Anda di halaman 1dari 15

Tugas Psikologi Kepribadian II

GEORGE KELLY
TEORI KONSTRAK PRIBADI

KELOMPOK 7

ILHAM AWALUDDIN Q11112011
RAHMI WISDHA S.DAI Q11112252
SITTI SHAQYLLA S Q11112253
WAHID HASYIM Q11112261
HARDYANTI Q11112272
REZKI YULIANI Q11112274





PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013

GEORGE KELLY TEORI KONSTRAK PRIBADI
A. Biografi
George Alexander Kelly lahir pada tanggal 28 April 1905 di sebuah pertanian dekat Perth,
Kansas, sebuah kota kecil yang hampir tidak berpenghuni, 35 mil selatan Wichita, Amerika
Serikat. Beliau adalah putra tunggal dari Elfleda M. Kelly dan Theodore V. Kelly. Kedua orang
tuanya adalah orang yang terdidik dan banyak membantu Geogre untuk mengikuti pendidikan
formalnya. Selama hidupnya, George Kelly banyak berpindah-pindah tempat tinggal dan riwayat
pendidikan sekolah dasar Kelly sangat menyedihkan.
Saat berusia 4 tahun, Kelly dan keluarganya pindah ke Colorado timur. Saat itu Kelly
sering tidak hadir di sekolah. Karena kekurangan sumber air, keluarga Kelly kembali ke Kansas,
di mana masuk pada empat SMA yang berbeda selama empat tahun. Lalu pada usia 13 tahun,
orang tuanya memutuskan untuk memindahkan Kelly ke Wichita dan akhirnya Kelly pun lebih
banyak tinggal jauh dari rumahnya. Setelah lulus SMA, Kelly melanjutkan pendidikannya di
Friends University, Wichita selama tiga tahun dan di Park College, Missouri selama satu tahun.
Kedua kampus ini kental dengan atmosfir religiousyang mempengaruhi tulisan-tulisan Kelly
kemudian yang penuh dengan acuan Alkitab.
Kelly adalah pribadi dengan banyak minat yang beragam. Gelar sarjananya adalah fisika
dan matematika, tapi beliau aktif sebagai anggota debat tim kampus sehingga Kelly menjadi
tertarik kepada masalah-masalah sosial. Minatnya ini mendorongnya untuk mendapatkan gelar
master dari University of Kansas di bidang sosiologi pendidikan dan bidang tambahan hubungan
ketenagakerjaan dan sosiologi.
Beberapa tahun kemudian, Kelly pindah tempat tinggal beberapa kali dan memegang
beberapa posisi yang berbeda-beda. Selain itu, beliau juga pernah menjadi pengajar dan bekerja
untuk hal yang berbeda-beda, di tempat yang berbeda-beda, dan untuk orang-orang yang
berbeda-beda. Beliau pernah mengajarkan cara berorasi di lembaga khusus organisasi buruh,
mengajar di SMP sebagai pembimbing ekstrakulikuler drama, mengajar kuliah musim panas,
bekerja sebagai insinyur aeronautika, dan menjadi dosen.
Kelly pergi ke University of Edinburgh, Skotlandia karena lulus tes program pertukaran
mahasiswa. Di titik hidupnya ini, Kelly sudah mumpuni secara akademis untuk mengajar di
bidang pendidikan, sosiologi, ekonomi, hubungan ketenagakerjaan, biometrika, patologi bicara,
dan antropologi, bahkan sudah sempat mengajar psikologi selama sembilan bulan (Kelly
dalam Feist: 2008). Di sini, dia menerima ijazah profesional sebagai dosen. Setelah pulang dari
Edinburgh, dia ingin mengejar karier di bidang psikologi. Lalu beliau pun mendaftar di Iowwa
State of University dan berhasil menyelesaikan program Ph.D pada tahun 1931 dengan disertasi
mengenai faktor-faktor umum dalam ketidakmampuan bicara dan membaca.
Kelly pun kembali ke Kansas, memulai karir akademisnya di Fort hays State College di
Hays, Kansas, dan mengajar psikologi fisiologis. Melihat buruknya efek Depresi Besar, Kelly
sadar kalau dia mestinya mengejar psikologi yang lebih humanitarian daripada psikologi
fisiologis (Kelly dalam Feist: 2008). Dari situ, dia pun memutuskan menjadi seorang
psikoterapis. Keputusan ini bersesuaian dengan kosnep psikologinya mengenai konstrak pribadi,
bahwa kepribadian tidak didikte oleh lingkungan melainkan berangkat dari interpretasinya
terhadap kejadian-kejadian lingkungan yang dihadapinya. Dengan kata lain, konstraksi tentang
realitas Kelly sendirilah yang telah mengubah arah hidupnya. Sebagai seorang psikoterapis,
Kelly mendapatkan dukungan legislatif bagi programnya tentang klinik psikologi keliling di
Kansas. Selama periode ini pula dia mengembangkan pendekatannya sendiri terhadap terapi dan
meninggalkan teknik Freudian yang sebelumnya banyak dia gunakan.
Kelly memulai perumusannya sendiri tentang teori kepribadian saat berada di Fort Hays
State. Pada tahun 1955, Kelly menerbitkan karyanya yang paling penting, yaitu The Psychology
Personal Constructs. Buku setebal dua jilid ini mengandung seluruh aspek teori kepribadian
Kelly. Sejak penerbitan buku tersebut, Kelly menghabiskan musim-musim panasnya sebagai
profesor tamu di beberapa kampus. Selama tahun-tahun itu, Kelly menjadi salah satu tokoh
utama psikologi klinis Amerika Serikat, dan pernah diangkat sebagai Presiden Divisi Klinis dan
Divisi Konsultasi APA. Kelly juga menjadi anggota tetap dan kemudian dipercaya menjadi
presiden American Board of Examiners in Professional Psychology. Kelly meninggal pada 6
Maret 1967 sebelum sempat menyelesaikan revisi teori konstrak pribadinya.

B. Pandangan Filsafat Kelly
George Kelly adalah orang yang menolak untuk menerima sesuatu secara hitam putih dan
suatu yang pasti bernilai benar atau salah. Dia adalah orang yang senang mencoba pengalaman
baru, menolak kebenaran yang absolut, dan karena itu merasa bebas untuk merekonstruk atau
menginterpretasi fenomena, menantang konsep realitas objektif dan merasa bebas untuk bermain
dalam dunia keyakinannya. Menurut pandangannya seorang manusia bebas untuk
mengkonstruksi pemikiran dan pemahamannya tentang dunia sehingga menghasilkan sebuah
interpretasi yang berdasar pada konstruk personal yang telah dibentuknya.
Sebelumnya teori George Kelly disebut dengan teori kognitif, teori perilaku, teori
ekstensial, dan teori fenomenologi. Pada dasarnya pandangan Kelly terhadap kepribadian
berbeda dengan cara pandang tokoh lain, Kelly lebih kompleks dalam perspektifnya hingga teori
Kelly dapat disebut metateori atau teori mengenai teori-teori. Disebut sebagai metatori karena
Kelly tidak menerima posisi Skinner yang mengatakan perilaku dibentuk oleh lingkungan atau
kenyataan, tetapi ia juga menolak fenomenologi ekstrem yang mengatakan bahwa realita adalah
dipersepsikan manusia. Maka lebih tepatnya Kelly menggabungkan keduanya. Manusia tidak
hanya dibentuk oleh lingkungan tetapi juga dibentuk oleh pikirannya untuk menentukan
perilakunya. Persepsi manusia mengenai realita diwarnai oleh konstruk personal manusiaatau
cara manusia itu melihat, menjelaskan, dan menginterpretasikan kejadian dalam dunianya.
Teori yang dikemukakan Kelly biasa disebut teori Konstruk Personal. Kepribadian
individu dapat dipahami dalam kerangka kumpulan konstruk personal yang digunakan untuk
menginterpretasi dunia. Teori ini berfokus pada keunikan dan keberagaman interpretasi manusia
pada tiap stimulus yang mereka dapat. Keberagaman interpretasi tersebut adalah bukti dari
adanya konstruk-konstruk yang berbeda pada setiap manusia yang berisi pengetahuan mereka
tentang dunia, sehingga dapat digunakan untuk menguasai pengetahuan baru.
Kelly memulai dengan asumsi dasar bahwa semesta ini sebuah kenyataan sebagai suatu
unit yang saling integral dan berkorelasi satu sama lain. Selain itu semesta bersifat fleksibel atau
selalu berubah. Pikiran manusia juga bersifat nyata dan manusia berusaha menalari dunia yang
selalu berubah. Orang yang berbeda melihat realitas dengan cara yang berbeda pula. Manusia
mempunyai cara alternatif dalam melihat kenyataan. Kelly (1963) berasumsibahwa semua
interpretasi di masa sekarang mengenai semesta dapat direvisi atau diganti. Ia menyebut
asumsi tersebut sebagai alternativisme konstruktif. Kelly yakin bahwa manusia yang
menentukan masa depannya, bukan fakta. Fakta dan kenyataan tidak mendikte suatu kesimpulan,
hanya membawa makna-makna untuk kita temukan.
Adanya stimulus yang sama tidak akan menjamin munculnya interpretasi yang sama pula.
Sebagai contoh ketika orang awam menonton film terbaik peraih oscar, ketika dia ditanya
tentang hal apa yang bagus dari film tersebut, kemungkinan terbesar dia hanya akan menjawab
cerita filmnya bagus. Namun ketika orang yang menonton film tersebut adalah seorang pakar
film, kemudian dia ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban yang muncul tidak hanya
dari segi ceritanya saja, melainkan juga dari segi pengambilan gambar, pemain, editing dan lain
sebagainya. Dari sini dapat kita lihat dari satu stimulus yang sama yaitu sebuah film yang telah
meraih penghargaan oscar dan pasti memiliki kualitas yang bagus, apabila dilihat dari dua sudut
pandang orang yang memiliki konstruk personal yang berbeda maka konsep tentang sebuah
film bagus yang mereka miliki pun akan berbeda. bahkan mungkin juga seorang pakar film
lainya menilai bahwa film tersebut jelek berdasar pada konstruk personal yang dia miliki.
Konstruk personal yang dimiliki oleh manusia berisikan pengalaman dan pengetahuan
tentang dunia yang telah melalui proses kognitif dan membentuk sebuah kategorisasi, attribusi,
prediksi dan interpretasi pada setiap benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya. Sistem konstruk
personal ini memberikan manusia kebebasan untuk memutuskan dan membatasi tindakan, karena
sistem tersebut mengizinkannya untuk berhadapan dengan makna peristiwa, dan terbatas karena
dia tidak akan pernah bisa membuat pilihan diluar dunia alternative yang berasal dari dirinya
sendiri (Kelly, 1958, lm.58).
Terbentuknya sebuah konstruk personal juga berguna bagi seseorang untuk dapat
memprediksi sebuah peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Hal tersebut mungkin
terjadi, karena sebuah kontruk personal adalah akumulasi dari pengalaman dan pengetahuan
tentang dunia yang telah dia dapat. Menurut Kelly sebuah penalaran mendasari metafora yang
merupakan jantung pandangan Kelly terhadap individu. Metafora tersebut adalah orang sebagai
ilmuan (person as scientist). Jadi bagaimana seorang individu mengembangkan ide yang
memungkinkannya untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pandangan orang sebagi ilmuwan memiliki dua konsekuensi lebih jauh. Pertama pandangan
tersebut menyoroti fakta bahwa orang pada dasarnya berorientasi pada masa depan. Kedua
adalah orang tersebut dapat mengadopsi beberapa teori yang berbeda untuk membuat tipe
prediksi yang berbeda, maka demikian pula dengan orang awam. Jadi ada kemungkinan
munculnya sebuah kontruksi alternatif di dalam konstruk personal manusia.
C. Konstrak-Konstrak Pribadi
Teori Kepribadian Kelly membahas tentang konstrak-konstrak pribadi atau personal
construct. Kelly menjelaskan bahwa konstrak-konstrak pribadi adalah cara memahami dunia,
memampukan manusia (dan kewan yang lebih rendah tarafnya) mengarahkan perilaku mereka
entah dengan merumuskannya secara eksplisit maupun melakukannya secara implisit,
mengekspresikannya secara verbal maupun tanpa dikatakan, sesuatu yang konsisten dengan
arah-arah perilaku lain ataupun tidak konsisten dengan perilaku apa pun, dengan menalar
secara intelektual maupun merasa secara vegetatif (Kelly dalam Feist: 2008).
1. Postulat Dasar
Postulat Kelly berbunyi proses-proses pribadi yang saling berkaitan secara
psikologis, yang melaluinya manusia memilih cara-cara mengantisipasi kejadian-
kejadian. Dengan kata lain, perilaku diarahkan oleh cara manusia melihat masa depan.
Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara, dia mengantisipasi peristiwa.
Proses-proses pribadi mengacu kepada makhluk manusia yang hidup, berubah, dan
bergerak. Kelly memilih istilah saling berkaitan untuk menunjukkan manusia bergerak
dengan sebuah arah lewat jalan-setapak atau saluran yang saling berjaringan.
Cara-cara mengantisipasi kejadian-kejadian, menujukkan bahwa manusia menuntun
tindakan mereka berdasarkan prediksi terhadap masa depan.
Dengan kata lain, Kelly berpendapat bahwa individu menyusun prediksi, individu
mengantisipasi peristiwa, dan individu memperoleh masa depan melalui jendela masa kini.

2. Konsekuensi-Konsekuensi Pendukung
Untuk menguraikan teori konstrak pribadinya lebih detail, Kelley mengusulkan 11
konsekuensi pendukung, yang kesemuanya dapat disimpulkan dari postulat dasar itu
sendiri.
Kemiripan peristiwa-peristiwa
Kelly menyebut persamaan antarperistiwa sebagai konsekuensi pengonstraksian.
Bisa dikatakan bahwa asumsi konsekuensi ini adalah antisipasi terhadap kejadian-
kejadian dengan memahami replikanya. Definisi ini menunjukkan upaya manusia untuk
bergerak ke depan, dimana perilaku mereka dibentuk oleh antisipasi terhadap kejadian
dimasa depan. Konsekuensi pengonstraksian keliatannya tidak lebih dari penalaran akanl
sehat : Manusia melihat suatu pola atau replikasi yang berulang pada peristiwa yang
dipersepsikan sebagai sesuatu yang sama sehingga ia dapat mendeskripsikan atau bahkan
memprediksikannya.

Perbedaan-perbedaan manusia
Manusia berbeda satu sama lain dalam konstruksi mereka terhadap peristiwa.
Kelly menyebut perbedaan ini sebagai konsekuensi individualitas. Setiap manusia
memiliki pengalaman yang berbeda dan tidak mungkin ada dua orang yang membentuk
suatu pengalaman yang sama persis. Oleh karena itulah, konstruk yang digunakan oleh
individu satu dengan yang lain dalam menginterpretasikan dunia pastilah juga berbeda.
Meskipun Kelley menyuarakan perbedaan individual namun, dia juga mengkui bahwa
pengalaman bias dialami bersama dimana setiap orang dapat menemukan landasan
bersama memahami pengalaman. Hal ini memberikan ruang bagi manusia untuk
mengkomunikasikan secara verbal maupun non verbal.

Hubungan konstrak-konstrak
Konsekuensi ketiga ini disebut konsekuensi pengorganisasian, menekankan
hubungan konstrak dan kondisi di mana manusia bergerak sesuai demi kenyamanan
(mereka) dengan mengantisipasi kejadian-kejadian,sebuah system konstrak yang
mencakup hubungan hirarikis diantara konstrak-konstrak.
Dua konsekuensi pertama berfokus pada kemiripan diantara kejadian-kejadian dan
perbedaan antara individu. Konsekuensi ketiga menekankan bahwa idividu yang berbeda
mengorganisasikan kejadian yang sama dengan suatu cara untuk meminimalkan
ketidaksesuaian dan ketidakkonsistenan. Manusia mengatur konstrak-konstraknya agar
dapat bergerak dari satu hal ke hal lain secara tertib, dan mengizinkan kita mengantisipasi
kejadian-kejadian untuk mengantisipasi kontradiksi dan menghindari konflik yang tidak
perlu. Konsekuensi pengorganisasian mengasumsikan hubungan hirarki konstrak-konstrak
agar suatu konstrak bisa tunduk dibawah konstrak lain.

Dikotomi konstak-konstrak
Konsekuensi dikotomi menyatakan bahwa system konstrak disusun dari sejumlah
konstrak dikotonom. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam membentuk sebuah
konstruk setidaknya dibutuhkan dua elemen yang dipersepsikan sama dan satu elemen
yang dipersepsikan sebagai berbeda. Kelly juga mengatakan bahwa konstruk bersifat
skema hitam-putih yang kontras, tidak ada abu-abu.

Pilihan diantara dikotomi-dikotomi
Ketika memandang suatu peristiwa sebagai hal yang dikotomi, maka manusia akan
memiliki pilihan alternatif atas tindakannya, yang disebut sebagai konsekuensi pilihan.
Kelly menyatakan bahwa manusia memilih alternatif dalam suatu konstruk dikotomi
untuk dirinya sendiri, melalui bagaimana mereka mengantisipasi kemungkinan yang lebih
besar untuk memperluas dan mendefinisikan konstruk di masa depan.
Konsekuensi ini terkait dengan empat konsekuensi sebelumnya. Ketika menghadapi
suatu masalah, konstruk dikotomi seseorang akan memunculkan pilihan alternatif berupa
tindakan yang dapat dilakukan. Setiap alternatif pilihan mengantasipasi kemungkinan yang
lebih besar dalam memperluas ataupun memperjelas konstruk yang akan datang.

Jangkauan Kesesuaian
Konsekuensi jangkauan ini mengasumsikan bahwa konstruk personal bersifat
terbatas dan tidak relevan dengan segalanya. Suatu konstruk bersifat praktis untuk
antisipasi dari suatu jangkauan yang terbatas, hanya dari kejadian saja. Dengan kata
lain,sebuah konstrak terbatas hanya kepada jangkauan kesesuaian tertentu.
Konstrak kemandirian itu berada dalam jangkauan kesesuaian, tetapi pada peristiwa
tertentu konstrak kemandirian mungkin beradsa di luar jangkauan kesesuaiannya.
Kemandirian mengandung didalamnya konsep ketergantungan. Konsekuensi jangkauan
mendorong Kelly untuk membedakan Antara konstrak dan konsep. Konstrak mencakup
semua elemen yang memiliki sifat umum menghilangkan semua elemen yang tidak
memiliki sifat tersebut. Konsep tinggi mencakup semua orang dan benda yang memiliki
ciri pertambahan tinggi dan menghilangkan semua pengertian lain yang berada diluar
jagkauan kesesuaian. Karena itulah cepat atau mandiri atau gelap semuanya dihilangkan
dan konsep tinggi karena tidak memiliki pertambahan tinggi. Namun penghilang ini tidak
pernah berakhir dan meminta semakin banyak. Konstrak tinggi dipertentangkan degan
pendek, semakin membatasi jangkauan kesesuaiannya.
Pengalaman dan pembelajaran
Perlu diingat kembali bahwa dasar dari teori konstruk personal Kelly adalah
antisipasi dari peristiwa. Individu memprediksi masa depan kemudian melakukan validitas
pada konstruk yang ada dalam dirinya atau melakukan restrukturisasi pada kejadian
tersebut untuk menyesuaikan pengalaman kita. Restrukturisasi ini membantu individu
belajar dari pengalamannya. Konsekuensi pengalaman menyatakan sistem konstruksi
seseorang bervariasi sesuai cara manusia memahami secara berturut-turut replikasi
kejadian-kejadian.Berturut-turut yang dimaksud adalah kita memperhatikan hanya satu
hal dalam satu waktu.
Pengalaman terdiri atas interpretasi kejadian dengan sukses. Makna yang kita kaitkan
dengan kejadian itulah yang mengubah hidup seseorang dan membentuk pengalaman.
Selama menjalani kehidupan, individu tentu akan terus dihadapkan dengan serangkaian
peristiwa dan melakukan berbagai pemaknaan. Pandangan dalam pemaknaannya tersebut
berpotensi untuk mengalami restrukturisasi melalui kejadian-kejadian yang ia hadapi.
Namun bukan berarti ia harus melakukan restrukturisasi pada konstruk tersebut. Yang
ditekankan di sini adalah agar konstruk dapat fleksibel sehingga individu dapat beradaptasi
dengan pengalamannya.

Adaptasi terhadap pengalaman
Ciri-ciri konstruk personal yang lain adalah konstruk personal selalu beradaptasi
dengan lingkungan (fleksibel). Istilah Kelly untuk hal ini adalah konsekuensi modulasi
yang di definisikan variasi dalam system konstrak pribadi ditentukan oleh kemampuan
peresapnya, melainkan jangkauan kesesuaian varian-variannya berada. Konsekuensi ini
mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Dia mengasumsikan
tataran dimana manusia merevisi konstrak-konstrak mereka terkait derajat peresapan dari
konstrak yang sudah ada Suatu konstruk mudah ditembus apabila elemen baru dapat
ditambahkan ke dalamnya sedangkan konstruk yang tidak mudah ditembus tidak dapat
menerima elemen baru.

Konstrak-konstrak yang tidak sesuai
Walaupun Kelly mengatakan bahwa konstruk personal individu secara keseluruhan
adalah stabil dan konsisten namun ia menyebutkan gagasannya tentang konsekuensi
fragmentasi justru mengakibatkan ketidak sesuaian elemen-elemen tertentu. Konsekuensi
fragmentasi mengizinkan adanya ketidak sepadanan elemen-elemen spesifik. Menurut
Kelly, banyak perilaku kita sehari-hari yang mencerminkan ketidaksepadanan. Namun,
lanjut Kelly, walaupun perilaku kita sering terlihat tidak konsisten, Kelly melihat stabilitas
yang mendasari kebanyakan perilaku kita. Sebagai contoh seorang anak dapat lebih sabar
dalam menghadapi satu situasi namun lebih tidak sabar dalam menghadapi situasi yang
lainnya. Ketika kita tidak mengalami suatu kejadian dimana konstruk kita menjadi tidak
sepadan maka hampir dipastikan bahwa kita tidak akan bisa mengalami perubahan karena
kita terkunci dalam satu konstruk yang kita anggap pasti.

Kemiripan-kemiripan diantara manusia
Meskipun konsekuensi pendukung kedua dari Kelly mengasumsikan perbedaan
manusia satu sama lain namun konsepnya mengenai konsekuensi keumumkan justru
mengungkapkan mengenai kemiripan diantara mereka.Definisi konsekuensi kemiripan
menurut Kelly adalah apabila manusia menggunakan sebuah konstraksi terhadap
pengalaman yang mirip dengan yang digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis
keduanya bias dipastikan mirip juga. Dua orang tidak perlu mengalami kjadian yang
sama aau kejadian yang mirip agar proses psikologis mereka mirip namun yang dibutuhkan
adalah memahami pengalaman-pengalaman dengan cara serupa.
Kelly percaya bahwa dalam setiap kejadian atau pengalaman yang dimiliki manusia
adalah berbeda-beda. Namun, bisa saja dua manusia memiliki cara pandang yang sama
terhadap satu situasi meskipun latar belakang dan pengalaman yang dimiliki orang-orang
tersebut berbeda. Walaupun begitu, orang-orang dengan latar belakang dan pengalaman
hidup yang sama lebih memungkinkan untuk memiliki cara pandang yang sama terhadap
suatu hal. Kelly menyebut konsekuensi pendukung ini sebagai konsekuensi keumuman.

Proses-proses sosial
Konsekuensi pendukung terakhir adalah konsekuensi sosial. Manusia tidak
berkomunikasi satu sama lain hanya berdasarkan pada pengalaman atau konstruk yang
sama namun manusia berkomunikasi dengan cara melihat konstruk orang lain. Dalam hal
ini Kelly merujuk pada hubungan interpersonal yang di dalamnya manusia tidak hanya
mengobservasi perilaku orang lain namun juga menginterpretasi apa makna sebenarnya
dari perilaku tersebut.
Peran menurut definisi Kelly adalah pola perilaku yang dihasilkan dari pemahaman
seseorang mengenai konstruk dari orang lain dalam posisi ia terlibat dalam suatu tugas
bersama. Peran seorang individu tidak ditentukan dari dimana status atau kedudukan
individu dalam lingkungan social namun peran seseorang ditentukan dari bagaimana
individu tersebut menginterpretasikan peran tersebut

D. Aplikasi Teori Konstrak Pribadi
Kelly melakukan pengembangan rumusan teori dari praktiknya dengan istilah
psikoterapi. Ia menghabiskan waktunya selama dua puluh tahun untuk menerbitkan The
Psychology of Personal Construct(1955).Dalam bagian ini yang akan dibahas yaitu tentang
pandangan Kelly terhadap perkembangan abnormal,penerapan psikoterapi,dan Rep(Role
Construct Repertory tes yang dikembangkannya.
Perkembangan Abnormal
Kelly mengartikan gangguan sebagai konstruksi personal yang digunakan secara
berulang walaupun dalam kondisi tidak valid yang konsisten. Diaman orang yang bergangguan
atau tidak sehat cenderung bertahan dengan personal yang sudah kadaluarsa. mereka takut untuk
melakukan validitas atas konstruk baru yang dimungkinkan akan merusak pandangan mereka
yang nyaman tentang dunia. Kelly juga mengibaratkan hal itu seperti ilmuan yang tidak
kompeten, menguji hipotesis yang tidak masuk akal, menolak hasil yang sah, dan tidak ingin
untuk mengganti teori lama yang tidak bermanfaat lain.
Kelly menolak adanya klasifikasi tradisional atas abnormalitas hal ini karena system
konstruksi bersifat personal. Penggunaan DSM-IV-TR (Diagnostic and Statiscal Manual of
Mental Disorder dari American Psyhiatric Association (2002) yang digunakan untuk
memberikan label pada individu sering mengakibatkan konstruksi personal salah
diinterpretasikan.
Kelly membagi empat elemen umum dalam gangguan yang banyak terjadi pada manusia,
yaitu: ancaman, ketakutan, kecemasan, dan rasa bersalah.
Ancaman
Kelly mengartikan ancaman sebagai kesadaran atas perubahan komprehensif yang akan
terjadi dalam struktur inti seseorang. Contohnya seseorang yang menggangap psikoterapis itu
merupakan sesuatu yang negative karena cenderung akan memulai adanya perubahan. Inilah
yang disebut sebagai ancaman, dimana individu menolak adanya perubahan karena ia
memandang perilaku terapis secara negative.
Ketakutan
Ketakutan itu bersifat sekunder dan spesifik. Kelly memberi gambaran atas perbedaan
ancaman dan ketakutan, contohnya seorang pria dapat mengemudikan mobilnya dengan cara
yang membahayakan karena rasa marah atau senang yang berlebihan. Ini akan mengancam saat
pria tersebut sadar bahwa ia mungkin saja dapat menabrak anak kecil atau ditangkap karena
menyetir ugal ugalan dan berakhir sebagai tindakan kriminal. Bagian komprehensif dari
konstruk personalnya sedang terancam. Di sisi lain ia juga dihadapkan dengan peluang besar
menambrakkan mobilnya, ini berefek pada munculnya ketakutan.
Kecemasan
Kelly mengartikan kecemasan sebagai kesadaran bahwa kejadian yang dihadapkan pada
seseorang berada di luar jangkauan praktis dari system konstruk orang tersebut . Contohnya
Arlene, mahasiswa teknik saat melakukan penawaran dengan penjual mobil bekas, ia tidak
begitu yakin tentang apa yang harus dilakukan atau dikatakannya. Ia tidak pernah melakukan
negosiasi sebelumnya untuk jumlah uang sebanyak itu. Oleh karenanya kondisi tersebut berada
di luar jangkauan praktisnya. Hasilnya Arline merasa cemas tetapi dalam tingkat kecemasan
yang normal dan tidak berakibat pada ketidakmampuan.
Rasa Bersalah
Kelly berasumsi bahwa rasa bersalah merupakan perasaan kehilangan struktur peran inti
seseorang. Hal ini dapat juga diartikan seeorang merasa bersalah apabila mereka bertindak dalam
bentuk yang tidak konsisten dengan perasaan siapa diri mereka. Tanpa adanya identitas personal,
individu tidak akan merasa bersalah.Contoh dari Kelly, seseorang dengan perasaan benar dan
salah yang tidak berkembang dengan baik, hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai
perasaan mengenai diri yang integral dan struktur peran inti lemah atau tidak ada sama sekali.
Orang seperti ini tidak memiliki pedoman atau nilai yang stabil untuk dilanggar, hasilnya hanya
sedikit atau sama sekali tidak ada perasaan bersalah terhadap perilaku yang memalukan atau
yang tidak bermoral.
Psikoterapi
Psikoterapi dapat digunakan bagi individu yang mengalami distress psikologtis dimana ia
