Di Susun Oleh :
YADA
B. KLASIFIKASI DERMATITIS
1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah: Dermatitis yg disebabkan oleh substansi yg menempel pada
kulit.
Ada 2 macam dermatitis kontak yaitu:
Dermatitis kontak iritan
Merupakan efek sitotosik local langsung dari bahan iritan pada sel-sel epidermis, dengan
respon peradangan pada dermis.daerah yg paling sering terjadi adalah tangan.
Dermis kontak alergik
Dermtitis kontaknatopik merapukan kedaan peradangan kulit kronis,disertai gatal yg
umunya pada bayi dan anak-anak.
2. Dermatitis seboroik
Dermatitis seroboik adalah peradangan kulit yg sering terdapat pada daerah tubuh
berambut,terutama kulit kepala,alis mata dan mata.
B. ETIOLOGI
Penyebab dermatitis berasal dari luar (eksogen) misalnya.
Bahan kimia (deterjen,asam basa,oli,semen)
Fisik (sinar dan suhu)
Mikroorganisme (bakteri dan jamur)
D. PATOFISIOLOGI
Pada dermatitis kontak iritan kelainan timbul kerusakan sel yg di sebabkan oleh bahan
iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Dalam beberapa menit atau jam bahan iritan
tersebut akan berdifusi melalui membrane untuk merusak lisosom ,mitokonria dan
komponen-komponen inti sel .dengan rusaknya membrane lipid kerotinosit maka
fosfolipose akan diaktifkan dan akan membebaskan asam arakidonik akan
membebaskan prostaglandin dan leukontrin yg akan menyebabkan dilatasi pembuluh
darah darah dan peningkatan permeabilitas kapiler.
Pelepasan prostaglandin dan leukontrin juga akan meangaktifkan sel mast untuk
melepasakan histamin sehingga terjadi vasodilatasi dan permeabilitas yg meningkat
akibatnya timbul berbagai macam kelainan kulit seperti kemerahan ,edema dan vesikula
yg akan tampak sebagai dermatitis.
Kerusakan histamine juga akan menyebabkan keluhan gatal pada pasien. Rusaknya
membrane lipid karatinosit juga akan mrnyebabkan pelepasan PAF akan menginduksi
pelepasan brakdikinin yg akan merangsang serabut sel saraf dan menimbulkan nyeri.
E. PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan dapat berupa pengobatan :
Topikal dan sistemik
1. Pengobatan topical
Obat-obat topikal yang diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip umum yaitu :bila
basah diberi terapi basah ( kompres terbuka ).bila kering berikan terapi kering makin
akut penyakit,makin rendah presentasi bahan aktif,bila akut berikan kompres,bila sub
aktif diberikan lossio,pasta,krim atau linimentum (pasta pendingin),bila kering
berikan salap.
Medikamentosa topikal saja dapat diberikan pada kasus-kasus ringan.jenis-jenisnya
adalah :
1) Kortikosteroid
2) Radiasi ultravilolet
3) Antibiotika dan antimikotika
4) Imonosuresit topikal
2. Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik ditunjukan untuk mengotrol rasa gatal ada atau edema.juga pada
kasus-kasus sedang dan berat,pada keadaan akut dan kronik.
Jenis-jenisnya adalah :
1) Antihistamin
2) kortikosteroid
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
G. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Keadaan umum mulai dari ringan sampai berat tergantung dari berat ringannya
penyakit.
b. Tanda tanda Vital
Meliputi : Suhu,nadi,pernapasan,tekanan darah.
c. Pemeriksaan kepalah dan leher ( inspeksi dan palpasi) Apakah ada kelainan dan
benjolan
d. Pemeriksaan Integumen
Inspeksi dan keadaan kulit
e. Pemeriksaan dada dan thoraks gambaran klien dalam bernapas
f. Pemeriksaan payudara
Inspeksi dan palpasi adanya kelainan dan benjolan
g. Pemeriksaan abdomen ( inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi)
Adanya benjolan pada abdomen jumlah peristaltic usus.
h. Pemeriksaan ekstrimitas (inspeksi dan palpasi)
i. Riwayat psikososisl
Meliputi : Gambaran mental klien ( perasaan mental) lemas atau gambaran
komunikasi dengan anggota keluarga,pendapat klien tentang dirinya sendiri seperti
harga diri / body image.
H. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Kerusakan integritas kulit
3. Hipertermi
4. Gangguan pola tidur
5. Gangguan personal hygiene
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri berhubungan dengan peradangan kulit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang
dengan Kriteria hasil :
Klien tidak merasa sakit dan gatal,klien tidak rewel.
Intervensi
1. Berikan posisi yang nyaman bagi pasien dan kendalikan perhatian menggunakan
makanan atau minuman.
Rasional : Dengan tindakan tersebut dapat mengalihkan rasa sakit atau nyeri yang
dirasakan.
Intervensi :
1. Kaji tanda-tanda vital
Rasional : Untuk mengidentifikasi Perkembangan klien
2. Berikan dan anjurkan untuk ibu klien kompres air hangat
Rasional : Membantu mengurangi suhu tubuh
3. Anjurkan ibu klien untuk berikan banyak minum air hangat
Rasional : membantu untuk tidak terjadi dehidrasi dan menurunkan suhu tubuh
4. Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
Rasional : Membantu menurunkan suhu tubuh klien
Di Susun Oleh :
YADA
b. Penanggung jawab
Nama : Ny. O.S
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Kristen protestan
Alamat : Taar
2. diagnosa medis : Dermatitis
3. keluhan utama : nyeri
4. Keluhan menyertai : gatal,panas, dan kurang tidur
5. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan klien selalu rewel,karena merasa sakit dan gatal pada dada dan bahu
karena terdapat bercak-bercak merah berair. klien panas,kurang tidur.sehingga ibu klien
mengantar klien ke puskesmas untuk mendapat pengobatan.
6. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mengatakan kilen tidak pernah mendapat penyakit seperti yang dialami klien
sekarang ini.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sama
dengan klien
8. Pola aktivitas sehari hari
No ADL sebelum sakit saat sakit
1. NUTRISI
Makanan
Jenis Bubur,telur Bubur
Minuman
Susu SGM Susu SGM
Jenis minuman
3-4 botol/hari 3-4 botol / hari ( tidak
Frekuensi
dihabiskan)
2. ELIMINASI
BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
BAK
3-4x/ hari ganti popok 3-4x/hari ganti popok
Frekuensi
Kuning kuning
Warna
tidur malam
6-7 jam/ hari 4-5 jam/ hari klien
lama tidur
sering terbangun karena
merasa sakit dan gatal
4. Personal hygine
mandi Jarang mandi Belum mandi
keramas Jarang keramas Belum keramas
9. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum: lemas
2. Kesadaraan: composmentis
3. Tanda – Tanda Vital : N:120x/menit, RR: 25x/menit, S: 37,9C, BB : 6,2 kg
4. kepala
inpeksi: rambut berwarna hitam,penyebaran rambut merata,kepala kotor
palpasi: tidak ada nyeri tekan tidak ada benjolan.
5. wajah
inspeksi: wajah simetris,ekspresi wajah meringis,wajah pucat
palpasi: tidak ada nyeri tekan
6. mata
inspeksi:simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis.
7. leher
inspeksi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. hidung
inspeksi: bentuk normal,tidak ada secret.
palapsi: tidak ada nyeri tekan
9. telinga
inspeksi: bentuk simetris kiri dan kanan tidak ada kelainan.
10. gigi dan mulut
inspeksi: mukosa bibir kering.
11. Integumen
Inspeksi : warna kulit sawomatang,kulit kotor
Palpasi: kulit teraba panas
12. Dada dan thoraks
Inspeksi: bentuk normal,ada bercak- bercak merah berair
Palpasi: adanya nyeri tekan.
13. Abdomen
Inspeksi: bentuk perut normal.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
14. Ekstremitas
Atas
Inspeksi: jumlah jari lengkap,Kuku tangan panjang dan kotor
Bawah
Inspeksi: jumlah jari lengkap kuku kaki panjang dan kotor.
10 Pemeriksaan neurologis
Kesadraan : composmentis
Sensasi : dapat merasakan adanya sentuhan
Gerakan : dapat bergerak bebas
11 Penatalaksanaan
Amoxcilin I
Dexamethazone I
Paracetamol I pulvus X 3x1/hari
Vitamin.C I
Sirup Anaria 3x1/2 sdm
Salap hidrokortizone 3x1 oles/hari
3. ANALISA DATA
Ruangan Perawatan : Anak RSUD Maren Diagnosa Medi: Dermatitis
Nama Klien : An.S.M.S No Register :-
merah berair.
DO:
- Keadaan umum : lemas
Mengiritasi kulit
- Ekspresi wajah meringis
- Klien tampak rewel
- TTV :
N: 120x/menit
Peradangan kulit
P : 25x/ menit
S :37,9⁰
- Adanya nyeri tekan pada dada dan bahu
2 DS: Sabun,detergen,zat kimia Kerusakan
Ibu klien mengatakan terdapat bercak-bercak integritas
merah berair pada dada dan bahu klien. kulit
Iritan primer
DO:
- Terdapat bercak-bercak merah berair
pada dada dan bahu.
Mengiritasi kulit
Peradangan kulit
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
P:
intervensi di lanjutkan