Anda di halaman 1dari 13

Modul Praktikum Psikologi Eksperimen

“PERSEPSI KEDALAMAN”

PERSEPSI KEDALAMAN
1. Pendahuluan
Dalam proses melihat, setiap manuasia dengan penglihatan yang normal pasti akan mempersepsi satu kedalaman (persepsi
terhadap jarak relatif). Masalah yang akan dibahas dalam eksperimen ini adalah melihat persepsi subjek terhadap jarak relatif suatu objek
atau benda, baik dalam keadaan normal maupun dengan gangguan tertentu.
Manusia memiliki kemampuan kognitif yang memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar melalui indra yang
dimilikinya, membuat persepsi terhadap segalayang dilihat maupun yang dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak
dilakukan untuk mengatasi keaadaan yang dihadapinya (Abidin, 2010). Aderson (1995) menyatakan bahwa persepsi kedalaman adalah
persepsi yang muncul berdasarkan informasi mengenai kedalaman atas suatu objek. Sebelum sistem visual bekerja untuk mengidentifikasi
kedalaman lingungannya, terdapat banyak proses informasiyang dimunculkan sebelum sistem visual tersebut mamppu melakukan persepsi.
Masalah utama dalam persepsi kedalaman ini banyak dikarenakan pemrosesan informasi yang dipersiapkan terletak pada retina yang
melakukan pemerosesan objek dua dimensi, kemudian harus membangun sistem pemrosesan tiga dimensional.
Menurut Passer dan Smith (2004), kemampuan untuk beradaptasi dengan dunia spasial mengharuskan kita membedakan dengan
baik, termasuk jarak dan pergerakan suatu objek dalam lingkungan. Manusia memiliki kemampuan ketelitian yang luar biasa dalam
membuat beberapa judgement. Salah satu aspek yang menarik dari persepsi visual adalah kemampuan kita untuk persepsi kedalaman . retina
menerima informasi hanya dalam dua dimensi; panjang dan lebar. Namun, otak mentranslasi isyarat-isyarat tersebut menjadi persepsi tiga
dimensi. Persepsi tiga dimensi ini menggunakan monucular depth cues, yang nmenggunakan hanya satu mata; dan binocular depth cues,
yang menggunakan kedua mata.(2010), ada beberapa patokan yang digunakan manusia dalam mempersepsi kedalaman, diantaranya: 1)
persepsi atmosferik: semakin jauh objek semakin kabur; 2) persepsi linier: semakin jauh, maka garis-garis akan makin menyatu menjadi
satu titik (konvergensi); 3) kualitas perukaan (texture gradient): berkurangnya kualitas ketajaman texture karena jarak yang semakin jauh; 4)
sinar dan bayangan: bagian permukaan yang lebih jauh dari sumber cahaya yang akan lebih gelap dibanding yang lebih dekat; dan 5) posisi
relatif: objek yang jauh akan ditutupi atau kualitasnya menurun karena bayangan obejk-objek yang lebih dekat.
Sejalan dengan hal tersebut, Burge, et.al (2005), dalam percobaan disparitas metriknya, mengungkapkan bahwa telah kita ketahui
sebelumnya, daerah yang lebih terlingkupi, lebih kecil, lebih terorientasi secara vertikal, lebih tiggi dalam kontras, lebih simetris, terbatasi
ole lebih banyak garis luar yang paralel, lebih sedikit dalam display. Lebih cembung, dan lebih familiar, kemungkinan besar akan dilihat
sebagai yang lebih dekatdaerah figural.
Hipotesis yang akan diuji adalah jika ada dua jenis eksperimenyang diberikan padsa subjek, yaitu berupa eksperimen tanpa
gangguan dan dengan gangguan, maka persepsi kedalaman yang dimiliki subjek ketika dalam keadaan tanpa gangguan akan lebih tinggi
dibanding ketika dalam keadaan dengan gangguan.

Il. Metode
Nama instrument : l. Depth Perception Box
2. Lembar pencatatan hasil

Spesifikasi Alat Ukur : Depth perception box terdiri daril buah kotak dengan berbagai kelengkapannya. Bagian atas dari kotak dapat
dibuka dan ditutup. Pada bagian dalam kotak terdapat 2 buah batang/tongkat yang dapat diganti warnanya atau
dipasangi kotak lampu led. Satu diantara tongkat itu dapat ditarik maju atau mundur dengan menggunakan tali yang
terjulur keluar. Di bagian sisi kanan luar kotak terdapat skala pengukuran dalam satuan millimeter yang
menunjukkan jarak antara kedua batang yang terdapat di dalam kotak. Kotak terbuat dari:
Bahan : Alumunium
Ukuran box : 60 x 30 x 40 cm
Kotak lampu led : 4 buah
Panjang tali : (p=9.2 cm; t=2.5cm; 3.7 cm)
Tegangan : AC 220 Volt
Kelengkapan lain
Tongkat Warna : 8 buah
2 buah warna abu-abu
2 buah warna merah
2 buah warna kuning
2 buah warna hijau
Lampu Led : 4 buah dengan tenaga batre 9 volt
2 buah lampu warna kuning
1 buah lampu warna hijau
I buah lampu warna merah
Kabel : 1buah extension cord
Gambar I
Depth Perception Box

Rancangan eksperimen :
Satu Independent Variable: Within subject design/pretest-posttest design
Dua Independent variable Factorial Design 2 x 2
Tiga Independent Variable: Factorial Design 2 x 2 x 2

Karakteristik Subjek :
Berpenglihatan normal
Bila berkecamata memiliki ketebalan yang sama
Usia sama

Independent variable:
Satu independent variable:
1. Batang/tongkat yang berbeda warna, atau
2. Lampu yang berbeda warna, atau
3. Cahaya lampu
Dua independent variable:
 Kombinasi IV I dan 2, IV 2 dan 3, IV I dan 3
Tiga independent variable:
 Kombinasi IV i, 2 dan 3

Devendent variable :
Variabel dependen dalam eksperimen ini adalah persepsi kedalaman subjek yang ditunjukkan dengan
catatan kesalahan yang terjadi, yang tertampil pada display
III. Prosedur
Tes ini merupakan tes individua), oleh karena itu hanya diperbolehkan satu orang dalam ruangan setiap kali
pengetesan. subjek lainnya diminta menunggu di ruangan setiap kali pengetesan. Subjek lainnya diminta
menunggu diruangan lain yang terpisah.

I. Persiapan
1. Mempersiapkan ruangan yang akan dipakai. Usahakan agar ruangan tidak terlampau terang sehingga lampu pada
alat dapat terlihat jelas.
2. Kotak diletakkan di atas sebuah meja dengan sebuah kursi untuk pengamat. Jarak kursi dari kotak lebih kurang
sama dengan panjang tali.
3. Alat ukur diletakkan di atas meja dengan bagian depan (sisi yang memiliki ”jendela”) menghadap ke pengamat.
Tester berada di samping alat ukur sehingga dapat mengoperasikan alat sekaligus dapat mencatat hasil pengukuran
dari skala yang berada di sisi samping kotak.

Alat ukur ini memerlukan aliran listrik dengan tegangan 220 volt. Apabila akan menggunakan lampu:
1. Siapkan alat ukur dengan segala kelengkapannya, dan pastikan bahwa semuanya lengkap
2. Masukkan steker kabel AC ke stop kontak.
3. Persiapkan kelengkapan lainnya yang akan digunakan untuk pengetesan (batang berwarna dan/atau lampu led).
4. Posisi batang yang dapat digerakkan dapat berada di posisi depan ataupun belakang. Eksperimenter menempatkan
tongkat yang dapat digerakkan di posisi paling depan di box (posisi paling dekat dengan subjek) atau di posisi
belakang kotak
5. Subjek duduk di depan alat depth perception box sejauh 1.5 meter.
6. Tugas subjek adalah menarik tali sehingga kedua batang diamati berada pada posisi sejajar.
7. Setelah posisi kedua batang di dalam kotak dianggap sejajar dan eksperimenter telah mencatat ukuran pada skala
pengukuran, posisi batang yang bergerak dikembalikan ke sisi kotak paling depan ataupun belakang.
8. Bila akan menggunakan perlakuan cahaya nyalakanlah lampu di dalam kotak dengan menekan tombol di bagian
belakang luar kotak.
9. Bila akan menggunakan batang berlampu led, maka nyalakan lampu dengan mengubah posisi saklar di bagian
belakang batang lampu tersebut.
10. Pastikan bahwa kelengkapan prosedur persiapan alat ukur sudah terlaksana dengan baik.
11. Prosedur pengukuran dapat dimulai.

Instruksi :
“Selamat pagi...... pertama-tamasaya ucapkan terimakasih atas kehadiran saudara. Saya.... (sebutkan nama) dalam
rangka mata kuliah Psikologi Eksperimen saya dan teman-teman bermaksud meminta bantuan saudara untuk
berpartisipasi dalam percobaan karni. Sebelum saudara melakukannya, saya akan menerangkan terlebih dahulu jalannya
percobaan ini.
Di hadapan saudara terdapat sebuah kotak yang berjendela (sambil ditunjukkan(). Bila sdr. melihat ke dałam kotak
melalui jendela ini, saudara akan melihat dua buah batang berwarna/cahay lampu led. Batang berwarna/cahay lampu led
uamg berada di sebelah kanan sdr dapat digerakan atau dapat diubah jaraknya terahadap sdr dengan cara menarik tali yang
disediakan, ke arah depan (maju) atau ke belakang (mundur) . .....(sambil diperagakan).
Tugas sdr adalah menentukan letak batang berwarna/lampu led yang dapat digerakan di sebelah kanan agar sejajar
dengan batang/cahaya lampu yang diam di sebelah kiri, dengan cara menarik tali yang disediakan. Katakan "sudah”
apabila sdr telah yakin bahwa kedua batang/lampu ed tersebut telah sejajar atau berjarak sama terhadap saudara. Setelah
iłu sdr dapat melepaskan tali yang sedang sdr pegang dan kita akan melanjutkan dengan percobaan berikutnya. Apakah
ada yang belrum jelas mengenai jalannya percobaan ini?
Data yang kami peroleh dari sdr dan teman yang lain akan kami oleh secara keseluruhan, sehingga hasil analisis
yang muncul nanti akan lebih menggambarkan data kelompok secara keseluruhan daripada keadaan data perorangan. Data
tersebut akan terjaga kerahasiaannya dan hanya akan dibicarkan dałam rangka kegiatan ilmiah dengan melibatkan dosen
pembimbing. Setelah mengetahui tugas anda, apakah anda bersedia membantu kami? (jika subjek menyatakan
bersedia) ...Terimakasih atas kesediaan Sdr. Apabila di tengah percobaan nanti sdr. merasa terganggu, sdr dapat
menghentikan partisipasi sdr dałam percobaan ini. Sdr.cukup memberitahukannya kepada kami. Jika tidak ada lagi
pertanyaan, kita akan segera mulai dengan percobaan ini. (kemudian subjek dipersilakan mengatur posisi duduknya
sesuai dengan posisi yang dikehendaki, mata sejajar dengan jendela sehingga dapat melihat balang berwarna /cahaya
lampu led di dalamnya dengan baik; dan mencoba mengoperasikan alat)

IV. Pelaksanaan
1. Tetapkan jumlah percobaan dan perlakuan yang akan digunakan, sesuaikan dengan tujuan percobaan.
2. Untuk menghindari prosesbelajar, letakkan posisi batang yang bergerak di Sisi kotak paling depan dan belakang
secara bergantian, tidak berdasarkan aturan tertentu.
3. Berikan instruksi umum dan mulai melakukan percobaan. Percobaan dapatdilakkan dengan keurutan sebagai
berikut:
Percobaan I : depan
Percobaan 2 : belakang
Percobaan 3 : belakang
Percobaan 4 : depan
Percobaan 5 : depan
Percobaan 6 : belakang
4. Catat jarak antara kedua batang dałam kotak dari ukuran pada posisi luar kotak”
5. Beri tanda (+) : jika batang berwarna/cahaya lampu led yang dapat bergerak berada di depan batang
berwarna/cahaya lampu led yang diam
6. Beri tanda (-) :jika batang berwarna/cahaya lampu led yang dapat bergerak berada di belakang batang
berwarna/cahaya lampu led yang diam.
7. Berikan perlakuan yang sesuai dengan tujuan percobaan, misalnya; cahaya lampu led, atau batang berwarna atau
keduanya

V. Pencatatan dan Pengolahan Data


Data yang diperoleh dari setiap subjek dalam setiap percobaan (trial) dicatat dalam sebuah tabel seperti pada contoh
berikut ini:

1. Kondisi Pretest (CG)


No. Nama Subjek Percobaan (trial ) Nilai rata
1 2 3 4 5 6
D B B D D B
Rata-rata kelompok

2. Kondisi Posttest (EG)


No. Nama Subjek Percobaan (trial ) Nilai
1 2 3 4 5 6
D B B D D B
Rata-rata kelompok

Keterangan:
D=batang/lampu yang dapat digerakkan berawal dari Sisi kotak paling depan
B = batany/lampu yang dapat digerakkan berawal dari Sisi kotak paling belakang

Jumlah nilai rata-rata dari setiap subjek


Rata-rata =
Jumlah Subjek

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesa dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai
dengan rancangan dan tujuan percobaan
Satu Independent Variable : T-test related sample
Dua Independent variable : Anova untuk rancangan factorial Design 2 x 2
Tiga Independent Variable : Anova untuk rancangan Factorial Design 2 x 2 x 2

Daftar Pustaka
1. Lahey, Benyamin, B. 2005. Psychology an Introduction. edition. New York. McGraw-Hill Book Company
2. http://www.psychologie.tudresden.de/i I /kaw/diverses%20Material/www.illusionworks.com/html/poggendor
f.html
3. Rookes, Paul & Willson, Jane. 2000. Perception: Theory, melopment and Organisation. Routledge Modular Psychology
Series.
4. Field, Andy. 2009. Discovering Statistics Using SPSS. edition. Sage Publication Ltd. London

Anda mungkin juga menyukai