FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun oleh :
Kelompok 5
DEPOK
APRIL 2021
Faktor-faktor Manusiawi dalam Desain Lingkungan Kerja
1. Kaitan antara Psi. Rekayasa/Ergonomi dengan Psi. Lingkungan
Istilah “ergonomi“ berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos
(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan. Ergonomi
berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan
kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam
ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan
lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan
suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga “Human Factors”.
Maka dapat disimpulkan bahwa kaitan antara kedua nya adalah ergonomi
mempelajari aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya termasuk
psikologis nya yang dipelajari dalam psikologi lingkungan yang berkaitan
dengan lingkungan fisik,
2. Iluminasi
C. Pengertian Iluminasi
Penerangan (iluminasi). Sinar yang menyilaukan merupakan faktor
lain yang mengurangi efisiensi visual dan meningkatkan ketegangan mata
(eyestrain). Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi
adalah kadar (intensity) cahaya, distribusi cahaya, dan sinar- sinar yang
menyilaukan.
a) Vasodilatasi
3. Heat Rash. Keadaan seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal
kulit akibat kondisi kulit terus basah. Pada kondisi demikian pekerja
perlu beristirahat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan
bedak penghilang keringat.
c. Ruangan kerja para pekerja harus dibuat senyaman mungkin agar para
pekerja juga dapat menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Untuk
menentukan suhu ruangan yang pas, memang tidaklah mudah karena
semua itu juga bergantung pada kondisitubuh masing-masing pekerja
yang akan bekerja di ruangan tersebut. Tetapi paling tidak, pihak
perusahaan dapat melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui
suhu ruangan yang paling pas agar pekerja di ruangan tersebut dapat
berkerja secara maksimal.
Tanpa disadari, seseorang akan mudah jatuh sakit jika kondisi udara di
lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat dan penuh polusi. Hal ini
menyebabkan jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit
makin meningkat dan mengurangi tingkat produktivitas masyarakat suatu
negara. Peneliti menemukan bahwa perubahan sebanyak 10 ppb (parts-per-
billion) saja dalam lapisan ozon, rata-rata dapat mempengaruhi 5,5 persen
perubahan yang signifikan dalam produktivitas pekerja. Selain itu hasil
pertanian juga mengalami penurunan yang signifikan seiring dengan
meningkatnya polusi udara.
C. Pengertian Akselerasi
Akselerasi adalah suatu proses percepatan (acceleration) pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta didik yang memiliki kemampuan luar biasa
(unggul) dalam rangka mencapai target kurikulum Nasional dengan
mempertahankan mutu pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal.
Dengan kata lain peserta didik dapat menyesuaikan cara belajarnya lebih
cepat dari siswa lainnya (siswa yang mengikuti program reguler).
Secara singkat akselerasi mengandung pengertian, sebagai model
pembelajaran yaitu lompat kelas, dimana peserta didik berbakat yang
memiliki kemampuan unggul diberi kesempatan untuk mengikuti
pelajaran pada kelas yang lebih tinggi. Kurikulum atau akselerasi program,
menunjuk pada peringkasan program sehingga dapat dijalankan dalam
waktu yang lebih cepat. Memperoleh konten materi dengan irama yang
lebih dipercepat sesuai dengan kemampuan potensial siswa.
E. Pengertian ilusi
Ilusi adalah sebuah kondisi mempersepsikan berbeda terhadap sebuah
obyek, atau suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya
rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain,
ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca
indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah,
dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun- daun sebagai suara yang
mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar
biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh
racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual
(penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik
(pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).