DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Melliyana P1908105
Muhammad Yusuf
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun PROPOSAL TERAPI
BERMAIN ANAK MEWARNAI GAMBAR ini yang telah ditentukan.
Proposal terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas profesi yang diberikan
pada stase Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan Proposal Terapi Bermain ini baik itu secara langsung maupun
tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bermain masih jauh dari kategori
sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu,
kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan,
sangat kami harapkan demi kesempurnaan Proposal Terapi Bermain ini.
A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan,
perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2008).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan
dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain
pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang merupakan bagian penting
dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Hampir
sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B
Hurlock, 2000). Dalam bermain di rumah sakit mempunyai fungsi penting
yaitu menghilangkan kecemasan, dimana lingkungan rumah sakit
membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan (Sacharin, 2003).
Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat
menimbulkan trauma dan stres pada klien yang baru mengalami rawat inap di
rumah sakit. Menurut Wong (2000), hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis
pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit sehingga anak harus
beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit.
Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh
anak karena menghadapi stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Perasaan
tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah
dialami sebelumnya, rasa tidak nyaman dan merasakan sesuatu yang
menyakitkan (Supartini, 2004). Kecemasan merupakan perasaan paling umum
yang dialami oleh pasien anak terutama usia prasekolah, baik itu cemas
terhadap tindakan medis maupun pada petugas kesehatan.
A. Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa
(Aziz A, 2005).
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan
salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat
dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan
suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting
untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak selanjutnya ( Nursalam, 2005). Terapi bermain ini bertujun untuk
mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran,
menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulasi
dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif (Anonim, 2010).
B. Ciri-Ciri Bermain
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan Sensorik Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,
misalnya meraih pensil.
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
6. Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
G. Tujuan Permainan
1. Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang mormal pada saat sakit. Pada
saat sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta ide-idenya.
Permainan adalah media yang sangat efektif untuk mengekspresikan
berbagai perasaan yang tidak menyenangkan.
3. Mengembangkan kreativitas dan permainan akan menstimulasi daya pikir,
imajinasi dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada
dalam pikirannya.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat
di rs
5. Mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-
anak akibat hospitalisasi
H. Bermain Mewarnai Gambar
1. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media.
Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media
yang sudah bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan
b. Tim Pelaksana.
1) Leader : Khairul Rahman
Tugas
− Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
− Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi anggota untuk aktif
dalam proses kegiatan bermain. Mampu memimpin Terapi bermain
5. Proses Pelaksanaan
NO WAKTU KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi 3. Memperhatikan
bermain
4. Kontrak waktu anak dan orang tua 4. Memperhatikan
Setting Tempat
Fasilitator = Pembimbing
= Co Leader dan Leader = Pasien
= Orang tua