NPM :19230044P
Kelas : Kepahiang
2. Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan
meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer
memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan
bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan
dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena
banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap
manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian
organisasi.
7. kepemimpinan:
8. 1. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen
(the first function of management). Semua fungsi manajemen tergantung dari perencanaan.
Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses mental untuk membuat keputusan dan
peramalan (forecasting). Perencanaan harus berorientasi ke masa depan dan memastikan
kemungkinan hasil yang diharapkan (Swansburg & Swansburg, 1999). Dalam perencanaan,
salah satu hal penting yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan sumber daya
manusia (SDM) dan sumber daya yang lain yang relevan. Perencanaan yang baikakan
meningkatkan capaian tujuan dan pembiayaan yang efektif.
2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time). Penggunaan waktu efektif
berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan waktu yang tepat dan memungkinkan
berjalannya roda organisasi dan tercapaianya tujuan organisasi. Waktu pelayanan dihitung, dan
kegiatan perawat dikendalikan.
3. Pengambilan keputusan (Decision making). Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan di antara beberapa
alternatif yang tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan. Keputusan dibuat
untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan/ implementasi dari pilihan keputusan yang
diambil.
4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader). Manajer yang bertugas mengatur manajemen
memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang
dengan baik. Adanya manajer yang mampu memberikan semangat, mengontrol dan mengajak
mencapai tujuan merupakan sumber daya yang sangat menentukan
5. Tujuan sosial (Social goal). Manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan
ditetapkan dalam bentuk visi, misi dan tujuan organisasi.
6. Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penugasan pada masing-masing kelompok dilakukan
berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit lain baik secara horizontal maupun secara
vertikal (Swansburg & Swansburg, 1999).
7. Perubahan (Change) adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya (Douglas, 1988). Perubahan, di dalam manajemen keperawatan
perubahan dijadikan prinsip karena sifat layanan yang dinamis mengikuti karakteristik pasien
yang akan Anda layani
12. Cara Swansburg (1999)Jumlah rata-rata pasien/ hari x jumlah perawat/ pasien/ hariJam
kerja/ hariContoh: Pada rumah sakit A, jumlah tempat tidur pada unit Bedah 20 buah,
rata-rata pasien perhari15 orang, jumlah jam perawatan 5 jam/ pasien/ hari, dan jam
kerja 7 jam/hariCara menghitungJumlah perawat yang dibutuhkan adalah:Jumlah shift
dalam seminggu: 11 x 7 = 77 shiftBila jumlah perawat sama setiap hari dengan 6 hari
kerja/ minggu dan 7 jam/ hari maka jumlahperawaty yang dibuthkan = 77 : 6 = 12,83
atau 13 orang
13. Hitung jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien (menurut rumus Douglas) jika diruang kenanga terdapat 5 pasien dengan
minimal care, 10 pasien dengan partier care dan 3 pasien dengan total care.
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah :
10 0rang perawat
Dinas pagi 5 orang
Dinas Sore 3 orang
Dinas malam 2 orang
14. ada beberapa tipe atau tipe pemimpin, termasuk yang berikut:
1. Pemimpin otokratis adalah manajer yang merasa diri mereka pintar dan serba bisa.
Bawahan biasanya dianggap sebagai boneka saja yang harus melaksanakan otoritas
mereka kepada bawahan mereka. Semuanya dilakukan sendiri.
2. Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang tidak suka bertindak sewenang
wenang terhadap bawahannya. Dia mendelegasikan setiap pekerjaan yang dapat dia
berikan kepada orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Semua
keputusan biasanya ditentukan berdasarkan hasil musyawarah. Pemimpin ini
mengharapkan partisipasi dari bawahannya di setiap langkah dan aktivitas
perusahaan.
3. Pemimpin yang bebas (laissez faire) adalah pemimpin yang memberi terlalu banyak
kebebasan kepada bawahan mereka. Hanya bertindak sebagai simbol. Semua
keputusan
dan penentuan tujuan dan persiapan rencana, pedoman kerja, prosedur, prosedur yang
teratur diserahkan kepada kebijakan bawahannya.
Sementara itu, menurut Blake dan Mouten, gaya kepemimpinan seseorang dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut:
17. Bedside teaching adalah salah satu metode pembelajaran klinik yang sering dipakai di
Indonesia.. Komponen bedside teaching terdiri dari pasien, mahasiswa, dan instruktur,
yang dikenal dengan istilah leaning triad dalam pendidikan klinik.
Pelaksanaan bedside teaching dimulai dari fase persiapan, brifing, interaksi dengan
pasien, debrifing, dan persiapan untuk pasien berikutnya, yang disebut siklus
pengalaman. Instruktur harus menguasai keterampilan microskills atau peran instruktur
sebagai one minute perceptor untuk membantu agar lebih efektif dalam menilai,
menginstruksi, dan memberi feedback. Keterampilan klinis dicapai oleh mahasiswa
melalui 4 fase, yaitu fase kognitif, fase pencapaian secara tertutup, fase pencapaian
secara terbuka, lalu fase otomatisasi.
18. ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan untuk perawat, dengan pasien atau keluarga
terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta
mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan.
20. A.Supervisi
Supervisi merupakan salah satu bagian dari fungsi pengarahan dan pengawasan dalam
manajemen.supervise mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian yang jelas tentang supervise terus mengalami perkembangan.
PENGERTIAN SUPERVISI Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu
meliputi segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju
untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan, bimbingan
dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat. Prajudi
Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara
langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin. Swansburg (1999),
Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk
penyelesaian tugas-tugasnya. Thora Kron (1987), Supervisi adalah merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar,
adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan dari perawat.