Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

Disusun oleh :

1. Aribahtunnisa Fadhilah 0432950319023


2. Anggi Ayunindita 0432950319035
3. Dinda Permata Sari 0432950319002
4. Fira Alsyafirani 0432950319044
5. Ludiyah Fitrianih 0432950319018
6. Mawadahtussobah 0432950319008
7. Muhamad Alief 0432950319019
8. Nola Prapita 0432950319047
9. Putri Martiawati 0432950319011
10. Silvia Rahmadani 0432950319022
11. Siti Rofika Mailani 0432950319040
12. Virgiyani 0432950319043

Dosen Pengampu : Ns. Amzal Mortin Andas, M.Kep., Sp.Kep.MB

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI

2021
SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Definisi

Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otototot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh
adalah myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri
dari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo tubuh
adalah osteologi.

Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang mempunyai


kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik atau gerak sehingga
dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan. Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi,
sehingga mampu menggerakkan tulang. semua sel-sel otot mempunyai
kekhususan yaitu untuk berkontraksi. otot membentuk 40-50% berat badan, kira-
kira sepertiganya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya
aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada
tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang
kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :

1. Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak.


fungsi fascia yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat
peredaran darah dan saraf
2. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung
3. Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari
jaringan ikat dan bersifat liat.

B. Anatomi dan Fisiologi


1. Anatomi Muskuloskeletal
a. Tulang (osteon)
Struktur tulang terdiri atas dua macam yaitu; tulang padat (compact)
biasanya terdapat pada bagian luar semua tulang dan tulang berongga (spongiosa)
biasanya terdapat pada bagian dalam tulang, kecuali bagian yang digantikan oleh
sumsum tulang.

Tulang terdiri dari matriks (bahan dasar) protein kolagen yang


mengandung garam-garam mineral terutama fosfat. kalium, sejumlah protein, dan
mineral, termasuk mineral tulang antara lain kalsium (Ca), fosfat (PO), dan
peroksida (OH). Dalam tulang terdapat sel-sel osteoblast pembentuk kolagen. Sel
osteoblast menghancurkan dan menyerap sel-sel tulang. Pembentukan tulang
tengkorak terjadi secara osifikasi intramembranosa (pembentukan tulang di dalam
membran sel), sedangkan pembentukan tulang panjang di mulai dengan
pembentukan tulang rawan. Osifikasi tulang ini dimulai dari ujung poros tulang
secara enkondral (perubahan tuang rawaan menjadi tulang keras).

Pada masa pertumbuhan, terdapat daerah khusus yang disebut epifise.


Pertumbuhan terus berlangsung selama epifise masih terpisah. Keseimbangan
kalsium darah dengan kalsium tulang dalam keadaan normal diatur oleh hormon
paratiroid dan vitamin D. Hormon paratiroid mengatur pemindahan kalsium antara
darah dan tulang. Kelebihan konsentrasi hormon paratiroid menambah konsentrasi
kalsium darah. Kelebihan konsentrasi vitamin D menambah pengambilan kalsium
dari tulang

Tulang diklasifikasi berdasarkan morfologi (bentuknya), dibagi menjadi


lima jenis yaitu ; tulang panjang/tulang pipa (long bone), tulang pendek (short
bone), Tulang tipis/pipih (flat bone), tulang tidak teratur (irreguler bone) dan
tulang sesamoid.

No Jenis Tulang Rangka Jumlah


1. Tulang tengkorak 6 buah
2. Tulang wajah 14 buah
3. Tulang telingan dalam 6 buah
4. Tulang lidah 1 buah
5. Tulang belakang (ruas tulang belakang) 26 buah
6. Tulang iga 24 buah
7. Tulang dada 1 buah
8. Tulang gelang bahu 4 buah
9. Tulang anggota gerak/badan atas 60 buah
10. Tulang gelang panggul 2 buah
11. Tulang anggota gerak/badan bawah 60 buah

1) Struktur Tulang
a) Periosteum

Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibras padat yang dinamakan
periosteum. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik.
Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan
sel pembentuk tulang.

b) Osteon

Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Di tengah osteon


terdapat kapiler, di sekeliling kapiler. tersebut merupakan matrik tulang yang
dinamakan lamela.

c) Lamela

Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela terdapat osteosit yang


memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang
halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah).

d) Canaliculi (saluran)

Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang disebut canalis


Havers yang satu sama lain saling beranastomose dengan hubungan yang
tranversal dari permukaan periosteum ke endosteum yang disebut sebagai Canalis
Volkmann.

e) Kanal Volkmann

Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang. kompak melalui kanal


volkmann yang sangat kecil. t. Endosteum Endoesteum adalah membran vasculer
tipis yang. menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga rongga dalam
tulang kanselus.

f) Trabekulae (batang) tulang


Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut tulang spon
yang di dalamnya terdapat bone marrow yang membentuk sel-sel darah merah.

b. Sendi (Artikulasio)

Klasifikasi sendi secara fungsional ada tiga yaitu sendi yang tidak dapat
bergerak (sinartrosis), sendi yang gerakannya minimal (amfiartrosis) dan sendi
yang bergerak bebas (diartrosis). Klasifikasi sendi secara struktural ada dua yaitu;
sendi fibrosa (dihubungankan dengan jaringan fibrosa) seperti sutura, sindesmosis,
gomfosis, sendi kartilago (sendi yang dihubungkan dengan jaringan kartilago)
seperti sinkondrosis, simfisis, dan 3) sendi sinovial.

Sedangkan berdasarkan tipe gerakkan yang ditimbulkan, sendi sinovial


dapat digolongkan menjadi; sendi datar, sendi engsel, sendi poros, sendi elipsoid,
sendi pelanan, dan sendi peluru.

a. Ligamen. Otot, Fasia dan Tendon

Otot dapat dibedakan berdasarkan lokasi, struktur mikroskopis dan kontrol


persyarafannya. Terdapat tiga jenis otot yaitu : otot skelet, otot jantung dan otot
polos. Perbedaan ketiga otot tersebut sebagaimana keterangan berikut ;

1) Otot skelet/otot rangka/otot lurik/otot bergaris/otot seran lintang, dengan


karakter:
 Terdapat pada rangka dan dinamai sesuai dengan tulang yang
berhubungan
 Bergaris
 Volunter (bekerja dengan pengendalian secara sadar)
2) Otot jantung
 Membentuk dinding jantung
 Bergaris
3) Involunter (bekerja di luar kesadaran) Otot polos
 Terdapat pada dinding struktur interna (visera) antara lain: lambung,
kandung kemih, pembuluh darah dll.Tidak bergaris
 Involunter (bekerja di luar kesadaran)

Secara makroskopis, otot memiliki bagian-bagian antara lain: 1) Origo,


yaitu tempat perlekatan ujung proksimal pada otot rangka, 2) Venter (badan otot),
yaitu bagian tengah dari otot (di antara ujung proksimal dan distal), dan 3)
Insersio, yaitu tempat perlekatan ujung distal otot pada rangka.

2. Fisiologi Muskuloskeletal
a. Fungsi otot
- Motion, yaitu menghasilkan gerakan, baik gerakan seluruh tubuh (berjalan,
lari dll.), maupun gerakan lokal (memegang, mengangguk dll.)
- Mempertahankan postur Yaitu fungsi otot rangka dalam berkontraksi
untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tetap, misalnya duduk tegak,
berdiri dll.
- Menghasilkan kalor Saat berkontraksi otot rangka menghasilkan panas
yang sangat penting untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal.

Agar otot dapat berkontraksi, maka diperlukan suatu stimulus. Adapun


urutan prosesnya adalah sebagai berikut:

 Stimulus datang dan diterima oleh sel saraf (neuron sensorik) yang
selanjutnya diubah menjadi impuls saraf.
 Impuls dilanjutkan oleh neuron motorik menuju otot, melalui myoneural
junction (motor end plate) yaitu pertemuan antara neuron motorik dan otot.
Pada temp
 at ini terdapat sinapsis, tempat penyaluran neurotramsmitter (misalnya
asetilkolin) dari neuron ke otot.
 Di sinapsis, neurotransmitter meneruskan impuls ke sarkolemma dan
akhirnya kontraksi dimulai.
b. Fungsi Tendon

Tendon adalah setabut kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon


menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh otot yang berkontraksi ke tulang dan
dengan demikian menggerakkan tulang. Sedangkan fungsi ligamen adalah
membatasi pergerakan sendi, karena ligamen adalah taut fibrosa yang kuat antar
tulang, biasanya terletak di sendi.

c. Fungsi Tulang
 Fungsi Tulang Secara Umum
a) Formasi kerangka : tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk
menentukan bentuk dan ukuran tubuh.Tulang-tulang menyokong tubuh
yang lain.
b) Formasi sendi : tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan
tidak bergerak bergantung pada kebutuhan fungsional. Sendi yang
bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan.
c) Perlekatan oto t: tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat
melekatnya otot, tendo, dan ligamenum.
d) Sebagai pengungkit unuk bermacam-macam aktivitas pergerakan
e) Menyonkong berat badan: memelihara sikap tegak tubuh manusia dan
menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada mulang
sehingga dapat menjadi kaku atau lentur.
f) Proteksi, yaitu tulang membentuk ronggal yang mengandung dan
melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis,
jantung, paru, alat-alat dalam perut, dan panggul.
g) Hemopoiesis : sumsum tulang tempat pembentukan sel sel darah.
h) Penyimpanan kalsium. Tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat
dalam tubuh, baik dalam bentuk anorganik maupun garum-garam terutama
kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium
dilepas dalam darah bila dibutuhkan.

 Fungsi Tulang Secara Khusus


a) Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara.
b) Email gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, dan menggilas
makanan. Email merupakan struktur yang terkuar dari tubuh manusia.
c) Tulang-tulang kecil telinga dalam mengonduksi gelombang suara untuk
fungsi pendengaran.
d) Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.

C. Klasifikasi Tulang

Jaringan tulang berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya


dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang sejati.

1. Tulang rawan

Tulang Rawan (kartilago) terdiri dari 3 macam yaitu:

a. Tulang rawan hyalin, bersifat kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang
pipa.
b. Tulang rawan fibrosa yaitu memperdalam rongga dari cawan-cawan
(tulang panggul) dan rongga glenoid dari scapula.
c. Tulang rawan elastik yaitu terdapat dalam daun telinga, epiglotitis dan
faring

2. Tulang Sejati (Osteon)

Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.


Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum). Lapis tipis jaringan
ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang
kompak. Secara mikroskopis tulang terdiri dari beberapa komponen berikut ini:

a. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf. pembuluh darah, aliran
limfe).
b. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
c. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan-lempengan yang
mengandung sel tulang).
d. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai
ke osteon).
REFERENSI

Ari Dewi Dyah Liss, Widyaningrum, Wulandari Muljo Rahayu.2021.Buku Ajar


Sistem Muskulodkrletal.Magelang Jawa Tengah.Penerbit Pustaka Rumah Cinta.
https://books.google.co.id/books?
id=JzpCEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=inauthor:
%22Liss+Dyah+Dewi+Arini
%22&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Hadi Purwanto. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II (Cet. 1).


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/KMB-2-
Komprehensif.pdf. JAKARTA: Pusdik SDM Kesehatan.

Wahyuningsih, Heni Puji, Yuni Kusmiyati. (2017). Bahan Ajar Kebidanan


Anatomi Fisiologi.

Anda mungkin juga menyukai