Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kodifikasi terkait sistem
genitourinari dan reproduksi (TM-P) dengan Dosen Pengampu
Rizqy Dimas Monica, S.Pd., M.Kes.
Kelas 4A
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MAKALAH FISIOLOGI PERSALINAN, LAKTASI
DAN NIFAS” dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya, karena setiap manusia tidak luput
dari kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar kedepannya kami dapat membuat makalah dan
menyelesaikannya dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal dari
kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang berarti alam dan cerita.
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat
non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris
penting untuk sistem reproduksi.Persalinan adalah suatu proses dimana
seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang
teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran
plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama
12 sampai 14 jam. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari
ASI di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian dari siklus reproduksi manusia. Masa laktasi bertujuan
meningkatkan ASI Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik dan
benar. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah melahirkan.
Selama masa nifas, seorang perempuan dilarang untuk salat, puasa, dan
berhubungan intim dengan suaminya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fisiologi dari persalinan?
2. Bagaimana fisiologi dari laktasi?
3. Bagaimana fisiologi dari nifas?
4. Apa terminologi medis dari persalinan, laktasi dan nifas?
C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui fisiologi dari persalinan.
2. Untuk mengetahui fisiologi dari laktasi.
3. Untuk mengetahui fisiologi dari nifas.
4. Untuk mengetahui terminologi medis dari persalinan, laktasi dsn nifas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fisiologi Persalinan
Fisiologi persalinan terdiri dari pengertian persalinan, macam macam
persalinan, tanda-tanda persalinan sudah dekat, gerakan anak pada persalinan,
gerakan utama bagian depan anak, fisiologi persalinan, mekanisme persalinan,
tahapan persalinan, fase persalinan, komplikasi pada persalinan, faktor yang
mempengaruhi persalinan.
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi
yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada
saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya
dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam
(Mayles, 1996).
2. Macam macam persalinan
a. Persalinan normal
2
3
c. Persalinan caesar
d. Water Birth
e. Lotus Birth
f. Gentle Birth
6. Fisiologi Persalinan
Persalinan normal ditandai oleh adanya aktifitas miometrium yang paling
lama dan besar kemudian melemah kearah serviks. Dimana fundus
mengalami perubahan organ yang lunak selama kehamilan menjadi
berkontraksi sehingga dapat mendorong j anin keluar melalui jalan lahir.
(Yulia, 2019)
7. Mekanisme persalinan
Selama persalinan, kontraksi uterus dimulai terutama di puncak fundus
uteri kemudian menyebar ke seluruh korpus uteri. Setiap kontraksi uterus
cenderung mendorong bayi ke arah serviks karena kontrak si intensitasnya
kuat pada puncak dan korpus uteri, namun lemah di segmen bawah uterus
kearah serviks. Saat awal persalinan, kontraksi hanya terjadi sekali tiap 30
menit. Seiring majunya persalinan kontraksi timbul sekali setiap 1 sampai
3 menit dan intens itasnya terus meningkat dengan periode relaksasi yang
singkat diantara kontraksi. Gabu ngan kontraksi antara uterus dan otototot
abdomen selama persalinan menyebabkan tekanan kebawah sekitar 25 pon
pada setiap kontraksi. Lebih dari 95 persen persalinan, ba gian pertama
yang dikeluarkan dari bayi adalah kepala. Kemudian bagian besar sisanya
y ang dikeluarkan pertama kali adalah bokong. Jika yang keluar pertama
bagian bokong maka dinamakan sungsang. Dimana kepala bertindak
sebagai baji untuk membuka jalan lahi r ketika janin didorong ke bawah.
Serviks uteri menjadi hambatan utama ketika pengelua ran janin, namun
menjelang akhir kehamilan serviks menjadi lunak sehingga
6
8. Tahapan Persalinan
a. Tahap 1: Pembukaan
Tahapan paling awal dari persalinan adalah pembukaan serviks atau
leher rahim. Proses ini ditandai dengan munculnya kontraksi yang
frekuensinya kian meningkat seiring mendekati waktu kelahiran.
Setiap kontraksi yang dirasakan akan memicu terbukanya jalan lahir
yang dikenal dengan istilah bukaan. Kontraksi atau rasa mulas teratur
menjelang persalinan disertai pula dengan keluarnya lendir atau darah
dari jalan lahir. Kondisi tersebut biasanya berlangsung antara 7-13 jam
sebelum melahirkan dengan ukuran jalan lahir yang melebar secara
bertahap dari 3cm hingga 10cm. Jangan mengejan jika belum ada
instruksi dari bidan/dokter karena proses mengejan saat bukaan belum
lengkap akan memperpanjang proses persalinan akibat jalan lahir yang
bengkak.
b. Tahap 2: Persalinan Bayi
Setelah mengalami pembukaan lengkap, tahapan selanjutnya adalah
kelahiran si buah hati. Persalinan bayi merupakan fase utama dalam
tahapan ini, ditandai dengan kontraksi yang semakin sering dan
pergerakan bayi mendekati jalan lahir. Pada tahap krusial inilah Bunda
akan mulai dipandu untuk mengejan oleh bidan atau tenaga medis lain
yang membantu proses persalinan. Normalnya, persalinan bayi akan
memakan waktu antara 1-2 jam. Hal yang wajar jika Bunda mengalami
rasa sakit luar biasa pada tahapan ini. Namun, ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan. Salah
satunya adalah mengatur tubuh Bunda dalam posisi setengah duduk
untuk melancarkan pembukaan jalan lahir.
c. Tahap 3: Mengeluarkan Plasenta
Setelah si buah hati berhasil dilahirkan, tahap persalinan ketiga yang
harus dilalui adalah proses mengeluarkan plasenta, yakni organ yang
7
9. Fase persalinan
Berikut empat fase (kala) persalinan normal:
a. Kala 1
Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada tahap ini terjadi
pematangan dan pembukaan mulut rahim hingga cukup untuk jalan
keluar janin. Pada kala 1 terdapat dua fase yaitu :
1) Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar
delapan jam.
2) Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar enam jam.
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit
selama 20-30 detik. Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga 2-4
kali tiap 10 menit, dengan durasi 60-90 detik. Kontraksi terjadi
bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta pecah ketuban secara
spontan. Cairan ketuban yang keluar sebelum pembukaan 5 cm kerap
dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
b. Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang
membutuhkan waktu sekitar dua jam. Fase dimulai saat serviks sudah
membuka selebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada kala 2,
ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan kontraksi yang
8
lebih sering terjadi yaitu 3-4 kali tiap 10 menit. Refleks mengejan juga
terjadi akibat rangsangan dari bagian terbawah janin yang menekan
anus dan rektum. Tambahan tenaga mengejan dan kontraksi otot-otot
dinding abdomen serta diafragma, membantu ibu mengeluarkan bayi
dari dalam rahim.
c. Kala 3
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari
dalam rahim. Fase ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri
keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah kuat,
namun frekuensi dan aktivitas rahim terus menurun. Plasenta bisa
lepas spontan atau tetap menempel dan membutuhkan bantuan
tambahan.
d. Kala 4
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan
untuk mengobservasi persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil
dikeluarkan dan tidak boleh ada pendarahan dari vagina atau organ.
Luka-luka pada tubuh ibu harus dirawat dengan baik dan tidak boleh
ada gumpalan darah.
B. Fisiologi Laktasi
Fisiologi laktasi terdiri dari pengertian laktasi, produksi air susu ibu,
pengeluaran air susu, dan mekanisme laktasi.
1. Pengertian laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan
bagian dari siklus reproduksi manusia. Masa laktasi bertujuan
meningkatkan ASI Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik
dan benar.
2. Produksi Air Susu Ibu (Hormon Prolaktin)
Prolaktin Disekresi oleh pituitari anterior, berfungsi untuk produksi air
susu. Kadar hormon ini meningkat saat hamil, tetapi pekerjaannya
dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas plasenta, estrogen dan
progesteron berkurang. Prolaktin dilepaskan dan diaktifkan produksinya.
Terjadi peningkatan suplay darah lewat payudara dan diekstraksi bahan
yang penting untuk pembentukan Air susu. Gobulin, lemak dan molekul
protein dari dasar sel sekretoris akan membengkakkan Acini dan
mendorongnya ke tubuli laktiferus. Peningkatan prolaktin menghambat
ovulasi. Kadar prolaktin paling tinggi pada malam hari.
Menurut Ramaiah (2016) proses pembentukan ASI dapat dibagi menjadi 4
tahap:
a. Mammogenesis atau persiapan payudara: selama kehamilan jumlah
unit penghasil ASI dalam payudara dan salurannya mengalami
pertumbuhan yang cepat. Hal ini terjadi karena pengaruh campuran
dari hormone estrogen, progesterone yang dikeluarkan oleh indung
telur, prolaktin yangdikeluarkan oleh kelenjer pituitary di dalam otak
dan hormone pertumbuhan, prolaktin adalah hormone paling penting
dalam produksi ASI
b. Laktogenesis atau sintesis dan produksi dari alveolus dalam payudara,
merupakan jumlah kecil produksi payudara mulai terkumpul selama
kehamilan, namun pengeluaran ASI yang sesungguhnya akan dimulai
dalam waktu tiga hari setelah persalinan Hal ini terjadi karena selama
kehamilan hormon progesterone dan estrogen membuat payudara tidak
responsif terhadap prolaktin Setelah melahirkan, ketika hormon
estrogen dan progesteron payudara yang berkurang dan berkembang
sepenuhnya mengeluarkan susu karena aksi prolaktin
10
c. Galaktogenesis, atau keluarnya ASI dari puting susu, yaitu ASI yang
menumpuk di payudara dikeluarkan melalui dua mekanisme, yaitu
absorpsi anak dan aliran susu dari alveolus ke saluran susu.
Peningkatan kadar prolaktin dalam darah merangsang kelenjar susu
dari kelenjar susu, menghasilkan lebih banyak susu. Stimulasi saraf
pada puting dikirim pesan refleks ke bagian belakang kelenjar pituitari
menghasilkan hormon yang disebut oksitosin .Oksitosin bergerak Otot
dan jaringan di sekitar kelenjar susu, yang mengarah pada
pembentukan alveoli. Kontrak dan susu memasuki saluran susu.
d. Galactopoiesis atau pengawetan ASI: Prolaktin adalah hormon yang
paling penting untuk kelangsungan dan ketepatan menyusui. Keluar
dari jalan Prolaktin tergantung pada menyusui bayi, yang penting bagi
ibu berlatih menyusui setidaknya selama 4-6 bulan. (Wahyuni, 2022)
Sewaktu bayi menghisap puting areola, maka ujung saraf sensoris yang
terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan akan dikirim ke otak
(hipotalamus) yang akan memacu keluarnya hormon prolaktin yang
kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi
ASI. Jumlah proklaktin yang akan diproduksi tersebut akan banyak
bergantung dari frekuensi dan intensitas isapan bayi. Rangsangan yang
ditimbulkan isapan si Kecil diteruskan ke bagian hipotalamus yang akan
11
4. Mekanisme laktasi
12
C. Fisiologi Nifas
Fisiologi nifas terdiri dari pengertian nifas, tahapan pada masa nifas, dan
perubahan pada masa nifas.
1. Pengertian nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan
atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah
melahirkan. Selama masa nifas, seorang perempuan dilarang untuk salat,
puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya. Masa nifas adalah
periode di mana rahim membuang darah dan sisa- sisa jaringan ekstra
setelah bayi dilahirkan selama masa persalinan. Lama masa nifas pada
setiap wanita berbeda- beda. Umumnya masa nifas paling lama adalah 6
minggu. Pada masa nifas teejadi pengeluaran darah kotor atau lochea dari
kemaluan wanita.
i. Rambut rontok
Pascamelahirkan, kebanyakan wanita mengalami rambut yang lebih
rontok dari biasanya. Hal ini disebabkan menurunnya kadar estrogen
usai melahirkan.
j. Kulit kusam dan berjerawat
Sebagian wanita hamil mengalami perubahan warna kulit di sekeliling
mata atau tumbuh jerawat yang lebih banyak dari biasanya. Setelah
melahirkan, warna gelap atau jerawat pun akan segera berkurang.
(Adrian, 2021)
(Naga, 2015)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi
yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah fisiologi berasal
dari kata dalam bahasa Yunani yaitu physis dan logos yang berarti alam dan
cerita. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat
non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris
penting untuk sistem reproduksi. Fisiologi pada persalinan terdiri dari macam
macam persalinan, tanda-tanda persalinan sudah dekat, gerakan anak pada
persalinan, gerakan utama bagian depan anak, fisiologi persalinan, mekanisme
persalinan, tahapan persalinan, fase persalinan, komplikasi pada persalinan,
faktor yang mempengaruhi persalinan, Fisiologi pada laktasi terdiri dari
produksi air susu ibu, pengeluaran air susu, serta mekanisme laktasi. Fisiologi
pada nifas terdiri dari tahapan pada masa nifas serta perubahan pada masa
nifas. Disertai terminologi medis pada persalinan, laktasi dan nifas.
15
DAFTAR PUSTAKA
16