Anda di halaman 1dari 5

ASKEP TEORITIS KANDIDIASIS

1. PENGKAJIAN
1) Identitas pasien
2) Identitas penanggung jawab
3) Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita
b. Kebiasaan buruk
c. Pembedahan
d. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : pasien mengeluh nyeri pada daerah mulut dan kulitnya bersisik
e. Riwayat pengobatan
Mengkaji apakah klien pernah menerima terapi obat-obatan
f. Pemeriksaan fisik
g. Data dasar pengkajian fisik
a) Aktivitas dan istirahat
Gejala : mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya,
progesi    kelelahan malaise.
Tanda :   kelemahan otot.  
b) Sirkulasi
Gejala :  proses penyembuhan luka lambat
Tanda  :  takikardi, perubahan TD
c) Intregitas ego
Gejala : mengkhawatirkan penampilan, lasi cacat dan BB menurun
Tanda  : cemas depresi, takut menarik diri.
d) Eliminasi
Gejala : diare, sering dengan atau tanpa disertai kram  abdominal nyeri
panggul
Tanda  : lesi atau abses perianal, perubahan dalam jumlah warna dan
karkteristik urin.
e) Makanan/ cairan
Gejala : Tidak ada napsu makan, perubahan dalam kemampuan mengenali
makan, mual  muntah, disfagia, nyeri restoternal saat menelan
Tanda : penurunan  BB yang cepat turgor kulit buruk, lesi pada rongga
mulut, kesehatan gigi /gusi yang buruk, gigi tanggal
f) Hygiene
Gejala : Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
Tanda : Kekurangan dalam banyak atau semua perawatan diri aktivitas
perawatan diri
g) Neurosensori
Gejala : Kerusakan sensasi, atau indera posisi getaran, kelemahan otot.
Tanda : timbul refleks yang tidak normal.
h) Nyeri/nyaman
Gejala : nyeri, sakit dan rasa terbakar
Tanda : penurunan rentan gerak, gerak otot melingdungi bagian yang sakit
i) Keamanan
Gejala : Rasa terbakar  luka yang lama penyembuhannya riwayat penyakit
defisiensi imun.
Tanda  :  perubahan intergitas kulit, luka pada perianal dan kulit
j) Seksualitas
Gejala : riwayat berperilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan
seksual dengan pasangan yang terinfeksi.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Nyeri kronis (D.0078) b.d kerusakan sistem saraf d.d pasien mengeluh nyeri pada
mulut dan faring
2) Hipertermia (D.0130) b.d peningkatan hormon prostaglandin d.d suhu tubuh
diatas normal
3) Gangguan integritas kulit (D.0129) b.d patologi penyakit d.d kerusakan lapisan
kulit
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN


1 Nyeri kronis b.dSetelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri (I.08238)
kerusakan sistemselama 1x24 jam diharapkan Observasi
saraf d.d pasienTingkat nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
mengeluh nyerimenurun dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas,
pada mulut danhasil : intensitas nyeri
faring (D.0078) 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
(5) 3. Identifikasi faktor yang
2. Meringis menurun (5) memperberat dan memperingan
3. Gelisah menurun (5) nyeri
4. Muntah menurun (5) 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada
5. Mual menurun (5) kualitas hidup
6. Frekuensi nadi membaik Terapeutik
(5) 1. Berikan teknik non farmakologis
7. Nafsu makan membaik untuk mengurangi rasa nyeri
(5) (mis. Terapi musik)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (mis.
kebisingan)
3. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
peredaan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk meredakan nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesik,
jika perlu
2 Hipertermia b.dSetelah dilakukan intervensi Manajemen hipertermia (I.15506)
peningkatan selama 1x24 jam diharapkan Observasi
hormon Termoregulasi (L.14134) 1. Identifikasi penyebab hipertermia
prostaglandin d.dmembaik dengan kriteria 2. Monitor suhu tubuh
suhu tubuh diatashasil : 3. Monitor kadar elektrolit
normal (D.0130) 1. Menggigil menurun (5) 4. Monitor komplikasi akibat
2. Kulit merah menurun (5) hipertermia
3. Takikardi menurun (5) Terapeutik
4. Suhu tubuh membaik (5) 1. Sediakan lingkungan yang dingin
5. Suhu kulit membaik (5) 2. Berikan cairan oral
3. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hiperhidrosis
4. Lakukan pendinginan eksternal
(mis. Selimut hipertermi)
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
3 Gangguan integritasSetelah dilakukan intervensi Perawatan integritas kulit (I.11353)
kulit b.d patologiselama 1x24 jam diharapkan Observasi
penyakit d.dIntegritas kulit (L.14125) 1. Identifikasi penyebab gangguan
kerusakan lapisanmeningkat dengan kriteria integritas kulit (mis. perubahan
kulit (D.0129) hasil : sirkulasi, perubahan status nutrisi,
1. Elastisitas meningkat penurunan kelembapan, suhu
2. Kerusakan lapisan kulit lingkungan ekstrem, penurunan
menurun mobilitas)
3. Tekstur kulit membaik Terapeutik
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
baring
2. Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selain periode
diare
3. Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
4. Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif
5. Hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering
Edukasi
1. Anjurkan menggunakan
pelembab
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
6. Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat berada
diluar rumah
7. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun secukupnya

Anda mungkin juga menyukai