Anda di halaman 1dari 1

Etika dalam Eksperimen Penelitian Film The Standford Prison

Film ini merupakan film dokumenter dari sebuah eksperimen yang dilakukan oleh
Dr.Zimbardo. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menyelidiki seberapa mudah orang
menyesuaikan diri dengan peran penjaga dan tahanan dalam latihan peran yang mensimulasikan
kehidupan di penjara. Untuk mempelajari peran orang dalam situasi penjara, Zimbardo mengubah
ruang bawah tanah gedung psikologi Universitas Stanford menjadi penjara tiruan. Akhirnya, terdapat
24 mahasiswa laki-laki (dipilih dari 75 relawan) yang dibayar $15 per hari untuk ambil bagian dalam
percobaan tersebut. Peserta secara acak diberi tugas untuk berperan sebagai tahanan atau penjaga di
lingkungan “penjara” tersebut. Selama eksperimen tersebut berlangsung, para partisipan bertingkah
layaknya penjaga dan tahanan sungguhan.

Terkait dengan etika dalam eksperimen ini, terdapat beberapa hal yang menurut kami tidak
sesuai dengan etika dalam eksperimen penelitian, yaitu :

1. Sebelum eksperimen dilakukan, 24 mahasiswa laki-laki yang menjadi subjek dari penelitian
ini telah menandatangani formulir persetujuan terkait kemiripan penelitiannya dengan
kehidupan asli dalam penjara. Namun, penjelasan di dalam formulir tersebut tidak begitu
lengkap, ada beberapa hal penting yang tidak dicantumkan seperti deskripsi kejadian yang
mungkin akan terjadi selama proses penelitian, penangkapan langsung di rumah masing-
masing, serta beberapa hal lainnya. hal ini jelas tidak sesuai dengan etika yang berlaku. Di
dalam kode etik HIMPSI pasal 50 ayat (1) dijelaskan bahwa “Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi tidak diperkenankan menipu atau menutupi informasi, yang mungkin dapat
mempengaruhi calon niat partisipan untuk ikut serta, seperti kemungkinan mengalami cedera
fisik, rasa tidak menyenangkan, atau pengalaman emosional yang negatif. Penjelasan harus
diberikan sedini mungkin agar calon partisipan dapat mengambil keputusan yang terbaik
untuk terlibat atau tidak dalam penelitian”
2. Di dalam formulir persetujuan telah tertulis bahwa partisipan tidak akan dilukai secara fisik,
namun yang terjadi justru para partisipan yang berperan sebagai tahanan mendapatkan
kekerasan fisik dari partisipan yang berperan sebagai sipir/penjaga dan mereka tersiksa secara
fisik maupun psikologis.
3. Para penjaga tidak terlatih dan menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan kepada mereka,
dan tidak berhenti meskipun melanggar satu-satunya peraturan yang diberikan kepada
mereka, yaitu tidak memukul para tahanan.

Anda mungkin juga menyukai