mengalami kesulitan untuk melakukan validitas dari konstruk personal mereka, sulit
mengantisipasi kejadian di masa depan ,dan sulit mengendalikan lingkungan.
Kelly berasumsi bahwa manusia seyogyanya bebas untuk memilih bentuk perilaku yang
paling konsisten dengan prediksi mereka mengenai kejadian-kejadian.Oleh karena itu dalam
terapi klien yang menentukan tujuannya bukan orang yang memberikan terapi.Klien sebagai
partisipan aktif dalam proses terapi dan peran dari terapi yang dilakukan yaitu untuk membantu
mereka mengubah system konstruk sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam membuat
prediksi dalam hidup mereka.
Kelly mengenalkan satu prosedur yaitu terapi peran-tetap.Tujuan terapi ini yaitu untuk
membantu klien mengubah pandangan mereka atas kehidupan (konstruk personal) dengan
melakukan peran yang sudah ditetapkan sebelumnya .Hal ini dilakukan secara bertahap ,mulanya
dilakukan rasa aman yang relative dari kondisi terapi,dan kemudian dalam lingkungan di luar
terapi,tempat mereka akan melakukan peran tersebut secara terus menerus dalam beberapa
mingggu.dengan instruktur penerapis,klien membuat suatu peran,salah satunya termasuk sikap
dan perilaku saat itu bukan bagian dari peran inti mereka. Dimana dalam pembuatan sketsa ari
peran-tetap,klien dan terapis dengan berhati-hati akan memasukkan system kontribusi dari orang
lain.Bagaimana pasangan ,orang tua,atasan,atau teman dari klien melakukan interpretasi dan
bereaksi terhadap peran baru itu?Dan akankah reaksi mereka membantu klien melakukan
interpretasi ulang yang lebih produktif terhadap kejadian-kejadian?Peran baru yang ada
diperankan dalam kehidupan sehari-hari .Dimana klien tidak berusaha menjadi orang lain ,tetapi
hanya memainkan peranan dari seseorang yang baik untuk diketahui.Peranan ini tidak harus
dibawa serius dan hanya merupakan suatu contoh ,sesuatu yang dapat diubah menjadi bukti yang
diperlukan.
Rep Tes
Rep atau Role Construct Repertory Test adalah tes yang digunakan Kelly di luar sesi
terapi.Tes ini bertujuan untuk menemukan cara-cara dimana manusia dapat memilih orang-orang
yang signifikan dalam hidup mereka.
Dalam tes tersebut seseorang diberikan daftar Nama peran dan diminta untuk
memasukkan orang-orang yang sesuai dengan nama peran ,menuliskan nama mereka dalam
suatu kertas.Contohnya,guru yang disukai,seseorang memberikan suatu nama.JUmlah dari nama
peran apat bervariasi ,tetapi Kelly membuat daftar yang berisi 24 nama peran dalam satu
versi.Kemudian seseorang diberikan tiga dari daftar tersebut dan diminta untuk menilai dua
orang yang serupa, namun berbeda dengan yang ketiga.Perlu diperhatikan bahwa suatu konstruk
membutuhkan persamaan dan perbedaan,sehingga tiga adalah jumlah minimum ari konstruk apa
pun.
Kelly dan koleganya telah menggunakan Rep Test dalam bentuk ,dan tidak ada satu
aturan scoring yang baku.Menurut Fransella & Bannistert,reabilitas dan validitas dari instrument
ini juga tidak terlalu tinggi.Oleh karena itu manfaatnya sangat bergantung pada keterampilan
dan pengalaman dari penguji.
E. Kritik Terhadap Kelly
1. Kelly tidak berusaha memperjelas pengalaman masa kecil serta mengenai kedewasaan
dan masa tua dalam teorinya karena itu tidak dapat dijelaskan pengaruh perkembangan
dan budaya pada kepribadian.
2. Rep tesr dan tabel repertori jarang digunakan oleh para psikolog di Amerika padahal telah
cukup banyak menghasilkan penelitian.
3. Teori Kelly rendah dalam kemampuan untuk dikaji ulang.
4. Teori Kelly terbatas dalam memberikan makna yang spesifik terhadap apa yang dikenal
sebagai kompleksitas kepribadian.
5. Beberapa hal yang berhasil dilakukan Kelly dalam terapinya, mungkin tidak dapat
dilakukan oleh orang lain.
6. Kelly tidak mendefenisikan istilah yang ia gunakan secara operasional.


Sumber:
Jess Feist & Gregory J. Feist. 2009. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Rabbani, Sofia. Kelly. http://sofia_rabbani-fpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50283-kuliah-
Kelly%20%20Psikologi%20Kepribadian.html

Anda mungkin juga menyukai