Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Diploma III

KeperawatanTanjungkarang

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GANGGUAN RASA AMAN DAN


NYAMAN AKIBAT PATOLOGI SISTEM INTEGUMEN DAN IMUN DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPERSENSITIVITAS

NAMAMAHASISWA : SRI MULYANI


SEMESTER / TA :V(LIMA) / 2020/2021

2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. DASAR TEORI
A.1. DEFINISI DIAGNOSA MEDIS
Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh
seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-
bahan yang umumnya nonimunogenik.

A.2. ETIOLOGI
Bebrapa penyebab dari hipersensitivitas, yaitu :
1. Debu
2. Makanan
3. Obat-obatan
4. Zat –zat kimia

A.3. TANDA & GEJALA


Betikut gejala umum dari suatu alergi terhadap alergen yang tertiup atau kulit
meliputi:

1. Gatal-gatal
2. Mata berair
3. Bersin
4. Hidung beringus
5. Ruam
6. Merasa lelah atau sakit
7. Hives ( gatal-gatal dengan bercak merah dibangkitkan)
A.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG & HASILNYA SECARA TEORITIS
1. Puncture, Prick Dan Scratch Test biasa dilakukan untuk menentukan alergi karena
allergen ini, makanan atau bisa serangga.
2. Skin Prick Test adalah salah satu jenis tes kulit sebagai alat diagnosis yang banyak
digunakan oleh para klinis untuk membuktikan adanya IgE spesifik yang terkait pada
sel matosit kulit.
3. Tes Intradenal biasa dilakukan pada alergi obat dan alergi bisa serangga.
4. Patch Tes ( Epicutaneus Tes) biasanya untuk melakukan tes pada dermatitis kontak.

A.4. PENATALAKSANAAN MEDIS


 Terapi farmakologi
1. Adrenergik
Yang termasuk obat obat Adrenegik adalah Katelokamin ( Epinefrin,
Isoetarin, Isoproterenol, Bitolterol) Dan Nonkatelomin ( Efedrin, Albuterol,
Metaproterenol, Salmeterol, Terbutalin, Pributerol, Prokaterol, Dan
Fenoterol)
2. Antihistamin
3. Kromolin sodium
4. Kortikosteroid
A.6. PATHWAY (Dibuat skema hingga muncul masalah keperawatan )
ASUHAN KEPERAWATAN
B.1. DAFTAR DX KEPERAWATAN YG MUNGKIN MUNCUL PADA KASUS(Minimal 3
diagnosis Keperawatan) & DEFINISI MASALAH KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
(Lihat buku SDKI, SLKI dan SIKI)

1) Diagnosis Keperawatan : Gangguan Intergritas Kulit b.d inflamasi dermal, intra


dermal, intra dermal sekunder
Definisi : Kerusakan kulit ( dermis dan/ atau epidermis) atau
jaringan ( membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang kartilago, kapsul sendi
dan/ atau ligamen).
DS DO
 Klien mengatakan perih  Tampak kemerahan pada kulit
 Klien mengatakan gatal gatal di  Terdapat odema
seluruh tubuhnya  Tampak bentol-bentol

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan intergritas kulit
dan jaringan meningkat, dengan kriteria hasil:
1. Tidak terdapat kemerahan,bentol-bentol dan odema pada klut
2. Perdarahan menurun
3. Kerusakan intergritas kulit berkurang

Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education) :


1. Identifikasi kulit, lihat adanya edema.
2. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
3. Hindari obat intranskular
4. Gunakan pakaian yang tipis dan lembut
2) Diagnosis Keperawatan : Pola nafas tidak efektif b.d terpajan allergen
Definisi : Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberikan
ventilasi adekuat.
DS Do
 Klien mengatakan sedikit  Terlihat sesak
sesak RR: 24x/menit

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam. Diharapkan klien


menunjukkan pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman rentang normal,
dengan kriteria hasil :
1. Frekuensi pernapasan klien membaik
2. Sesak menurun
3. Tidak terdapat tanda-tanda sianosis

Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education)


1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi paru.
2. Auskultasi bunyi napas dan catat bunyi nafas
3. Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
4. Observasi pola batuk

3) Diagnosis Keperawatan : Kekurangan volume cairan ( Hipovolemia) b.d kehilangan


cairan berlebih
Definisi : Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasesuler.
DS DO
 Klien merasa lemas  Turgor kulit menurun
 Klien mengeluh haus  Membran mukosa menurun
 Konsentrasi urin meningkat
Tujuan : Setelah dilakukan rindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan status cairan
membaik, dengan kriteria hasil:
1. Klien tidak mengalami diare lagi
2. Klien tidak mengalami mual dan muntah
3. Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi
4. Turgor kulit kembali normal

Rencana Intervensi (monitoring, terapeutik, kolaboratif, health education) :


1. Ukur dan pantau TTV
2. Kaji turgor kulit, kelmbaban, dan membrane mukosa
3. Monitor intake dan ouput cairan
DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3, Jakarta: EGC
2. Price & Wilson. 2003. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Vol 2. Edisi 6.
Jakarta : EGC
3. TIM POKJA SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI
4. TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI
5. TIM POKJA SLKI DPP PPNI. 2018. Stansar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai