dari kepribadian atau karakteristik dari cara berfikir,
merasa, dan bertindak
 Dengan kata lain inventori kepribadian atau asesmen
kepribadian atau tes kepribadian merupakan tes/
inventori/asesmen yang menggambarkan karakteristik
individu dengan tujuan agar individu dapat mengenal dan
memahami dirinya sendiri dengan gambaran atau penjelasan
yang objektif dan terukur.
Jenis Jenis Inventori Kepribadian
MMPI (minnesota Personality Inventory)
CPI (california Psychological Inventory)
PIC (Personality Inventory for Children)
MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)
PRF (Personality Research Form) Jackson Personality
Gap masalah di inventori kepribadian
Definisi kepribadian sedemikian banyak (defenisi
konseptual), sehingga seleksi yang tepat dari macam-
macam definisi kepribadian perlu mendasari pemakaian
tes inventori.
Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture
free. Oleh karena itu aspek kultural harus di
pertimbangkan, padahal nilai-nilai kultur selalu berubah.
Sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat
memberikan profil kepribadian yang stabil. Bila tes
inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap perubahan,
maka sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi.
Kelemahan dari tes inventory
Item yang ambigu dan perintah tidak jelas.
Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu
kepada penguji.
Kesulitan dlm hal semantik, penafsiran yang berbeda
Sikap subjek yang tak kooperatif/defensif
Faking good/bad atau tidak jujur.
Acquiscence; bila item yang dibuat lebih mengarah ke
jawaban-jawaban tertentu.
Tes Kepribadian
Tes kepribadian adalah alat yang digunakan untuk
menilai kepribadian manusia.
Pengujian dan penilaian kepribadian mengacu pada
teknik yang dirancang untuk mengukur pola
karakteristik sifat yang ditunjukkan orang di berbagai
situasi.
Tes kepribadian dapat digunakan untuk membantu
memperjelas diagnosis klinis, memandu intervensi
terapeutik, dan membantu memprediksi bagaimana
orang dapat merespons dalam situasi yang berbe
Tes kepribadian adalah alat yang digunakan untuk
menilai kepribadian manusia.
Pengujian dan penilaian kepribadian mengacu pada
teknik yang dirancang untuk mengukur pola
karakteristik sifat yang ditunjukkan orang di berbagai
situasi.
Tes kepribadian dapat digunakan untuk membantu
memperjelas diagnosis klinis, memandu intervensi
terapeutik, dan membantu memprediksi bagaimana
orang dapat merespons dalam situasi yang berbeda.
 Ada dua tipe dasar tes kepribadian: inventaris laporan diri
dan tes proyektif: 
 Inventori kepribadian dengan self report/ laporan diri
melibatkan peserta tes yang membaca pertanyaan dan
kemudian menilai seberapa baik pertanyaan atau
pernyataan tersebut berlaku untuk mereka.1 Salah satu
inventaris laporan diri yang paling umum adalah Minnesota
Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
 Manfaat terbesar dari inventori dg self report adalah bahwa
instrument yang dapat distandarisasi dan menggunakan
norma-norma yang telah ditetapkan. Inventori sendiri juga
relatif mudah untuk dikelola dan memiliki reliabilitas dan
validitas yang jauh lebih tinggi daripada tes proyektif.
 Tes proyektif melibatkan penyajian peserta tes dengan
adegan, objek, atau skenario yang tidak jelas dan kemudian
meminta mereka untuk memberikan interpretasi mereka
terhadap item tes. Salah satu contoh tes proyektif yang
terkenal adalah Tes Rorschach Inkblot
 Tes proyektif, di sisi lain, lebih sering digunakan dalam
tata laksana psikoterapi / yang lebih bersifat klinis dan
memungkinkan terapis untuk dengan cepat mengumpulkan
banyak informasi tentang klien dari elemen
unconsciousness. Misalnya, seorang terapis tidak hanya
dapat melihat respons seseorang terhadap item tes tertentu,
tetapi mereka juga dapat mempertimbangkan informasi
kualitatif lainnya seperti nada suara dan bahasa tubuh.
Semua ini dapat dieksplorasi secara lebih mendalam seiring
kemajuan orang melalui sesi terapi.
Fungsi inventori kepribadian / tes kepribadian objektif

 Tes-tes ini dapat membantu individu belajar lebih banyak


tentang diri dan lebih memahami kekuatan dan kelemahannya.
 Sementara di tes kepribadian objektif lain, diketahui bila
mungkin lebih tinggi kecenderungan pada sifat tertentu, hal tsb
membantu individu mendapatkan wawasan yang lebih besar
tentang pola perilakunya sendiri.
 Misalnya, hasil tes kepribadian C mungkin menunjukkan bahwa
individu sifat kepribadian introversi lebih tinggi. Hasil ini
menunjukkan bahwa individu tsb harus mengeluarkan energi
dalam situasi sosial, jadi saran bagi Individu ybs perlu mencari
waktu sendiri untuk mengisi ulang energi lebih dalam hubungan
sosial. Mengetahui bahwa individu tsb memiliki kecenderungan
ini akan dapat membantunya mengenali dirinya jika ia paham
mengapa ia mulai lelah bersosialisasi dan menyisihkan di saat-
saat tenang untuk mendapatkan kembali keseimbangan dirinya
scr personal.
Memahami kepribadian 
Memahami Individual Differences
 Menjelaskan sumber utama dari adanya perbedaan
kepribadian
 Mengidentifikasi beberapa personality traits yang
memengaruhi perilaku
 Menyatakan bgmn sikap berpengaruh pada perilaku
 Mengindikasi persoalan kepuasan thd pembelajaran
berdampak pada hasil capaian belajar
 Menjelaskan kaitan perbedaan individu dg persoalan etika
perilaku

27
Sumber perbedaan kepribadian

Personality

Environment

* Culture
Heredity * Family
* Group Membership
* Life Experiences

28
Tips untuk Mengikuti Tes Kepribadian
 Tidak ada cara untuk mempersiapkan tes kepribadian, tetapi
ada beberapa hal yang dapat di lakukan untuk memastikan
bahwa hasil yang diperolehnya adalah cerminan terbaik dari
kepribadian antara lain :
 Jujur. Jangan mencoba menampilkan versi diri yang "ideal".
Sebaliknya, mencoba untuk menjawab dengan cara yang
mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya dan bagaimana
perasaan thd hal tsb.
 Baca petunjuknya. Hasil yang diperoleh mungkin tidak
mencerminkan diri secara akurat jika individu tsb tidak
memahami pedoman atau pertanyaan/ instruksinya dengan baik
 Jangan mencoba untuk "mengalahkan ujian". Hindari mencoba
menebak apa yang menurut kita mungkin dianggap sebagai
jawaban "ideal". Jawab saja dengan jujur.
Fenomena digital dan tes psikologi saat ini di online 
bagaimana menyikapinya ?

 Saat mulai melihat semua penilaian kepribadian berbeda yang


tersedia dalam responnya di internet, kita mungkin akan segera
menyadari satu hal: “wahhh banyak sekali soalnya, ada banyak
tes "informal" di luar sana ternyata!” Hanya dengan pencarian
online sederhana akan muncul berbagai macam kuis dan tes
yang dirancang untuk memberi tahu kita sesuatu tentang
kepribadian kita  namun apakah semuanya valid dan
reliabel ?
 Sebagian besar kuis/tes kepribadian yang akan kita temui di
dunia maya/ online lebih banyak bersifat pop, untuk bersenang-
senang. Mereka bisa menghibur namun juga tidak semuanya
demikian, ada yg bahkan mungkin memberi kita sedikit
wawasan tentang kepribadian kita, tetapi itu sama sekali bukan
penilaian kepribadian yang formal dan ilmiah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai