Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ferdinan Rosevelt Ariyanto Sianipar

Kelas : XI MIPA 1

Absen : 11

D. Penugasan Mandiri (Hal 14)


Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Berdasarkan gambar diatas, deskripsikan bagian-bagian sel neuron beserta fungsinya


dengan membuat tabel!
2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Berdasarkan gambar diatas deskripsikan masing-masing bagian beserta fungsinya dengan


membuat tabel!
3. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar diatas deskripsikan efek stimulasi sistem saraf otonom terhadap berbagai
organ tersebut!

JAWABAN
1. Deskripsi bagian-bagian sel neuron beserta fungsinya.
No. Bagian Sel Neuron Fungsi
1. Dendrit Menerima dan menghantarkan rangsangan
dari badan sel

2. Nukleus Sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).


3. Selubung Mielin Melindungi neurit dari kerusakan, mencegah
impuls bocor dan mempercepat jalan impuls.

4. Sel Schwan Membantu menyediakan makanan untuk


neurit dan membantu regenerasi neurit.

5. Nukleolus Nukleolus membantu mensintesis ribosom


dengan menyalin dan menyusun subunit RNA
ribosom.

6. Nodus Ranvier Sebagai daerah pertukaran ion kalium dan ion


natrium dari luar ke dalam akson secara
transport aktif.

7. Akson Untuk meneruskan impuls dari badan sel


saraf ke sel saraf yang lainnya.

8. Sinapsis Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di


sel saraf lainnya.

2. Deskripsi bagian-bagian otak beserta fungsinya


No. Bagian Otak Fungsi
1. Lobus parietal Mengendalikan sensasi, seperti sentuhan,
tekanan, nyeri, dan suhu. Lobus ini juga
mengendalikan orientasi spasial atau
pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.

2. Lobus frontal Mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku,


memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak
ini juga berperan dalam fungsi intelektual,
seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan
perencanaan.

3. Lateral sulcus Membagi lobus frontal dan lobus parietal di


atas dari lobus temporal di bawah. Itu ada di
kedua belahan otak .

4. Central sulcus Mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah


pada korteks motor tersebut mempunyai
hubungan dengan kemampuan bicara.

5. Lobus oksipital Mengendalikan fungsi penglihatan


6. Lobus temporal Yang mengendalikan indra pendengaran,
ingatan, dan emosi

7. Otak Kecil Mengendalikan gerakan, menjaga


keseimbangan, serta mengatur posisi dan
koordinasi gerakan tubuh. Bagian otak ini
juga berperan dalam mengendalikan gerakan
halus, seperti menulis dan melukis.

8. Pons Di bagian batang otak ini terdapat 4 saraf


kranial yang berperan dalam mengendalikan
ekspresi wajah dan menjaga keseimbangan
dan koordinasi tubuh. Pons juga berfungsi
dalam mengatur pernapasan.
9. Medulla oblongata Mengendalikan fungsi beberapa sistem tubuh,
seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung,
dan menelan. Bagian otak ini juga menjadi
penghubung antara pons dan saraf tulang
belakang.

3. Deskripsi efek stimulasi sistem saraf otonom terhadap berbagai organ. Gambar pada
soal menunjukkan efek stimulan sistem saraf otonom terhadap organ-organ yang ada
di dalam tubuh. Saraf simpatik berada di pangkal sumsum tulang belakang di daerah
dada dan pinggang. Saraf simpatik umumnya berfungsi untuk mempercepat kerja
organ-organ tubuh. Saraf parasimpatik merupakan saraf yang memanjang dari
sumsum lanjutan. Pada umumnya, saraf parasimpatik berfungsi untuk memperlambat
kerja organ-organ tubuh.
D. Penugasan Mandiri (Hal 21)
1. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar diatas deskripsikan letak dari masing-masing kelenjar, hormon


yang dihasilkan beserta fungsinya masing-masing!
2. Bacalah Teks Berikut Ini!
Ketika seseorang berada dalam situasi yang berbahaya atau genting misalnya
dikejar anjing liar, tiba-tiba ia merasakan detak jantung yang cepat dan ritme otot
meningkat sehingga dapat berlari diluar kemampuannya.
Berdasarkan teks diatas bagaimana hubungan antara kelenjar adrenalin dengan situasi
yang dialami oleh orang tersebut?
JAWABAN
1. Nomor 1 Kelenjar Timus : Terletak di daerah dada, kelenjar ini merupakan kelenjar
penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi.
Nomor 2 Kelenjar Pituitari (Hipofisis) : Pituitari terletak di dasar otak besar,
kelenjar ini adlah yang terbesar dan dapat memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofisis terbagi menjadi tiga lobus dan masing-masingnya menghasilkan
hormon yang berbeda-beda, yaitu: Lobus anterior, menghasilkan hormon Tiroksin
(TSH) untuk merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin,
Adenokortikotropin (ACTH) untuk merangsang korteks adrenal untuk memproduksi
kortikosteroid, Focille Stimulating Hormone (FSH) untuk memacu perkembangan
tubulus seminiferus dan spermatogenesis serta folikel dan oogenesis, Luteinizing
Hormone (LH) untuk menstimulasi estrogen, Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH) untuk menstimulasi testis dalam menghasilkan testosteron, dan Prolaktin (TH)
untuk menstimulasi sekresi air susu. Lobus intermedia, menghasilkan hormon
Somatotrof (STH) untuk merangsang tumbuhnya tulang, dan Melanosit Stimulating
Hormone (MSH) untuk mengatur penyuburan pigmen dalam perubahan warna kulit.
Lobus posterior, menghasilkan hormon Oksitosin untuk merangsang kontraksi otot di
uterus, dan Antidiuretik Hormone (ADH) untuk mencegah pembentukan urin dalam
jumlah banyak.
Nomor 3 Kelenjar Adrenal : Terletak di atas ginjal, kelenjar ini terdiri dari dua
bagian, yaitu korteks, menghasilkan hormon Korteks mineral untuk menyerap natrium
darah dan mengatur reabsorpsi air di ginjal, Glukokortikoid untuk mengubah protein
menjadi glikogen, mengubah glikogen menjadi glukosa, dan menaikkan kadar glukosa
pada darah, Androgen untuk membentuk sifat kelamin sekunder laki-laki. Medula
ginjal menghasilkan hormon Adrenalin untuk mengubah glikogen dalam otot menjadi
glukosa dalam darah.
Nomor 4 Ovarium (pada wanita) : Terletak di daerah perut (wanita) menghasilkan
dua hormon yaitu Estrogen untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder dan
Progesteron untuk menebalkan dinding uterus.
Nomor 4 Kelenjar Hipotalamus : Terletak di otak bagian bawah, tepatnya dekat
kelenjar pituitari menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi
hormon di kelenjar pituitari.
Nomor 5 Kelenjar Tiroid : Terletak di daerah leher, dekat jakun, kelenjar ini adalah
yang paling kaya pembuluh darah. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu
Tiroksin untuk membantu dalam proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, dan kematangan seks. Selanjutnya Triidotironin untuk
mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh dan Kalsitonin untuk menjaga
keseimbangan kalsium dalam darah.
Nomor 6 Testis (pada pria) : Terletak di buah zakar dalam skrotum (laki-laki),
menghasilkan hormon Testosteron, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin
sekunder.
Nomor 7 Kelenjar Paratiroid : Terletak di daerah kelenjar gondok, kelenjar ini
dapat mengendalikan kadar kalsium dalam darah. Kelenjar paratiroid menghasilkan
satu hormon, yaitu Parathormon untuk mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Nomor 8 Kelenjar Pankreas :Terletak di dekat ventrikulus atau lambung, kelenjar
ini menghasilkan dua hormon, yaitu Insulin untuk mengubah glukosa menjadi
glikogen pada hati (shingga kadar gula darah akan turun) dan Glukogen untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa (sehingga kadar gula darah akan naik).

2. Hormon adrenalin adalah “teman setia” bagi mereka yang suka dengan tantangan
dalam hidup. Biasanya, saat dihadapkan dengan tantangan, jantung seseorang akan
berdebar (deg-degan). Rasa takut memang muncul, tapi ada juga perasaan tak gentar
dan berenergi. Ini semua diakibatkan oleh hormon adrenalin, atau yang juga disebut
epinefrin. Tubuh membutuhkan hormon adrenalin saat menghadapi situasi fight or
flight response. Saat hormon adrenalin dilepaskan secara mendadak ke aliran darah,
kondisi ini disebut dengan adrenaline rush. Adrenaline rush berasal dari otak. Ketika
Anda menghadapi situasi darurat atau berbahaya, informasi ini akan dikirimkan ke
bagian otak bernama amigdala. Kemudian, amigdala akan mengirimkan sinyal ke
bagian otak lainnya, yang bernama hipolatamus. Dari sanalah, kelenjar adrenal akan
menerima sinyal, yang membuatnya melepas hormon adrenalin ke aliran darah. Hanya
dalam hitungan beberapa detik, kelenjar adrenal bisa melepaskan hormon adrenalin ke
dalam aliran darah Anda. Itulah sebabnya, kondisi ini disebut dengan adrenaline rush.
Jika situasi ini terjadi, maka gejala-gejala di bawah ini akan timbul:
- Meningkatkan detak jantung (deg-degan)
- Membawa darah ke otot (menyebabkan peningkatan energi)
- Mengendurkan saluran udara untuk memberi otot lebih banyak oksigen
- Meningkatkan kecepatan kerja otak, untuk melindungi diri. (jika dihadapkan
dengan sebuah situasi mengancam)
- Melebarkan pupil sehingga lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata Jika
gejala-gejala meningkatnya hormon adrenalin di atas terjadi, Anda mungkin bisa
berkeringat, merasa pusing karena berkurangnya pasokan oksigen dalam darah,
hingga perubahan temperatur tubuh akibat pengalihan darah. Efek hormon
adrenalin dalam tubuh, bisa bertahan 1 jam lamanya. Itulah sebabnya, Anda masih
suka merasa deg-degan, walau ancaman atau tantangan sudah dilalui. mengontrol
hormon adrenalin sangatlah penting bagi kesehatan Anda. Sebab, kemunculan
adrenaline rush yang terlalu sering, bisa merusak pembuluh darah, sehingga
mengakibatkan penyakit seperti tekanan darah, stroke, hingga serangan jantung.
Sering merasakan adrenaline rush juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan
mental, seperti kegelisahan. Insomnia, sakit kepala, dan kenaikan berat badan
menjadi efek samping lainnya dari kadar hormon adrenalin di dalam darah, yang
berlebihan.
Untuk mengontrol hormon adrenalin, Anda harus mengaktifkan sistem saraf
parasimpatis. Tujuannya, meningkatkan keseimbangan dalam tubuh, yang
memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat dan memulihkan dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai