Makalah
Oleh :
RISWAR
NIM. 742302023056
MIFTAHULKAIR
NIM.742302023054
SULTAN
NIM.742302023055
Dosen pengampu:
Wildana, S.Pd.I., M.Pd.I
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
penulis
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN...................................................................................................................6
B. SARAN.................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Ulumul Hadis telah lahir sejak dimulainya periwayatan Hadis
di dalam Islam, terutama setelah Rasul Saw. wafat, ketika umat merasakan
Hadis-Hadis tersebut akan hilang atau lenyap. Para sahabat mulai giat melakukan
Hadis ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada sangkut-pautnya
dengan Hadis Rasul. Ilmu ini dapat memberikan penilaian apakah suatu Hadis
memenuhi kriteria untuk dapat diterima atau tidak memenuhi syarat sehingga
harus ditolak.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits di dalam tradisi Ulama Hadits (arabnya :
‘Ulum al-Hadits). Dari segi bahasa ilmu hadist terdiri dari dua kata yakni ilmu dan
sedangkan hadist secara etimologis, hadist memiliki makna jadid, qorib, dan khabar.
a. Jadid, lawan qadim: yang baru (jamaknya hidast, hudatsa, dan huduts);
c. Khabar: warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang
َاْقَو اُلُه َص َّلي ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َاَفَع اله َو َأْح َو اُلُه
“Segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau perilaku Nabi SAW”
Dengan demikian Ulumul Hadits adalah ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan
dengan hadits Nabi SAW. Para ulama ahli hadist banyak yang memberikan definisi
2
“Kaidah-kaidah yang mengetahui keadaan perawi dan yang diriwayatkan”
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu hadist adalah ilmu yang
membicarakan tentang keadaan atau sifat para perawi dan yang diriwayatkan.
Ilmu hadits yakni ilmu yang berpautan dengan hadits. Apabila dilihat kepada garis
besarnya, Ilmu Hadits terbagi menjadi dua macam. Pertama, Ilmu Hadits Riwayat
Pada mulanya, Ilmu Hadits memang merupakan beberapa ilmu yang masing-
masing berdiri sendiri, yang berbicara tentang Hadits Nabi SAW dan para perawinya,
seperti Ilmu Hadits al-Shahih, Ilmu al-Mursal, Ilmu al-Asma’ wa al-Kuna, dan lain-
lain. Penulisan Ilmu-Ilmu Hadits secara parsial dilakukan, khususnya oleh para ulama
abad ke-3 H. Umpamanya, Yahya ibnu Ma’in (234 H/848 M) menulis Tarikh al-
Rijal, Muhammad ibn Sa’ad (230 H/844 M) menulis Al-‘Ilal dan Al-Kuna, Muslim
(261 H/875 M) menulis kitab al- Asma’ wa al-Kuna, Kitab al- Thabaqat dan kitab al-
Ilmu-ilmu yang terpisah dan bersifat parsial tersebut disebut dengan Ulumul
tetapi, pada masa berikutnya, ilmu-ilmu yang terpisah itu mulai digabungkan dan
dijadikan satu, serta selanjutnya, dipandang sebagai satu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri.
Terhadap ilmu yang sudah digabungkan dan menjadi satu kesatuan tersebut tetap
3
penggunaan lafaz jama’ Ulumul Hadits, setelah keadaannya menjadi satu, adalah
mengandung makna mufrad atau tunggal, yaitu Ulumul Hadits, karena telah terjadi
perubahan makna lafaz tersebut dari maknanya yang pertama –beberapa ilmu yang
terpisah- menjadi nama dari suatu disiplin ilmu yang khusus, yang nama lainnya
adalah Mushthalah Hadits. Para ulama yang menggunakan nama Ulum al-hadits,
diataranya adalah Imam al-Hakim al-Naisaburi (405 H/1014 M), Ibnu al-Shalah (643
H/1246 M), dan ulama kontemporer seperti Zhafar Ahmad ibn Lathif al-Utsmani al-
Thawani (1394 H/1974 M) dan Subhi al-Shalih. Sementara itu, beberapa ulama yang
datang setelah Ibn al-Shalah, seperti al-‘Iraqi (806 H/1403 M) dan al-Suyuthi (911
H/1505 M), menggunakan lafaz mufrad, yaitu Ilmu al-Hadits, di dalam berbagai
karya mereka..
ِع ْلُم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع ْن ُر َو اٍة اْلَحِد ْيِث ِم َن الَّص َح ا َبِة َو الَّتا ِبِع ْيَنا َو َم ْن َبْعَدا ُهْم
“Ilmu yang membahas para perawi hadits, baik dari sahabat, dari tabi’in, maupun dari
angkatan-angkatan sesudahnya.”
ِع ْلٌم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع ْن َج ْر ِح الَّر َو اِة َو َتْع ِد ْيِلِه ْم ِبَا ْلَفاٍظ ُم ْخ ُصْو َصٍة َو َع ْن َم َر ا ِتِب ِتْلَك ْاَألْلَفاِظ
“ Ilmu yang menerangkan tentang hal cacat-cacat yang dihadapkan para perawi dan
4
c. Ilmu Fann al-Mubhamat
ِع ْلٌم ُيْع َر ُف ِبِه اْلُم ْبَهُم اَّلِذ ى َو َقَع ِفى اْلَم ْتِن َاْو ِفى الَّسَنِد
“Ilmu untuk mengetahui nama orang-orang yang tidak disebut di dalam matan atau di
dalam sanad.”
ِع ْلٌم ُيْع َر ُف ِبِه َم ا َص ِّحَف ِم َن ْاَالَح اِد ْيِث َو َم ا ُحِّرَف ِم ْنَها
”Ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah diubah titiknya (yang dinamai
ِع ْلٌم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع ْن َاْس َبا ِب َغا ِمَضٍة َخ ِفَّيٍة َخ اِدَجٍة ِفى ِص َّح ِة اْلَحِد ْيِث
“Ilmu yang menerangkan sebab-sebab yang tersembunyi, tidak nyata, yang dapat
merusak hadits.”
ِع ْلٌم ُيْع َر ُف ِبِه َم ْعَنى َم ا َو َقَع ِفى ُم ُتْو ِن ْاَالَح اِد ْيِث ِم َن ْاَال ْلَفاِظ ْالَعَر ِبَيِة َع ْن َاْذ َها ِن اَّلِذ ْيَن َبْع َد َع ْهِدِهْم ِبا ْلَعَر ِبَيِة اْلَخ ا
ِلَصِة
”Ilmu yang menerangkan makna kalimat-kalimat yang terdapat dalam matan hadits
yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum.”
5
ِع ْلٌم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع ِن الَّنا ِس ِخ َو اْلَم ْنُسْو ِخ ِم َن ْاَال َح ا ِد ْيِث
menashihkannya.”
ِع ْلٌم ُيْعُر ُف ِبِه الَّسَبُب اَّلِذ ى َو َر َد َاِلْج ِلِه اْلَحِد ْيُث َو الَّز َم ا ُن اَّلِذ ى َج اَء ِفْيِه
ِع ْلٌم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع ِن الَّتْو ِفْيِق َبْيَن ْاَالَح اِد ْيِث اْلُم َتَنا ِقَضِة َظا ِهًرا
berlawanan zhahirnya.”
ِع ْلٌم ُيْبَح ُث ِفْيِه َع َّم ا َاْص َطَلَح َع َلْيِه اْلُمَحِد ُثْو َن َو َتَع اَر ُفْو ُه ِفْيَم ا َبْيَنُهْم
ahli hadits)”
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ulumul hadist adalah ilmu yang membicarakan tentang keadaan atau sifat
dan para perawinya, seperti Ilmu Hadits al-Shahih, Ilmu al-Mursal, Ilmu
satu, serta selanjutnya, dipandang sebagai satu disiplin ilmu yang berdiri
makna mufrad atau tunggal, yaitu Ulumul Hadits, karena telah terjadi
ilmu yang terpisah- menjadi nama dari suatu disiplin ilmu yang khusus,
3. Cabang-cabang Ilmu Hadist terdiri dari Ilmu Rijal al-Hadits, Ilmu Jarh wa
7
al-Hadits, Ilmu Gharib al-Hadits, Ilmu Nasikh wa al-Mansukh, Ilmu
Hadits.
B. Saran
Dari makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan kepada pembaca untuk
dapat menjadikan makalah ini sebagai salah satu sumber bacaan guna
hadis
8
DAFTAR PUSTAKA
Yuslem, Nawir Yuslem. Ulunul Hadits. Jakarta: Pt Mutiara Sumber Widya, 2001.