Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIOLOGI PERSALINAN, LAKTASI DAN NIFAS

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kodifikasi terkait sistem
genitourinari dan reproduksi (TM-P) dengan Dosen Pengampu
Rizqy Dimas Monica, S.Pd., M.Kes.

Disusun oleh kelompok 5 :

Erina Jihan Nurhikmah (E712111017)


Laili Sania Hurin Auliadina (E712111021)
Muhamad Anwar Fauzy (E712111036)

Kelas 4A

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MAKALAH FISIOLOGI PERSALINAN, LAKTASI
DAN NIFAS” dengan tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki sedikit hambatan dan


tantangan akan tetapi dengan bantuan dari beberapa pihak tantangan dapat
teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya, karena setiap manusia tidak luput
dari kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar kedepannya kami dapat membuat makalah dan
menyelesaikannya dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.

Cimahi, 12 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Fisiologi Persalinan ..................................................................................... 2


B. Fisiologi Laktasi .......................................................................................... 8
C. Fisiologi Nifas ............................................................................................ 10
D. Terminologi Medis ......................................................................................13

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal dari
kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang berarti alam dan cerita.
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat
non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris
penting untuk sistem reproduksi.Persalinan adalah suatu proses dimana
seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang
teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran
plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama
12 sampai 14 jam. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari
ASI di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian dari siklus reproduksi manusia. Masa laktasi bertujuan
meningkatkan ASI Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik dan
benar. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah melahirkan.
Selama masa nifas, seorang perempuan dilarang untuk salat, puasa, dan
berhubungan intim dengan suaminya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fisiologi dari persalinan?
2. Bagaimana fisiologi dari laktasi?
3. Bagaimana fisiologi dari nifas?
4. Apa terminologi medis dari persalinan, laktasi dan nifas?
C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui fisiologi dari persalinan.
2. Untuk mengetahui fisiologi dari laktasi.
3. Untuk mengetahui fisiologi dari nifas.
4. Untuk mengetahui terminologi medis dari persalinan, laktasi dsn nifas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fisiologi Persalinan
Fisiologi persalinan terdiri dari pengertian persalinan, macam macam
persalinan, tanda-tanda persalinan sudah dekat, gerakan anak pada persalinan,
gerakan utama bagian depan anak, fisiologi persalinan, mekanisme persalinan,
tahapan persalinan, fase persalinan, komplikasi pada persalinan, faktor yang
mempengaruhi persalinan.
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi
yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada
saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya
dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam
(Mayles, 1996).
2. Macam macam persalinan
a. Persalinan normal

Persalinan normal adalah metode melahirkan bayi melalui vagina


dengan cara mengejan (ngeden). Setelah kontraksi, otot-otot di sekitar
vagina biasanya akan meregang dan melebar sehingga bisa dilewati
bayi. Banyak ibu yang mendambakan jenis persalinan ini karena
termasuk persalinan alami dengan biaya yang lebih murah dan proses
yang tidak rumit. Ditambah lagi, pemulihan proses melahirkan normal
dianggap jauh lebih cepat dibandingkan operasi. Proses melahirkan
secara normal umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Meski
begitu, Ibu harus melakukan segala persiapannya sejak dini.

b. Persalinan yang dibantu alat

Jika proses melahirkan normal tidak dapat dilakukan karena kondisi


tertentu, dokter mungkin akan menggunakan alat bantu seperti vakum
atau forsep. Persalinan dengan dibantu alat vakum, disebut ekstraksi
vakum, dilakukan dengan menggunakan cup pengisap untuk menarik
bayi keluar secara lembut. Vakum akan dilakukan saat mulut rahim
telah terbuka penuh dan kepala bayi berada di bagian bawah panggul.
Cup tersebut menarik bayi keluar dengan bantuan tenaga listrik atau
pompa di atas kepala bayi.

2
3

c. Persalinan caesar

Melahirkan lewat operasi caesar umumnya dilakukan ketika persalinan


normal dikatakan tidak mungkin dilakukan. Operasi caesar dapat
dilakukan apabila ada masalah darurat yang dapat mengancam nyawa
Ibu dan bayi. Pada beberapa kasus, melahirkan lewat caesar dapat
dijadwalkan atau direncanakan jauh-jauh hari sesuai keinginan Ibu.
Meski begitu, apa pun kondisinya, melahirkan dengan operasi caesar
haruslah dipersiapkan dengan matang.

d. Water Birth

Metode water birth bisa dibilang sangat berbeda dengan metode


konvensional yang mana ibu menjalani proses melahirkan yang
dilakukan di dalam air. Sedikit berbeda dengan persalinan di rumah
sakit, water birth biasanya dilakukan secara alami. Artinya, Anda tidak
akan diberikan obat-obatan, bius (anestesi), maupun operasi caesar.

e. Lotus Birth

Lotus birth adalah metode melahirkan dengan membiarkan tali pusat


bayi tetap terhubung dengan plasenta. Metode ini diyakini dapat
meningkatkan imun bayi secara natural. Bayi sudah terhubung dengan
plasenta selama 9 bulan, melepas paksa hanya akan membuat bayi
trauma. Sebaiknya biarkan plasenta terlepas sendiri, ini yang terbaik
untuk masa transisi bayi dari dalam perut ibu kemudian pindah ke
dunia luar.

f. Gentle Birth

Gentle birth merupakan istilah dari cara persalinan normal yang


dilakukan dengan tenang sehingga bisa mengurangi rasa sakit. Gentle
birth sering kali dilakukan dengan metode hypnobirthing. Metode ini
merupakan kombinasi teknik hipnosis untuk membantu relaksasi dan
akhirnya bisa mengurangi rasa takut, cemas, serta rasa sakit saat proses
persalinan.

3. Tanda-tanda persalinan sudah dekat


a. Beberapa minggu sebelum melahirkan, calon ibu merasa keadaannya
menjadi lebih enteng.
b. Berjalan lebih sukar, nyeri pada anggota bawah, mengalami
polakisuria : beser: sering kencing
4

c. Epigastrium kendor, Fundus uteri lebih rendah, Kepala sudah masuk


kedalam pintu atas panggul.
d. 3-4 minggu sebelum persalinan : Timbul his pendahuluan : his palsu,
yang bersifat nyeri hanya terasa dibagian perut bawah, tidak teratur,
lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu,
kalau dibawa berjalan his akan berkurang, tidak ada Pengaruh pada
cervix, merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks.
e. Timbul his persalinan yaitu his pembukaan yang bersifat : Nyeri
melingkar dari punggung memancar keperut bagian Depan, teratur,
makin lama makin pendek intervalnya dan Makin kuat
intensitasnya,kalau dibawa berjalan bertambah Kuat, mempunyai
pengaruh pada pendataran dan pembukaan cervix
f. Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir, disebabkan karena lepasnya
selaput janin pada bagian segmen bawah rahim, sehingga beberapa
kapiler terputus.
g. Keluarnya cairan banyak dan mendadak dari jalan lahir karena ketuban
pecah atau selaput janin robek.

4. Gerakan anak pada persalinan


a. Pada pemeriksaan didapatkan :
1) Leopold I: fundus terisi oleh bokong, bagian yang lunak kurang
melenting dan kurang bundar
2) Leopold II: punggung terdapat sebelah kiri (tahanan Terbesar),
bagian-bagian kecil terdapat sebelah kanan
3) Leopold III: kepala masih dapat digerakkan diatas symphisis
(bagian keras bundar dan melenting), kecuali bila telah masuk
kedalam pintu atas panggul
4) Leopold IV: tonjolan kepala sebelah kiri
b. Auskultasi terdengar bunyi jantung disebelah kiri sedikit dibawah
pusat.
c. VT: VAGINAL TOUCHER: Sutura sagitalis teraba melintang kira2
ditengah 2 jalan lahir, ubun-ubun kecil terdapat dikiri melintang, ubun-
ubun besar teraba kanan melintang.

5. Gerakan-gerakan utama bagian depan anak


a. Turunnya kepala: Dibagi dalam: Masuknya kepala dalam pintu atas
panggul dan Majunya kepala
b. Fleksi: bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari
ubun-ubun besar.
5

c. Putaran paksi dalam : Pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa


sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar kedepan bawah
Simphisis
d. Ekstensi : Atau defleksi kepala terjadi setelah putaran paksi dalam
Selesai dan kepala sampai didasar panggul, disebabkan karena sumbu
Jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan atas
Sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya
e. Putaran paksi luar = putaran restitusi = putaran balasan : Setelah
kepala Lahir, kepala memutar kembali kearah punggung untuk
menghilangkan
f. Ekspulsi Bahu depan sampai dibawah simphisis dan menjadi Torsi
pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam hypomochlion
(subocciput menjadi pusat pemutaran) untuk kelahiran bahu belakang,
kemudian menyusul bahu depan dan selanjutnya seluruh badan bayi
lahir searah dengan paksi jalan lahir.

6. Fisiologi Persalinan
Persalinan normal ditandai oleh adanya aktifitas miometrium yang paling
lama dan besar kemudian melemah kearah serviks. Dimana fundus
mengalami perubahan organ yang lunak selama kehamilan menjadi
berkontraksi sehingga dapat mendorong j anin keluar melalui jalan lahir.
(Yulia, 2019)

7. Mekanisme persalinan
Selama persalinan, kontraksi uterus dimulai terutama di puncak fundus
uteri kemudian menyebar ke seluruh korpus uteri. Setiap kontraksi uterus
cenderung mendorong bayi ke arah serviks karena kontrak si intensitasnya
kuat pada puncak dan korpus uteri, namun lemah di segmen bawah uterus
kearah serviks. Saat awal persalinan, kontraksi hanya terjadi sekali tiap 30
menit. Seiring majunya persalinan kontraksi timbul sekali setiap 1 sampai
3 menit dan intens itasnya terus meningkat dengan periode relaksasi yang
singkat diantara kontraksi. Gabu ngan kontraksi antara uterus dan otototot
abdomen selama persalinan menyebabkan tekanan kebawah sekitar 25 pon
pada setiap kontraksi. Lebih dari 95 persen persalinan, ba gian pertama
yang dikeluarkan dari bayi adalah kepala. Kemudian bagian besar sisanya
y ang dikeluarkan pertama kali adalah bokong. Jika yang keluar pertama
bagian bokong maka dinamakan sungsang. Dimana kepala bertindak
sebagai baji untuk membuka jalan lahi r ketika janin didorong ke bawah.
Serviks uteri menjadi hambatan utama ketika pengelua ran janin, namun
menjelang akhir kehamilan serviks menjadi lunak sehingga
6

memungkinkan terjadi peregangan saat uterus mengalami kontraksi.


Tahapan mekanisme turunnya kepala janin :
a. Kepala terfiksasi pada PAP (engagement)
b. Turun (descent)
c. Fleksi (gerakan mengurangi sudut antara dua tulang)
d. Fleksi maksila
e. Putar paksi dalam di dasar panggul
f. Terjadi moulage kepala janin, ekstensi , hipomoklion: uuk di bawah

8. Tahapan Persalinan
a. Tahap 1: Pembukaan
Tahapan paling awal dari persalinan adalah pembukaan serviks atau
leher rahim. Proses ini ditandai dengan munculnya kontraksi yang
frekuensinya kian meningkat seiring mendekati waktu kelahiran.
Setiap kontraksi yang dirasakan akan memicu terbukanya jalan lahir
yang dikenal dengan istilah bukaan. Kontraksi atau rasa mulas teratur
menjelang persalinan disertai pula dengan keluarnya lendir atau darah
dari jalan lahir. Kondisi tersebut biasanya berlangsung antara 7-13 jam
sebelum melahirkan dengan ukuran jalan lahir yang melebar secara
bertahap dari 3cm hingga 10cm. Jangan mengejan jika belum ada
instruksi dari bidan/dokter karena proses mengejan saat bukaan belum
lengkap akan memperpanjang proses persalinan akibat jalan lahir yang
bengkak.
b. Tahap 2: Persalinan Bayi
Setelah mengalami pembukaan lengkap, tahapan selanjutnya adalah
kelahiran si buah hati. Persalinan bayi merupakan fase utama dalam
tahapan ini, ditandai dengan kontraksi yang semakin sering dan
pergerakan bayi mendekati jalan lahir. Pada tahap krusial inilah Bunda
akan mulai dipandu untuk mengejan oleh bidan atau tenaga medis lain
yang membantu proses persalinan. Normalnya, persalinan bayi akan
memakan waktu antara 1-2 jam. Hal yang wajar jika Bunda mengalami
rasa sakit luar biasa pada tahapan ini. Namun, ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan. Salah
satunya adalah mengatur tubuh Bunda dalam posisi setengah duduk
untuk melancarkan pembukaan jalan lahir.
c. Tahap 3: Mengeluarkan Plasenta
Setelah si buah hati berhasil dilahirkan, tahap persalinan ketiga yang
harus dilalui adalah proses mengeluarkan plasenta, yakni organ yang
7

menghubungkan janin dan rahim Bunda selama masa kehamilan.


Plasenta umumnya dikeluarkan dalam jangka waktu 5-15 menit setelah
kelahiran bayi. Proses ini tidak kalah penting dari tahap persalinan
bayi. Pasalnya, plasenta harus segera dikeluarkan secara utuh tanpa ada
yang tertinggal. Plasenta yang tidak keluar sempurna atau berada di
dalam rahim dalam waktu lama bisa menyebabkan perdarahan.
d. Tahap 4: Pemulihan dan Observasi Pascapersalinan
Pada tahap keempat, tenaga medis yang membantu persalinan akan
mengobservasi kondisi Bunda pascamelahirkan untuk memastikan
tindakan pemulihan yang sesuai. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga
dilakukan dalam tahapan ini, yakni ketika Bunda sudah mulai merasa
pulih dan siap untuk menyusui si buah hati pertama kali. Proses
pemulihan sebaiknya didampingi pula oleh proses pengawasan
pascapersalinan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko pendarahan
yang mungkin terjadi setelah Bunda melahirkan. (Allianz, 2022)

9. Fase persalinan
Berikut empat fase (kala) persalinan normal:
a. Kala 1
Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada tahap ini terjadi
pematangan dan pembukaan mulut rahim hingga cukup untuk jalan
keluar janin. Pada kala 1 terdapat dua fase yaitu :
1) Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar
delapan jam.
2) Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar enam jam.
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit
selama 20-30 detik. Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga 2-4
kali tiap 10 menit, dengan durasi 60-90 detik. Kontraksi terjadi
bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta pecah ketuban secara
spontan. Cairan ketuban yang keluar sebelum pembukaan 5 cm kerap
dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
b. Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang
membutuhkan waktu sekitar dua jam. Fase dimulai saat serviks sudah
membuka selebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada kala 2,
ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan kontraksi yang
8

lebih sering terjadi yaitu 3-4 kali tiap 10 menit. Refleks mengejan juga
terjadi akibat rangsangan dari bagian terbawah janin yang menekan
anus dan rektum. Tambahan tenaga mengejan dan kontraksi otot-otot
dinding abdomen serta diafragma, membantu ibu mengeluarkan bayi
dari dalam rahim.

c. Kala 3
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari
dalam rahim. Fase ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri
keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah kuat,
namun frekuensi dan aktivitas rahim terus menurun. Plasenta bisa
lepas spontan atau tetap menempel dan membutuhkan bantuan
tambahan.
d. Kala 4
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan
untuk mengobservasi persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil
dikeluarkan dan tidak boleh ada pendarahan dari vagina atau organ.
Luka-luka pada tubuh ibu harus dirawat dengan baik dan tidak boleh
ada gumpalan darah.

10. Komplikasi persalinan


Ada beragam komplikasi persalinan yang bisa terjadi pada ibu dan bayi,
meliputi:
a. Komplikasi persalinan distosia.
b. Cephalopelvic disproportion.
c. Prolaps tali pusat.
d. Komplikasi persalinan janin terlilit tali pusar.
e. Emboli air ketuban.
f. Komplikasi persalinan asfiksia perinatal.
g. Gawat janin (fetal distress)

11. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan


a. Passage: jalan lahir.
b. Passanger: hasil konsepsi (janin dan plasenta)
c. Power: kekuatan ibu (his dan tenaga mengejan)
d. Psyche: psikologis ibu (kecemasan dan kesiapan menghadapi
persalinan)
9

e. Position: posisi ibu saat bersalin.


f. Penolong. (Ariyanti, 2018)

B. Fisiologi Laktasi
Fisiologi laktasi terdiri dari pengertian laktasi, produksi air susu ibu,
pengeluaran air susu, dan mekanisme laktasi.
1. Pengertian laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan
bagian dari siklus reproduksi manusia. Masa laktasi bertujuan
meningkatkan ASI Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik
dan benar.
2. Produksi Air Susu Ibu (Hormon Prolaktin)
Prolaktin Disekresi oleh pituitari anterior, berfungsi untuk produksi air
susu. Kadar hormon ini meningkat saat hamil, tetapi pekerjaannya
dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas plasenta, estrogen dan
progesteron berkurang. Prolaktin dilepaskan dan diaktifkan produksinya.
Terjadi peningkatan suplay darah lewat payudara dan diekstraksi bahan
yang penting untuk pembentukan Air susu. Gobulin, lemak dan molekul
protein dari dasar sel sekretoris akan membengkakkan Acini dan
mendorongnya ke tubuli laktiferus. Peningkatan prolaktin menghambat
ovulasi. Kadar prolaktin paling tinggi pada malam hari.
Menurut Ramaiah (2016) proses pembentukan ASI dapat dibagi menjadi 4
tahap:
a. Mammogenesis atau persiapan payudara: selama kehamilan jumlah
unit penghasil ASI dalam payudara dan salurannya mengalami
pertumbuhan yang cepat. Hal ini terjadi karena pengaruh campuran
dari hormone estrogen, progesterone yang dikeluarkan oleh indung
telur, prolaktin yangdikeluarkan oleh kelenjer pituitary di dalam otak
dan hormone pertumbuhan, prolaktin adalah hormone paling penting
dalam produksi ASI
b. Laktogenesis atau sintesis dan produksi dari alveolus dalam payudara,
merupakan jumlah kecil produksi payudara mulai terkumpul selama
kehamilan, namun pengeluaran ASI yang sesungguhnya akan dimulai
dalam waktu tiga hari setelah persalinan Hal ini terjadi karena selama
kehamilan hormon progesterone dan estrogen membuat payudara tidak
responsif terhadap prolaktin Setelah melahirkan, ketika hormon
estrogen dan progesteron payudara yang berkurang dan berkembang
sepenuhnya mengeluarkan susu karena aksi prolaktin
10

c. Galaktogenesis, atau keluarnya ASI dari puting susu, yaitu ASI yang
menumpuk di payudara dikeluarkan melalui dua mekanisme, yaitu
absorpsi anak dan aliran susu dari alveolus ke saluran susu.
Peningkatan kadar prolaktin dalam darah merangsang kelenjar susu
dari kelenjar susu, menghasilkan lebih banyak susu. Stimulasi saraf
pada puting dikirim pesan refleks ke bagian belakang kelenjar pituitari
menghasilkan hormon yang disebut oksitosin .Oksitosin bergerak Otot
dan jaringan di sekitar kelenjar susu, yang mengarah pada
pembentukan alveoli. Kontrak dan susu memasuki saluran susu.
d. Galactopoiesis atau pengawetan ASI: Prolaktin adalah hormon yang
paling penting untuk kelangsungan dan ketepatan menyusui. Keluar
dari jalan Prolaktin tergantung pada menyusui bayi, yang penting bagi
ibu berlatih menyusui setidaknya selama 4-6 bulan. (Wahyuni, 2022)

3. Pengeluaran Air Susu (Oksitosin)

Sewaktu bayi menghisap puting areola, maka ujung saraf sensoris yang
terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan akan dikirim ke otak
(hipotalamus) yang akan memacu keluarnya hormon prolaktin yang
kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi
ASI. Jumlah proklaktin yang akan diproduksi tersebut akan banyak
bergantung dari frekuensi dan intensitas isapan bayi. Rangsangan yang
ditimbulkan isapan si Kecil diteruskan ke bagian hipotalamus yang akan
11

melepaskan hormon oksitosin. Oksitosin akan memacu sel-sel otot yang


mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya untuk bekontraksi, sehingga
memeras air susu keluar. Keluarnya air susu karena kontraksi otot tersebut
disebut let down reflex. Terjadinya refleks aliran dipengaruhi keadaan
psikologis Ibu. Rasa khawatir akan menghambat refleks tersebut.
Sementara refleks yang terjadi pada bayi adalah rooting reflex. Bila bayi
baru lahir disentuh pipinya, dia akan menoleh ke arah sentuhan. Bila
bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha
mencari puting untuk menyusu.

4. Mekanisme laktasi
12

C. Fisiologi Nifas
Fisiologi nifas terdiri dari pengertian nifas, tahapan pada masa nifas, dan
perubahan pada masa nifas.
1. Pengertian nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah
melahirkan. Selama masa nifas, seorang perempuan dilarang untuk salat,
puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya. Masa nifas adalah
periode di mana rahim membuang darah dan sisa- sisa jaringan ekstra
setelah bayi dilahirkan selama masa persalinan. Lama masa nifas pada
setiap wanita berbeda- beda. Umumnya masa nifas paling lama adalah 6
minggu. Pada masa nifas teejadi pengeluaran darah kotor atau lochea dari
kemaluan wanita.

2. Tahapan pada masa nifas


a. Lochia rubra
Lochia rubra merupakan tahap pertama dari nifas. Tahap ini biasanya
berlangsung selama 3-4 hari. Berikut ciri-cirinya:
1) darah berwarna merah gelap atau terang;
2) mengalir banyak seperti haid;
3) terkadang ada gumpalan kecil
4) disertai kram ringan.
b. Lochia serosa
Lochia serosa merupakan tahap kedua dari nifas. Tahap ini biasanya
berlangsung selama 4-12 hari. Berikut ciri-cirinya:
1) keputihan berwarna cokelat kemerahan yang terlihat tidak terlalu
seperti darah;
2) lebih berair;
3) mengalir dalam intensitas sedang;
4) tidak ada gumpalan.
c. Lochia alba
Lochia alba merupakan tahap terakhir dari nifas. Tahap ini biasanya
berlangsung selama 12 hari hingga 6 pekan. Berikut ciri-cirinya:
13

1) keputihan berwarna putih kekuningan;


2) sedikit atau tak ada darah;
3) mengalir sedikit atau terlihat seperti bercak;
4) tidak ada gumpalan.

3. Perubahan pada masa nifas


a. Vagina mengeluarkan darah nifas
Setelah melahirkan, vagina akan mengeluarkan lokia atau darah nifas.
Lokia terdiri dari darah, lendir, sisa plasenta, dan lapisan jaringan
rahim. Darah nifas awalnya berwarna merah, lalu kecokelatan dan
akhirnya kekuningan.
b. Sulit menahan buang air kecil
Selama kehamilan dan setelah bersalin, otot dasar panggul akan
melemah akibat tertekan oleh janin dan pembesaran ukuran rahim.
Melemahnya otot panggul bisa membuat Anda mengeluarkan sedikit
urine saat batuk, bersin, atau mengangkat benda berat.
c. Vagina terasa lebar
Setelah melahirkan bayi secara normal, vagina akan terasa lebih lebar
dan longgar. Hal ini normal terjadi dan biasanya mulai membaik dalam
beberapa minggu setelah persalinan. Meski demikian, vagina tidak bisa
kembali sepenuhnya ke bentuk semula.
d. Vagina terasa kering
Vagina kering setelah melahirkan adalah salah satu perubahan pada
tubuh wanita yang normal terjadi. Hal ini disebabkan oleh penurunan
kadar hormon estrogen dalam tubuh. Pada ibu menyusui, kadar
hormon akan lebih rendah daripada ibu yang tidak menyusui.
e. Muncul stretch mark di perut
Stretch mark terbentuk karena kulit meregang untuk memberi ruang
bagi bayi yang sedang tumbuh. Muncul atau tidaknya stretch mark,
tergantung pada faktor genetik dan seberapa cepat berat badan Anda
bertambah.
f. Perut buncit
Setelah bayi dilahirkan, perut tidak langsung otomatis kembali ke
bentuk semula. Dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan bagi rahim untuk
kembali ke ukuran sebelum hamil. Meski demikian, perut mungkin
tidak akan sekencang sebelumnya.
14

g. Payudara bengkak dan nyeri


Setelah melahirkan, payudara akan memproduksi banyak ASI. Hal ini
bisa membuat payudara bengkak dan terasa nyeri, terlebih jika ASI
menumpuk di payudara.
h. Kaki bengkak dan nyeri
Saat hamil, tubuh akan menghasilkan lebih banyak darah dan cairan
tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Akibatnya, bagian tubuh seperti tangan dan pergelangan kaki, akan
lebih mudah mengalami pembengkakan.

i. Rambut rontok
Pascamelahirkan, kebanyakan wanita mengalami rambut yang lebih
rontok dari biasanya. Hal ini disebabkan menurunnya kadar estrogen
usai melahirkan.
j. Kulit kusam dan berjerawat
Sebagian wanita hamil mengalami perubahan warna kulit di sekeliling
mata atau tumbuh jerawat yang lebih banyak dari biasanya. Setelah
melahirkan, warna gelap atau jerawat pun akan segera berkurang.
(Adrian, 2021)

D. Terminologi Medis pada persalinan, laktasi dan nifas


15
16

(Naga, 2015)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi
yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal
dari kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang berarti alam dan
cerita. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat
non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris
penting untuk sistem reproduksi. Fisiologi pada persalinan terdiri dari macam
macam persalinan, tanda-tanda persalinan sudah dekat, gerakan anak pada
persalinan, gerakan utama bagian depan anak, fisiologi persalinan, mekanisme
persalinan, tahapan persalinan, fase persalinan, komplikasi pada persalinan,
faktor yang mempengaruhi persalinan, Fisiologi pada laktasi terdiri dari
produksi air susu ibu, pengeluaran air susu, serta mekanisme laktasi. Fisiologi
pada nifas terdiri dari tahapan pada masa nifas serta perubahan pada masa
nifas. Disertai terminologi medis pada persalinan, laktasi dan nifas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, d. K. (2021, Februari 16). 10 Perubahan Tubuh Wanita Pascamelahirkan.


Retrieved from www.alodokter.com:
https://www.alodokter.com/perubahan-tubuh-wanita-pasca-melahirkan
Allianz. (2022, Agustus 12). Jenis Persalinan, Risiko, dan Penyebab Pilihan
Proses Persalinan. Retrieved from www.allianz.co.id:
https://www.allianz.co.id/explore/jenis-persalinan-risiko-dan-penyebab-
pilihan-proses-persalinan-menjadi-pertimbangan.html
Ariyanti, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan. Retrieved from
elearning.stikesadvaita.ac.id:
https://elearning.stikesadvaita.ac.id/course/info.php?id=36
Naga, D. M. (2015). Terminologi Medis Obstetrik, Masa Antenatal dan Neonatal.
Retrieved from slideplayer.info: https://slideplayer.info/slide/4866639/
Wahyuni, N. S. (2022, November 8). Fisiologi Laktasi pada Ibu. Retrieved from
yankes.kemkes.go.id:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1779/fisiologi-laktasi-pada-ibu
Yulia, D. (2019). Klasifikasi Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait. Retrieved
from slideplayer.info: https://slideplayer.info/slide/13952799/

16

Anda mungkin juga menyukai