Anda di halaman 1dari 9

RESENSI FILM

The Soloist



Nama: Okky nafiriana
NIM: 03010214

KETERAMPILAN KLINIK DASAR
ILMU PENYAKIT JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA, FEBRUARI 2014

I. Deskripsi Tokoh

a. Nathaniel Anthony Ayers Jr.
Diperankan oleh Jamie Foxx. Nathaniel dikisahkan sebagai seorang tunawisma yang
piawai dalam bermusik. Ia selalu memainkan biola dengan 2 dawai yang selalu
dibawanya, Cara berpakaian dan dandanan Nathaniel tampak aneh, dan ia selalu
membawa trolly yang berisikan barang-barang bekas miliknya. Bakat bermusiknya ini
mulai ditunjukkan saat ia remaja. Dan karena kemahirannya itu, ia diterima untuk
bersekolah di sekolah music Julliard.
b. Steve Lopez
Diperankan oleh Robert Downey Jr. Steve lopez adalah seorang penulis di surat kabar
L.A. Times. Suatu hari secara tidak sengaja Steve bertemu dengan Nathaniel, seorang
tunawisma yang mahir dalam memainkan biola 2 dawai. Steve terpukau dengan
permainan Nathaniel dan memutuskan untuk mengangkat cerita mengenai Nathaniel
untuk dijadikan arteikel di surat kabarnya. Sejak saat itu, Steve berusaha untuk mendekati
dan mengenal Nathaniel lebih dalam.











II. Gejala

Adapun gejala-gejala yang dimiliki oleh Nathaniel, yaitu:
1. Bicara banyak, cepat, spontan dan keras.
2. Afek datar.
3. Halusinasi auditorik tipe 2
nd
order. Nathaniel mendengar suara-suara yang menyerukan
bahwa dirinya tidak berguna dan menyuruhnya untuk berlari atau bersembunyi.
4. Halusinasi visual. Saat remaja, Nathaniel melihat mobil yang terbakar melintas di depan
rumahnya saat ia sedang bermain cello.
5. Waham kejar. Terlihat Nathaniel merasa ia akan ditemukan dan dibunuh pada saat berada
di tempat tertutup.
6. Waham curiga. Terlihat saat ia curiga orang disekitarnya akan mencuri barang-barangnya
apabila ia tidak mengunci trolleynya. Dan saat ia curiga bahwa saudara perempuannya
meracuninya melalui sup yang diberikan kepadanya.
7. Perilaku katatonik yaitu gaduh gelisah.
8. Arus pikiran inkoheren.
















III. Diagnosis dan Formulasi Diagnosis

AXIS I: F20.0 Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia, yaitu:
1. Halusinasi auditorik 2
nd
order yang menonjol
2. Halusinasi visual tidak menonjol
3. Waham kejar dan waham curiga
4. Arus pikiran dimana kontinuitasnya inkoheren
5. Perilaku katatonik
6. Pembicaraan kuantitas banyak dan kualitas spontan, cepat dan keras.
7. Afek datar
AXIS II: F60.1 GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
1. Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
2. Sedikit aktivitas yang memberikan kesenangan
3. Afek mendatar
4. Preokupasi dengan fantasi yang berlebihan
AXIS III: -
AXIS IV:
1. Masalah pekerjaan
2. Masalah perumahan
3. Masalah ekonomi
AXIS V: 20
Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri.



IV. Penatalaksanaan
Di LAMP Community, psikoterapi berupa terapi kelompok biasa dilakukan. Namun, tidak
terlihat secara pasti apakah Nathaniel melakukan terapi kelompok tersebut. Untuk
penatalaksaan secara psikofarmaka, Nathaniel terlihat tidak mendapatkannya.

V. Manfaat

Dari film ini dapat diambil beberapa pelajaran, yaitu:
1. Pasien skizofrenia masih bisa mempunyai kemampuan atau bakat terhadap suatu hal.
Pada film ini ditunjukkan oleh Nathaniel yang mahir dalam bermusik sehingga
menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya.
2. Seseorang yang mengalami gangguan psikotik seperti skizofrenia membutuhkan
perhatian dari orang terdekat maupun lingkungan sosialnya. Pada film ini terlihat
bahwa Steve berusaha untuk mendekatkan diri dengan Nathaniel dan berusaha
meyakinkannya bahwa bakat bermusik yang dimilikinya luar biasa. Walaupun pada
puncaknya, diperlihatkan sesaat sebelum pertunjukkan musiknya bahwa Nathaniel
mengalami halusinasi auditorik sehingga menimbulkan agitasi, namun Steve terus
berusaha melakukan pendekatan secara perlahan dengan harapan Nathaniel mampu
bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang dan lingkungan sekitarnya.


VI. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Pasien skizofrenia membutuhkan pendekatan dan perhatian khusus supaya mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara perlahan.
b. Saran
Seseorang dengan skizophrenia seharusnya mendapatkan tatalaksana berupa psikofarmaka
untuk meredakan gejala-gejala psikotik seperti yang Nathaniel alami yaitu halusinasi dan
waham. Namun pada film ini, pasien tidak diberikan psikofarmaka.
VII. Sinopsis

Diceritakan pada awalnya, Steve Lopez yang merupakan penulis dari surat kabar L.A.
Times yang sedang mencari ide tulisan untuk artikelnya. Hingga suatu hari ia bertemu dengan
Nathaniel Anthony Ayers di taman kota di bawah patung Beethoven. Penampilan Nathaniel
aneh dan juga terlihat di sampingnya, terdapat trolley yang penuh barang-barang bekas milik
Nathaniel, hal itu menandakan bahwa Nathaniel adalah seorang tunawisma. Saat itu Steve
tertarik dengan Nathaniel yang sedang memainkan biola dengan indahnya walaupun hanya
dengan 2 dawai saja. Pada pertemuan itu mereka berkenalan dan Nathaniel berbicara sangat
banyak tapi pembicaraannya sering tidak berkaitan satu sama lain. Pada pertemuan itu juga
Nathaniel menyebutkan bahwa ia pernah bersekolah di Julliard. Penasaran dengan hal
tersebut, Steve mencari tau kebenerannya dan dia mendapatkan fakta bahwa Nathaniel
memang pernah bersekolah di Julliard namun putus sekolah pada tahun kedua. Sejak itu,
Steve ingin mengangkat cerita mengenai Nathaniel untuk artikelnya.
Pada suatu waktu, steve kembali bertemu dengan Nathaniel di pinggir jalan suatu
terowongan. Saat itu Nathaniel sedang asyik bermain biola sehingga Steve harus menunggu
beberapa waktu untuk berbicara dengannya. Pada kesempatan itu, Steve mengungkapan
keinginannya untuk menuliskan kisah Nathaniel pada artikel di surat kabar L.A. Times.
Namun lagi-lagi jawaban Nathaniel tidak berkaitan dengan pertanyaan Steve dan malah
membicarakan musik-musik karya Beethoven dan komposer terkenal lainnya. Saat itu Steve
juga menanyakan mengenai keluarga Nathaniel yang dapat dihubungi, dan Nathaniel
memberikan nomor telepon yang ternyata adalah kontak dari kakak Nathaniel, Jennifer
Ayers.
Sewaktu di kantor, Steve menghubungi Jennifer Ayers. Dari percakapan mereka di
telepon, Steve mendapatkan informasi bahwa Nathaniel telah memiliki bakat dalam bermusik
semenjak remaja. Saat remaja, Nathaniel memainkan alat music Cello dan guru musiknya
mengatakan bahwa Nathaniel memiliki bakat bermusik yang alami dan luar biasa. Nathaniel
remaja sangat mengagumi Beethoven karena kemahirannya dalam bermain piano.
Diperlihatkan Nathaniel tinggal bersama ibu dan kakaknya di rumah. Ibunya yang seorang
penata rambut memiliki salon di rumahnya dan menggunakan ruang di lantai 1 sebagai
tempatnya bekerja. Nathaniel sendiri menggunakan ruang di basement sebagai kamarnya. Di
kamar itu ia sering menyendiri untuk bermain cello, bahkan bisa sampai setiap hari dan
seharian penuh. Digambarkan oleh Jennifer bahwa dunia Nathaniel hanya seputar musik.
Suatu malam, saat sedang bermain cello Nathaniel mendengar suara dari luar rumahnya, dan
saat ia melihat keluar jendelanya, terlihat sebuah mobil yang terbakar melintas di depan
rumahnya. Saat itu Nathaniel sempat kaget, namun ia kembali melanjutkan permainan
cellonya. Ibu Nathaniel mengatakan bahwa ia bangga atas bakat bermusik putranya itu, dan ia
mendukung Nathaniel untuk terus bermain musik.
Akhirnya Steve mengeluarkan artikelnya mengenai Nathaniel. Di artikel itu, ia
menuliskan bahwa alat music pertama Nathaniel adalah cello dan ia tidak diajarkan untuk
bermain biola. Nathaniel mulai bermain biola semenjak ia tinggal di jalanan. Tulisan itu
menyentuh hati seorang wanita paruh baya, sehingga ia mengirimkan cello yang telah
dimainkannya selama kurang lebih 50 tahun kepada Steve untuk diberikan kepada Nathaniel.
Hari itu juga, Steve kembali menemui Nathaniel di terowongan. Saat itu Nathaniel sedang
membahayakan dirinya sendiri karena berada di tengah jalan dan mengatakan bahwa ia tidak
terima dan merasa direndahkan karena tingkah laku pengguna terowongan yang membuang
sampah sembarangan padahal ia telah bekerja keras untuk membersihkannya. Setelah
berhasil membawa Nathaniel kepinggir jalan, Steve berusaha membuat kesepakatan dengan
Nathaniel bahwa ia akan memberikan Nathaniel sebuah cello gratis dengan syarat Nathaniel
harus pergi ke sebuah penampungan tunawisma dengan gangguan mental bernama LAMP
Community. Banyak tunawisma yang berkeliaran di sekitar LAMP community dan tidak
sedikit dari mereka adalah pengguna atau penjual narkotika, preman dan pemabuk jalanan.
Steve menunggu di LAMP Community dan mendaftarkan Nathaniel untuk tinggal disana.
Namun Nathaniel tak kunjung muncul setelah Steve menunggu seharian penuh di LAMP.
Keesokan harinya, mendapatkan kabar bahwa Nathaniel telah datang ke LAMP dan
memainkan cello pemberiannya, didengarkan oleh penghuni LAMP yang lain.
Flashback, diperlihatkan Nathaniel masa dewasa yang sedang bersekolah di Julliard. Pada
waktu itu, ia mulai mendengar suara-suara yang berbicara kepadanya. Hingga pada saat ia
sedang bermain musik dengan teman-teman sejawatnya, suara-suara itu kembali terdengar
dan kali ini menyuruhnya untuk berlari dan bersembunyi sehingga dilakukannya perintah dari
suara tersebut.
Suatu saat, Steve mengajak Nathaniel untuk menghadiri suatu konser orkestra composer
terkenal. Pada awalnya Nathaniel menolak karena ia takut akan mengacau di konser tersebut.
Akhirnya Steve menawarkan untuk datang ke latihan konser saja dan hal itu disetujui oleh
Nathaniel. Sebelum berangkat ke latihan konser, Nathaniel diperlihatkan sibuk mengunci
trolleynya, ia mengatakan bahwa ia tidak percaya terhadap orang di sekelilingnya dan
percaya bahwa mereka akan mencuri barang-barangnya saat ia tidak ada. Akhirnya Steve
harus membantu Nathaniel untuk mendorong trolley tersebut menuju tempat latihan konser.
Saat sedang menonton latihan konser, Nathaniel larut dalam pikiran dan fantasinya sampai ia
berkata bahwa Beethoven juga sedang berada di tempat itu bersamanya.
Steve yang bersimpati kepada Nathaniel, mencoba membujuk Nathaniel untuk tinggal di
sebuah apartemen, namun tawaran tersebut segera ditolaknya. Alasannya karena ia tidak suka
dengan tempat tertutup dan sempit karena ia merasa orang bisa menemukannya dan
membunuhnya di tempat itu. Steve berusaha meyakinkan Nathaniel dan mereka berbicang-
berbincang. Pada perbincangan itu, Nathaniel berkata bahwa Steve adalah tuhannya. Steve
kurang menyukai mendengar hal tersebut. Namun ia memanfaatkan kesempatan itu untuk
meminta Nathaniel tinggal di apartemen dan hal tersebut dituruti oleh Nathaniel. Malam
pertama ia berada di apartemen, suara-suara aneh kembali didengarnya seperti aku akan
menjagamu, Nathaniel dan suara itu membuatnya gelisah sepanjang malam. Mengetahui hal
tersebut, Steve berusaha membantu Nathaniel dan mencarikan Nathaniel sebuah apartemen
baru yang lebih sederhana.
Setelah itu, Steve mengenalkan Nathaniel kepada Graham Claydon, seorang pemain cello
dari sebuah asosiasi orkes. Graham membawakan sheet karya Bach untuk rehabilitasi
Nathaniel. Kemudian terlihat Graham dan Nathaniel bermain cello bersama-bersama di
dalam apartemen baru Nathaniel ditemani oleh Steve yang merekam video permain musik
mereka. Graham sangat terkesan dengan permainan cello Nathaniel, ia mengatakan bahwa
Tuhan telah memberinya bakat yang luar biasa dan seharusnya itu tidak disia-siakan.
Mendengar hal tersebut, Nathaniel menjadi marah kepada Graham. Ia melempar kursi yang ia
gunakan dan terus berkata bahwa Tuhannya itu adalah Steve.
Keesokan harinya, Steve datang ke LAMP dan meminta David, pengurus dari tempat itu
untuk membawa Nathaniel ke psikiatris dan memberinya pengobatan. Tetapi David menolak
permintaan Steve, karena pengobatan itu dapat diberikan apabila Nathaniel sendiri yang
memintanya. Graham menyarankan Steve untuk membuatkan konser kecil untuk Nathaniel.
Pada saat Nathaniel memainkan cello di hari konsernya, tiba-tiba ia mendengar suara-suara
yang berkata bahwa ia tidak berguna disini. Hal tersebut membawa kembali ingatannya
ketika ia tinggal bersama Jennifer di tahun keduanya sekolah di Julliard. Saat itu, Jennifer
membawakannya sup, namun Nathaniel curiga bahwa saudaranya tersebut akan meracuninya
sehingga ia mengamuk dan keluar dari rumah Jennifer untuk memilih tinggal di jalanan.
Kembali di malam konser kecilnya, Nathaniel berhenti memainkan musiknya karena
teringat akan kenangannya dengan Jennifer. Saat tersadar, Nathaniel mengamuk dan lari
keluar meninggalkan barang-barangnya. Melihat hal tersebut, Steve segera keluar menyusul
dan mencari Nathaniel. Semalaman ia mencari, di taman kota, LAMP, rumah sakit bahkan
kantor polisi, namun Nathaniel tidak berhasil ia temukan. Keesokan paginya, Steve mendapat
telepon dari David yang mengatakan bahwa Nathaniel sedang sarapan di LAMP dan semalam
ia tidur di apartemennya.
Kemudian, Steve menemui Nathaniel di apartemennya untuk memberikan hadiah berupa
miniature Beethoven dan mengembalikan cello yang Nathaniel tinggalkan semalam di tempat
konser. Saat itu, Steve meminta Nathaniel untuk membaca dan menanda-tangani sebuah
berkas. Setelah melihat berkas itu, Nathaniel marah dan memukul Steve karena pada berkas
tersebut tertulis bahwa ia menderita skizofrenia. Nathaniel menyangkal bahwa ia sakit
skizofrenia namun Steve berhasil melarikan diri dari amukan Nathaniel dan keluar dari
apartemen tersebut.
Karena putus asa, Steve datang menemui Mary untuk bercerita mengenai masalahnya
dengan Nathaniel. Steve mengungkapkan bahwa ia tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk
membantu menyembuhkan Nathaniel. Kemudian Mary berkata bahwa Steve tidak bisa
menyembuhkan Nathaniel, tapi 1 hal yang bisa ia lakukan adalah tetap menjadi temannya.
Beberapa hari kemudian, Jennifer datang ke Los Angeles dan dijemput oleh Steve di bandara
kemudian mengantarkannya ke LAMP, tempat Nathaniel tinggal sekarang. Perlahan-lahan
Jennifer menghampiri Nathaniel yang sedang duduk sendirian. Awalnya Nathaniel tidak
menyadari kehadiran Jennifer, lalu setelah beberapa saat ia terdiam mengenali saudara
perempuannya tersebut. Setelah itu, Nathaniel menemui Steve dan meminta maaf karena
telah menyerangnya sebelumnya, ia tidak berharap kalau Steve masih mau menjadi
temannya. Mendengar itu, Steve menjulurkan tangannya dan mengatakan bahwa ia akan
senang bisa menjadi teman Nathaniel. Pada akhir film, terlihat Nathaniel dan Steve sedang
menonton sebuah konser bersama Jennifer dan Mary. Sudah 1 tahun sejak pertemuan Steve
dengan Nathaniel, walaupun mental dan sikap Nathaniel tidak berubah sampai sekarang
namun hal positifnya adalah ia sudah bukan seorang tunawisma lagi. Dan menurut Steve,
dirinya menjadi orang yang lebih baik sejak berteman dengan Nathaniel.

Anda mungkin juga menyukai