Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

(BRONKOPNEUMONIA)

DI RUANG CEMPAKA

RSUD Dr. H SOEWONDO KENDAL

Disusun Oleh :

1. Kamila Muayyida (SK120022)


2. Khavimayta Chentivolia F S (SK120024)
3. Nurul Musdalifah (SK120035)
4. Putri Amalia (SK120037)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-nya, sehingga ”Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Bronkopneumonia Di RSUD Dr. H Soewondo Kendal” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Ns. Lestari Eko Darwati, S.Kep., M.Kep., selaku dosen pembimbing akademik
praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah I.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

Terimakasih atas segala do’a, bantuan, bimbingan, dan sumbangan, baik materi maupun
pemikirannya. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Kendal, 7 Desember 2022

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORI

A. Definisi
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
D. Patofisiologi

BAB 3 TINJAUAN KASUS (ASUHAN KEPERAWATAN)

A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Prioritas Diagnosa Keperawatan
E. Intervensi Keperawatan
F. Implementasi
G. Hasil (SOAP)

BAB 4 PEMBAHASAN

BAB 5 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkopneumonia merupakan salah satu bagian dari penyakit Pneumonia.
Bronkopneumonia juga merupakan penyebab tingginya angka kesakitan dan
kematian, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia
(Riyadi & Sukarmin, 2009). Proses peradangan dari proses penyakit
bronkopneumonia mengakibatkan produksi sekret meningkat sampai menimbulkan
manifestasi klinis yang ada sehingga muncul masalah, pada umumnya pasien
mengalami keluhan batuk.
Bronkopneumonia terjadi akibat masuknya jamur, virus, dan bakteri ke paru-paru
yang mengakibatkan terjadinya infeksi parenkim paru melalui proses respirasi. Salah
satu tanda dari reaksi infeksi ini adalah dengan meningkatnya produksi sputum.
Obstruksi jalan nafas disebabkan oleh banyaknya produksi sputum sehingga bersihan
jalan nafas menjadi tidak efektif.
Upaya yang dapat dilakukan pada pasien dengan bronkopneumonia adalah dengan
menjaga kelancaran pernafasan, terutama pada pasien dengan masalah
ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Suction, ekstensi kepala dan ubah posisi rutin
juga dapat dilakukan untuk menjaga kelancaran sistem pernafasan. Penuhi kebutuhan
nutrisi dan cariran, mengontrol suhu tubuh, serta menjaga lingkungan yang bersih dan
aman.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya penulisan laporan ini untuk membuat asuhan
keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD
Dr. H Soewondo Kendal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan karya ilmiah ini untuk
a) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
b) Merumuskan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
c) Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
d) Melaksanakan implementasi keperawatan pada klien yang mengalami
bronkopneumonia di Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
e) Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami bronkopneumonia di
Ruang Cempaka RSUD Dr. H Soewondo Kendal
BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Sebuah penelitian oleh Betz dan Sowden 2002 (dikutip dalam Andra & Yessie,
2013) bronkopneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya
berasal dari infeksi. Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat
konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat (Irman Somantri,
2009). Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti virus, bakteri, jamur, benda
asing (Andra & Yessie, 2013). Kesimpulannya bronkopneumonia merupakan jenis
penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah
bronkus dan sekitar alveoli.
B. Etiologi
Reeves 2001 (dalam Padilla, 2013) memaparkan penyebab terjadinya
bronkopneumoni antara lain :
1) Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
positif seperti : Streptococcus pneumonia, Streptococcus aureus dan
Streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P.Aeruginosa.
2) Virus
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
3) Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
4) Protozoa
Protozoa menimbulkan terjadinya pneumocystis carinii pneumonia.
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis (Padila, 2013) :
1) Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan seperti nafas dangkal
2) Bunyi nafas di atas area yang mengalami konsolidasi
3) Gerakan dada tidak simetris
4) Menggigil dan demam 38,8 OC sampai 41,1 OC
5) Diaphoresis
6) Anoreksia
7) Malaise
8) Batuk kental dan produktif dengan sputum berwarna kuning kehijauan
kemudian berwarna kemerahan.
9) Gelisah.
10) Sianosis.
D. Patofisiologi
Bakteri, jamur, dan protozoa yang dapat menyebabkan bronkopneumonia masuk
ke dalam saluran pernafasan atas yang pada akhirnya menyebar hingga bronkus.
Terjadi inflamasi di dinding - dingin bronkus yang beresiko terjadinya infeksi dengan
begitu produksi seputum meningkat dan terjadi akumulasi sputum pada saluran
pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakefektifan besihan jalan napas. Selain
hal tersebut produksi sputum yang meningkat juga menyebabkan penderita
mengalami penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Inflamasi dingin bronkus juga menyebabkan
perubahan membran yang dapat membuat suplai oksigen ke seluruh tubuh menurun
sehingga terjadi penurunan energi yang menyebabkan intoleransi aktivitas.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan sudah tidak efektif
batuk selama 4 bulan (D.0001) Hal 18
DO :
- Pasien tampak batuk
- Pemeriksaan auskultasi :
suara napas mengi
- Pemeriksaan TTV
TD : 140.80 MmHg
N : 121 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 39,2 oC
SPO2 : 97
Hasil Rontgen :
COR : ukuran
memperbesar; apeks ke
laterokaudal
Pulmo : Tampak bercak
pada perihiler kanan
Diafragma kanan setinggi
costa 9 posterior sinus
kostofrenikus kanan kiri
normal
KESAN :
Cardiomegali ( LV )
Curiga gambaran
Bronkhopneumonia
2 DS : Proses inflamasi Hipertermia
- Pasien mengatakan demam (D.0130) Hal 284
naik turun
DO :
- Badan pasien teraba hangat
- Pemeriksaan TTV :
TD : 140/80 MmHg
N : 121 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 39,2 oC
SPO2 : 97
Hasil Rontgen :
COR : ukuran
memperbesar; apeks ke
laterokaudal
Pulmo : Tampak bercak
pada perihiler kanan
Diafragma kanan setinggi
costa 9 posterior sinus
kostofrenikus kanan kiri
normal
KESAN :
Cardiomegali ( LV )
Curiga gambaran
Bronkhopneumonia
Hasil Leukosit : 15.78

3 DS : Kurang terpapar Kesiapan


- Pasien mengatakan kurang informasi peningkatan
tahu tentang penyakit yang pengetahuan
dideritanya (D.0113) Hal 251
DO :
- Pasien tampak sering
melepas masker
- Pasien menanyakan tentang
penyakit yang dideritanya

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan


2. Hipertermia b.d Proses inflamasi
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan


2. Hipertermia b.d Proses inflamasi
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif
nafas tidak efektif keperawatan selama 2x24 jam (I.01006)
b.d Spasme jalan diharapkan bersihan jalan Tindakan
nafas nafas membaik dengan Observasi :
kriteria hasil : 1. Identifikasi
Bersihan jalan nafas kemampuan batuk
(L.01001) 2. Monitor adanya retensi
1. Mampu melakukan sputum
batuk efektif dengan 3. Monitor tanda dan
skor 5 gejala infeksi saluran
2. Produksi sputum nafas
diturunkan dengan Teraupetik :
skor 5 1. Atur posisi semi
3. Pola nafas fowler/fowler
ditingkatkan dengan 2. Pasang perlak dan
skor 5 membaik bengkok di pangkuan
pasien
3. Anjurkan membuang
sekret pada tempat
sputum
4. Anjurkan minum
hangat
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
2. Anjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, tahan
selama 2 detik
kemudian keluarkan
dari mulut dengan
bibir mecucu
(dibulatkan) selama 8
detik
3. Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam
hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah Tarik nafas
dalam yang ke 3
5. Anjurkan untuk
mengeluarkan dahak
secara tertutup
Kolaborasi :
1. Berikan obat mukolitik
: ambroxol dan nebul
flexotide 1 ampule/12
jam

2 Hipertermia b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermi


Proses inflamasi keperawatan selama 2x24 jam (I.15506) Hal 181
diharapkan demam Tindakan
diturunkan menjadi membaik Observasi :
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi penyebab
Termolegulasi (L.14134) hipertermia
Hal 129 2. Monitor suhu tubuh
1. Takikardi cukup 3. Monitor kadar
menurun dengan skor elektrolit
yang diharapkan 4 Teraupetik :
2. Suhu tubuh 1. Sediakan lingkungan
diturunkan menjadi yang lembab
membaik dengan skor 2. Longgarkan/lepaskan
5 pakaian
3. Suhu kulit diturunkan 3. Berikan obat oral : pct
menjadi membaik 4. Hindari pemberian
dengan skor 5 antipiretik/aspirin
4. Tekanan darah Edukasi :
diharapkan menurun 1. Anjurkan tirah baring
dengan skor 5 Kolaborasi :
1. Berikan cairan dan
elektrolit IV : Ringer
Laktat 20 tpm
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan (I.12383)
pengetahuan b.d keperawatan selama 2x24 jam Tindakan
Kurang terpapar diharapkan tingkat Observasi :
informasi pengetahuan bertambah 1. Identifikasi kesiapan
dengan kriteria hasil : dan kemampuan
Tingkat pengetahuan menerima informasi
(L.12111) 2. Identifikasi faktor
1. Perilaku sesuai faktor yang dapat
anjuran ditingkatkan meningkatkan dan
dengan skor 5 menurunkan motivasi
2. Kemampuan perilaku hidup berih
menjelaskan dan sehat
pengetahuan ttg suatu Teraupetik :
topik cukup 1. Sediakan materi dan
meningkat dengan media pendkes
skor 4 2. Jadwalkan pendidikan
3. Perilaku sesuai kesehatan sesuai
pengetahuan kesepakatan
meningkat dengan 3. Berikan kesempatan
skor 5 untuk bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

IMPLEMENTASI

No Dx. Implementasi Respon Hasil TTD/Nama


Keperawatan
1 Bersihan jalan Kamis, 01 Desember S:
nafas tidak efektif Ps mengatakn
b.d Spasme jalan 2022 Jam 09.00 merasa lebih lega
nafas - Memposisikan ps setelah diajarkan
semi fowler batuk efektif,
- Mengajarkan ps namun batuk belum
batuk efektif berkurang

O:
Ps masih tampak
batuk

Jumat, 02 Desember S:
2022 Jam 09.00 dan Ps mengatakan
21.00 batuknya sudah
Memberikan terapi berkurang
nebullizer (flexotide 1 O:
ampule/12 jam) Tidak tampak batuk
yg berlebihan pada
ps
2 Hipertermi b.d Kamis, 01 Desember S:
proses inflamasi 2022 Jam 09.00 Ps mengatakan
- Memotitor tanda- demam sudah
tanda vital menurun
- Melakukan
kompres hangat O:
- Memberikan obat TD : 110/80 mmHg
per-oral : cetirizine S : 36,1’ C
1 tablet, dexogin N : 82 x/menit
1/2 tablet RR : 22 x/menit
- Memberikan obat SPO : 97%
IV : pct 500 mg
3 Defisit Kamis, 01 Desember S:
pengetahuan b.d 2022 Jam 16.00 Ps mengatakan
kurang terpapar - Memberikan paham tentang apa
informasi edukasi/pendidikan yang sudah di
kesehatan sesuai jelaskan
dengan
kemampuan O:
pemahaman ps Ps tampak
- Mengajarkan batuk memperhatikan
efektif dan penjelasan
membuang sekret Ps tampak sudah
pada tempat menggunakan
sputum masker dengan baik
Ps mampu
melakukan batuk
efektif dan
membuang
ditempat sputum

HASIL (SOAP)

No Dx. Kep Hasil (SOAP) TTD/Nama


1. Bersihan jalan nafas Kamis, 01 Desember 2022
tidak efektif S : Pasien mengatakan masih batuk
O : Pasien masih batuk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Jumat, 02 Desember 2022


S : Pasien mengatakan batuknya berkurang
O : Pasien terlihat batuknya berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan ( Pasien BLPL )
2. Hipertermi Kamis, 01 Desember 2022
S : Pasien mengatalan demam berkurang
O : S; 36,1 ‘C
A : Hipertermi teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Defisit pengetahuan Kamis, 01 Desember 2022
S : Pasien mengatakan sudah memahami
tentang penyakit yang diderita
O : Pasien sudah mau menggunakan masker
A : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan,
defisit pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan

BAB 4

PEMBAHASAN

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai