PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI KLINIS & PERKEMBANGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun oleh
Kelompok 5
TANDA
NO NAMA NPM
TANGAN
1 Farhan Hilmi Naufal 12518524
2 Kartika Suci 13518603
3 Putrie Nurul Aulia H 15518680
4 Shohaibatul A 16518705
5 Teresa Kiseki 17518030
6 Tyana Cintya 17518168
DEPOK
JUNI 2020
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASI
SETTING KLINIS
DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER DALAM FILM SPLIT
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun oleh
Kelompok 5
TANDA
NO NAMA NPM
TANGAN
1 Farhan Hilmi N. 12518524
2 Kartika Suci 13518603
3 Putrie Nurul A. 15518680
4 Shohaibatul A. 16518705
5 Teresa Kiseki 17518030
6 Tyana Cintya 17518168
DEPOK
JUNI 2020
DAFTAR ISI
i
HALAMAN COVER..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Pengamatan Awal.......................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................16
II. LANDASAN TEORI......................................................................................17
A. Definisi Dissociative Identity Disorder.....................................................17
B. Ciri-Ciri Dissociative Identity Disorder...................................................17
III.RANCANGAN OBSERVASI.......................................................................20
IV. HASIL OBSERVASI.....................................................................................26
V. PEMBAHASAN.............................................................................................78
VI. KESIMPULAN...............................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................80
ii
I. PENDAHULUAN
A. Pengamatan Awal
Judul Film : Split
Tahun Produksi : 2016
Negara Asal : Amerika Serikat, Jepang
Durasi Film : 117 menit
Sinopsis Film :
1
2
Secara keseluruhan, film ini merupakan hasil karya Shyamalan, yang akan
mendulang puja-puji bagi yang menonton. Apalagi, di bagian akhir film ini,
kita akan diajak untuk berjumpa dengan tokoh yang muncul di film Shyamalan
tahun 2000, Unbreakable.
c. Split merupakan bagian kedua dari trilogi yang dibuat oleh M. Night
Shyamalan. Ceritanya berfokus pada tiga individu yang sangat berbeda yang
mempunyai kemampuan yang luar biasa. Shyamalan menyajikan sisi manusia
secara dalam pada genre superhero yang membuat film-film ini unik.
Yang benar-benar menonjol dari film ini adalah penampilan yang bagus
dari James McAvoy sebagai karakter utama. Kevin Wendel Crumb mempunyai
23 kepribadian yang berbeda di mana dia dapat berganti-ganti secara konstan.
Tampaknya kalau ini lebih dari sekadar gangguan kejiwaan yang biasa.
Penampilan fisiknya berubah secara signifikan pada tiap pergantian
kepribadian. Perubahan yang hebat ini berkumpul menjadi kepribadian ke-24
yang menyeramkan, the Beast. Menonton akting berkelas McAvoy
memerankan peran ini hebat, film ini layak ditonton untuk menyaksikan ini
sendirian.
2. Observer 2 : Kartika Suci
a. Shyamalan mengekstrapolasi penelitian sesungguhnya ke dalam
disociative identity disorder (D.I.D.) untuk pseudosainnya yang eksploitatif
dan pulpy, seperti semua penulis fiksi ilmiah terbaik (dan terburuk).
Seperti yang berulang kali ditekankan oleh Dr. Karen Fletcher (luar biasa
dimainkan oleh Betty Buckley), ada bukti bahwa individu dengan kepribadian
ganda dapat mengubah kimia tubuh mereka. Hal ini didasarkan pada penelitian
terbaru dalam 20 tahun terakhir yang mengindikasikan individu yang
didiagnosis dengan D.I.D. telah menunjukkan perbedaan fisiologis antara
'perubahan' (kepribadian) mereka, termasuk kewenangan yang dominan,
respons terhadap obat yang sama, dan sensitivitas alergi. Lebih lanjut,
perubahan telah menunjukkan perbedaan parameter visual, termasuk
kelengkungan kornea dan ukuran pupil.
4
Sekarang, apakah ini berarti bahwa seorang individu yang hidup dengan
D.I.D. akan dapat memiliki kekuatan set Spider-Man? Tidak, tetapi karena itu
pseudosain yang disebutkan sebelumnya, yang merupakan tempat berlindung
banyak pencipta dalam genre ini.
Jadi alter Dennis yakin bahwa kepribadian ke-24 yang sulit ditangkap, the
Beast, memiliki kulit sekeras badak dan jari-jari yang cukup kuat untuk digali
menjadi batu, memungkinkannya memanjat dinding. Dan ternyata memang
demikian, maka Beast mampu menampik peluru senapan yang Casey (Anya
Taylor-Joy) tembak padanya dalam apa yang pada awalnya tampaknya menjadi
pertarungan thriller tradisional antara rakasa pepatah dan mangsa gadis
terakhirnya.
Namun, saat kemeja Casey dicabut dalam perjuangan terakhir mereka,
terungkap bahwa dia memiliki bekas luka di perutnya — bekas luka yang
disebabkan oleh luka dan luka yang ditimbulkan sendiri. Seperti yang telah
dikonfirmasi sebelumnya dalam gambar, Casey dilecehkan berulang kali
selama bertahun-tahun oleh pamannya. Ini pertama kali ditemukan selama
salah satu dari beberapa kilas balik yang sangat mengganggu masa kecil Casey.
Setelah dipanggil untuk melepas bajunya dalam perjalanan berburu, film ini
memotong kejahatan yang tak terbayangkan sampai beberapa waktu kemudian
ketika Casey mencoba menembak dan membunuh pamannya. Tragisnya, dia
tidak dapat menarik pelatuk dan terlalu realistis mengatakan apa-apa kepada
ayahnya tentang pelecehan ... yang hanya berlanjut selama sisa masa
remajanya setelah ayahnya meninggal karena serangan jantung dan dia dipaksa
untuk hidup dengan pelakunya.
Tidak diragukan lagi, Shyamalan yang mengajarkan topik yang kejam dan
memilukan ini akan ditantang dan dikritik selama berminggu-minggu
mendatang. Secara sengaja, pembuat film ini bekerja dari penelitian analitik
yang menunjukkan bahwa DID kadang-kadang ditanggung sebagai bentuk
perlindungan neurologis atau pembebasan dari efek neurotoksik dari stres
traumatis. Dengan kata lain, karena Kevin Wendell dilecehkan oleh ibunya, dia
berempati dengan tanda-tanda penyalahgunaan serupa oleh Casey.
5
Terutama karakter untuk Hedwig, adalah seorang bocah berusia 9 tahun yang
rada usil dan tinggi tapi punya rasa penasaran tinggi. Lawan main McAvoy
disini adalah aktris muda berusia remaja, Anya Taylor-Joy yang berperan
sebagai Casey. Casey memiliki karakter yang antisosial dengan masa lalu yang
kelam, namun cerdik dan pandai memanfaatkan keadaan untuk bisa
menyelamatkan diri.
Setting lokasi yang lebih banyak berkutat di ruang bawah tanah,
mengingatkan kita akan film 10 Cloverfield. Tapi setidaknya sesekali ada
scene di luar ruangan, dimana Kevin mengunjungi konsultan psikiaternya yaitu
Dr Fletcher (Betty Buckley). Atau ketika Casey mengalami flashback ke masa
kecilnya saat dia berburu rusa bersama ayahnya. Ini lumayan tidak membuat
penonton jengah, apalagi buat penonton yang punya phobia ruang sempit dan
gelap.
Yang unik di film ini juga tentunya karena sudut pandang cerita tidak
hanya diambil dari pemeran protagonist, yang notabene disini adalah Casey.
Karena pengembangan cerita lebih mengutamakan si Antagonis yaitu Kevin.
Apa yang menyebabkan Kevin menjadi psikopat dengan bermacam
kepribadian, dan apa motivasinya menculik Casey dan rekan-rekannya,
membuat penonton penasaran sekaligus merasakan kengerian sepanjang film.
3. Observer 3 : Putrie Nurul A.
a. M. Night Shyamalan pun mencoba bangkit di tahun 2017 dengan merilis
Split. Film ini mengisahkan teror yang dialami tiga gadis, yaitu Casey (Anya
Taylor-Joy), Claire (Haley Lu Richardson), dan Marcia (Jessica Sula) saat
hendak melakukan perjalanan bersama. Seorang pria asing bernama Kevin
(James McAvoy) tiba-tiba membius lalu menculik mereka bertiga.
Casey, Claire, dan Marcia kemudian disekap dalam sebuah ruangan entah
di mana lokasinya. Ketiga gadis ini panik dan berusaha mencari jalan keluar.
Namun, usaha mereka tidak mudah karena Kevin ternyata bukan laki-laki
biasa.
Kevin memiliki 23 kepribadian yang muncul bergantian. Dia bisa berubah
menjadi seorang perempuan bernama Patricia, anak kecil bernama Hedwig,
8
dan pria dewasa bernama Dennis. Setiap kepribadian Kevin memiliki watak
berbeda dimana beberapa diantaranya bisa membahayakan.
Berkali-kali Casey, Claire, dan Marcia coba meloloskan diri, saat itu pula
Kevin selalu hadir mencegah. Kevin memperingatkan mereka jika seekor
monster akan datang untuk menjadikan mereka santapan.
b. Kisah film ini dimulai saat tiga orang gadis (Anya Taylor-Joy, Haley Lu
Richardson, dan Jessica Sula) yang diculik dari tempat parkir mobil oleh sosok
misterius. Sempat menyangka diculik oleh sekawanan orang, ketiga gadis ini
cukup kaget setelah tahu kalau "kawanan" tersebut ternyata cuma satu orang
yang memiliki 23 kepribadian (James McAvoy). Kondisi tersebut membuat
para gadis ini semakin khawatir karena sadar kalau yang mereka hadapi bukan
penculik biasa.
Film ini terbagi dalam 3 bagian. Pertama jalan cerita utama tentang
penculikan, kedua menceritakan hubungan karakter si penculik dengan
psikiaternya (Betty Buckley), dan yang ketiga jadi bagian terpenting dalam
film, yaitu cerita flashback salah satu korban penculikan, Casey (Taylor-Joy),
dengan masa lalu gelapnya.
Pada dasarnya, cerita yang disajikan dalam Split memang rumit, tetapi
nyatanya tidak terlalu rumit. Tentunya hal ini jadi nilai plus bagi Shyamalan
yang mampu menulis cerita rumit, tetapi saling berhubungan.
Split bisa dibilang jadi "one man show" seorang James McAvoy, aktor asal
Skotlandia yang dikenal para geeks sebagai Profesor X muda di film X-Men.
Dalam film ini, McAvoy dituntut untuk memerankan beberapa karakter
(tidak semua dari 23 kepribadian itu ditampilkan dalam film) yang punya sifat,
sikap, serta karakteristik yang berbeda. Mulai dari seorang pria mesum yang
perfeksionis dan alergi debu, seorang gadis elegan yang manipulatif, seorang
desainer baju yang gemulai, hingga menjadi bocah 9 tahun.
Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah Anya Taylor-Joy.
Dalam Split, dia memerankan Casey, salah satu korban penculikan yang tidak
9
c. Mencari tahu siapa nama tokoh yang diperankan oleh James McAvoy
dalam film ini aja pada awalnya membuat kita kebingungan. Kadang dia
dipanggil Dennis. Kadang dia memakai baju wanita dan memanggil dirinya
Patricia. Pada nantinya, nama dia sebenarnya adalah Kevin. Ittu karena James
McAvoy memerankan seseorang yang memiliki ‘kelainan’ yang biasa dikenal
dengan istilah Kepribadian Ganda atau Dissociative Identity Disorder. Dua
puluh tiga kepribadian bersemayam di dalam kepala Kevin dan salah satunya
sudah menculik tiga gadis remaja. Dia mengurung mereka entah di mana,
dengan alasan yang secara perlahan dibeberkan oleh cerita.
Menonton film ini, kita akan melihat ketiga cewek yang berusaha keluar
dari ‘sarang’ Dennis, dan kita juga akan melihat Kevin – dalam persona
flamboyan Barry – yang mengunjungi psikologis demi menangani masalah
split personality-nya.
Sesungguhnya ada tiga penampilan utama yang jadi fondasi superkokoh
penceritaan film Split. James McAvoy, Betty Buckley, dan Anya Taylor-Joy.
Dalam film Split, Casey (yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy) memiliki
peran yang sangat subtle. Sembari film berlanjut, naluri survival bisa tumbuh
dari diri Casey dalam cara yang sangat tersirat.
Dr. Fletcher ingin berkomunikasi sama semua kepribadian di dalam kepala
Kevin. Mendengar bahwa mereka duduk melingkar nunggu giliran dapat
‘cahaya’ kelihatan sekali membuat Dr. Fletcher penasaran. Dia mencoba untuk
mengetahui bagaimana Kevin dan variasi identitasnya bekerja. Bukan hanya
untuk mencari tahu apa akar masalah sehingga bisa menolong dan memgobati
10
Kevin, melainkan juga karena dia percaya ‘kemampuan’ pasiennya ini dapat
digunakan untuk kebaikan.
Child abuse dan trauma jadi tema berulang yang jadi titik tolak cerita film
ini berangkat. Kita bisa melihat bagaimana pasien mengubahnya menjadi
sebuah sistem pertahanan diri, kita melihat dua remaja yang tidak punya self –
defense jadi korban dan yang pernah mengalami abuse justru kuat dan selamat.
Juga ada indikasi mengerikan seputar Kevin yang dikuasai oleh persona-
persona yang lain, karena mereka terbentuk dari amarah yang ditekan oleh
Kevin.
4. Observer 4 : Shohaibatul A.
a. Film ini menceritakan tentang seorang pria dengan 24 kepribadian
bernama Kevin Wendell Crumb (James McAvoy) yang secara misterius
menculik tiga orang gadis, Casey Cooke (Anya Taylor-Joy), Claire Benoit
(Haley Lu Richardson), dan Marcia (Jessica Sula). Mulanya ketiga gadis ini
hendak pulang dari pesta ulang tahun Claire dengan diantar oleh ayah Claire.
Namun hal yang mengejuwtkan terjadi, secara tiba-tiba pria misterius yang
diketahui dialah Dennis (pribadi lain dari Kevin) malah yang membawa
mereka pergi, setelah sebelumnya Casey, Claire dan Marcia disemprot dengan
cairan bius.
Setelah sadarkan diri, Casey, Claire dan Marcia telah berada di suatu
tempat misterius. Suatu ruang tertutup dan terkunci, hanya terdapat satu kamar
mandi dan dua tempat tidur. Ketiga gadis ini mulanya tidak menyangka bahwa
pria yang menculiknya menderita multiple personalities. Ada tiga pribadi yang
secara konstan muncul di hadapan ketiga gadis ini, yaitu Dennis seorang pria
yang terobsesi pada kebersihan, Patricia dan Hedwig bocah berusia 9 tahun.
Hanya Casey-lah yang mampu mendekati salah satu dari pribadi Kevin,
yaitu Hedwig. Sementara Claire dan Marcia yang mencoba usaha melarikan
diri nyatanya malah memperparah keadaan. Mereka ditempatkan di ruang
terpisah antara satu sama lain.
Kevin kerap mengunjungi psikiater pribadinya, Dr. Karen Fletcher (Betty
Buckley) untuk menjalani terapinya. Namun hal aneh juga terjadi. Dr. Fletcher
11
yang telah mengenal masing-masing pribadi dari Kevin merasa ada yang
janggal. Salah satu dari pribadi Kevin bernama Barry kerap mengirim surel
yang berisi pesan darurat. Pribadi yang mengaku bernama Barry yang
belakangan sering mengunjungi Dr. Flectcher juga berbeda dari yang dia kenal.
Dan belakangan diketahui ternyata yang selama ini mengunjungi Dr. Fletcher
dialah Dennis.
Dennis, Patricia dan Hedwig sering menggumam-gumamkan “sang
monster” yang diduga dialah pribadi ke-24 dari Kevin yang belum diketahui
oleh Dr. Fletcher. Dr. Fletcher sendiri terus meyakinkan pribadi lain dari Kevin
bahwa sang monster tidak nyata. Namun ternyata, hal yang menyeramkan itu
terjadi. “Sang monster” telah terbentuk sebagai pribadi ke-24 dari Kevin.
Pribadi yang terbesar, terkuat, dan tidak terkalahkan.
b. Casey, Claire, dan Marcia sebenarnya hanya ingin pulang ke rumah
setelah pesta ulang tahun mereka selesai. Sungguh kasihan, begitu tidak
beruntungnya mereka bahwa ketiganya justru menjadi target penculikan dari
seorang pria misterius yang bernama Dennis. Ketiganya dibius, dibawa ke
sebuah rumah / ruangan tersembunyi dan disekap. Tidak ada orang yang tahu
di mana mereka – bahkan ketiga orang ini. Tidak lama kemudian adegan
berganti pada seorang psikolog bernama Karen Fletcher. Akan tetapi kali ini
Karen tidak menyebutnya Dennis. Karen menyebut orang yang sama ini
dengan nama berbeda, yaitu Barry. Rupanya di dalam sosok orang yang
menyebut nama mereka Barry, Dennis, dan lain-lainnya adalah 23 kepribadian
yang berbeda-beda.
c. McAvoy berperan sebagai Kevin, seorang korban penganiayaan masa
kecil yang telah menyelinap ke dalam lingkungan yang sangat dalam
perlindungan identitas disosiatif mana, sebagai koping, dia telah menciptakan
23 kepribadian yang berbeda, berbeda di mana lebih baik dari yang lain. Dan di
adegan pembuka film, salah satu avatar khusus yang ditangkap menculik tiga
gadis muda dan melepaskan mereka di ruang bawah tanah. Performa McAvoy
di sini tidak ada yang luar biasa. Benar, kita tidak bisa melihat masing-masing
dari 23 kepribadian, tetapi Shyamalan dengan bijak memilih untuk
12
mengembangkan hanya segelintir dari mereka. Ini adalah peran yang secara
positif menuntut kinerja mengunyah pemandangan, over-the-top, dan itulah
yang disampaikan McAvoy. Seringkali, dia diharuskan untuk beralih antara
Dennis yang jahat dan Patricia ke Hedwig dan Barry yang lebih polos,
biasanya dengan uang receh, dan satu pada kesempatan yang tak terlupakan,
dalam adegan yang sama.
Shyamalan berperan dalam ketakutan kita, yang tidak dapat dipahami,
yang tidak diketahui, dari apa yang tidak kita pahami - dalam hal ini, penyakit
mental. Ini adalah sikap yang kontroversial untuk diambil, dibuat lebih
meragukan dengan bagaimana film menggali latar belakang yang diberikan
kepada karakter Anya Taylor-Joy (dia memainkan salah satu tawanan dan
banyak cerita diceritakan melalui sudut pandangnya), tapi saya percaya bahwa
pada akhirnya, sementara pilihan naratif ini dipertanyakan, untuk jenis film ini,
mereka bekerja.
5. Observer 5 : Teresa Kiseki
a. Kevin (McAvoy) adalah pasien D.I.D. yang memiliki 23 identitas berbeda.
Karen Fletcher (Buckley) dibebani dengan sebagian besar latar belakang film
yang dipelajarinya, dari sesi-sesinya dengan Kevin (yang mengunjunginya
dengan kedok salah satu kepribadiannya bernama Barry) dan dari pidato Skype
yang dia sampaikan kepada rekan-rekannya di mana dia menjelaskan
keyakinannya bahwa kepribadian yang berbeda dari individu yang terpengaruh
dapat mengambil atribut fisiologis yang berbeda. Meskipun hanya bisa
menyaksikan setengah lusin dari berbagai identitas Kevin (disebut perubahan),
tanggal 24 muncul dan merupakan alasan dia menculik Claire (Richardson),
Marcia (Sula), dan Casey (Taylor-Joy). Gadis-gadis itu membangunkan gaya
gergaji di ruang bawah tanah yang terkunci dan tidak berjendela, dan, sedikit
demi sedikit, membuat kenalan para alter: Dennis, orang aneh, OCD clean
freak; Miss Patricia, seorang wanita pengawas dengan sepatu hak tinggi;
Hedwig, seorang remaja yang lesu; dan lain-lain. Apakah, kita belajar dari
dokter, sering kali merupakan konsekuensi dari pelecehan masa kanak-kanak,
dan itu adalah sesuatu yang Casey (kita pelajari dari kilas baliknya) tahu
13
(McAvoy) pada awalnya bepenampilan sebagai yang rapi, sosiopat yang rewel,
dan memberitahukan gadis-gadis tersebut untuk tidak meninggalan ruangan
yang terkunci di mana dia menahan mereka. Tapi dia kembali beberapa waktu
kemudian, dan tiap pertemuan, dia menunjukkan kepribadian yang berbeda-
entah itu sebagai wanita yang elegan atau anak kecil yang nakal.
Berkat scene-scene yang berbeda di mana dia bertemu konselornya, Dr.
Fletcher (Betty Buckley), kita memahami bahwa Kevin mempunyai 23
kepribadian yang berbeda. Tapi yang lebih menarik adalah bahwa ada
kepribadian baru, yang dia maksud sebagai The Beast, yang sedang berusaha
untuk muncul.
7. Kesimpulan Sinopsis
Kesimpulan dari sinopsis film Split adalah film ini bercerita tentang Kevin
Wendell Crumb, yang memiliki 23 kepribadian yang berbeda atau menderita
Dissociative Identity Disorder, menculik tiga gadis dan mengurung mereka di
dalam suatu ruangan yang terkunci. Ketiga gadis ini berusaha untuk kabur dari
ruangan tersebut.
Para gadis ini juga terus mencari tahu asal – usul kepribadian Kevin yang
setiap datang untuk mengunjungi mereka menjadi seperti orang yang berbeda –
beda seolah dia bukan orang yang sama.
Dalam film, Kevin kerap mengunjungi psikiater pribadinya, Dr. Karen Fletcher
untuk menjalani terapinya. Namun hal aneh juga terjadi. Dr. Fletcher yang telah
mengenal masing-masing pribadi dari Kevin merasa ada yang janggal. Salah satu
dari pribadi Kevin bernama Barry kerap mengirim surel yang berisi pesan darurat.
Pribadi yang mengaku bernama Barry yang belakangan sering mengunjungi Dr.
Flectcher juga berbeda dari yang dia kenal. Dan belakangan diketahui ternyata
yang selama ini mengunjungi Dr. Fletcher dialah Dennis.
Seiring berjalannya waktu, ketiga perempuan itu mengetahui bahwa Kevin
memiliki banyak kepribadian. Dari informasi salah satu karakter dalam tubuh
Kevin, mereka akan ditumbalkan pada karakter ke 24 bernama The Beast.
B. Tujuan
1. Mengetahui definisi beserta ciri-ciri dari Dissociative Identity Disorder
17
2. Memastikan kesesuaian target perilaku yang diamati dengan teori yang ada
3. Mengetahui ada-tidaknya target perilaku Dissociative Identity Disorder pada
karakter utama (Kevin Wendell Crumb) di dalam film Split
II. LANDASAN TEORI
18
19
Ciri-ciri yang akan di observasi di dalam film Split adalah sebagai berikut:
1. Memiliki dua atau lebih kondisi kepribadian yang berbeda
2. Kepribadian yang menonjol atau mendominasi dapat terjadi secara bergantian.
3. Setiap kepribadian dapat menyadari atau pun tidak menyadari adanya jenis
kepribadian yang lain.
Alasan mengapa memilih ciri-ciri tersebut adalah karena ciri perilaku ini
muncul pada tokoh utama di dalam beberapa adegan film ini.
3.
III. RANCANGAN OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : (Field Setting / Lab Setting / Movie Setting)
2. Pencatatan Observasi : (Event / Time )
3. Kegiatan Observasi : (Partisipan / Non Partisipan)
B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Lembar Observasi :
Nama Observer :
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
21
22
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
terdengar
seperti laki-
laki dengan
pengucapan
kata-kata yang
tidak cadel.
b. Subjek
memakai rok
dan pakaian
wanita
walaupun diri
subjek
seorang pria
c. Dalam suatu
waktu, subjek
berulang kali
melakukan
kegiatan
bersih-bersih
(seperti
mengelap
benda/makan-
an) sebelum
menggunakan
benda,
walaupun di
waktu yang
lain subjek
tidak
melakukan hal
itu
23
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
d. Dalam suatu
waktu, subjek
berulang kali
menggunakan
benda spesifik
(seperti sapu
tangan dan
kacamata),
namun di
waktu yang
berbeda,
subjek tidak
mengguna-
kan benda
tersebut
e. Subjek
melakukan
perilaku
seperti
menari,
berjalan/ber-
lari sambil
melompat-
lompat
2. Kepribadian a. Subjek
yang menyebut
mendominasi beberapa
dapat terjadi nama yang
secara berbeda yang
bergantian merujuk diri
subjek dari
waktu ke
waktu
24
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
b. Subjek
menarik napas
yang panjang
sambil
memejamkan
mata, lalu
subjek
seketika
mengubah
perilaku saat
itu juga (baik
apa yang
diucapkan
subjek atau
yang
dilakukan
oleh subjek)
c. Subjek
membicaraka
n pendapat
subjek yang
berbeda
dengan yang
subjek berikan
di waktu
sebelumnya
atau secara
konstan
d. Subjek
memakai
pakaian
feminim dan
aksesoris
wanita,
namun di
waktu yang
lain, subjek
25
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
tidak
memakainya
e. Subjek
berbicara
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang
lain akan
mendominasi
tubuh subjek
3. Menyadari a. Subjek
dan/atau tidak berbicara
menyadari kepada
adanya jenis seseorang
kepribadian yang bahwa subjek
lain yang telah
dimilikinya mengambil
alih diri
subjek yang
lain
b. Subjek
berbicara
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang
lain sedang
memberikan
pendapat
kepada diri
subjek yang
sekarang
26
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
c. Subjek
menyebut kata
“kami” untuk
merujuk diri
subjek
d. Subjek
berbicara atau
berargumen
dengan diri
subjek sendiri
e. Subjek tidak
mengingat
perilaku
subjek dengan
bertanya apa
yang telah
dilakukan
oleh subjek
IV. HASIL OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : (Field Setting / Lab Setting / Movie Setting)
2. Pencatatan Observasi : (Event / Time)
3. Kegiatan Observasi : (Partisipan / Non Partisipan)
B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal : Senin, 04 Mei 2020
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Rumah masing-masing anggota
4. Lembar Observasi :
a. Nama Observer 1 : Farhan Hilmi Naufal
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
27
28
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
laki dengan
pengucapan
kata-kata yang
tidak cadel.
b. Subjek Pada menit
memakai rok 1:23:23, subjek
dan pakaian memakai jaket
wanita berwarna merah
walaupun diri muda dan
subjek memakai kalung
seorang pria wanita.
c. Dalam suatu Perilaku tidak
waktu, subjek tampak
berulang kali
melakukan
kegiatan
bersih-bersih
(seperti
mengelap
benda/makan-
an) sebelum
menggunakan
benda,
walaupun di
waktu yang
lain subjek
tidak
melakukan hal
itu
29
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
subjek yang
sekarang
c. Subjek Pada menit
menyebut kata 1:36:09, subjek
“kami” untuk mengucapkan kata
merujuk diri “kami” saat
subjek membicarakan
tentang tindakan
yang dilakukan
oleh diri subjek
yang lain tidak
menggambarkan
diri subjek.
d. Subjek Pada menit
berbicara atau 1:36:14, setelah
berargumen subjek
dengan diri memejamkan
subjek sendiri mata sambil
mengernyitkan
dahi subjek,
subjek berbicara
pada diri subjek
yang lain untuk
memberikan
waktu pada diri
subjek yang
sekarang.
e. Subjek tidak Pada menit
mengingat 1:34:23, subjek
perilaku bertanya kepada
subjek dengan seorang wanita
bertanya apa tentang apa yang
yang telah terjadi. Dan
dilakukan subjek bertanya
oleh subjek tentang apa saja
yang telah subjek
lakukan. Subjek
33
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
mengernyitkan
dahi saat melihat
seseorang
terbaring di lantai.
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
tidak
melakukan hal
itu
d. Dalam suatu Pada menit 71:00
waktu, subjek Kevin dengan
berulang kali alter sebagai
menggunakan Dennis
benda spesifik mengenakan
(seperti sapu kacamata dan
tangan dan pada menit 71:13
kacamata), subjek membuka
namun di pintu pagar
waktu yang dengan
berbeda, menggunakan
subjek tidak sapu tangan.
mengguna-
kan benda
tersebut
e. Subjek Pada menit 52:21
melakukan Kevin dengan
perilaku kepribadian
seperti Hedwig
menari, menunjukkan
berjalan/ber- bahwa subjek suka
lari sambil menari sambil
melompat- mendengarkan
lompat musik dan pada
menit 61:10
subjek mengajak
Casey ke kamar
nya dan
menunjukan kalau
subjek suka
menari dan pada
61:48 subjek
melompat sambil
menari.
36
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
waktu yang
lain, subjek
wanita.
tidak
memakainya
e. Subjek Pada menit 67:01
berbicara Patricia berkata
kepada bahwa Alter Denis
seseorang akan menjelaskan
bahwa diri makna dari mala
subjek yang mini kepada casey
lain akan kemudian Dennis
mendominasi datang
tubuh subjek menghampiri
Casey.
3. Menyadari a. Subjek
dan/atau tidak berbicara Pada 50:31 Kevin
menyadari kepada dengan
adanya jenis seseorang kepribadian
kepribadian yang bahwa subjek Hedwig berkata
lain yang telah bahwa subjek
dimilikinya mengambil dapat memegang
alih diri kendali kapan pun
subjek yang subjek mau.
lain
b. Subjek
berbicara
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang Perilaku tidak
lain sedang tampak
memberikan
pendapat
kepada diri
subjek yang
sekarang
c. Subjek Pada 48:15 alter
39
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
dr. fletcher
bertanya apa
semua baik-baik
saja Dennis
menjawab “kami
baik-baik saja”
dan 71:56 Dennis
bertanya pada dr.
fletcher
“menurutmu kami
luar biasa?” dan
pada 72:43 Dennis
bercerita “kami
memilih tinggal
disini” ucapnya
pada dr. fletcher.
d. Subjek Perilaku tidak
berbicara atau tampak.
berargumen
dengan diri
subjek sendiri
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
b. Subjek
memakai rok
dan pakaian
Perilaku tidak
wanita
tampak
walaupun diri
subjek
seorang pria
c. Dalam suatu Perilaku tidak
waktu, subjek tampak
berulang kali
melakukan
kegiatan
bersih-bersih
(seperti
mengelap
benda/makan-
an) sebelum
menggunakan
benda,
walaupun di
waktu yang
lain subjek
tidak
melakukan hal
itu
d. Dalam suatu Pada Menit ke-79
waktu, subjek hingga menit ke-
berulang kali 80, Kepribadian
menggunakan Subjek bernama
benda spesifik Dennis dengan
(seperti sapu ciri-ciri
tangan dan menggunakan
kacamata), kacamata dan
namun di berkemeja hendak
waktu yang membeli bunga,
berbeda, kemudian
subjek tidak kepribadian
44
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
termuda diantara
yang lainnya.
Kemudian di
menit ke-96 nada
bicara yang seperti
anak kecil berubah
lagi layaknya pria
dewasa dengan
mengatakan
“saying, nama
saya Berry?,
subjek menghela
nafas dan
kepribadian
Hedwig muncul
kembali dengan
nada bicaranya
seperti anak kecil
mengatakan “Kau
sangat
ketakutan!”.
b. Subjek Pada menit ke-95
menarik napas subjek merubah
yang panjang nada bicara secara
sambil konstan, dengan
memejamkan mengatakan “Saat
mata, lalu Anandapal
subjek menderita
seketika kekalahan terbesar
mengubah dari Shah, dan
perilaku saat Muhammad
itu juga (baik menguasai seluruh
apa yang wilayah Punjab”
diucapkan kemudian subjek
subjek atau memejamkan
yang mata lalu
dilakukan kepribadian
47
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
mengatakan
“tunggu, jangan!”
pada orang
tersebut.
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
a. Saat subjek
berbicara,
suara yang
diucapkan Pada menit ke
oleh subjek 31:30 saat subjek
terdengar mencoba masuk
berubah dari ke dalam kamar,
waktu ke suara subjek saat
Memiliki dua waktu. berbicara
atau lebih Terkadang terdengar cadel,
1. kondisi terdengar lalu saat subjek
kepribadian yang feminim, pergi dan kembali
berbeda terdengar kedepan pintu,
cadel, atau suara subjek
kembali terdengar dengan
terdengar mengucapkan kata
seperti laki- – kata yang tidak
laki dengan cadel.
pengucapan
kata-kata yang
tidak cadel.
Pada menit ke
43:40 subjek
membawakan
makanan,
merapikan salah
b. Subjek
satu rambut
memakai rok
wanita tersebut
dan pakaian
dan berkata – kata
wanita
dengan suara yang
walaupun diri
feminim kepada
subjek
dua wanita yang
seorang pria
berada di kamar
dengan
menggunakan rok
dan pakaian
wanita.
52
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Pada menit ke
60:37, subjek
muncul dan
berbicara dengan
wanita bernama
a. Saat subjek
Cassie. Subjek
berbicara,
berbicara cadel
suara yang
sambil berbisik-
diucapkan
bisik mengajak
oleh subjek
Cassie ke kamar
terdengar
subjek.
berubah dari
Sedangkan, pada
waktu ke
menit ke 66:20
Memiliki dua waktu.
setelah subjek di
atau lebih Terkadang
pukul oleh Cassie,
1. kondisi terdengar
subjek tidak lagi
kepribadian yang feminim,
cadel dan
berbeda terdengar
berbicara dengan
cadel, atau
suara yang
kembali
berbeda. Saat
terdengar
berbicara, subjek
seperti laki-
banyak
laki dengan
memainkan
pengucapan
matanya dan
kata-kata yang
menggigit bibir
tidak cadel.
bawahnya sambil
tersenyum. Suara
subjek juga
terdengar
feminim.
b. Subjek
memakai rok
dan pakaian
Perilaku tidak
wanita
tampak
walaupun diri
subjek
seorang pria
58
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
kacamatanya.
e. Subjek Pada menit ke
melakukan 61:10, subjek
perilaku menyalakan radio
seperti dan menari-nari.
menari, Subjek melompat
berjalan/ber- lompat dan
lari sambil menggeleng-
melompat- gelengkan
lompat kepalanya.
2. Kepribadian a. Subjek Pada menit ke
yang menyebut 64:12, subjek
mendominasi beberapa mengaku dengan
dapat terjadi nama yang mengatakan
secara berbeda yang bahwa subjek
bergantian merujuk diri telah mencuri
subjek dari walkie-talkie milik
waktu ke diri subjek yang
waktu lain, yang subjek
namakan Dennis.
Dan pada menit ke
67:01, subjek
mengatakan
bahwa sesuatu hal
akan dijelaskan
oleh diri subjek
yang lain bernama
Dennis kepada
Cassie (salah satu
pemeran wanita) .
Pada menit ke
74:02, subjek
berkata bahawa
subjek pernah
bertemu dengan
diri yang lain
yaitu The Beast
60
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
yang telah
menyatu dengan
seluruh diri subjek
yang lain.
Subjek juga dapat
menjelaskan
bagaimana
karakteristik yang
di miliki The
Beast.
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
atau secara
konstan
d. Subjek Perilaku tidak
memakai tampak
pakaian
feminim dan
aksesoris
wanita,
namun di
waktu yang
lain, subjek
tidak
memakainya
e. Subjek Pada menit ke
berbicara 67:01 Subjek
kepada mengatakan
seseorang bahwa diri subjek
bahwa diri yang lain bernama
subjek yang Dennis akan
lain akan menjelaskan
mendominasi sesuatu kepada
tubuh subjek Cassie. Lalu, pada
menit ke 84:15 di
dalam sebuah
video, subjek
mengatakan
bahwa ada yang
mencuri
pikirannya saat
subjek tidak
sadar.
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
71:57, subjek
bertanya kepada
psikiater dengan
kalimat,
“Menurutmu kami
luar biasa?’.
d. Subjek Perilaku tidak
berbicara atau tampak
berargumen
dengan diri
subjek sendiri
63
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
terdengar
seperti laki-
laki dengan
pengucapan
kata-kata yang
tidak cadel.
b. Subjek
memakai rok Pada menit 19:27
dan pakaian kevin dengan alter
wanita patricia
walaupun diri menggunakan rok
subjek Panjang.
seorang pria
c. Dalam suatu Pada menit 03 : 35
waktu, subjek alter bernama
berulang kali Dennis memakai
melakukan sapu tangan di
kegiatan jarinya untuk
bersih-bersih memindahkan
(seperti bungkusan
mengelap permen dari
benda/makan- dasboard ke
an) sebelum dalam laci mobil,
menggunakan lalu di menit 07 :
benda, 16 Dennis
walaupun di mengelap kursi
waktu yang yang akan dia
lain subjek duduki. Lalu di
tidak menit 22:24
melakukan hal Dennis membawa
itu satu ember berisi
peralatan untuk
membersihkan
toilet.
d. Dalam suatu Pada menit 3 : 35
waktu, subjek Dennis
berulang kali mengeluarkan
65
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
seketika
mengubah
perilaku saat
itu juga (baik
apa yang
diucapkan
subjek atau
yang
dilakukan
oleh subjek)
c. Subjek Pada menit 19:35
membicaraka Patricia berbicara
n pendapat kepada Dennis
subjek yang bahwa
berbeda perbuatannya
dengan yang salah, dan Dennis
subjek berikan melarang Patricia
di waktu bertemu gadis-
sebelumnya gadis tersebut.
atau secara
konstan
d. Subjek Pada menit ke
memakai 19:38 alter patricia
pakaian menggunakan
feminim dan sepatu wanita
aksesoris 20:05 alter
wanita, bernama Patricia
namun di mengenakan
waktu yang kalung.
lain, subjek
tidak
memakainya
e. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak
kepada
seseorang
bahwa diri
67
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
subjek yang
lain akan
mendominasi
tubuh subjek
3. Menyadari a. Subjek Perilaku tidak
dan/atau tidak berbicara tampak
menyadari kepada
adanya jenis seseorang
kepribadian yang bahwa subjek
lain yang telah
dimilikinya mengambil
alih diri
subjek yang
lain
b. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang
lain sedang
memberikan
pendapat
kepada diri
subjek yang
sekarang
c. Subjek Pada menit 16:04
menyebut kata alter bernama
“kami” untuk Barry bertanya
merujuk diri siapa yang akan
subjek menjaga “kami”
jika Dr. Fletcher
wafat.
68
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
g. Kesimpulan
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
Terkadang
terdengar
feminim,
terdengar
cadel, atau
kembali
terdengar
seperti laki-
laki dengan
pengucapan
kata-kata yang
tidak cadel.
b. Subjek
memakai rok
dan pakaian
wanita
walaupun diri
subjek
seorang pria
c. Dalam suatu
waktu, subjek
berulang kali
melakukan
kegiatan
bersih-bersih
(seperti
mengelap
benda/makan- Perilaku tidak
an) sebelum tampak.
menggunakan
benda,
walaupun di
waktu yang
lain subjek
tidak
melakukan hal
itu
70
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
d. Dalam suatu
waktu, subjek
berulang kali
menggunakan
benda spesifik
(seperti sapu
tangan dan
kacamata),
namun di
waktu yang
berbeda,
subjek tidak
mengguna-
kan benda
tersebut
e. Subjek
melakukan
perilaku
seperti
menari,
berjalan/ber-
lari sambil
melompat-
lompat
2. Kepribadian a. Subjek
yang menyebut
mendominasi beberapa
dapat terjadi nama yang
secara berbeda yang
bergantian merujuk diri
subjek dari
waktu ke
waktu
b. Subjek
menarik napas
yang panjang
sambil
71
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
memejamkan
mata, lalu
subjek
seketika
mengubah
perilaku saat
itu juga (baik
apa yang
diucapkan
subjek atau
yang
dilakukan
oleh subjek)
c. Subjek
membicaraka
n pendapat
subjek yang
berbeda
dengan yang
subjek berikan
di waktu
sebelumnya
atau secara
konstan
d. Subjek
memakai
pakaian
feminim dan
aksesoris
wanita,
namun di
waktu yang
lain, subjek
tidak
memakainya
e. Subjek
berbicara
72
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang
lain akan
mendominasi
tubuh subjek
3. Menyadari a. Subjek
dan/atau tidak berbicara
menyadari kepada
adanya jenis seseorang
kepribadian yang bahwa subjek
lain yang telah
dimilikinya mengambil
alih diri
subjek yang
lain
b. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek yang
lain sedang
memberikan
pendapat
kepada diri
subjek yang
sekarang
c. Subjek
menyebut kata
“kami” untuk
merujuk diri
subjek
73
Keterangan
Ciri-Ciri
Dissociative
Identity
No
Disorder pada Gambaran
. Target Perilaku Ya Tidak
Kevin Wendell Perilaku
dalam Film
Split
74
VI. KESIMPULAN
75
DAFTAR PUSTAKA
76
77
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI
Disusun oleh
Kelompok 5
NO TANDA
NAMA NPM
TANGAN
1 Farhan Hilmi Naufal 12518524
2 Kartika Suci 13518603
3 Putrie Nurul A. 15518680
4 Shohaibatul Aslamiyah 16518705
5 Teresa Kiseki 17518030
6 Tyana Cintya 17518168
DEPOK
JUNI 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Pengamatan Awal.......................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................23
II. LANDASAN TEORI......................................................................................24
A. Definisi Fearful-Avoidant Attachment.....................................................24
B. Ciri-Ciri Fearful-Avoidant Attachment...................................................24
III.RANCANGAN OBSERVASI.......................................................................26
IV. HASIL OBSERVASI.....................................................................................33
V. PEMBAHASAN.............................................................................................79
VI. KESIMPULAN...............................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................82
ii
I. PENDAHULUAN
A. Pengamatan Awal
Judul Film : Good Will Hunting
Tahun Produksi : 1997
Negara Asal : Amerika Serikat
Durasi Film : 126 menit
Sinopsis Film :
1
2
diberikan orang lain, dan temperamental. Namun, di luar semua itu, Will
adalah pemuda yang jenius dalam bidang sains. Itulah yang menyebabkan Prof.
Gerald Lambeau (Stellan Skarsgård) terobsesi dengan Will dan ingin
memaksakan kehendaknya agar Will bekerja di bidang matematika dan
menyebarkan ilmu yang dimilikinya, meski Will sendiri tidak tahu apa tujuan
hidup yang ingin dicapainya dan seperti apa dia ingin menjalankan hidupnya.
Keadaan Will ini mengingatkan saya bahwa seberapapun pintar, kaya, atau
berkuasanya seseorang, bila tidak memiliki tujuan dan memahami eksistensi
kehidupannya, maka semua itu akan sia-sia. Kecerdasan, limpahan materi, atau
daya kuasa yang besar tanpa tahu apa yang akan dicapai hanya membuat diri
terombang-ambing, mudah dipengaruhi orang lain.
Bersyukurlah tokoh Will ini karena dia dipertemukan oleh Sean Maguire,
psikolog yang kesepian sejak kematian istrinya. Will selalu mendapat
pencerahan di hampir setiap sesi konsultasinya dengan Sean. Tujuan hidup,
cinta, kasih sayang, dan self respect adalah beberapa hal yang dipelajari Will
dari Sean dan sebaliknya, Sean pun selalu berintrospeksi diri setelah
mendengarkan pernyataan atau pertanyaan Will. Sean pun juga belajar dari
Will bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini, perjuangan harus diteruskan
dan tidak boleh putus asa. Life goes on!
Pada saat sesi konsultasi antara Sean dan Will, ada scene di mana Sean
mengucapkan kalimat "It's not your fault". Adegan tersebut merupakan momen
kunci di mana dinding yang selama ini memisahkan kehidupan Will dari
kebahagiaan, dinding yang membekukan hati Will, dinding yang menjadi
tempat berlindung Will ketika dia lari dari kehidupan, dan kini dengan satu
kalimat "it's not your fault", dinding itu runtuh, membebaskan Will dari sisi
gelap hidupnya.
Will adalah orang yang spesial, sangat jenius, sehingga dia tidak boleh
menyia-nyiakan hidup dan berkat yang dimiliknya. Chuckie sangat yakin dan
percaya bahwa masa depan cemerlang menanti Will.
Good Will Hunting adalah kisah tentang bagaimana kehidupan seorang
lelaki yang mengarah ke penghancuran diri dan bagaimana empat orang
6
muridnya, dan ternyata keajaiban ajaib yang mendorong sapu dari Boston
Selatan adalah satu-satunya yang bisa menyelesaikannya.
Ternyata Will, tokoh yang paling jagoan di zaman Gilbert Grape ini,
menolak segala macam kesuksesan. Meskipun dia tahu sejauh mana
kecemerlangannya sendiri (ada adegan bagus di mana dia cocok dengan orang-
orang palsu Harvard), Will lebih suka bar-hopping dengan teman-teman
sekelasnya untuk hidup dalam ketekunan yang sombong. Teman-teman - Cole
Hauser, Casey Affleck dan saudara lelakinya Ben, yang setara dengan Matt
Dillon yang tampan dan karismatik untuk Tuan Van Sant - cintai dan lindungi
Will dengan cara yang, tampaknya, tidak dimiliki orang lain.
Begitu profesor matematika itu pergi mencari si jenius pemalu, '' Good Will
Hunting '' menggoda dengan narasi bahaya. Apakah akan ada pekerja mukjizat
untuk menjinakkan pemberontakan Will dan mengeluarkan kecemerlangan
Will? Akankah ada banyak simetri yang nyaman untuk hubungan dokter-
pasien? Ya, tetapi film ini cerah dan cukup tahu untuk membawa energi segar
ke pertarungan antara Will dan Sean McGuire (Tuan Williams), sesama orang
yang kurang berprestasi yang terbukti menjadi satu-satunya terapis yang bisa
menanganinya. George Plimpton, berperan sebagai dokter bertepung yang
mengangkat tangannya ke atas seorang pasien seperti ini, berseru, '' Tidak ada
lagi keburukan! Tidak ada lagi tindakan bodoh! Tidak ada lagi ballyhoo! ''
Film ini sedikit tegang dalam menciptakan satu set persahabatan paralel
yang rapi dan dengan menemukan terlalu banyak gema masalah Will di masa
lalu Sean sendiri. Tapi apa yang dilakukannya dengan indah adalah
mengembangkan perdebatan dokter-pasien yang menjadi mempengaruhi dan
penting bagi kedua belah pihak. Karena gelisah dan sarkastik, Will bekerja
lembur untuk menemukan saraf mentah dokter, dan para aktor memainkannya
dengan penuh semangat. Tuan Williams sangat kuat dan kuat di sini; Tuan
Damon, sangat supernova, lincah dengan cara yang membuat karakternya terus
mengejutkan. Saat-saat terbaik skenario ini muncul dalam beberapa monolog
panjang yang menentukan (terutama satu dari Sean di Boston Public Gardens)
yang dengan marah membuat Will dan Sean hidup kembali. Lukisan di kantor
8
Sean, yang mendorong Will untuk berbicara dengan cerdik tapi pintar tentang
karakter terapis, adalah oleh Tn. Van Sant.
3. Observer 3 : Putrie Nurul A.
a. Good Will Hunting adalah sebuah film tahun 1997 disutradarai oleh Gus
Van Santmengambil tempat di Boston, Massachusetts, yang menceritakan
kisah Will Hunting, seorang “prodigy” bermasalah yang bekerja sebagai
“janitor” di Massachusetts Institute of Technology meskipun pengetahuannya
dalam matematika lebih superior dibanding dengan seluruh orang lain di
fakultas tersebut.
Will Hunting, adalah seorang pemuda yang memiliki permasalahan terkait
dengan masa lalunya. Dia seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga
angkatnya. Hidup dengan keluarga angkatnya dipenuhi dengan
penyalahgunaan dan penelantaran. Karena pengalaman ini, mempengaruhi cara
Will berinteraksi dengan orang-orang. Sulit baginya untuk mempercayai orang
lain karena Will tidak ingin mengambil risiko terluka lagi. Will bekerja
sebagai petugas kebersihan di MIT, Amerika Serikat. Secara diam-diam, dia
berhasil memecahkan sebuah soal tantangan Prof.Gerald yang sebetulnya
diberikan kepada muridnya.
Kampus menjadi heboh ketika tahu-tahu soal super sulit tersebut berhasil
dipecahkan. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar itu. Hingga
akhirnya secara tak sengaja, Prof.Gerald, memergoki Will tengah
menyelesaikan soal lain di papan tulis koridor kampus. Will yang kepergok
langsung memutuskan berhenti bekerja. Karena masa lalu yang begitu buruk
membuat Will menjadi mudah terpacu emosi tetapi belum memasuki tahap
brutal. Suatu hari dia pernah memukuli gerombolan yang baru saja
mengganggu seorang cewek, Will semakin kesal setelah tahu bahwa
gerombolan yang mengganggu cewek tersebut pernah mengganggu dirinya
waktu TK. Will harus berurusan dengan polisi karena dia telah mengeroyok
seorang polisi yang bertugas melerai pertarungan antara Will dengan
gerombolan tersebut, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya serta
harus mengikuti sidang.
9
Prof. Gerrald masuk ke pengadilan Will dan campur tangan atas namanya,
menawarkan pilihan: baik akan bisa pergi ke penjara, atau dia bisa dilepas ke
pribadi Lambeau yang pengawasan, dimana dia harus belajar matematika dan
melihat seorang psikoterapis. Akan memilih yang terakhir meskipun Will
tampaknya percaya bahwa dia tidak perlu terapi. Kegagalan untuk
menindaklanjuti dengan tugas-tugas akan menyebabkan dia untuk melayani
waktu di penjara. Akan menghadiri sesi terapi tetapi mereka mengakhiri semua
dengan terapis menyerah karena kejenakaan. Kemudian, Profesor Gerrald
memutuskan untuk memanggil Sean McGuire, teman lamanya dari sekolah
yang berasal dari South Boston seperti Will, untuk mencoba dan membuat
terobosan.
Sean dan Will akhirnya memulai sisi terapi mereka. Awalnya Will gagal
untuk membawa mereka serius. Tetapi dengan ketekunan dan ketulusan Sean,
memungkinkan Will untuk terbuka kepadanya. Akhirnya Will dan Sean
menjadi lebih akrab dan Will bersedia menceritakan pengalaman masa lalunya
yang kelam.
Sementara itu Prof.Gerrald, mendorong apakah begitu sulit untuk unggul
yang pada akhirnya Will menolak untuk pergi wawancara kerja yang telah
disiapkan oleh Prof. Gerrald, untuk posisi yang lebih menantang bahkan
dengan bakat yang sangat besar. Bahkan, Prof. Gerrald dan Sean juga
bertengkar tentang masa depan Will, Will kebetulan menyaksikan argumen ini
marah entah bagaimana bertindak sebagai katalis untuk keputusannya untuk
memasuki tingkat yang lebih dalam kepercayaan dan berbagi dengan Sean. Dia
rupanya menyadari dari peristiwa ini bahwa situasi ini sedikit lebih kompleks
dari Will vs Dunia. Dia sekarang melihat bahwa mentor adalah setiap bit
sebagai manusia, bisa keliru, dan bertentangan dalam keadaannya.
Skylar (Gadis yang ditemui Will di Bar Harvard), meminta Will untuk
pindah ke California bersamanya, dimana dia harus melanjutkan sekolah
kedokteran di Stanford University School of Medicine. Will memikirkan hal
tersebut dengan panik. Dia menolak penelitian matematika dia telah lakukan
dengan Prof. Gerrald. Sean menunjukkan bahwa Will begitu mahir
10
temannya menjelajahi lingkungan lama dan memukuli seorang pria. Will juga
palu pada polisi sedikit dan dipenjara.
Dia gila. Dia melihat tidak ada yang salah dengan menghabiskan seluruh
hidupnya bergaul dengan teman-temannya, menghabiskan beberapa gelas bir,
menahan pekerjaan kerah biru.
"Good Will Hunting" adalah kisah tentang bagaimana kehidupan anak ini
berujung pada penghancuran diri dan bagaimana empat orang mencoba
menariknya kembali. Salah satunya adalah Lambeau, yang mendapat masa
percobaan untuk Will dengan janji bahwa dia akan menemukannya membantu
dan menasihati.
Salah satunya adalah Sean McGuire (Robin Williams), teman sekamar di
perguruan tinggi Lambeau, sekarang seorang profesor perguruan tinggi yang
telah mengacaukan hidupnya sendiri, tetapi seorang penasihat yang berbakat.
Salah satunya adalah Skylar (Pengemudi Minnie), seorang mahasiswa Inggris
di Harvard, yang jatuh cinta pada Will dan mencoba membantunya. Dan satu
adalah Chuckie (Ben Affleck), teman Will sejak kecil. Keengganannya untuk
menerima peluang di MIT sebagian didasarkan pada kebanggaan kelas (itu
akan mengkhianati teman-temannya dan lingkungan lama) dan sebagian lagi
pada luka psikis lama. Dan hanya dengan menerobos luka-luka itu dan
membagikan sebagian miliknya sendiri, McGuire, penasihatnya, dapat
membantunya. Robin Williams memberikan salah satu penampilan terbaiknya
sebagai McGuire, terutama dalam adegan di mana dia akhirnya membuat anak
itu mengulangi, "Itu bukan salahku." "Good Will Hunting" mungkin
menemukan beberapa ilhamnya dalam kehidupan pembuatnya. Film ini ditulis
bersama oleh Damon dan Affleck, yang dibesarkan di Boston, yang adalah
teman masa kecil, dan yang keduanya mengambil bakat alami muda dan
menggunakannya untuk menemukan kesuksesan sebagai aktor. Sangat
menggoda untuk menemukan kesejajaran antara kehidupan mereka dan
karakter - dan menggoda juga, untuk menonton adegan antara Damon dan
Driver dengan pengetahuan bahwa mereka jatuh cinta saat membuat film.
12
c. Good Will Hunting (1993), Film yang di sutradarakan oleh Gus van Sant
ini sukses membuat saya tertegun saat menontonnya. Adegan yang paling suka
dari film ini adalah setiap sesi konsultasi antara Sean Maguire (Robin
Williams) dan Will Hunting (Matt Damon), sebab percakapan kedua tokoh ini
sangat menyentuh dan membuat kita selalu berpikir ulang tentang arti dan
tujuan hidup, ketidak sempurnaan setiap manusia, kasih sayang, dan kesetiaan.
Sebagai seorang yatim piatu yang diangkat oleh ayah yang suka memukul,
Will tumbuh menjadi pria yang tidak bisa dekat dengan orang lain, termasuk
dalam urusan untuk mendekati wanita. Minimnya kasih sayang dalam
kehidupan Will membentuknya menjadi pribadi yang dingin, tidak percaya
pada rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan orang lain, dan emosional.
Namun, di luar semua itu, Will adalah pemuda yang jenius dalam bidang sains.
Itulah yang menyebabkan Prof. Gerald Lambeau (Stellan Skarsgård) terobsesi
dengan Will dan ingin memaksakan kehendaknya agar Will bekerja di bidang
matematika dan menyebarkan ilmu yang dimilikinya, meski Will sendiri tidak
tahu apa tujuan hidup yang ingin dicapainya dan seperti apa dia ingin
menjalankan hidupnya. Keadaan Will ini mengingatkan saya bahwa sepintar
apapun, kaya, atau berkuasanya seseorang, bila tidak memiliki tujuan dan
memahami eksistensi kehidupannya, maka semua itu akan sia-sia. Kecerdasan,
limpahan materi, atau daya kuasa yang besar tanpa tahu apa yang akan dicapai
hanya membuat diri terombang-ambing, mudah dipengaruhi orang lain.
Beruntunglah tokoh Will ini karena dia dipertemukan oleh Sean Maguire,
psikolog yang kesepian sejak kematian istrinya. Will selalu mendapat
pencerahan di hampir setiap sesi konsultasinya dengan Sean. Tujuan hidup,
cinta, kasih sayang, dan self respect adalah beberapa hal yang dipelajari Will
dari Sean dan sebaliknya, Sean pun selalu berintrospeksi diri setelah
mendengarkan pernyataan atau pertanyaan Will. Salah satu bagian yang paling
menarik adalah ketika Sean mengatakan jangan pernah mencintai seseorang
karena kesempurnaannya, sebab kita hanya akan kecewa bila ternyata kita
tidak menemukan kesempurnaan yang kita harapkan pada orang yang kita
cintai. Cintailah seseorang karena rasa saling melengkapi di antara
13
yang urakan dan selalu membuat kekacauan. Sehingga tidak pernah ada tempat
kerja yang tahan dengan perilakunya tersebut.
Namun ada satu kelebihan yang dimiliki oleh Will Hunting namun tidak
diketahui oleh semua orang. Yaitu ternyata Will Hunting memiliki kecerdasan
otak yang melebihi manusia rata-rata bahkan dianggap bisa menyamai
kecerdasan dari Albert Einstein. Namun kecerdasan milik Will Hunting selalu
tertutupi dengan sikapnya yang berandalan dan seenaknya sendiri.
Hingga kemudian, Will Hunting mendapatkan pekerjaan sebagai seorang
tukang sapu di sebuah Universitas yang ternama. Kehadiran Will Hunting di
tempat tersebut tentunya tidak pernah dipedulikan oleh siapapun karena
mereka menganggap bahwa Will Hunting tidak memiliki kemampuan apapun.
Hingga kemudian Will Hunting bertemu dengan seorang Dosen di Universitas
tersebut sekaligus seorang Professor matematika bernama Prof.Gerald
Lambeau (Stellan Skarsgård).
Ternyata Will Hunting berhasil memecahkan soal-soal matematika rumit
yang diberikan oleh Prof.Gerald Lambeau. Hal tersebut tentu saja membuat
Profesor yang pernah memenangkan Nobel tersebut menjadi begitu terkagum
dengan kemampuan yang dimiliki oleh Will Hunting. Dia kemudian menyadari
bahwa Will Hunting memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Namun ada satu hal
yang menjadi kekurangan dari Will Hunting yaitu sifat buruknya.
Hal tersebutlah yang membuat Profesor tersebut tertarik untuk
menghilangkan sifat buruk yang dimiliki oleh Will Hunting dan menonjolkan
kecerdasan yang dia miliki. Namun ternyata hal tersebut tidak mudah untuk
dilakukan. Apalagi Will Hunting telah terbiasa dengan hidupnya yang serba
berantakan. Hingga akhirnya Profesor Gerlad Lambeau meminta bantuan
kepada seorang terapis bernama Sean Maguire (Robin Williams).
Setelah mengetahui kasus dari Will Hunting, Sean pun tertarik untuk bisa
membuat Will Hunting menjadi pribadi yang lebih baik. Berbagai cara dan
metode unik dilakukan oleh Sean untuk membuat Will Hunting bisa
memanfaatkan kecerdasan yang dia miliki. Film Good Will Hunting adalah
sebuah film bergenre drama yang dirilis pada tahun 1997.
15
b. Film yang disutradarai Gus Van Sant ini akan mencetak tidak hanya
dengan inteligensia pada tingkat abstrak maupun emosional, tetapi banyak alur
ceritanya yang menyayat hati dan menyentuh hati akan memenangkan audiensi
arus utama dengan cara seperti Mr. Holland's Opus. Jarak terpendek antara dua
titik bukanlah garis lurus, dan itu terutama berlaku untuk Will Hunting (Matt
Damon) muda dalam kisah pribadi ini. Secara geografis, perjalanan Will tidak
jauh dari lingkungan kelas pekerja di Boston Selatan ke elit bangsawan
Cambridge dan M.I.T. Tapi secara emosional, ini adalah jarak yang tidak
terbatas dan tak terjangkau untuk Will, terlepas dari kenyataan bahwa dia
memiliki bakat untuk matematika terbatas, memori fotografi dan kapasitas
untuk mengasimilasi pengetahuan dan kemudian mensintesisnya untuk
mencapai dimensi pemahaman baru.
Meskipun Will dapat memperhitungkan matematika dari tingkat teoritis
tertinggi, hidupnya sendiri, dalam istilah matematika, diatur oleh teori chaos.
Pada siang hari, dia bekerja keras sebagai petugas kebersihan di M.I.T .; pada
malam hari, dia mencari bar dengan teman-teman Southie-nya, minum bir dan
memancing pertengkaran.
Di antara kursus paralel dan tidak pernah bertemu ini, Will merancang bukti
teorema matematika yang sangat kompleks yang M.I.T. menjadi tantangan bagi
mahasiswa pascasarjana yang paling cerdas. Kepala departemen matematika,
Profesor Lambeau (Stellan Skarsgard) gentar dengan kejeniusan solusi Will.
Bahkan mahasiswa pascasarjana yang paling cerdas sekalipun hampir tidak
dapat memahami kecemerlangannya yang murni.
Untuk sedikitnya, M.I.T. pendirian intelektual tercengang ketika ditemukan
bahwa petugas kebersihan hanya memecahkan masalah "tidak terpecahkan".
Sementara itu, Will tidak banyak berpikir, bingung dan bertengkar dengan
teman-teman sekelasnya.
Memang, emosinya, bukan kecerdasannya, yang mendominasi hidupnya
dan, tidak mengejutkan, Will ditangkap karena penyerangan (bukan
pelanggaran pertamanya). Dia adalah persamaan yang tidak seimbang secara
emosional dan hukuman penjara. Tetapi Will ditawari kesepakatan yang tidak
16
biasa oleh pengadilan, atas izin Profesor Lambeau. Dia akan diberikan masa
percobaan jika memenuhi dua syarat: (1) Dia belajar matematika di M.I.T.
dengan Profesor Lambeau dan, (2) menghadiri sesi terapi. Dalam sejarah
yurisprudensi, itu tidak terlalu kejam (kejam akan belajar pemerintah di
Harvard), tetapi itu tentu sangat tidak biasa.
Aspek yang paling luar biasa dan menggugah dari alur cerita yang sangat
berbeda ini adalah subplot yang beragam dan bertekstur bijak. Affleck dan
Damon telah menciptakan, tidak dihitung, jalan cerita yang meliputi dan
merangkul banyak setan pribadi yang kaya melalui karakter yang mendukung.
Meskipun ceritanya dengan jelas berputar di sekitar Will, narasinya dikemas
dengan berbagai subplot yang menyentuh, semua dikatalisasi oleh kerumitan
Will yang menjengkelkan. Yang paling kuat di antara ini adalah siksaan terapis
Will (Robin Williams), seorang rekan Southie yang, dengan caranya sendiri
yang terukur, menghadapi kelemahan yang sama mengejutkannya dengan Will.
Kami juga merasakan sendok-perak, mahasiswa pra-med (Pengemudi Minnie)
yang jatuh cinta pada Will tetapi ternyata miliknya adalah alam semesta yang
tertutup. Bahkan ada motif Amadeus, yang diperankan dengan susah payah
oleh Profesor Lambeau, yang harus menghadapi kenyataan abadi bahwa dia,
dalam istilah film, hanya seorang Salieri. Ditambah lagi, bocah-bocah di
lingkungan yang, di bawah itu semua, tersiksa oleh ketidakmampuan Will
untuk meninggalkan sarang. Dia adalah idola perwakilan mereka dan
menggantungnya bersama mereka adalah teka-teki - mereka menikmatinya
tetapi mereka merasa kecewa karena dia tidak akan mencari apa yang hanya
dapat mereka impikan.
Hal terbaik tentang Good Will Hunting bukan dalam simetri psikologisnya
yang dibuat dengan baik, tetapi dalam kekacauan kemanusiaan yang sederhana.
Ini gaduh, itu lucu, ini memilukan - itu cincin kehidupan.
c. Bermula dengan kisah seorang pemuda bernama Will Hunting yang
berprofesi sebagai janitordi Universitas terkemuka di Amerika Serikat. Will
Hunting memiliki masa lalu yang kelam,dimana selama 20 tahun, Will
menyimpannya didalam kesendiriannya. Will juga dikenal dengan sifat
17
agresinya yang sangat kasar. Tapi, disamping itu semua, Will memiliki bakat
yang sangat menakjubkan. Dia berhasil memecahkan teori matematika dari
seorang professor, yang bernama Professor Gerald Lembau. Namun tidak ada
yang mengetahui siapakah yang mengerjakannya, sampai pada akhirnya beliau
tidak sengaja memergoki Will yang sedang mengerjakan soal tersebut, namum
saat Will ketahuan sedang mengerjakan soal itu Will memutuskan untuk
berhenti kerja. Tapi tanpa disadari beliau sangat tertarik dengan bakat yang
dimiliki oleh Will. Karena masa lalu yang buruk, Will dewasa mudah sekali
terpancing emosinya (namun bukan brutal), bersama temannya dia memukuli,
gerombolan yang baru saja mengganggu seorang wanita. Will semakin kesal
ketika tahu bahwa ketua berandalan tersebut adalah orang yang sejak kecil
suka mengganggunya.
Will ditangkap polisi dan harus mengikuti sidang. Disini kecerdasan Will
ditantang. Ternyata bukan sekali itu saja Will melakukan tindakan pemukulan.
Dikarenakan argumentasinya yang cerdas, Will selalu bebas. Di tempat lain,
dia sempat membuat malu pemuda sok pintar, ketikasahabatnya Chuckie
hendak mendekati seorang mahasiswi MIT. Chuckie yang terpojok, segera
mendapat bantuan Will yang sepertinya tahu segala hal itu. Di sana pula dia
berkenalan dengan Spy, wanita pintar yang lalu dia cintai. Professor Lambeau
adalah seorang genius matematika yang meraih penghargaan Field (semacam
Nobel). Dia merasa bahwa Will bukan anak biasa, jadi dia bersikeras untuk
mengarahkan Will jadi anak yang lebih beradab. Dia tahu bahwa Will sedang
terjerat masalah hukum karena tawuran, dan dia berhasil membebaskannya
secara bersyarat demi tujuannya itu. Syarat bagi Will untuk bebas adalah
laporan setiap hari ke Lambeau, dan memecahkan teori-teori matematika
lainnya, lalu secara rutin menemui psikolog untuk melakukan konseling, hal ini
agar dapat mengetahui apa sesungguhnya yang menyebabkan Will menjadi
seorang anak yang cenderung pemberontak dan menutup diri pada dunia luar.
Will setuju untuk syarat yang pertama, tapi untuk yang kedua dia tidak setuju
namun harus tetap dia lakukan.
18
Beberapa terapis tidak mampu menangani Will. Dia selalu saja membuat
kekacauan sehingga proses konseling menjadi tidak berjalan dengan baik dan
akhirnya psikolog tidak mau lagi menangani Will. Will selalu saja
mengalihkan pembicaraan jika psikolog yang menanganinya berusaha
menggali informasi yang sebenernya tentang apa yang menyebabkan Will
menjadi sangat mudah terpancing emosinya dan menjadi pemberontak. Dia
seperti menutupi sesuatu agar orang lain tidak mngetahui apapun tentangnya.
Karena itu Lambeau mengundang temanlamanya, Sean untuk menangani Will.
Sebenarnya yang diinginkan Prof. Lambeau hanya satu yaitu Will menjadi
sadar dan bekerja lalu mendapatkan apa yang sesuai dengan bakatnya.
Bagaimanapun, masalah dengan itu adalah Will adalah anak yang keras kepala,
yang belakangan diketahui bahwa dia mengalami hal traumatis yang
membuatnya bergabung dengan berandalan,dan menghindari segala macam
hubungan dengan manusia. Dia terlalu takut untuk mencoba sesuatu, dan takut
untuk menjalin hubungan dengan orang lain, karena dia takut akan
ditinggalkan. Itu adalah sebuah mekanisme pertahanan diri yang dilakukan
oleh Will, kata Sean. Dia mengerti banyak hal ketika bertemu Sean, psikolog
ke-6 yang direkomendasi oleh Profesor Gerald.
Pada awalnya hubungan mereka sudah terlihat menarik. Walau tetap terjadi
konflik kecil. Sean berusaha membuat Will agar menumpahkan segala
kesedihan masa lalunya. Dan itu sangat sulit sekali. Hingga akhirnya benteng
pertahanan Will hancur, yang membuat Will menangis dipelukan Sean.
Akhirnya Will berhasil menjadi pemuda yang baik. Dan hubungan antara Sean
dan Will tetap terjalin dengan baik. Saya menyukai film ini karena dalam film
ini mengajarkan bahwa, semua orang takut untuk gagal, tetapi setidaknya
mereka telah mencoba. Dan jangan pernah takut untuk berusaha.Kecerdasan
setiap orang berbeda-beda. Ada kalanya orang pintar di bidang akademis, tapi
bidang lainnya tidak. Will mengalami hal ini. Penyakit mental lebih
mengerikan dari pada penyakit jasmani.
5. Observer 5 : Teresa Kiseki
19
profesor Lambeau meminta tolong pada temannya yang juga psikolog yaitu
Sean McGuire. Sama seperti ahli terapi lainnya, Will pun mempermainkan
Sean dengan membongkar luka lama Sean sehingga itu membuat suatu
masalah baru bagi Sean sendiri. Namun Sean tidak mau menyerah, pertemuan
demi pertemuan mereka jalani. Pada awalnya Will melakukan aksi bungkam
mulut dan hanya mendengarkan Sean yang bercerita tentang kehidupannya,
seakan – akan Sean lah yang menjadi klien dari Will.
Dalam masa konseling tersebut, Will mengalami berbagai pengalaman baru
yaitu dalam percintaan dan pencarian pekerjaan. Namun kedua hal itu malah
menjadi suatu konflik tersendiri bagi psikis Will yang memang sedang
terganggu. Karena keterbukaan dan kehangatan yang diberikan oleh Sean
akhirnya kekerasan hati Will pun runtuh, dan Will pun berani membuka dirinya
pada Sean seperti layaknya seorang sahabat.
b. Will (Matt Damon), yang tumbuh sebagai anak yang tersiksa di Boston
Selatan, bekerja sebagai tukang bersih-bersih di M.I.T. Ketika dia memecahkan
soal matematika yang rumit yang membuat kesulitan mahasiswa lainnya,
seorang profesor mencarinya, yang hanya berujung melihat dia dipenjarakan
karena memukul polisi. Profesor tersebut berjanji bahwa dia akan bekerja
engan Will dan akan mendapatkan pertolongan psikiatris. Ketika Will mencoba
untuk menakuti beberapa terapis, profesor mencari teman lamanya saat kuliah,
Sean (Robin Williams). Seperti Will, Sean juga orang yang pernah mengalami
kehidupan yang keras di Boston Selatan dan masih berjuang dengan
kehilangannya—yang berarti Sean mampu untuk menolong Will untuk
menyadari bahwa dia tidak akan mengkhianati teman-temannya dengan bakat
untuk memperluas dunianya. Seiring waktu, Will jatuh cinta dengan mahasiswi
kedokteran Harvard, Skylar (Minnie Driver). Dia dan Sean mengajari Will
bahwa dinding yang dia buat untuk melindunginya dari rasa sakit tidak lama
lagi dibutuhkan.
c. Berlatar di Boston dan Cambridge, “Good Will Hunting” merupakan kisah
seorang tukang bersih-bersih berumur 20 tahun di M.I.T., Will Hunting (Matt
Damon), pria muda yang sangat cerdas namun suka memberontak yang
21
menemukan terapis yang memadai tidaklah mudah sampai Sean Maguire, yang
diperankan oleh Robin Williams, diperkenalkan. Ada saat cerita dimulai.
7. Kesimpulan Sinopsis
Jadi, kesimpulan sinopsis dari film Good Will Hunting adalah film yang yang
mengisahkan tentang seorang tukang pel berumur 20 tahun di M.I.T. yang
bernama Will Hunting, yang memiliki kecerdasan yang luar biasa namun
temperamental. Will Hunting yang berlatarbelakang buruk membuat dirinya tetap
menjadi tukang pel dan terus berkumpul bersama temannya di malam hari.
Kecerdasan yang Will miliki membuat dirinya mampu menjawab soal
matematika yang rumit, yang membuat Profesor Lambeau tertarik. Profesor
tersebut mencari Will agar dapat bekerja sama dalam memecahkan beberapa teori
matematika lainnya. Saat mencarinya, Profesor tersebut menemukan Will dibawa
ke ranah hukum.
Profesor Lambeau membebaskan Will dengan syarat Will mau bekerja sama
dengan Lambeau dan diberikan terapi oleh ahli terapi. Beberapa terapis tidak
mampu untuk menangani Will karena kepintarannya yang membuat mereka
jengkel, hingga ada satu terapis yang tetap teguh menangani Will, yaitu Sean.
Seiring berjalannya waktu, Will tertarik terhadap gadis bernama Skylar.
Selama dalam hubungan dengan Skylar, Will yang berawal baik-baik saja,
menjadi khawatir dan marah saat Skylar mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke
California. Will menganggap Skylar tidak peduli dan tidak ingin mendengarkan
jika masa lalunya sangat pahit. Pada akhirnya, Will pergi walaupun Skylar tetap
mencintainya.
Selama sesi bersama Sean, Will yang tadinya enggan untuk diberi sesi oleh
Sean, menjadi mau untuk membicarakan masalahnya yang terkait dengan masa
lalu karena dalam beberapa sesi, Sean menceritakan pengalaman yang sekiranya
berhubungan dengan Will, dan Sean juga mampu membuat Will agar tidak
menyalahi dirinya sendiri.
B. Tujuan
1. Mengetahui definisi beserta ciri-ciri dari Fearful-Avoidant Attachment
2. Memastikan kesesuaian target perilaku yang diamati dengan teori yang ada
24
25
26
Ciri-ciri yang akan di observasi dalam film Good Will Hunting adalah sebagai
berikut:
1. Rendah harga diri
2. Menginginkan sebuah intimasi namun tidak percaya pada orang lain.
3. Menghindari keterlibatan yang sangat dekat
4. Mengalami cemas akan penolakan dan tidak di cintai
Alasan mengapa ciri variabel ini dipilih karena ciri-ciri variabel ini muncul
pada tokoh utama di dalam film ini.
III. RANCANGAN OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : ( Field Setting / Lab Setting / Movie Setting )
2. Pencatatan Observasi : ( Event / Time )
3. Kegiatan Observasi : ( Partisipan / Non Partisipan )
B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Lembar Observasi :
Nama Observer :
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga
1. saat diri
diri
subjek dilihat
oleh orang
lain
b. Subjek
mengucapkan
diri subjek
hanya seorang
pria pinggiran
kota
27
28
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan
bercanda oleh
konselor saat
konselor
bertanya
mengenai apa
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa
ada yang tidak
disukai
pasangan
subjek dari
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
bahwa
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
29
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
a. Subjek
berkenalan
dengan
Menginginkan
seorang
sebuah intimasi
wanita dan
2. namun tidak
mengajak
percaya pada
makan
orang lain
dan/atau
berpergian
bersama
b. Subjek diam
saat subjek
sedang
menelepon
pasangan
subjek
c. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak
sambil berkata
kepada
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
30
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
a. Subjek
melakukan
perilaku
seperti berlari
Menghindari
atau berjalan
3. keterlibatan yang
menjauhi
sangat dekat
seseorang saat
seseorang
membutuhkan
diri subjek.
b. Subjek diam
saat orang lain
sedang
berbicara
kepada subjek
c. Subjek
bernyanyi saat
sedang di-
hypnotherapy
31
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
d. Subjek
berbicara
kepada
seseorang
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
e. Subjek diam
atau
mengucapkan
perkataan
yang lain saat
pasangan
subjek
menyatakan
perkataan
cintanya
kepada subjek
a. Subjek
menundukkan
kepala dan
mengalihkan
Mengalami tatapan mata
cemas akan subjek ke arah
4.
penolakan dan yang lain saat
tidak di cintai pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
setelah
pasangan
32
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan
subjek saat
pasangan
subjek
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
subjek saat
pasangan
subjek
membicaraka
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
e. Subjek
menelepon
pasangan
subjek
IV. HASIL OBSERVASI
A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : ( Field Setting / Lab Setting / Movie Setting )
2. Pencatatan Observasi : ( Event / Time )
3. Kegiatan Observasi : ( Partisipan / Non Partisipan )
B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal : Senin, 04 April 2020
2. Waktu :
3. Tempat : Rumah masing-masing anggota
4. Lembar Observasi :
a. Nama Observer 1 : Farhan Hilmi Naufal
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga Perilaku tidak
1. saat diri
diri tampak
subjek dilihat
oleh orang
lain
b. Subjek
mengucapkan
diri subjek Perilaku tidak
hanya seorang tampak
pria pinggiran
kota
33
34
Dalam adegan di
menit 1:35:47,
subjek ditanya
oleh konselor
mengenai apa
yang diinginkan
oleh subjek.
Subjek diam dan
menggaruk pipi.
Dalam adegan di
menit 1:37:00,
c. Subjek diam subjek ditanya lagi
atau tentang apa yang
menjawab hal diinginkan subjek.
yang Subjek diam
dikatakan sementara sambil
bercanda oleh melihat ke arah
konselor saat kanan, lalu subjek
konselor menjawab bahwa
bertanya dirinya ingin
mengenai apa menjadi
yang ingin pengembala, di
sekali mana jawaban
dilakukan tersebut dikatakan
oleh subjek sebagai sebuah
candaan oleh
konselor.
Lalu, di menit
1:37:53, subjek
kembali
ditanyakan dengan
pertanyaan yang
sama, dan subjek
kembali diam
sambil menatap
konselor.
d. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
ada yang tidak tampak
disukai
pasangan
subjek dari
diri subjek
35
Pada menit
1:49:13, saat
konselor
mengatakan “It’s
not your fault”
kepada subjek,
subjek
menundukkan
kepala, lalu
mengucapkan “I
know”. Saat
e. Subjek konselor
mengeluarkan mengatakan
air mata saat dengan perkataan
diri subjek yang sama lagi,
diberitahu subjek tersenyum
oleh konselor sedikit sambil
bahwa mengucapkan “I
masalah yang know”. Saat
dimiliki konselor
subjek bukan mengatakan
merupakan dengan perkataan
kesalahan yang sama hingga
subjek kelima hingga
kedelapan kali,
kedua kelopak
mata subjek
bagian bawah
mengangkat ke
atas. Hingga di
menit 1:50:10,
kedua mata subjek
terlihat
mengeluarkan air
mata.
a. Subjek
berkenalan
dengan
Menginginkan
seorang
sebuah intimasi
wanita dan Perilaku tidak
2. namun tidak
mengajak tampak
percaya pada
makan
orang lain
dan/atau
berpergian
bersama
36
b. Subjek diam
saat subjek
sedang Perilaku tidak
menelepon tampak.
pasangan
subjek
c. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
Perilaku tidak
subjek bahwa
tampak.
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak
sambil berkata
kepada
pasangan
subjek bahwa
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
pasangan tampak.
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
a. Subjek
melakukan
Menghindari perilaku
Perilaku tidak
3. keterlibatan yang seperti berlari
tampak.
sangat dekat atau berjalan
menjauhi
seseorang saat
37
seseorang
membutuhkan
diri subjek.
b. Subjek diam
saat orang lain
Perilaku tidak
sedang
tampak.
berbicara
kepada subjek
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak.
hypnotherapy
d. Subjek
berbicara
kepada
Perilaku tidak
seseorang
tampak.
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
e. Subjek diam
Pada menit
atau
1:38:53, pasangan
mengucapkan
subjek
perkataan
mengucapkan “I
yang lain saat
love you”, namun
pasangan
subjek terdiam
subjek
sebentar sambil
menyatakan
tersenyum, lalu
perkataan
mengucapkan
cintanya
“Take care”.
kepada subjek
4. Mengalami a. Subjek Perilaku tidak
cemas akan menundukkan tampak.
penolakan dan kepala dan
tidak di cintai mengalihkan
tatapan mata
subjek ke arah
yang lain saat
pasangan
subjek
mengatakan
38
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
Perilaku tidak
setelah
tampak.
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan
subjek saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
subjek saat
pasangan
Perilaku tidak
subjek
tampak.
membicaraka
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
Pada menit
1:38:35, subjek
menelepon
pasangan subjek
e. Subjek dengan
menelepon menggunakan
pasangan telepon umum.
subjek Subjek
membicarakan
sesuatu sebelum
pasangannya
pergi.
39
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf Pada 90:18 subjek
Rendah harga
1. saat diri mengucapkan kata
diri
subjek dilihat maaf pada sean.
oleh orang
lain
Pada menit 84:39
b. Subjek subjek berkata
mengucapkan pada pasangannya
diri subjek bahwa
hanya seorang pasangannya
pria pinggiran hanya ingin main-
kota main dengan pria
pinggiran kota.
c. Subjek diam Pada menit 98:00
atau saat Will ditanya
menjawab hal oleh prof. lambeu
yang ia hanya terdiam
dikatakan kemudian prof.
bercanda oleh Lambeu
40
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
konselor saat
konselor memerintahkan
bertanya Will untuk pergi
mengenai apa karena tidak dapat
yang ingin menjawab
sekali pertanyaan
dilakukan tersebut.
oleh subjek
d. Subjek
berbicara Pada menit 83:39
kepada bahwa
pasangan pasangannya
subjek bahwa mungkin
ada yang tidak menemukan
disukai sesuatu yang tidak
pasangan disukai dari diri
subjek dari Will.
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
Perilaku tidak
bahwa
tampak
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
a. Subjek
Menginginkan
berkenalan
sebuah intimasi
dengan Perilaku tidak
2. namun tidak
seorang tampak
percaya pada
wanita dan
orang lain
mengajak
41
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
makan
dan/atau
berpergian
bersama
b. Subjek diam
saat subjek
sedang Perilaku tidak
menelepon tampak
pasangan
subjek
c. Subjek
Pada menit 83:45
berbicara
Will berkata pada
kepada
pasangannya dia
pasangan
tidak mau terjebak
subjek bahwa
di California
pasangan
Bersama dengan
subjek tidak
orang tidak mau
mau bersama
Bersama nya.
subjek
d. Subjek
Pada menit 85:48
berteriak
Will mengatakan
sambil berkata
bahwa
kepada
pasangannya tidak
pasangan
ingin mendengar
subjek bahwa
pengalaman masa
pasangan
kecilnya saat ia
subjek tidak
dibakar dengan
ingin
rokok saat masih
mendengar
kecil dan saat
kejadian yang
mengalami luka
dialami subjek
tusuk.
saat kecil
e. Subjek Pada menit 84:41
berbicara Will berkata
kepada bahwa
pasangan pasangannya akan
42
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
subjek bahwa
pasangan
ke Stanford dan
subjek akan
menikahi orang
menikah
kaya.
dengan orang
lain.
a. Subjek
melakukan
perilaku Pada menit 88:37
seperti berlari Will pergi
Menghindari
atau berjalan beranjak dari kursi
3. keterlibatan yang
menjauhi nya saat Sean
sangat dekat
seseorang saat membutuhkan
seseorang jawaban dari Will.
membutuhkan
diri subjek.
b. Subjek diam
Pada menit ke
saat orang lain
90:22 Wil hanya
sedang
diam melihat Sean
berbicara
bicara pada nya.
kepada subjek
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak
hypnotherapy
43
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
d. Subjek
berbicara
kepada
Perilaku tidak
seseorang
tampak
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
Pada menit 86:05
e. Subjek diam Will hanya diam
atau saat pasangannya
mengucapkan menngucapkan
perkataan perkataan cinta
yang lain saat padanya dan pada
pasangan menit 99:04 Will
subjek hanya berkata
menyatakan “jaga dirimu” saat
perkataan pasangannya
cintanya menyatakan
kepada subjek perkataan cintanya
pada Will.
a. Subjek
menundukkan
kepala dan
Pada menit ke
mengalihkan
83:36 Will
Mengalami tatapan mata
memalingkan
cemas akan subjek ke arah
4. wajahnya saat
penolakan dan yang lain saat
pasangan nya
tidak di cintai pasangan
ingin pergi ke
subjek
California.
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek Pada menit 83:11
berbicara saat pasangan nya
dengan mata akan pergi Will
yang agak berkata apakah
melotot pasangan nya
44
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
setelah
pasangan yakin akan pergi
subjek dengan tatapan
mengatakan mata yang terbuka
bahwa dirinya lebar.
akan pergi
c. Subjek
Saat pasangannya
mendorong
berkata ingin
pasangan
berasama subjek
subjek saat
pada menit 86:02
pasangan
Will mendorong
subjek
pasnagannya dan
berusaha
berkata omong
menolong
kosong.
subjek
Pada menit 84:36
d. Subjek
Will membentak
membentak
pasangannya
pasangan
bahwa jangan
subjek saat
katakana apapun
pasangan
soal dunianya dan
subjek
pada 85:17 Will
membicaraka
membentak
n tentang hal
pasangannya
yang
dengan berkata
ditakutkan
“apa yang aku
oleh subjek
takutkan”
Pada menit ke
98:37 Will
e. Subjek
menelpon
menelepon
pasangannya
pasangan
sebelum
subjek
pasangannya
pergi.
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga Perilaku tidak
1. saat diri
diri tampak.
subjek dilihat
oleh orang
lain
Pada menit ke
84:38 subjek
mengatakan
b. Subjek kepada
mengucapkan pasangannya
diri subjek bahwa
hanya seorang pasangannya
pria pinggiran hanya ingin
kota bermain dengan
lelaki pinggiran
kota yaitu subjek
itu sendiri.
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan
bercanda oleh
konselor saat Perilaku tidak
konselor tampak
bertanya
mengenai apa
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek Pada menit 83:38,
berbicara subjek
kepada mengatakan jika
pasangan pasangan subjek
46
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
tinggal bersama
subjek bahwa subjek di
ada yang tidak california,
disukai pasangan subjek
pasangan akan menemukan
subjek dari hal yang tidak
diri subjek disukainya tentang
diri subjek.
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
Perilaku tidak
bahwa
tampak
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
Pada menit 60.12
subjek mengajak
pasangannya
a. Subjek
untuk pergi. Dan
berkenalan
pada menit 61:19
dengan
Menginginkan subjek dan
seorang
sebuah intimasi pasangan
wanita dan
2. namun tidak menonton suatu
mengajak
percaya pada pertandingan.
makan
orang lain Pada menit 79.30
dan/atau
subjek dan
berpergian
pasangannya
bersama
kembali pergi ke
sebuah tempat di
kota.
47
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
b. Subjek diam
saat subjek
sedang Perilaku tidak
menelepon tampak
pasangan
subjek
c. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
Perilaku tidak
subjek bahwa
tampak
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
Di menit 85:40
d. Subjek subjek
berteriak mengatakan
sambil berkata pasangannya tidak
kepada mau
pasangan mendengarkan
subjek bahwa bahwa dirinya
pasangan adalah yatim piatu
subjek tidak dan juga
ingin bagaimana ia
mendengar dibakar dengan
kejadian yang rokok saat ia
dialami subjek masih kecil, dan
saat kecil juga ditusuk.
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
subjek akan
pergi dan menikah
menikah
dengan lelak kaya
dengan orang
di Standford.
lain.
a. Subjek Pada menit ke
melakukan 88:36 saat
perilaku seseorang
seperti berlari meminta subjek
Menghindari
atau berjalan untuk melakukan
3. keterlibatan yang
menjauhi sesuatu, subjek
sangat dekat
seseorang saat bangkit dari
seseorang tempat duduknya
membutuhkan dan berjalan ke
diri subjek. arah pintu
b. Subjek diam
saat orang lain
Perilaku tidak
sedang
tampak
berbicara
kepada subjek
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak
hypnotherapy
d. Subjek
berbicara
kepada
Perilaku tidak
seseorang
tampak
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
e. Subjek diam Pada menit 86:02
49
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
atau
mengucapkan
perkataan pasangan subjek
yang lain saat mengatakan
pasangan mencintai subjek
subjek tetapi subjek
menyatakan mengatakan
perkataan jangan bercanda.
cintanya
kepada subjek
a. Subjek
menundukkan
kepala dan
mengalihkan
Mengalami tatapan mata
cemas akan subjek ke arah Perilaku tidak
4.
penolakan dan yang lain saat tampak
tidak di cintai pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
Perilaku tidak
setelah
tampak
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek Pada menit 86:30
mendorong subjek mendorong
pasangan pasangannya saat
subjek saat pasangannya
50
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
pasangan
subjek
mengatakan ingin
berusaha
membantunya.
menolong
subjek
Pada menit 85:16
d. Subjek
pasangan subjek
membentak
mengatakan
pasangan
jangan
subjek saat
menyalahkan
pasangan
dirinya jika subjek
subjek
yang merasakan
membicaraka
takut. Setelah itu
n tentang hal
subjek membentak
yang
pasangannya
ditakutkan
dengan bertanya
oleh subjek
apa yang ia takuti.
e. Subjek
menelepon Perilaku tidak
pasangan tampak
subjek
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
Pada menit ke
14:00 saat
seseorang melihat
a. Subjek
subjek sedang
mengucapkan
menulis sesuatu di
minta maaf
Rendah harga papan tulis, subjek
1. saat diri
diri bergerak menjauhi
subjek dilihat
orang tersebut
oleh orang
sambil
lain
mengucapkan kata
“Sorry” kepada
orang tersebut.
b. Subjek
mengucapkan
diri subjek Perilaku tidak
hanya seorang tampak
pria pinggiran
kota
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan
bercanda oleh
konselor saat Perilaku tidak
konselor tampak
bertanya
mengenai apa
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek
berbicara Perilaku tidak
kepada tampak
pasangan
52
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
subjek bahwa
ada yang tidak
disukai
pasangan
subjek dari
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
Perilaku tidak
bahwa
tampak
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
Pada menit 20:20,
a. Subjek
seorang wanita
berkenalan
menghampiri
dengan
Menginginkan subjek dan
seorang
sebuah intimasi mengajak
wanita dan
2. namun tidak berbincang. Lalu
mengajak
percaya pada pada menit 20:42,
makan
orang lain subjek
dan/atau
mengenalkan diri
berpergian
dan mengajak
bersama
makan bersama.
b. Subjek diam
saat subjek
sedang Perilaku tidak
menelepon tampak
pasangan
subjek
53
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
c. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
Perilaku tidak
subjek bahwa
tampak
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak
sambil berkata
kepada
pasangan
subjek bahwa
Perilaku tidak
pasangan
tampak
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
pasangan tampak
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
a. Subjek Pada menit ke
Menghindari melakukan 14:00, subjek
3. keterlibatan yang perilaku sedang menulis
sangat dekat seperti berlari sesuatu di papan
atau berjalan tulis, lalu sesorang
54
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
menjauhi memanggil
seseorang saat subjek, namun
seseorang subjek berjalan
membutuhkan menjauhi orang
diri subjek. tersebut
b. Subjek diam
saat orang lain
Perilaku tidak
sedang
tampak
berbicara
kepada subjek
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak
hypnotherapy
Pada menit ke
27:30, seseorang
mengatakan
kepada subjek
d. Subjek
bahwa subjek
berbicara
perlu menemui
kepada
seorang terapis,
seseorang
subjek tertawa.
bahwa diri
Lalu di menit
subjek tidak
27:45, subjek
perlu diterapi
mengucapkan
bahwa diri subjek
tidak ingin
diterapi.
e. Subjek diam
Perilaku tidak
atau
tampak
mengucapkan
55
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
perkataan
yang lain saat
pasangan
subjek
menyatakan
perkataan
cintanya
kepada subjek
a. Subjek
menundukkan
kepala dan
mengalihkan
Mengalami tatapan mata
cemas akan subjek ke arah Perilaku tidak
4.
penolakan dan yang lain saat tampak
tidak di cintai pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
Perilaku tidak
setelah
tampak
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan Perilaku tidak
subjek saat tampak
pasangan
subjek
56
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
subjek saat
pasangan
Perilaku tidak
subjek
tampak
membicaraka
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
Pada menit ke
25:30, subjek
e. Subjek menelepon
menelepon pasangan subjek
pasangan untuk memastikan
subjek pergi keluar untuk
makan bersama di
akhir pekan
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga Perilaku tidak
1. saat diri
diri tampak.
subjek dilihat
oleh orang
lain
b. Subjek Pada menit 30:00
mengucapkan subjek
diri subjek menanggapi
hanya seorang perkataan
pria pinggiran konselor nya
kota dengan candaan.
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan
bercanda oleh
konselor saat Perilaku tidak
konselor tampak.
bertanya
mengenai apa
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak.
kepada
pasangan
subjek bahwa
ada yang tidak
disukai
pasangan
58
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
subjek dari
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
Perilaku tidak
bahwa
tampak.
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
Pada menit ke
a. Subjek 43:44, subjek
berkenalan pergi ke sebuah
dengan toko mainan
Menginginkan
seorang bersama pasangan
sebuah intimasi
wanita dan subjek dan pada
2. namun tidak
mengajak menit 45:04
percaya pada
makan subjek terlihat
orang lain
dan/atau sedang duduk,
berpergian bercakap-cakap
bersama bersama pasangan
subjek
Pada menit 52:04,
b. Subjek diam subjek menelepon
saat subjek pasangan subjek
sedang tetapi subjek diam
menelepon saja saat
pasangan pasangannya telah
subjek membalas
panggilannya.
c. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak.
59
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
kepada
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak
sambil berkata
kepada
pasangan
subjek bahwa
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
pasangan tampak.
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
a. Subjek
melakukan
Menghindari perilaku
Perilaku tidak
3. keterlibatan yang seperti berlari
tampak.
sangat dekat atau berjalan
menjauhi
seseorang saat
60
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
seseorang
membutuhkan
diri subjek.
Pada menit ke
47:11, seorang
psikolog bernama
Sean mulai
menjelaskan
sesuatu kepada
subjek dan di
menit ke 49:57
psikolog itu
bertanya kepada
subjek, tetapi
b. Subjek diam subjek tidak
saat orang lain menjawab. Subjek
sedang terus diam dan
berbicara pada menit ke
kepada subjek 50:45 psikolog
meninggalkan
subjek yang masih
duduk dan diam.
Pada menit 52:04
subjek menelepon
pasangan subjek
tetapi subjek diam
saja saat pasangan
subjek telah
membalas
panggilan subjek.
Pada menit ke
32:00 subjek
c. Subjek
mulai menyanyi
bernyanyi saat
saat sedang di-
sedang di-
hypnotheraphy.
hypnotherapy
Subjek menutup
mata tetapi mulai
61
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
bernyanyi dan
membuka mata
sambil
memainkan
tangannya.
d. Subjek Pada menit ke
berbicara 32:40 sambil
kepada memainkan kunci,
seseorang subjek berkata
bahwa diri bahwa dirinya
subjek tidak tidak butuh
perlu diterapi diterapi.
e. Subjek diam
atau
mengucapkan
perkataan
yang lain saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek
menyatakan
perkataan
cintanya
kepada subjek
a. Subjek
menundukkan
kepala dan
mengalihkan
Mengalami tatapan mata
cemas akan subjek ke arah Perilaku tidak
4.
penolakan dan yang lain saat tampak.
tidak di cintai pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek Perilaku tidak
berbicara tampak.
62
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya Tidak
Film Good Will Perilaku
Hunting
dengan mata
yang agak
melotot
setelah
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan
subjek saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
subjek saat
pasangan
Perilaku tidak
subjek
tampak.
membicaraka
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
Pada menit 51:59
e. Subjek subjek menelpon
menelepon pasangan subjek
pasangan dengan telepon
subjek umum di saat
hujan.
63
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga Perilaku tidak
1. saat diri
diri tampak
subjek dilihat
oleh orang
lain
b. Subjek
mengucapkan
diri subjek Perilaku tidak
hanya seorang tampak
pria pinggiran
kota
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan Pada menit 56:40
bercanda oleh Konselor bercanda
konselor saat dengan subjek,
konselor dan subjek
bertanya membalas dengan
mengenai apa tertawa.
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek
berbicara
kepada Perilaku tidak
pasangan tampak
subjek bahwa
ada yang tidak
64
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
disukai
pasangan
subjek dari
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat
diri subjek
diberitahu
oleh konselor
Perilaku tidak
bahwa
tampak
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
a. Subjek
berkenalan
dengan
Menginginkan
seorang Pada menit 45:00
sebuah intimasi
wanita dan subjek makan
2. namun tidak
mengajak bersana
percaya pada
makan pasangannya.
orang lain
dan/atau
berpergian
bersama
b. Subjek diam Pada menit 52.05
saat subjek subjek tidak
sedang menjawab
menelepon pertanyaan
pasangan pasangannya di
subjek telepon.
c. Subjek
Perilaku tidak
berbicara
tampak
kepada
65
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak
sambil berkata
kepada
pasangan
subjek bahwa
Perilaku tidak
pasangan
tampak
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
pasangan tampak
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
3. Menghindari a. Subjek Perilaku tidak
keterlibatan yang melakukan tampak
sangat dekat perilaku
seperti berlari
atau berjalan
menjauhi
seseorang saat
seseorang
66
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
membutuhkan
diri subjek.
Pada menit 47:177
b. Subjek diam
konselor berbicara
saat orang lain
kepada subjek,
sedang
dan subjek hanya
berbicara
diam dan
kepada subjek
mendengarkan.
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak
hypnotherapy
d. Subjek
berbicara
kepada
Perilaku tidak
seseorang
tampak
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
e. Subjek diam
atau
mengucapkan
perkataan
yang lain saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak
subjek
menyatakan
perkataan
cintanya
kepada subjek
Mengalami a. Subjek Perilaku tidak
4.
cemas akan menundukkan tampak
67
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
kepala dan
mengalihkan
tatapan mata
subjek ke arah
penolakan dan yang lain saat
tidak di cintai pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
Perilaku tidak
setelah
tampak
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan
subjek saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak
subjek
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
Perilaku tidak
subjek saat
tampak
pasangan
subjek
membicaraka
68
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
e. Subjek
Pada menit 52:01
menelepon
subjek menelpon
pasangan
pasangannya.
subjek
g. Kesimpulan
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
a. Subjek
mengucapkan
minta maaf
Rendah harga Perilaku tidak
1. saat diri
diri tampak.
subjek dilihat
oleh orang
lain
69
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
b. Subjek
mengucapkan
diri subjek
hanya seorang
pria pinggiran
kota
c. Subjek diam
atau
menjawab hal
yang
dikatakan
bercanda oleh
konselor saat
konselor
bertanya
mengenai apa
yang ingin
sekali
dilakukan
oleh subjek
d. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
ada yang tidak tampak.
disukai
pasangan
subjek dari
diri subjek
e. Subjek
mengeluarkan
air mata saat Perilaku tidak
diri subjek tampak.
diberitahu
oleh konselor
70
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
bahwa
masalah yang
dimiliki
subjek bukan
merupakan
kesalahan
subjek
a. Subjek
berkenalan
dengan
Menginginkan
seorang
sebuah intimasi
wanita dan
2. namun tidak
mengajak
percaya pada
makan
orang lain
dan/atau
berpergian
bersama
b. Subjek diam
saat subjek
sedang Perilaku tidak
menelepon tampak.
pasangan
subjek
c. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
Perilaku tidak
subjek bahwa
tampak.
pasangan
subjek tidak
mau bersama
subjek
d. Subjek
berteriak Perilaku tidak
sambil berkata tampak.
kepada
71
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
pasangan
subjek bahwa
pasangan
subjek tidak
ingin
mendengar
kejadian yang
dialami subjek
saat kecil
e. Subjek
berbicara
kepada
pasangan
subjek bahwa Perilaku tidak
pasangan tampak
subjek akan
menikah
dengan orang
lain.
a. Subjek
melakukan
perilaku
seperti berlari
Menghindari
atau berjalan
3. keterlibatan yang
menjauhi
sangat dekat
seseorang saat
seseorang
membutuhkan
diri subjek.
b. Subjek diam
saat orang lain
sedang
berbicara
kepada subjek
72
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
c. Subjek
bernyanyi saat Perilaku tidak
sedang di- tampak.
hypnotherapy
d. Subjek
berbicara
kepada
Perilaku tidak
seseorang
tampak.
bahwa diri
subjek tidak
perlu diterapi
e. Subjek diam
atau
mengucapkan
perkataan
yang lain saat
pasangan
subjek
menyatakan
perkataan
cintanya
kepada subjek
4. Mengalami a. Subjek Perilaku tidak
cemas akan menundukkan tampak
penolakan dan kepala dan
tidak di cintai mengalihkan
tatapan mata
subjek ke arah
yang lain saat
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
73
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
akan pergi
b. Subjek
berbicara
dengan mata
yang agak
melotot
Perilaku tidak
setelah
tampak.
pasangan
subjek
mengatakan
bahwa dirinya
akan pergi
c. Subjek
mendorong
pasangan
subjek saat
Perilaku tidak
pasangan
tampak.
subjek
berusaha
menolong
subjek
d. Subjek
membentak
pasangan
subjek saat
pasangan
Perilaku tidak
subjek
tampak.
membicaraka
n tentang hal
yang
ditakutkan
oleh subjek
74
Keterangan
Ciri-Ciri
Fearful-
Avoidant pada
No. Tida Gambaran
Will dalam Target Perilaku Ya
Film Good Will k Perilaku
Hunting
e. Subjek
menelepon
pasangan
subjek
V. PEMBAHASAN
Jika dilihat dari hasil tabel kesimpulan, banyak perilaku yang tidak
tampak karena hanya muncul pada adegan-adegan tertentu saja (karena
disesuaikan dengan target perilaku yang ada).
76
77
Jika dilihat dari tabel kesimpulan, itu dapat disimpulkan bahwa perilaku
banyak yang tidak tampak karena target perilaku yang diamati muncul di
adegan-adegan tertentu saja.
VI. KESIMPULAN
78
DAFTAR PUSTAKA
79
80