No absen : 21
SISTEM KOORDINASI
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1.mengidentifikasi, mengkaitkan, dan menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem koordinasi
pada manusia.
2.mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem koordinasi manusia.
3.memberi contoh teknologi yang berhubungan dengan kelainan yang terjadi pada sistem
koordinasi.
Standar Kompetensi:
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar:
3.6 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada system regulasi manusia (syaraf, endokrin, dan penginderaan).
Pertanyaan:
SISTEM SYARAF
1. Gambarlah sel syaraf beserta keterangannya!
● Saraf spinal adalah gabungan saraf sensorik dan motorik yang terletak di sumsum tulang
belakang.
● Sayap yang mengarah ke punggung mengandung badan neuron sensorik.
● Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari otak
atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh).
● Sayap ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut.
● Neuron sensorik adalah sel saraf yang memiliki fungsi untuk menghantarkan impuls dari
alat indera menuju ke otak.
14. Sebagian besar organ tubuh distimulasi oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik dari sistem
saraf otonom. Jelaskan bagaimana hal tersebut memelihara homeostasis tubuh dan apa yang
dilakukan tiap bagian tersebut!
: Ketika saraf simpatik dan parasimpatik menginervasi organ yang sama, keduanya sering
mempunyai pengaruh yang antagonis.Umumnya, sinyal yang dibawa melalui divisi parasimpatik
meningkatkan aktivitas yang menghemat energi, seperti pencernaan dan perlambat denyut
jantung. Sebaliknya, sinyal yang dikirim oleh divisi simpatik umumnya meningkatkan konsumsi
energi dan mempersiapkan individu untuk beraktivitas dengan cara mempercepat denyut jantung,
meningkatkan laju metabolisme, dan melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan.
15. Tuliskan perbedaan fungsi antara sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik!
: Sistem saraf parasimpatik adalah saraf yang mengontrol homeostasis dan tubuh saat istirahat
dan bertanggung jawab atas fungsi "istirahat dan cerna" tubuh. Sedangkan sistem saraf
simpatik mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang dirasakan dan bertanggung jawab
atas respons "lawan atau lari".
SISTEM PANCA INDERA
Bagian Depan
● Kornea
Kornea merupakan bagian mata yang
berada di depan dan memiliki warna
bening atau jernih. Komea yang sehat
pada mata mampu memfokuskan serta
mentransmisikan cahaya menuju mata.
Kornea juga berfungsi sebagai pelindung
bola mata
● Iris
Iris merupakan bagian berwarna pada
mata yang membantu untuk mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Ketika ada cahaya terang, iris menutup
pupil agar cahaya yang masuk sedikit.
Sedangkan, ketika cahaya redup, iris
membuka pupil agar cahaya yang masuk
mata lebih banyak.
● Pupil
Pupil berfungsi untuk menyesuaikan
jumlah cahaya yang masuk ke dalam
mata.
● Sklera
Lapisan luar putih mata yang
mengelilingi iris.
● Konjungtiva
Konjungtiva berfungsi untuk melindungi
mata dengan memproduksi lendir dan air
mata. Lendir dan air mata pada mata
yang dihasilkan oleh konjungtiva
berfungsi untuk mencegah masuknya
bakteri maupun benda asing ke dalam
mata.
Bagian Tengah
● Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan
cahaya menuju retina. Lensa mata dapat
memburuk seiring pertambahan usia.
Hal ini membuat penurunan kualitas
penglihatan.
● Vitreous
Rongga yang berada di belakang lensa
hingga dinding bola mata. Rongga ini
berisi cairan vitreous yang berwarna
bening dan menyerupai gel.
Bagian Belakang
● Retina
Bagian ini merupakan lapisan saraf yang
melapisi bagian belakang mata. Retina
berfungsi untuk menangkap cahaya dan
meneruskannya ke otak melalui saraf
optik.
● Makula
Makula berada di area retina yang
mengandung sel peka cahaya. Sel ini
membuat kita melihat visual secara
detail. Makula juga dapat mengalami
kerusakan dan penurunan fungsi seiring
bertambahnya usia
● Saraf Optik
Saraf optik berfungsi sangat penting
karena membawa visual yang ditangkap
retina untuk menuju otak
4. Orang yang pindah dari tempat yang terang ke dalam ruangan gelap, tiba – tiba penglihatannya
menjadi berkurang atau pandangannya menjadi gelap. Jelaskan peristiwa tersebut!
: Pada saat berada pada ruangan terang, sel kerucut pada retina mata dalam keadaan aktif
sedangkan sel batang pada retina mata dalam keadaan tidak aktif.Sel kerucut adalah sel
fotoreseptor yang berperan untuk melihat warna pada saat kondisi terang . Sedangkan sel batang
merupakan sel fotoreseptor yang berperan untuk melihat dalam gelap. Kemudian saat berpindah
dari ruangan terang ke ruangan gelap, maka akan terjadi aktivasi sel batang agar kita dapat
melihat dalam gelap. Aktivasi sel batang ini memerlukan zat yang disebut dengan zat rhodopsin.
Rhodopsin diproduksi dengan bantuan vitamin A dan protein tertentu. Pembuatan rhodopsin
untuk aktivasi sel batang ini membutuhkan beberapa waktu. Selang pembuatan rhodopsin inilah
kita menjadi gelap sesaat. Kemudian saat rhodopsin sudah terbentuk dan sel batang sudah aktif,
maka kita akan dapat melihat dalam gelap. Jika suatu saat kita kekurangan vitamin A, maka kita
juga akan mengalami gangguan dalam pembentukan zat rhodopsin. Jika kita kekurangan
rhodopsin, maka sel batang di retina mata kita juga akan mengalami penurunan fungsi sehingga
kita akan kesulitan saat melihat dalam suasana gelap. Kelainan ini biasa disebut dengan rabun
senja atau rabun ayam.
5. Lengkapi keterangan gambar di bawah ini!
Keterangan:
● Telinga luar
- Daun telinga : berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara dan
menyalurkannya ke saluran telinga, di mana suara diperkuat.
- Selaput gendang :berfungsi untuk menangkap gelombang suara lalu
mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang telinga.
- Saluran telinga :, berfungsi untuk menangkap dan mencagah debu, maupun
hewan berukuran kecil yang masuk ke telinga.
- Tulang telinga :berfungsi sebagai landasan untuk meneruskan getaran yang
masuk dari gendang telinga ke rumah siput.
● Telinga tengah
- Tulang Martil :berfungsi menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke
tulang landasan.
- Tulang Sanggurdi :berfungsi menerima getaran suara dari tulang landasan dan
diantar ke membran di telinga dalam melalui tingkap oval.
- Jendela Oval :berfungsi sebagai pembatas antara telinga tengah dengan telinga
dalam dan untuk meneruskan getaran suara dari tulang sanggurdi meuju ke
koklea.
- Tulang landasan :berfungsi sebagai landasan untuk meneruskan getaran yang
masuk dari gendang telinga ke rumah siput.
● Tulang dalam
- Menunduk
- Memeringkan kepala
- Saluran tengah lingkaran : berfungsi merasakan keseimbangan dan postur.
- Membran kepala :berfungsi untuk menangkap gelombang suara lalu
mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang telinga.
- Koklea : berfungsi untuk mengubah bunyi dari getaran mekanis menjadi sinyal
yang akan dikirimkan ke otak melalui saraf auditori.
- Saluran eustachius menjaga telinga tengah tetap sehat dengan menyamakan
tekanan di dalam dan di luar telinga, mengeluarkan cairan dari telinga bagian
tengah, serta melindungi telinga dari kuman penyebab infeksi.
6. Telinga merupakan indera pendengaran sehingga peka terhadap rangsangan berupa gelombang
bunyi. Bagaimanakah proses pengubahan gelombang bunyi menjadi impuls sehingga orang bisa
mendengar?
: Ketika gendang telinga bergetar, getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran. Tulang
pendengaran akan memperkuat getaran dan mengirimkannya ke telinga bagian dalam. Saat
mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf
pendengaran di otak.
● Stratum lucidum
Lapisan epidermis yang tipis dan
transparan ini tersusun dari sel
keratinosit yang berbentuk datar.
● Stratum granulosum
Lapisan ini tersusun dari sel
keratinosit yang di dalamnya
terkandung granul.
● Stratum spinosum
Lapisan ini tersusun dari sel
Langerhans serta protein
pengikat (desmosom) dan sel
keratinosit yang membuat kulit
lebih kuat dan elastis.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit di
bawah epidermis. Struktur
lapisan ini menyumbang 90%
ketebalan kulit dan terdiri dari
elastin yang memberikan
kekenyalan pada kulit dan
kolagen untuk mengencangkan
kulit.
● Kelenjar keringat
yakni kelenjar penghasil
keringat yang terbagi menjadi
dua jenis, yaitu kelenjar ekrin
(penghasil keringat encer dan
tidak berbau) dan kelenjar
apokrin (penghasil keringat
pekat dan mengandung lemak).
● Kelenjar sebasea
yakni kelenjar penghasil sebum
atau minyak yang bertugas
memastikan agar kulit tidak
kering.
● Folikel rambut
yakni tempat tumbuhnya rambut
dan pembentukan pembuluh
darah juga sel saraf.
● Pembuluh darah
berfungsi untuk mengalirkan
nutrisi dan oksigen supaya kulit
tetap sehat.
● Sel saraf
berfungsi untuk mengirimkan
dan menghantarkan signal
tentang suhu, rasa sakit, atau
tekanan, dari dan ke sistem saraf
pusat.
3. Subkutis
Subkutis dikenal juga dengan
hipodermis atau lapisan
subkutan. Lapisan ini
merupakan lapisan terbawah
kulit dan strukturnya tersusun
dari sel lemak dan lapisan
pelengkap kulit, termasuk
jaringan ikat, pembuluh darah
dan saraf, kelenjar keringat,
serta folikel rambut. Lapisan ini
akan melindungi organ yang
lebih dalam, melindungi tubuh
dari perubahan suhu, dingin
maupun panas, dan sebagai
tempat penyimpanan lemak serta
cadangan energi.
Keterangan:
● Tonjolan olfaktori :berperan dalam menerima semua impuls yang dikirim akson
menuju otak.
● Akson : merupakan sel saraf penghubung yang mengankut impuls hasil kerja saraf
pembau. Impuls diterima sarap pembau berupa informasi tentang aroma.
● Saraf pembau : berrfungsi sebagai penerima rangsang berupa bau juga menjadi reseptor
utama indera penciuman.
● Silis :berfungsi menangkap partikel berbahaya dalam lendir dan mendorong ke
tenggorokan untuk menimbulkan reaksi batu.
● Lendir : berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) jadi hidung dapat terlindung dari
berbagai jenis kotoran dan bakteri.
● Apitelium lidah
● Rambut perasa
(papila)
● Kuncup perasa
(taste buds)
● Saraf sensori ke
otak
SISTEM HORMON
● absorpsi
kalsium dari
usus halus.
● eksresi
kalsium oleh
ginjal
● pelepasan
yang dari
tulang
3. Mengapa kelenjar endokrin disebut kelenjar buntu? Bagaimanakah hubungan antara kelenjar
endokrin dan sel sasarannya?
: Kelenjar endokrin juga disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran
pembuangan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin akan masuk ke dalam aliran darah
untuk diangkut menuju ke organ target.Hubungan antara kelenjar endokrin dan sel sasarannya
yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin akan ditangkap oleh organ target melalui
respons khusus. Jika ikatannya sudah tepat maka hormon akan mengaktivasi enzim di dalam sel
sehingga metabolisme dan fungsi sel target menjadi aktif.
4. Di media cetak atau elektronik sering dijumpai iklan susu berkalsium tinggi. Apakah
penyerapan kalsium oleh tubuh, terutama tulang akan selalu efektif di berbagai usia?
: Penyerapan kalsium oleh tubuh tidak selalu efektif pada setiap tingkatan usia. Kelenjar
paratiroid menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium
dan fosfor dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur absorpsi kalsium dari usus, absorpsi
kalsium olrh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang. Kelenjar Parathormon inilah yang
mengatur penyerapan kalsium.
5. Mengapa penderita diabetes melitus perlu diberi suntikan insulin?
: Suntik insulin akan bantu pasien diabetes mendapat kontrol gula darah yang lebih baik.Suntik
insulin berfungsi sebagai pengganti atau suplemen insulin untuk tubuh
6. Jelaskan perbedaan sistem saraf dan sistem hormon!
: Perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon adalah cara kerjanya.
● Sistem hormon adalah suatu sistem yang terdiri atas jaringan kelenjar penghasil hormon,
yang berperan dalam komunikasi antar sel.
● Sistem saraf adalah sistem yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun oleh sel-sel saraf
yang saling terhubung. Sistem ini berperan dalam sensoris indrawi, aktivitas motorik
volunter dan involunter organ serta jaringan tubuh, dan pengatur keseimbangan berbagai
proses fisiologis tubuh.
1. Dengan memperhatikan gambar, sebutkan akibat pemakaian alkohol sesaat dan pemakaian
dalam waktu yang lama!
● Efek penggunaan alkohol jangka pendek termasuk kehilangan koordinasi, perubahan
suasana hati, tekanan darah tinggi, penglihatan tumpul, dan penurunan hambatan.
Setelahnya, akan muncul efek penarikan alkohol, yang biasa disebut sebagai hangover
atau gejala tidak menyenangkan setelah konsumsi alkohol berlebihan serta terjadi
keracunan alkohol.
● Sementara itu, dalam jangka panjang, alkohol bisa membuat otak rusak secara permanen,
sehingga membuat Anda berisiko mengalami gangguan mood, penurunan memori,
gangguan koordinasi tubuh, atau penyakit tertentu, seperti stroke, sindrom Wernicke-
Korsakoff, pikun atau demensia, dan kecanduan alkohol.
5. Buatlah leaflet atau poster yang berisi slogan dan informasi tentang dampak/pengaruh yang
disebabkan oleh alkohol atau narkotika!
PRAKTIKUM INDRA PENGLIHATAN
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat: mengetahui adanya bintik buta
Standar Kompetensi:
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar:
3.6 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada system regulasi manusia (syaraf, endokrin, dan penginderaan).
Alat dan Bahan:
No Alat/Bahan Jumlah
1 Kertas manila berwarna putih 3 cm x 14 cm
2 Penggaris 1 buah
3 Spidol/pulpen 1 buah
Cara Kerja:
1. Sediakan kertas manila berukuran lebar 3 cm dan panjang 14 cm.
2. Buatlah tanda positif (+) dan tanda titik (.) dengan garis tengah 2 mm pada kertas tersebut
dengan jarak antara (+) dan (.) sejauh 10 cm (lihat gambar).
3. Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm di depan mata, tanda titik (.) dipasang di
sebelah dalam.
4. Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda titik (.) mata kanan ditutup. Dengan mata kiri tetap
terpusat pada titik (.), dekatkan kertas perlahan-lahan hingga tanda (+) hilang dan tampak
kembali. Ukurlah dan catatlah ke dalam tabel pada jarak berapa tanda positif (+) hilang dan pada
jarak berapa tanda positif (+) tampak kembali.
5. Baliklah letak tanda titik (.) dan ulangi prosedur di atas dengan mata kanan juga sebanyak 3
kali.
Hasil Pengamatan:
Mata kanan di tutup Mata kiri di tutup
Frekuensi Jarak pada Jarak pada Jarak pada Jarak pada
percobaan waktu tanda (+) waktu tanda (+) waktu tanda (+) waktu tanda (+)
hilang tampak kembali hilang tampak kembali
1 32 24 32 22
2 34 20 34 22
3 32 24 34 24
Total 98 68 100 68
Rata-rata 32,6 22,6 33,3 22,6
Pertanyaan:
1. Mengapa pada jarak tertentu tanda positif (+) hilang dan pada jarak tertentu yang lain tampak
kembali?
: Pada jarak tertentu tanda (+) hilang atau tidak terlihat karena tanda tersebut dibiaskan masuk ke
dalam bintik buta, yaitu daerah yang berada pada jarak antara hilangnya tanda tersebut sampai
munculnya kembali. Hilangnya tanda pada bintik buta tersebut disebabkan karena pada bintik
buta tidak memiliki reseptor cahaya. Kemudian tanda tersebut akan muncul kembali karena
daerah bintik buta telah habis dan retina sudah mampu menangkap cahaya sehingga bayangan
tampak jelas dan terlihat kembali.
2. Adakah hubungan antara peristiwa tersebut dengan peristiwa buta warna? Jelaskan!
: Tidak ada hubunganya, karena buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh
ketidakmampuan sel – sel kerucut mata untuk menangkap spektrum warna tertentu. Selain itu
buta warna juga dapat terjadi karena faktor genetik. Setiap orang belum tentu buta warna, tetapi
setiap orang memiliki daerah bintik buta dimana pada titik tersebut seseorang tidak dapat melihat
objek tertentu.
3. Orang yang pindah dari tempat yang terang ke dalam ruangan gelap, tiba – tiba penglihatannya
menjadi berkurang atau pandangannya menjadi gelap. Apakah ada kesamaannya dengan
hilangnya tanda positif (+) pada percobaan tersebut?
: Tidak. Hilangnya tanda positif pada percobaan tadi disebabkan karena bayangan (tanda +) jatuh
pada bintik buta. Sedangkan berkurangnya penglihatan pada saat kita baru masuk ke tempat gelap
disebabkan karena kurangnya cahaya yang masuk ke mata, sehingga sel konus tidak dapat
difungsikan.Jadi hal tersebut ada hubunganya dengan bintik buta, karena pada saat penglihatan
berkurang, bayangan benda dibiaskan masuk ke dalam bintik buta yang tidak mempunyai
reseptor cahaya sehingga mata tidak bisa melihat.
4. Dalam melakukan percobaan tadi, apakah matamu mengadakan akomodasi? Apakah yang
dimaksud dengan daya akomodasi tersebut?
: Ya, berakomodasi adalah keadaan saat lensa mata mencekung atau mencembung sehingga
bayangan dapat jatuh pada fovea
5. Pada orang yang lanjut usia umumnya memakai kacamata, jelaskan fungsi kacamata tersebut!
: Kacamata yang dipakai adalah kacamata berlensa rangkap, yaitu cekung dan cembung. Bagian
yang berlensa cekung digunakan untuk melihat benda yang jauh dan bagian yang berlensa
cembung digunakan untuk melihat benda yang dekat, sehingga bayangan benda dapat jatuh tepat
di retina
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
: Kesimpulan adalah bahwa kita tidak dapat melihat benda apabila bayangan benda tersebut jatuh
tepat pada bintik buta Bintik buta adalah daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam
bola mata dimana pada bagian ini tidak terdapat fotoreseptor sehingga suatu objek tidak akan
terlihat.
Selamat Mengerjakan