Anda di halaman 1dari 11

NAMA KELOMPOK

FAUKIATUT NUR HIKMAH (17.020.123.40)


ERIKA FRBRRIANA P (17.020.123.37)
MILANIA NUR AFIYATUN N. (17.020.123.52)
RISKA JULI HARTANTI (17.020.123.66)
RESTIKA EKA PRASETYA N. (17.020.123.63)
TRIFIANA KARTIKA SARI (17.020.123.75)
Dosen Pembimbing :
Lilis Maghfiroh S.Kep., Ns., M.Kes
Isu Akhir Hayat Pada Anak

Perawatan pada pasien menjelang ajal akhir hayat dengan


menggunakan framework tahapan tumbuh kembang akan
membantu memahami dan menelusuri dampak kematian
terhadap seseorang dalam berbagai rentang usia
(Guido,2010). Usia tumbuh kembang mecakup masa
infant,toddler, remaja, dewasa muda,dewasa pertengahan,
dewasa tua atau lanjut usia.
LANJUTAN…….

Secara umum telah dipahami bahwa anak-anak berbeda dalam


mengekspresikan kedukaanya dibandingan orang dewasa. Beberapa
anak tidak dapat memahami akan perasaan berdukanya, biasanya anak
akan bertanya berulangkali mengenai orang yang telah meninggal
tersebut. Anak yang lebih mudah belum mampu mengekspresikan rasa
berdukanya secara verbal.
secara umum ada 3 jenis alur prognosis pasien dimasa menjelang
akhir kehidupannya yaitu:
 Kemampuan untuk mempertahankan fungsi fisikdan mental dalam
jangka waktu yang panjang, terkecuali dalam kondisi terminal.
 Penurunan secara perlahan akan kemampuan fisik yang mana dapat
diperburuk dengan kondisiyang serius,sehinggan kematian sifatnya
mendadak katau tiba-tiba dapat saja terjadi bila kondisi memburuk
tiba-tiba.
 Kehilangan fungsi fisik dan mental yang berlangsung dalam jangka
waktu yang lama,sehingga kondisi ini membutuhkan perawatan
secara individual akibat dari kemampuan pasien yang semakin
memburuk.
Peran Perawat Setelah Kematian

Perlu untuk diingat bahwa perawatan paliatif tetap berlanjut


setelah pasien, meninggal sebagai bentuk penghargaan dan
sebagai menjaga martabat jenazah. Menjadi hal yang sangat
penting yaitu cara memperlakukan dan merawat jenazah dan
orang yang berduka akan melibatkan pengaruh terhadap
proses berduka pada keluarga yang ditinggalkan.
KASUS DAN
PEMBAHASAN KASUS
Kasus
Sabtu, 14 September 2019 | 14:58 WIB

Ribuan Bayi di Sumsel Kena Infeksi ISPA karena Asap


Kebakaran Hutan Kota Pekanbaru diselimuti asap kebakaran
hutan.
 Sebanyak 2.188 balita di Sumatera Selatan terkena infeksi saluran pernapasan akut
atau ISPA. Diakibatkan kabut asap yang merupakan dampak dari kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) sejak beberapa bulan terakhir.
 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas
kesehatan Sumsel Mulyono mengatakan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Selatan telah menyebabkan kabut asap
yang pekat.
 “Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya jumlah penderita ISPA, khususnya
bagi balita,” kata dia di Palembang, Sabtu (14/9/2019).
 Tingginya penderita ISPA pada balita karena gizi yang diterima pada balita digunakan
untuk imunitas dan pertumbuhan. Sehingga ketahanan tubuh yang dimiliki lebih
rendah dibandingkan orang dewasa yang gizinya hanya digunakan untuk imunitas.
IsuAkhir Hayat Pada Anak

A. Anak-anak mengekspresikan perasaan sedih/berduka dengan cara yang berbeda dengan


dewasa
Dalam musibah kebakaran anak juga akan merasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam
namun dalam menyampaikan perasaan tersebut tidak sama dengan orang dewasa. Anak akan
lebih sering mengekspresikan melalui kesedihan, rewel, marah dan menyendiri. Namun tidak
semua anak dapat memahami rasa berdukanya dan akan lebih sering bertanya tentang musibah
yang sedang terjadi.

B. Waktu anak merasakan kehilangan teman bermain


Pada kasus diatas akibat adanya kabut asap yang tebal dari kebakaran hutan. Pada kondisi ini
akan mengganggu psikologi dan kebiasaan aktivitas anak. Mereka akan merasa kehilangan
teman untuk bermain dan belajar bersama di luar rumah karena adanya larangan dari orang tua
untuk bermain atau kehilangan teman bermainya karena sedang sakit atau meninggal.anak akan
cenderung murung, dan kurang bersemangat.
Dampak Kematian Anak Dalam
Keluarga

Anak adalah sebuah anugerah yang paling besar bagi orang tua
sebagai penerus keturunan dalam keluarga. Kematian anak tentunya
akan memberikan pukulan yang berat bagi keluarga dan beberapa
orang juga akan ikut merasakan kesedihan dan menyayangkan dan
merasa berat untuk mengetahui kematian yang menimpa anak-anak,
Berbeda dengan kematian yang dialami oleh orang yang sudah
berusia lanjut mereka akan lebih mengikhlaskan dan menerima akan
hal tersebut dan sudah di anggap hal yang sewajarnya terjadi yang
dialami oleh usia lanjut.
1. Memberikan perawatan sesuai dengan prosedur
dengan baik
2. Memberikan rasa nyaman dan aman terhadap
pasien sampai peristiraatan terakhir
3. Memberikan komunikasi untuk memberikan
ketenangan keluarga yang ditinggalkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Sindrom Down
    Sindrom Down
    Dokumen29 halaman
    Sindrom Down
    Merist Salsabiela
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen2 halaman
    7
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    Dokumen2 halaman
    Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Stadium 3
    Stadium 3
    Dokumen2 halaman
    Stadium 3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    Dokumen13 halaman
    Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • A.3 Manifestasi Klinis
    A.3 Manifestasi Klinis
    Dokumen2 halaman
    A.3 Manifestasi Klinis
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Stunting (Semester 6)
    Stunting (Semester 6)
    Dokumen19 halaman
    Stunting (Semester 6)
    Hadi Fx
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Lansia
    Hipertensi Lansia
    Dokumen28 halaman
    Hipertensi Lansia
    Hadi Fx
    Belum ada peringkat
  • Case Study Kel.2
    Case Study Kel.2
    Dokumen14 halaman
    Case Study Kel.2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11
    Kelompok 11
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 11
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 5
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    Dokumen28 halaman
    Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Dokumen14 halaman
    Kelompok 4
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 6
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Dokumen46 halaman
    Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Reza Bela Syindi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 5
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • KKP
    KKP
    Dokumen20 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • KKP
    KKP
    Dokumen25 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Down
    Sindrom Down
    Dokumen22 halaman
    Sindrom Down
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • THYOID
    THYOID
    Dokumen26 halaman
    THYOID
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat