Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HORMON YANG BERPENGARUH DALAM

PERSALINAN DAN KONTRAKSI DALAM PERSALINAN


Dosen pengampu : Rosmala Kurnia Dewi, S.Si.T.,M.Kes

Disusun oleh kelompok 2

Nama : 1. Miftahul jannah


2. Rindi
Prodi : S1 Kebidanan
Matkul : Fisiologi kehamilan, persalinan, nifas

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul makalah hormone yang mempengaruhi dalam persalinan ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah fisiologi dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang  hormone yang berpengaruh dalam
persalinan dan kontraksi dalam persalinan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih makalah yang saya tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwodadi, 30 oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R ..................................................................................................
D A F T A R I S I ..................................................................................................................
B A B I P E N D A H U L U A N ...........................................................................................
A . L a t a r b e l a k a n g ..................................................................................................
B . R u m u s a n m a s a l a h .............................................................................................
C . T u j u a n p e n u l i s a n ..............................................................................................
B A B I I P E M B A H A S A N ............................................................................................
A . K o n t r a k s i p e r s a l i n a n ......................................................................................
B . Perbedaan antara his sejati dan his palsu.................................................................
C. Hormon-hormon yang berperan dalam persalinan..................................................
B A B I I I P E N U T U P ......................................................................................................
A . K E S I M P U L A N ..................................................................................................
D A F T A R P U S T A K A ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi persalinan, yaitu power, power
adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi
uterus dan tenaga meneran dari ibu. Passage (jalan lahir), merupakan jalan lahir yang
harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan
vagina. Dan Passanger, merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan
ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi fetus dan posisi fetus. Dalam
makalah ini kita akan membahas tentang salah satu faktor yang mempengaruhi
persalinan di atas, yaitu power atau kekuatan, dan juga mengapa terjadi persalinan.
Pada awalnya, kontraksi rahim tidak terlalu kuat dan terjadi dengan jarak cukup lama.
Namun, semakin lama kian kuat dan sering. Fase ini belum terlalu dirasakan oleh
calon ibu dan disebut fase tenang. Rata-rata berlangsung selama 9 jam pada kelahiran
anak pertama dan 4 jam pada kehamilan berikutnya. 
B. Rumusan masalah
Bagaimana proses Kontraksi dalam Persalinan ?
Apasaja hormone-hormon yang mempengaruhi persalinan?
C. Tujuan penulisan
Untuk memberikan pemahaman bagi pembaca tentang materi
hormone yang mempengaruh dalam kehamilan dan kontraksi dalam
persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kontaksi persalinan
HIS (Kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur, yang secara
bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian bawah) dan vagina
jalan lahir sehingga janin keluar dari rahim ibu Kontraksi menyebabkan serviks
membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis dan tertarik sampai hamper
menyatu dengan rahim Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir.
His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal
perkiraan persalinan. Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui.
Mungkin karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar
hipofisa dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan). Persalinan biasanya
berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada
kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat (6-8 jam). Show (sejumlah kecil darah
yang bercampur dengan lendir dari serviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa
persalinan segera dimulai; tetapi show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi dimulai.
Kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban
mengalir melalui serviks dan vagina. Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi
dokter atau bidan. Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut
menjadi persalinan spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah lewat 24 jam persalinan
belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan induksi persalinan
untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri dari vagina ke dalam
rahim. Infeksi bias menyerang ibu maupun bayinya. Untuk menginduksi persalinan
biasanya digunakan oksitosin atau obat yang serupa. Tanda-tanda yang menunjukkan
bahwa saat persalinan semakin mendekat Tanda artinya kapan terjadi
1. Perasaan seolaholah bayi telah turun ke bawah
Lightening, yaitu turunnya
2. Bayi. Kepala bayi telah masuk ke dalam panggul ibu
Mulai dari beberapa minggu sampai beberapajam sebelum persalinan dimulai
Keluar cairan dari
3 . Vagina (jernih, berwarna pink atau sedikit mengandung darah)
Show, yaitu lendir kental yang tertimbun di serviks selama kehamilan. Ketika serviks
mulai berdilatasi, lendir ini terdorong ke dalam vagina Beberapahri sebelum
persalinan dimulai atau pada awal persalinan
Keluar cairan encer yang memancar atau mengucur dari vagina.
Selaput ketuban pecah, yaitu pecahnya kantung berisi cairan yg mengelilingi bayi
selama dalam kandungan.. Mulai dari beberapa jam sebelum persalinan dimulai
sampai setiap saat selama persalinan. Kontraksi, yaitu mengkerut dan mengendurnya
rahim. Semakin dekat saat persalinan, kontraksi ini semakin kuat dan bisa
menyebabkan nyeri karena serviks membuka dan bayi bergerak di sepanjang jalan
lahir pada persalinan awal.
B . Perbedaan antara his sejati dan his palsu 
Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his palsu atau
kontrksi rahim yang tidak teratur. His ini disebut kontraksi Braxton Hicks. Ini
merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari. Pada
pemeriksaan dalam bisa diketahui adanya perubahan pada serviks yang menandakan
dimulainya proses persalinan. Perbedaan antara his palsu dan his sejati Jenis
perubahan timbul secara teratur dan semakin sering, berlangsung selama 3070 detik.
Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika posisi tubuh ibu berubah, kontraksi akan
menghilang/berhenti
Meskipun posisi/gerakan ibu berubah, kontraksi tetap dirasakan. Pemeriksaan yang
secara rutin dilakukan terhadap wanita hamil yang sedang memasuki proses
persalinan adalah:
1. Berat badan
2. Tekanan darah
3. Denyut nadi dan laju pernafasan
4. Analisa air kemih dan darah
5. Pemeriksaan perut untuk memperkirakan besar, posisi dan letak janin
6. Denyut jantung bayi
7. Pemeriksaan dalam untuk mengetahui besarnya pembukaan atau keutuhan
selaput ketuban.
Cairan ketuban yang berwarna kehijauan, penyebabnya adalah tinja janin yang
pertama (mekonium) dan merupakan pertanda bahwa janin dalam keadaan gawat.
Pengeluaran mekonium oleh janin biasanya terjadi hanya jika janin berada dalam
keadaan gawat atau janin berada dalam letak bokong. Letak dan posisi janin akan
mempengaruhi proses persalinan. Letak kepala merupakan letak yang terbaik untuk
persalinan yang aman. Selama 1-2 minggu terakhir, sebagian besar janin akan
berputar sehingga kepalanya terletak di bawah. Letak bokong dan letak bahu
merupakan penyulit dalam persalinan. Persalinan akan berlangsung lebih mudah jika
bayi berada dalam letak kepala dengan wajah yang menghadap ke punggung ibu.
Selama proses persalinan, untuk mencegah dehidrasi biasanya cairan diberikan
melalui infus. Selain itu, infus juga bisa digunakan untuk memberikan obat.
Pemberian cairan melalui infus memungkinkan ibu untuk tidak makan dan minum
selama persalinan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya muntah dan
terhirupnya muntahan. Menghirup muntahan bisa menyebabkan sindroma Mendelson
(peradangan paru-paru). Untuk menetralisir asam lambung, antasid biasanya diberikan
pada saat masuk rumah sakit dan selanjutnya setiap 3 jam. Antasid bisa mengurangi
resiko kerusakan paru-paru akibat terhirupnya muntahan. Tahapan persalinan: 
1. Tahap I : mulai dari awal his sampai pembukaan lengkap (sekitar 10 cm) – fase
awal (fase laten).
2. Tahap II : mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi keluar dari rahim ibu.
Berlangsung selama 60 menit (pada kehamilan pertama) dan 15-30 menit (pada
kehamilan berikutnya).
3. Tahap III : mulai dari kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta (ari-ari).
Biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit. Selama tahap I, ibu dilarang
mengedan karena mengedan sebelum pembukaan lengkap akan menghabiskan
tenaga dan bisa menyebabkan robekan pada serviks. Denyut jantung ibu dan bayi
diperiksa setiap 15 menit. Jika denyut jantung bayi terlalu cepat atau terlalu
lambat, maka dipertimbangkan untuk melahirkan bayi melalui operasi sesar atau
dengan bantuan forseps atau tindakan korektif lainnya (misalnya ibu disuruh
berbaring miring ke kiri, menambah jumlah cairan infus atau memberikan oksigen
melalui selang hidung). Selama tahap II, ibu diharuskan mengedan setiap
merasakan kontraksi agar bayi terdorong ke vagina.
C. Hormon-hormon yang berperan dalam persalinan
Siklus hidup wanita tak lepas dari pengaruh berbagai hormon sejak masih di dalam
kandungan hingga lanjut usia. Pada saat hamil dan melahirkan, peranan hormon
tersebut meningkat guna melakoni proses yang dialami setiap wanita. Berikut ini akan
kita bahas mengenai hormon yang bersangkutan dengan persalinan wanita hamil.
Menjelang persalinan terjadi penurunan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi
menyiapkan kondisi rahim agar dapat dihuni calon janin. Pada masa awal kehamilan,
progesteron sangat dibutuhkan agar tidak tejadi keguguran. Namun, menjelang
persalinan wanita fungsi tersebut sudah tidak diperlukan lagi sehingga produksinya
menurun. Di sisi lain produksi estrogen, oksitosin, dan prostaglandin meningkat pesat.
Peningkatan ini tentu juga dipengaruhi hormon-hormon lain yang dari hipofise seperti
somatomamotropin, luteinizing hormon, relaksin, dan sebagainya.
1. Estrogen Bersama hormon yang lain estrogen meningkat menjelang persalinan.
Hormon ini bekerja merangsang kelenjar mammae dan menyebabkan kontraksi
rahim. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan terjadi
hingga saat melahirkan tiba.
2. Relaksin Hormon ini berfungsi melunakkan serviks dan jalan lahir sehingga siap
untuk dilalui bayi. Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum (bagian tepi rahim).
Hormon ini sangat berperan dalam percepatan proses persalinan wanita.
3. Oksitosin Hormon oksitosin banyak diproduksi menjelang persalinan. Oksitosis
menyebabkan kontraksi otot-otot polos uterus yang berfungsi mendorong
penurunan kepala bayi. Disisi lain, hormon oksitosin bertugas menyiapkan laktasi
dengan membuka saluran ASI dari alveolus ke puting payudara. Produksi
oksitosin bertambah apabila dilakukan stimulasi puting susu. Cara ini dilakukan
apabila kontraksi rahim ibu inadekuat.
4. Prolaktin Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior ini bertugas
menstimulasi pertumbuhan alveolus pada payudara. Pengeluaran hormon ini
dipacu oleh estrogen. Pada akhir kehamilan atau menjelang persalinan wanita
prolaktin bertugas memproduksi air susu untuk bayi setelah dilahirkan.
5. Prostaglandin Prostaglandin bekerja membantu oksitosin dan esterogen dalam
merangsang aktivitas otot polos. Hormon ini dihasilkan oleh rahim dan
produksinya meningkat pada akhir kehamilan. Terkadang wanita juga
mendapatkan prostaglandin dari sperma saat berhubungan intim. Oleh karena itu,
bagi ibu hamil yang waktu persalinannya mundur disarankan untuk berhubungan
seks agar mendapatkan pasokan prostaglandin untuk memicu kontraksi uterus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi yang dikandung selama 37 – 42
minggu, presentasi belakang kepala / ubun-ubun kecil di bawah sympisis melalui
jalan lahir biasa, keluar dengan tenaga ibu sendiri, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan berlangsung kurang dari 24 jam. Setelah persalinan ibu maupun bayi
dalam kondisi baik. Kelahiran bayi merupakan pristiwa penting bagi kehidupan
seorang pasien dan keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan
adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian,
potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan
harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi sepanjang proses melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo (YBP-SP). Rasman. 2010. Persalinan. (Online).
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ 2063232-persalinan/#ixzz27Q5M4p53. diakses
pada tanggal 24 September 2012.

Anda mungkin juga menyukai