ULUMUL HADIS
DOSEN PEMBIMBING:
AHMAD RIYADI, S.Sy
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
M.ADJIE YOANDA
NUR ASILA ZIAD
HARDIANA SAPUTRA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Institut Agama Islam
Nusantara.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Studi Hadis.Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang kami pelajari,
agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa
dan negara.
HALAMAN JUDUL..........................................................
KATA PENGANTAR........................................................
DAFTAR ISI....................................................................
BAB 1.............................................................................
PENDAHULUAN..........................................................
BAB 2.............................................................................
PEMBAHASAN............................................................
A.ULUMUL HADIS.....................................................
1. PENGERTIAN ILMU HADIS RIWAYAT dan
DARIYAH............................................................
2. CABANG-CABANG ILMU HADIS........................
BAB 3.............................................................................
PENUTUPAN............................................................
A.KESIMPULAN...............................................
DAFTAR PUSTAKA........................................
BAB 1
PENDAHULUAN
C. TUJUAN
1) Mengetahui pengertian Ilmu Hadis Riwayah dan Dariyah
2) Mengetahui cabang-cabang Ilmu Hadis
BAB 2
PEMBAHASAN
A. ULUMUL HADIS
Sedangkan,IlmUHadistDiroyah(IHD)/Ilmu Mustholah
Hadits/Ilmu Ushul Hadits/Ushul al-Riwayah dipelopori oleh Al
Qadli Abu Muhammad Al Hasan bin Abdurrahman bin Khalad Ar
Ramahurzuri(w.360H).
Pada dasarnya pertumbuhan, pembentukan, dan
penghimpunan ilmu hadis dari masa ke masa banyak di
pengaruhi kondisi sosial dan politik pada masanya. Secara jelas
sejarah telah mengungkap hal tersebut. Pada zaman Nabi SAW
di rasa kurang begitu mendesak/perlu adanya ilmu hadits. Pada
zaman sahabat juga sama. Baru pada zaman tabi`in, dengan
adanya persoalan politik, maka secara otomatis penghimpunan
ilmu hadits perlu dilakukan sebagai bentuk penyelamatan hadits
itu sendiri. Begitu juga masa sesudahnya, penghimpunan hadits
juga banyak dipengaruhi kondisi sosial budaya dan politik serta
kebutuhan umat islam sendiri akan ilmu hadits.
Menurut sementara ulama ilmu hadits, pertumbuhan ilmu hadits
dibagi menjadi 5 masa/periode dengan karakteristik yang
menyertainya. Kelima periode itu adalah periode Rasulullah SAW,
periode Sahabat, periode Tabi’in, periode Tabi’ Tabi’in, dan
periode setelah Tabi’ tabi’in (abad 4 H).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumtianing, http://noexs.blogspot.com
Haris Nugroho,
http//www.hadielislam.com/indo/syubhat/hadishadis-nabi/442-
menjawab-syubhat-hadis-tidak-pernahditulis-pada-masa-nabi.html,
http://www.library.usu.ac.id/download/fs/arab-nasrah7.pdf