(BRONKOPNEUMONIA)
DI RUANG CEMPAKA
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-nya, sehingga ”Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Bronkopneumonia Di RSUD Dr. H Soewondo Kendal” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Ns. Lestari Eko Darwati, S.Kep., M.Kep., selaku dosen pembimbing akademik
praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah I.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Terimakasih atas segala do’a, bantuan, bimbingan, dan sumbangan, baik materi maupun
pemikirannya. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Definisi
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
D. Patofisiologi
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Prioritas Diagnosa Keperawatan
E. Intervensi Keperawatan
F. Implementasi
G. Hasil (SOAP)
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bronkopneumonia merupakan salah satu bagian dari penyakit Pneumonia.
Bronkopneumonia juga merupakan penyebab tingginya angka kesakitan dan
kematian, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia
(Riyadi & Sukarmin, 2009). Proses peradangan dari proses penyakit
bronkopneumonia mengakibatkan produksi sekret meningkat sampai menimbulkan
manifestasi klinis yang ada sehingga muncul masalah, pada umumnya pasien
mengalami keluhan batuk.
Bronkopneumonia terjadi akibat masuknya jamur, virus, dan bakteri ke paru-paru
yang mengakibatkan terjadinya infeksi parenkim paru melalui proses respirasi. Salah
satu tanda dari reaksi infeksi ini adalah dengan meningkatnya produksi sputum.
Obstruksi jalan nafas disebabkan oleh banyaknya produksi sputum sehingga bersihan
jalan nafas menjadi tidak efektif.
Upaya yang dapat dilakukan pada pasien dengan bronkopneumonia adalah dengan
menjaga kelancaran pernafasan, terutama pada pasien dengan masalah
ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Suction, ekstensi kepala dan ubah posisi rutin
juga dapat dilakukan untuk menjaga kelancaran sistem pernafasan. Penuhi kebutuhan
nutrisi dan cariran, mengontrol suhu tubuh, serta menjaga lingkungan yang bersih dan
aman.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya penulisan laporan ini untuk membuat asuhan
keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD
Dr. H Soewondo Kendal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan karya ilmiah ini untuk
a) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
b) Merumuskan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
c) Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
d) Melaksanakan implementasi keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
e) Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami bronkopneumonia di
Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Sebuah penelitian oleh Betz dan Sowden 2002 (dikutip dalam Andra & Yessie,
2013) bronkopneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari infeksi. Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat
konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat (Irman Somantri,
2009). Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti virus, bakteri, jamur, benda
asing (Andra & Yessie, 2013). Kesimpulannya bronkopneumonia merupakan jenis
penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah
bronkus dan sekitar alveoli.
B. Etiologi
Reeves 2001 (dalam Padilla, 2013) memaparkan penyebab terjadinya
bronkopneumoni antara lain :
1) Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
positif seperti : Streptococcus pneumonia, Streptococcus aureus dan
Streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P.Aeruginosa.
2) Virus
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
3) Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
4) Protozoa
Protozoa menimbulkan terjadinya pneumocystis carinii pneumonia.
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis (Padila, 2013) :
1) Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan seperti nafas dangkal
2) Bunyi nafas di atas area yang mengalami konsolidasi
3) Gerakan dada tidak simetris
4) Menggigil dan demam 38,8 OC sampai 41,1 OC
5) Diaphoresis
6) Anoreksia
7) Malaise
8) Batuk kental dan produktif dengan sputum berwarna kuning kehijauan
kemudian berwarna kemerahan.
9) Gelisah.
10) Sianosis.
D. Patofisiologi
Bakteri, jamur, dan protozoa yang dapat menyebabkan bronkopneumonia masuk
ke dalam saluran pernafasan atas yang pada akhirnya menyebar hingga bronkus.
Terjadi inflamasi di dinding - dingin bronkus yang beresiko terjadinya infeksi dengan
begitu produksi seputum meningkat dan terjadi akumulasi sputum pada saluran
pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakefektifan besihan jalan napas. Selain
hal tersebut produksi sputum yang meningkat juga menyebabkan penderita
mengalami penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Inflamasi dingin bronkus juga menyebabkan
perubahan membran yang dapat membuat suplai oksigen ke seluruh tubuh menurun
sehingga terjadi penurunan energi yang menyebabkan intoleransi aktivitas.
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
O:
Ps masih tampak
batuk
Jumat, 02 Desember S:
2022 Jam 09.00 dan Ps mengatakan
21.00 batuknya sudah
Memberikan terapi berkurang
nebullizer (flexotide 1 O:
ampule/12 jam) Tidak tampak batuk
yg berlebihan pada
ps
2 Hipertermi b.d Kamis, 01 Desember S:
proses inflamasi 2022 Jam 09.00 Ps mengatakan
- Memotitor tanda- demam sudah
tanda vital menurun
- Melakukan
kompres hangat O:
- Memberikan obat TD : 110/80 mmHg
per-oral : cetirizine S : 36,1’ C
1 tablet, dexogin N : 82 x/menit
1/2 tablet RR : 22 x/menit
- Memberikan obat SPO : 97%
IV : pct 500 mg
3 Defisit Kamis, 01 Desember S:
pengetahuan b.d 2022 Jam 16.00 Ps mengatakan
kurang terpapar - Memberikan paham tentang apa
informasi edukasi/pendidikan yang sudah di
kesehatan sesuai jelaskan
dengan
kemampuan O:
pemahaman ps Ps tampak
- Mengajarkan batuk memperhatikan
efektif dan penjelasan
membuang sekret Ps tampak sudah
pada tempat menggunakan
sputum masker dengan baik
Ps mampu
melakukan batuk
efektif dan
membuang
ditempat sputum
HASIL (SOAP)
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN