Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

INTEGRATED LABOLATORY (IL)


PRODI SI KEBIDANAN STIKES BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama Mahasisiwa : Eka Nur Cahyani


NIM : 12110321004
Mata Kuliah : Komplikasi Dalam Kehamilan, Persalinan, Nifas
Jenis Kompetensi : Induksi Alami Persalinan
Perasat : Induksi Alami Persalinan
Semester / Kelompok : V/I1

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa alami yang ditunggu oleh pasangan suami istri, sebagai penerus
keturunan mereka. Banyak perubahan yang dirasakan Wanita saat hamil termasuk perubahan fisik dan
psikologis. Semakin bertambah usia kandungan maka semakin dekat masa tunggu menjelang kelahiran
janinnya dan memerlukan persiapan ibu dan keluarga. Pada masa ini pusat perhatian ibu akan focus
kemasa penantian kelahiran bayi. Berbagai upaya dilakukan agar kepala janin cepat masuk panggul dan
kontraksi terjadi lebih cepat terjadi sebelum HPL sudah ada tanda-tanda persalinan, seperti Yoga hamil,
senam hamil, pilates, menjaga aktivitas dan juga mengkonsumsi herbal yang membantu kontraksi Rahim
seperti jus nenas. Upaya persiapan persalinan menggunakan jus nenas atau buah nenas sekalian teh kulit
nenas dapat membantu proses kelahiran bayi dengan mengkonsumsi secara rutin setiap hari. Karena
didalam nenas mengandung enzim bromealin yang membantu pengeluaran hormon oksitosin. Aktivitas
bromelin buah nanas muda lebih tinggi daripada buah yang tua. Buah yangmasak menunjukkan pH 3,0-
3,5 (Wahyuni, et al., 2023)
Proses persalinan normal berlangsung kurang dari 24 jam untuk ibu bersalin normal, dimana terbagi
dalam empat kala. Kala I pada fase laten berlangsung selama delapan jam dan fase aktif berlangsung
selama tujuh jam. Persalinan kala II biasanya berlangsung dua jam pada primigravida dan satu jam pada
multigravida, kala III berlangsung kurang dari 30 menit sedangkan kala IV dimulai dari saat lahirnya
plasenta sampai dua jam pertama postpartum. Faktor yang mempengaruhi proses persalinan dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang disebut 5P, yaitu power, passage away, passangger, penolong, Position dan
Psychologic. Beberapa aktivitas fisik yang diperbolehkan untuk ibu hamil agar melenturkan jalan lahir
yaitu jalan renang, berjalan, sepeda statis, pemanasan, yoga, dan hypnobirthing. Ini akan mempengaruhi
janin, kehamilan, masa lahir mengurangi tingkat nyeri khususnya persalinan lama. Gerakan yoga dapat
menjadi induksi alami bagi ibu menjelang persalinan adalah Butterfly Pose (Yulizawati et.al, 2019).
Butterfly Pose adalah salah satu Gerakan yoga yang aman dilakukan oleh ibu hamil, gerakan ini bisa
membantu merangsang kontraksi sehingga membantu melancarkan proses persalinan normal. Salah satu
gerakan yoga yang dapat menjadi induksi alami bagi ibu menjelang persalinan adalah Butterfly Pose.
Butterfly Pose adalah salah satu gerakan yoga yang aman dilakukan oleh ibu hamil. Gerakan ini bisa
membantu merangsang kontraksi. Ibu hamil dapat melakukannya dengan mudah, yaitu duduk bersila
dengan tumit yang diarahkan ke paha bagian dalam dengan telapak kaki saling bertemu. Anda dapat
memegang telapak kaki dengan kedua tangan. Posisi ini dapat meregangkan persendian pada area
panggul dan dapat meningkatkan tekanan dalam perut sehingga janin akan lebih mudah terdorong
kebawah (Rosdiana, 2023)
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang dapat
mencerminkan luasnya masalah kesehatan masyarakat, khususnya pada wanita, dan menjadi salah satu
data yang menggambarkan kualitas hidup. Tingginya AKI dan AKB serta lambatnya penurunan tersebut
menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat perlu ditingkatkan baik skala maupun
kualitasnya. Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas juga merupakan salah satu penyebab
utama kematian ibu dan bayi baru lahir. Gentle birth menawarkan metode persalinan yang nyaman,
lembut, dan minim trauma. Dengan memanfaatan unsur alami tubuh, gentle birth berusaha membawa
ibu untuk menyadari dan memaksimalkan potensi diri menghadapi persalinan sebab persalinan
merupakan peristiwa alamiah. Dampaknya dapat meningkatkan risiko melahirkan caesar serta proses
induksi persalinan alami akan merangsang rahim untuk berkontraksi sehingga air ketuban pecah
(Khasanah, 2020)
B. Pengertian
Definisi Induksi alami persalinan merupakan proses induksi yang dilakukan secara alami tanpa
melibatkan bantuan obat-obatan khusus. Induksi alami dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu yang dapat merangsang kontraksi otot-otot rahim. Akupresur merupakan salah satu teknik
nonfarmakologi yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut juga
akupunktur tanpa jarum, atau pijat akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik penekanan, pemijatan,
dan pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi. Sedangkan Teknik induksi persalinan
dapat dilakukan dengan cara pemecahan ketuban, pemberian oksitosin, pemberian obat Misoprostol,
pemberian hormon prostaglandin, pemasangan laminaria, pemasangan balon kateter. Keberhasilan
induksi persalinan tergantung kondisi serviks yang matang (Wahyuni, et al., 2023).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ibu mampu mengetahui tentang induksi alami persalinan
2. Tujuan Khusus
- Mengetahui definisi induksi alami persalinan
- Mengetahui dampak dari induksi alami persalinan
- Mengetahui beberapa cara induksi alami persalinan
- Mengetahui manfaat induksi alami persalinan
- Mengetahui indikasi dan kontraindikasi tentang induksi alami persalinan
D. Manfaat
- Mempercepat datangnya kontraksi
- Merangsang kontraksi rahim guna mempercepat proses persalinan.
E. Indikasi
Usia kehamilan sudah lebih dari 37 minggu dengan indikasi :

a. Dokter memperbolehkan melakukan induksi persalinan alami sesuai anjuran


b. Posisi kepala bayi sudah berada di dasar panggul
c. Ibu dan janin sehat tidak memiliki komplikasi
F. Kontraindikasi

a. Air ketuban pecah tetapi ibu belum merasakan kontraksi sama sekali
b. Ibu mengalami infeksi dalam Rahim
c. Janin tidak berkembang secara signifikan
d. Air ketuban sedikit /Oligohidramnion
e. Ibu mengalami solusio plasenta atau plasenta previa
f. Tekanan darah tinggi
g. Fetal distres
G. Persiapan Alat dan Bahan

a. Tensimeter dan stetoskop


b. Fundus cop/dopller
H. Prosedur

A TAHAP PRA INTERAKSI


1. Melakukan verifikasi data pasien
B TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur singkat pemberian latihan
3. Menanyakan kesiapan pasiens ebelum diberikan Latihan
4. Melakukan informed consent
5. Mempersiapkan alat:
a. Tensimeter dan stetoskop
b. Fundus cop/dopller
6. Menjaga privasi pasien

C TAHAP KERJA
2. Menjelasakan syarat induksi persalinan

- Usia kehamilan sudah lebih dari 37 minggu dengan indikasi :


a. Dokter memperbolehkan melakukan induksi
persalinan alami sesuai anjuran
b. Posisi kepala bayi sudah berada di dasar panggul

c. Ibu dan janin sehat tidak memiliki komplikasi


2. Menjelaskan kondisi yang tidak dapat dilakukan induksi alami.

- Air ketuban pecah tetapi ibu belum merasakan kontraksi


samasekali
- Ibu mengalami infeksi dalam Rahim
- Janin tidak berkembang secara signifikan
- Air ketuban sedikit /Oligohidramnion
- Ibu mengalami solusio plasenta atau plasenta previa
- Tekanan darah tinggi
- Fetal distres
3. Periksa TTV ibu (TD, N, P ) dan DJJ

4. Siapkan ibu untuk proses pemijatan/massase

- Ibu tidur dengan posisi miring


- Anjurkan ibu untuk rileksasi Tarik napas perlahan melalui
hidung, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan-
lahan.
- Lakukan massage ringan diseluruh tubuh (effleurage)
5. Melakukan acupresure pada titik yang berpengaruh terhadap
proses persalinan:
- Titik limpa 6 (spleen 6 point/ SP6)
(Letakkan empat jari di atas tulang pergelangan kaki bagian dalam
untuk menemukan letak SP6.Selanjutnya, berikan pijatan pada
titik ini menggunakan jari telunjuk selama satu menit.
Berikan jeda satu menit, kemudian ulangi dengan cara yang sama).
- Periksa kontraksi
- Jika ibu sudah melakukan kontraksi
6. Melakukan acupresure pada titik yang berpengaruh terhadap
proses persalinan:
- Titik kandung kemih 60 (bladder 60 point/ BL 60)
(Titik ini terletak di antara pergelangan kaki dan tendon Achilles
yaitu jaringan ikat yang menghubungkan otot betis di belakang
kaki bawah ke tulang tumit. Dilakukan dengan menggunakan
jempol selama beberapa menit, lakukan gerakan melingkar
hingga kontraksi mulai terasa)
7. Melakukan pemijatan pada titik yang ber pengaruh terhadap
proses persalinan:
- Titikk kandung kemih 67 (bladder 67 point/ BL67)
Titik BL67 terletak di bagian kaki, tepatnya di luar
ujung jari kelingking dan dekat dengan tepi kuku kaki
(Berikan tekanan yang kuat pada BL67 dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti gerakan
mencubit jari kaki)

8. Melakukan pemijatan pada titik yang ber pengaruh terhadap proses


persalinan:
- Titik parikardium 8 (PC8)
(terletak di pusat telapak tangan, kepalkan tangan Anda dan
perhatikan dimana letak ujung jari tengah menyentuh telapak
tangan. Setelah menemukan titik PC8, gunakan jempol tangan
yang lainnya untuk memberikan pijatan lembut pada titik
PC8)
9. Melakukan pemijatan pada titik yang ber pengaruh terhadap proses
persalinan:
- Titik usus besar 4 (large intestine 4 point/LI 4)
(Berikan tekanan lembut pada anyaman jempol dan jari
telunjuk selama satu menit dengan gerakan melingkar. Ketika
kontrasi mulai terasa, hentikan gerakan akupresur dan
lanjutkan kembali saat kontraksi mereda. Berikan jeda satu
menit untuk istirahat,
kemudian ulangi dengan cara yang sama)
10. Melakukan pemijatan pada titik yang ber pengaruh terhadap proses
persalinan:
- Titik kandung kemih 32 (bladder 32 point/ BL32)
Letaknya di punggung bawah antara lesung bokong.
(Berikan pijatan pada titik BL32 dengan arah ke bawah atau
menuju bokong. Lakukan secara beberapa menit sampai merasakan
adanya kontraksi)
- Periksa kontraksi uterus (ditambahkan ditiap point) 5-10
11. Sebelum mengakhiri tindakan lakukan pemeriksaan :
- TTV (TD, N, P)
- DJJ
D TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan mengembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan

I. Kesimpulan
Butterfly Pose adalah salah satu Gerakan yoga yang aman dilakukan oleh ibu hamil,
gerakan ini bisa membantu merangsang kontraksi sehingga membantu melancarkan proses
persalinan normal. Salah satu gerakan yoga yang dapat menjadi induksi alami bagi ibu
menjelang persalinan adalah Butterfly Pose. Butterfly Pose adalah salah satu gerakan yoga
yang aman dilakukan oleh ibu hamil. Gerakan ini bisa membantu merangsang kontraksi. Ibu
hamil dapat melakukannya dengan mudah, yaitu duduk bersila dengan tumit yang diarahkan
ke paha bagian dalam dengan telapak kaki saling bertemu. Anda dapat memegang telapak kaki
dengan kedua tangan. Posisi ini dapat meregangkan persendian pada area panggul dan dapat
meningkatkan tekanan dalam perut sehingga janin akan lebih mudah terdorong kebawah.
Induksi alami persalinan merupakan proses induksi yang dilakukan secara alami tanpa
melibatkan bantuan obat-obatan khusus. Induksi alami dilakukan dengan melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu yang dapat merangsang kontraksi otot-otot rahim.

Anda mungkin juga menyukai