ANAK
“SINDROM DOWN”
Dwi Irma Lailatul Khasanah (1702012334)
Merysatul Madhona M (1702012351)
Mella Savira Febrianti (1702012349)
NAMA KELOMPOK :
Menurut World health Organization (WHO) down sindrom adalah
sebuah tipe retardasi mental yang menyebabkan materi genetic
kromosom 21. Sindom ini bisa terjadi akibat adanya proses yang
disebut nondisjuniction atau gagal berpisah, yang mana materi
genetiknya gagal untuk memisahkan diri selama proses penting dari
pembentukan gamet, menghasilkan kromosom ekstra yang disebut
trisome 21. Penyebab gagal berpisah ini belum diketahui, walaupun
sebenarnya berkolerasi dengan umur ibu penyerta. (WHO.2016)
DEFINISI
Penyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom
yaitu terletak pada kromosom 21 dan 15, dengan kemungkinan-
kemungkinan :
1. Non disjunction (pembentukan gametosit)
2. Gangguan intragametik yaitu gangguan pada gamet,
kemungkinan terjadi Translokasi kromosom 21 dan 15.
3. Organisasi nukleus yaitu sintesis protein yang abnormal
sehingga menyebabkan kesalahan DNA menuju ke RNA.
4. Bahan kimia juga dapat menyebabkan mutasi gen janin pada
saat dalam kandungan.
5. Frekuensi coitus akan merangsang kontraksi uterus, sehingga
dapat berdampak pada janin.
ETIOLOGI
Anak-anak yang menderita sindroma Down memiliki penampilan yang khas:
1. Bentuk tulang tengkoraknya asimetris atau ganjil dengan bagian belakang
kepalanya mendatar (sutura sagitalis terpisah).
2. Lesi pada iris mata (bintik Brushfield), matanya sipit ke atas dan kelopak
mata berlipat-lipat (lipatan epikantus) serta jarak pupil yang lebar.
3. Kepalanya lebih kecil daripada normal. (mikrosefalus) dan bentuknya
abnormal serta Leher pendek dan besar
4. Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease
(kelainan jantung bawaan). kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di
mana bayi dapat meninggal dengan cepat.
5. Hidungnya datar (Hidung kemek/Hipoplastik) lidahnya menonjol, tebal dan
kerap terjulur serta mulut yang selalu terbuka.
6. dll
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Penanganan Secara Medis
Pembedahan
Pemeriksaan Dini
Pemeriksaan Nutrisi
Pemeriksaan Radiologis
2. Pendidikan
3. Penyuluhan terhadap orang tua
PENATALAKSANAAN
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN SINDROM DOWN
PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Usia ibu biasanya resiko tinggi anak mengalami down sindrom apabila saat
hamil ibu berusia diatas 35 tahun.
b) Usia ayah karena kualitas sperma dapat mempengaruhi kromosom janin.
c) Lingkungan tempat tinggal pasien dapat mempengaruhi contoh apabila tempat
tinggal dekat dengan pabrik atau sungai yang tercemar zat-zat kimia yang
berbahaya.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya diawali dari pengalaman dan perasaan cemas ibu klien yang melihat
pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat tidak sesuai dengan
kelompok seusianya. Misalnya ibu mengeluh anaknya belum bisa menyangga
leher, lebih sering keluar air liur, fokus mata tidak beraturan, serta postur tubuh
yang tidak biasa.
3. Riwayat penyakit dahulu
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
RENCAN KEPERAWATAN
SDKI Terapiutik
Gangguan tumbuh kembang b.d ketidak mampuan fisik (D.0106) pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi
premature
SLKI berikan sentuhan yang gentle dan tidak ragu-ragu
Setelah dilakukan tindakan 2X24 jam diharapkan status pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan
perkembangan membaik dengan kriteria hasil: (L.10101) optimal
ketrampilan/prilaku sesuai usia meningkat (5) pertahankan kenyamanan anak
kemampuan melakukan perawatan diri meningkat (5) fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan
secara mandiri (mis. Makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai
respon social meningkat (5) baju)
kontak mata meningkat (5) bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
kemarahan menurun (5)
bacakan cerita atau dongeng
regresi menurun (5)
afek membaik (5)
Edukasi
pola tidur membaik (5)
jelaskan orangtua dan/atau pengasuh tentang milestone
perkembangan anak dan perkembangan anak
SIKI anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
Perawatan perkembangan (I.10339) ajarkan anak keterampilan berinteraksi
Observasi
identifikasi pencapian tugas perkembangan anak Kolaborasi
identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang di tunjukan bayi rujuk untuk konseling, jika perlu
(mis. Lapar, tidak nyaman)
SDKI SIKI
Gangguan menelan b.d lidah brsar dan pendek (D.0063) Dukungan perawatan diri : makan/minum (I.11351)
Observasi
identifikasi diet yang dianjurkan
SLKI
SIKI
Modifikasi perilaku keterampilan social (L.113484)
THANK YOU