Anda di halaman 1dari 2

Edema, pada umumnya berarti pembengkakan.

Ini secara khas terjadi ketika cairan

dari bagian dalam pembuluh-pembuluh darah merembes keluar pembuluh darah kedalam

jaringan-jaringan sekelilingnya, menyebabkan pembengkakan. Ini dapat terjadi karena

terlalu banyak tekanan dalam pembuluh-pembuluh darah atau tidak ada cukup protein-

protein dalam aliran darah untuk menahan cairan dalam plasma.

Edema paru adlah istilah yang digunakan ketika edema terjadi di paru-paru. Yang

langsung diluar pembuluh-pembuluh darah kecil pada paru-paru ditempati oleh kantong-

kantong udara yang sangat kecil yang di sebut alveoli. Ini adalah dimana oksigen dari

udara diambil oleh darah yang melaluinya, dan karbondioksida dalam darah dikeluarkan

kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar. Alveoli normalnya mempunyai dinding yang

sangat tipis yang mengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan dari

alveoli kecuali dinding dinding ini kehilangan integritasnya. Edema paru terjadi ketika

alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh

darah dalam paru sebagai gantinya udara. Ini dapat mneyebabkan pertukaran gas (oksigen

dan karbon dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan yang buruk.

Ada kalanya, ini dapat dirujuk sebagai “air dalam paru-paru” ketika menggambarkan

kondisi ini pada pasien-pasien. Edema paru dapat disebabkan oleh banyak faktor yang

berbeda-beda. Ia dapat dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary

edema, atau dihubungkan pada sebab-sebab lain, dirujuk sebagai non cardiogenic

pulmonary edema (Alasdair et al, 2008).

Secara patofisiologi penyakit dasar penyebab edema paru kardiogenik dibagi

menjadi 3 kelompok (ESC, 2012) :

1. Peningkatan Afterload (pressure overload) :


Terjadi beban yang berlebihan terhadap ventrikel pada saat sistolik. Contohnya ialah

hipertensi dan stenosis aorta.

2. Peningkatan preload (volume overload) :

Terjadi beban yang berlebihan saat diastolic. Contohnya ialah insufisiensi mitral,

insufisiensi aorta, dan penyakit jantung dengan left to right shurt (ventricular septal

defect).

3. Gangguan kontraksi miokardium primer :

Pada infark miokard akut jaringan otot yang sehat berkurang, sedangkan pada

kardiomiopati kongestif terdapat gangguan kontraksi miokardium secara umum.

Penyebab edema paru non kardiak patofisiologi dibagi menjadi :

1. Peningkatan permeabilitas kapiler paru (ARDS) : tenggelam, inhalasi bahan kimia,

dan trauma berat.

2. Peningkatan tekanan kapiler paru : pada syndrome vena kavasuperior, pemberian

cairan berlebih, dan tranfusi darah, penurunan tekanan onkotik plasma : sindrom

nefrotik dan malnutrisi (ESC, 2012).

Anda mungkin juga menyukai

  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    Dokumen2 halaman
    Non-Cardiogenic Pulmonary Edema
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Stadium 3
    Stadium 3
    Dokumen2 halaman
    Stadium 3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • A.3 Manifestasi Klinis
    A.3 Manifestasi Klinis
    Dokumen2 halaman
    A.3 Manifestasi Klinis
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Stunting (Semester 6)
    Stunting (Semester 6)
    Dokumen19 halaman
    Stunting (Semester 6)
    Hadi Fx
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen2 halaman
    3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen2 halaman
    2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    Dokumen13 halaman
    Tyagita Mandasari, Mochammad Choiri, Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Lansia
    Hipertensi Lansia
    Dokumen28 halaman
    Hipertensi Lansia
    Hadi Fx
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Paliatif Viks2
    Paliatif Viks2
    Dokumen11 halaman
    Paliatif Viks2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Case Study Kel.2
    Case Study Kel.2
    Dokumen14 halaman
    Case Study Kel.2
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11
    Kelompok 11
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 11
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 1
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 5
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 3
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    Dokumen28 halaman
    Peran Fungsi Etik Kep - Kom
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Dokumen14 halaman
    Kelompok 4
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 6
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Dokumen46 halaman
    Askep Kejang Demam Revisi Fiks
    Reza Bela Syindi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 5
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • KKP
    KKP
    Dokumen20 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • KKP
    KKP
    Dokumen25 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Down
    Sindrom Down
    Dokumen22 halaman
    Sindrom Down
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Down
    Sindrom Down
    Dokumen29 halaman
    Sindrom Down
    Merist Salsabiela
    Belum ada peringkat
  • THYOID
    THYOID
    Dokumen26 halaman
    THYOID
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat