Anda di halaman 1dari 1

Zulfa Ihda Fuadina

18/428197/SP/28406
Kajian Entertainment
Representasi Tandingan dalam Film Hidden Figures
Banyak orang mengira hanya para laki-laki yang berperan di balik layar proyek-proyek
luar angkasa yang digarap oleh NASA. Hal tersebut dikarenakan selama ini astronot dan teknisi
selalu digambarkan dengan sosok laki-laki. Sehingga terbentuk pemikiran bahwa seorang wanita
tidak layak untuk menduduki posisi tersebut. Namun pada kenyataannya, di balik layar proyek-
proyek NASA juga terdapat sosok-sosok perempuan yang berkontribusi. Perempuan cenderung
disembunyikan atau tidak dianggap karena adanya sistem patriarki yang tidak memberikan
tempat yang layak bagi perempuan yang dianggap sebagai ‘pelengkap’ saja. Apalagi perempuan
tersebut berkulit hitam, yang selalu dipandang memiliki kelas yang lebih rendah di bawah orang-
orang berkulit putih. Dalam film Hidden Figures sosok-sosok perempuan tersebut diberikan
tempat istimewa untuk mereka ddapat diapresiasi setiap kerja kerasnya untuk NASA.
Film Hidden Figures merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata. Film yang
diangkat dari buku nonfiksi yang ditulis oleh Margot Lee Shetterly ini membawakan isu gender
dan isu rasisme di Amerika Serikat melalui alur ceritanya. Film ini menceritakan perjuangan tiga
perempuan berkulit hitam, yang menjadi minoritas di Amerika Serikat, di NASA pada tahun
1961 yang pada saat itu masih sangat akrab dengan diskriminasi. Salah satu dari mereka,
bernama Mary Jackson, merupakan seorang ahli teknik yang mendapatkan penolakan untuk
menjadi teknisi di NASA karena warna kulit dan gendernya. Ia akan menjadi teknisi dengan
syarat apabila berhasil lulus di pendidikan tinggi yang khusus bagi kulit putih. Selain Mary,
terdapat Dorothy yang berperan sebagai pengawas dari area barat, namun jabatan tersebut tidak
diperolehnya secara permanen karena warna kulitnya. Selain Mary dan Dorothy, terdapat pula
Katherine yang jenius sejak kecil hingga mendapat kesempatan menjadi matematikawan pertama
sebagai wanita dan berkulit hitam. Namun, menjadi yang pertama tidak menjadikan diperlakukan
spesial, ia kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dari rekan kerjanya.
Film Hidden Figures menggambarkan sosok Mary, Dorothy, dan Katherine sebagai
perempuan berkulit hitam yang cerdas dan jenius. Selama ini perempuan berkulit hitam selalu
digambarkan sebagai pemeran pembantu keluarga kaya berkulit putih, seperti yang digambarkan
dalam film berjudul 12 Years a Slave dan The Help. Sehingga tercipta pemikiran bahwa
perempuan berkulit hitam tidak layak berperan sebagai orang yang menduduki posisi tertentu.
Pada akhir cerita film Hidden Figures, ketiganya berhasil mendapat posisi penting dalam proyek
NASA atas kerja keras dan kegigihannya. Mereka melewati segala tantangan menjadi minoritas
dengan caranya masing-masing. Film ini berhasil melawan representasi negatif terhadap identitas
perempuan berkulit hitam dengan perjuangan ketiga sosok perempuan cerdas di balik proyek
NASA.

Daftar Pustaka
Saputri, M. (2017, Maret 15). Film Hidden Figures, Potret Perjuangan Kaum Minoritas di AS.
Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/film-hidden-figures-potret-perjuangan-kaum-
minoritas-di-as-ckLy

Anda mungkin juga menyukai