Disusun oleh :
BEKASI
2021
SISTEM MUSKULOSKELETAL
A. Definisi
Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otototot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh
adalah myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri
dari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo tubuh
adalah osteologi.
1) Struktur Tulang
a) Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibras padat yang dinamakan
periosteum. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik.
Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan
sel pembentuk tulang.
b) Osteon
c) Lamela
d) Canaliculi (saluran)
e) Kanal Volkmann
b. Sendi (Artikulasio)
Klasifikasi sendi secara fungsional ada tiga yaitu sendi yang tidak dapat
bergerak (sinartrosis), sendi yang gerakannya minimal (amfiartrosis) dan sendi
yang bergerak bebas (diartrosis). Klasifikasi sendi secara struktural ada dua yaitu;
sendi fibrosa (dihubungankan dengan jaringan fibrosa) seperti sutura, sindesmosis,
gomfosis, sendi kartilago (sendi yang dihubungkan dengan jaringan kartilago)
seperti sinkondrosis, simfisis, dan 3) sendi sinovial.
2. Fisiologi Muskuloskeletal
a. Fungsi otot
- Motion, yaitu menghasilkan gerakan, baik gerakan seluruh tubuh (berjalan,
lari dll.), maupun gerakan lokal (memegang, mengangguk dll.)
- Mempertahankan postur Yaitu fungsi otot rangka dalam berkontraksi
untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tetap, misalnya duduk tegak,
berdiri dll.
- Menghasilkan kalor Saat berkontraksi otot rangka menghasilkan panas
yang sangat penting untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal.
Stimulus datang dan diterima oleh sel saraf (neuron sensorik) yang
selanjutnya diubah menjadi impuls saraf.
Impuls dilanjutkan oleh neuron motorik menuju otot, melalui myoneural
junction (motor end plate) yaitu pertemuan antara neuron motorik dan otot.
Pada temp
at ini terdapat sinapsis, tempat penyaluran neurotramsmitter (misalnya
asetilkolin) dari neuron ke otot.
Di sinapsis, neurotransmitter meneruskan impuls ke sarkolemma dan
akhirnya kontraksi dimulai.
b. Fungsi Tendon
c. Fungsi Tulang
Fungsi Tulang Secara Umum
a) Formasi kerangka : tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk
menentukan bentuk dan ukuran tubuh.Tulang-tulang menyokong tubuh
yang lain.
b) Formasi sendi : tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan
tidak bergerak bergantung pada kebutuhan fungsional. Sendi yang
bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan.
c) Perlekatan oto t: tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat
melekatnya otot, tendo, dan ligamenum.
d) Sebagai pengungkit unuk bermacam-macam aktivitas pergerakan
e) Menyonkong berat badan: memelihara sikap tegak tubuh manusia dan
menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada mulang
sehingga dapat menjadi kaku atau lentur.
f) Proteksi, yaitu tulang membentuk ronggal yang mengandung dan
melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis,
jantung, paru, alat-alat dalam perut, dan panggul.
g) Hemopoiesis : sumsum tulang tempat pembentukan sel sel darah.
h) Penyimpanan kalsium. Tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat
dalam tubuh, baik dalam bentuk anorganik maupun garum-garam terutama
kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium
dilepas dalam darah bila dibutuhkan.
C. Klasifikasi Tulang
1. Tulang rawan
a. Tulang rawan hyalin, bersifat kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang
pipa.
b. Tulang rawan fibrosa yaitu memperdalam rongga dari cawan-cawan
(tulang panggul) dan rongga glenoid dari scapula.
c. Tulang rawan elastik yaitu terdapat dalam daun telinga, epiglotitis dan
faring
a. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf. pembuluh darah, aliran
limfe).
b. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
c. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan-lempengan yang
mengandung sel tulang).
d. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai
ke osteon).
REFERENSI