Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CANDIDIASIS VAGINALIS

DISUSUN OLEH :
1. P
2. Y
3. A
4. A
5. N
6. E
7. I
8. V
9.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Candidiasis Vaginalis ( Infeksi Jamur)


Sub pokok bahasan : Definisi, Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan
Candidiasis Vaginalis
Sasaran : Pasien di Poli Kandungan
Waktu : ±30 menit
Tempat : Poli Kandungan
Hari dan Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018
Penyuluhan : Mahasiswa

A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Agar masyarakat mengetahui tentang candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan masyarakat dapat mengerti
tentang:
a. Memahami tentang definisi candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
b. Memahami tentang penyebab candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
c. Memahami tentang gejala candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
d. Mengetahui pengobatan candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
e. Mengetahui pencegahan candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )

B. MATERI
1) Definisi candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
2) Penyebab candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
3) Gejala candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
4) Pengobatan candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )
5) Pencegahan candidiasis vaginalis ( infeksi jamur )

C. MEDIA
1) Leaflet
2) Clip chart

D. METODE
1) Ceramah / Tanya jawab
2) Diskusi
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan / proses Kegiatan penyuluhan Waktu

1. Pembukaan :

a. Salam a. Mengucapkan salam

b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri 5 Menit

c. Tujuan c. Menyampaikan tujuan

d. Kontak waktu dan strategi b. Menjelaskan


penyuluhan persetujuan waktu dan
strategi penyuluhan

2. Materi :

a. Definisi candidiasis a. Menjelaskan materi


vaginalis ( infeksi jamur ) yang terkait dengan
b. Penyebab candidiasis pembahasan 10 Menit
vaginalis ( infeksi jamur )
c. Gejala candidiasis b. Memberi penjelasan
vaginalis ( infeksi jamur ) ulang
d. Pengobatan candidiasis
vaginalis ( infeksi jamur ) c. Memotivasi peserta
e. Pencegahan candidiasis untuk bertanya
vaginalis ( infeksi jamur )
d. Menyimpulkan
jawaban

3. Penutup:
a. Tanya Jawab a. Memberi kesempatan 10 menit
untuk peserta bertanya,
memberikan
pertanyaan serta
menjawab pertanyaan 3 menit

b. Evaluasi b. Menyimpulkan
Materi Penyuluhan
2 menit
c. Salam c. Menutup kegiatan
penyuluhan dengan
memberi salam

F. EVALUASI
1. Prosedur : Post test lisan
2. Bentuk soal : Essay
3. Jumlah : 4 Essay

1) Apa pengertian dari candidiasis vaginalis ?


2) Apa saja gejala dari candidiasis vaginalis ?
3) Sebutkan pengobatan dari candidiasis vaginalis ?
4) Sebutkan pencegahan dari candidiasis vaginalis ?

Jawaban :
1) Keputihan adalah cairan atau sekret kental yang keluar dari vagina.
2) Penyebab keputihan diantaranya yaitu:
a. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
b. Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
c. Kurang menjaga kebersihan vagina
d. Kelelahan yang amat sangat
e. Stress
3) Gejala- gejala dari keputihan seperti Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau
putih kelabu dari saluran vagina dan pada penderita tertentu dapat disertai rasa gatal.
G. SUMBER

Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan Leukore
Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit I. Akbid Mamba’ul Ulum
Surakarta.

Ali B, Anwar M, Prajitno PR. 2011. Ilmu Kandungan Ed 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Anindita, W. 2006. Faktor Resiko Kejadian Kandidiasis Vaginalis pada Akseptor KB. The
Indonesian Journal of Public Health. Vol 3: (24-28)

Dahlan, Sopiyudin. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan . Jakarta: Salemba Medika

Department of Health and Human Services. 2015. Sexually Transmitted Disease Treatment
Guidelines. Georgia: Emory University

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5.Jakarta : Balai
Penerbit FKUI

Hong Esther BSc, Dixit Shreya Bmed, Paul L, Fidel PhD, Bradford Jennifer, Fischer Gayle
FACD. 2013. Vulvovaginal Candidiasis as a Chronic Disease: Diagnostic Criteria and
Definition. Vulvovaginal Candidiasis as a Chronic Disease. Vol 18: (31-38)

Sobel, JD. 2014. Factors Involved in Patients Choice of Oral or Vaginal Treatment for
Vulvovaginal Candidiasis. Patient Preference and Adherence. Vol 8: (31-34)
CANDIDIASIS VAGINALIS

A. Definisi
Kandidiasis vagina atau infeksi jamur pada vagina merupakan peradangan akibat
jamur pada vagina yang ditandai dengan iritasi pada vagina, rasa gatal, dan keputihan.
Infeksi jamur ada vagina ini mempengaruhi vagina dan jaringan vulva. Infeksi jamur
pada vagina tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual walaupun infeksi jamur
pada vagina ini dapat menular melalui kontak oral-genital. Menyerang wanita segala usia,
terutama usia pubertas.

B. Gejala
Gejala yang dapat terjadi pada infeksi jamur vagina dapat dialami mulai dari gejala yang
ringan sampai gejala sedang, yaitu:
 Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva
 Sensasi terbakar terutama saat berhubungan seksual dan saat buang air kecil
 Kemerahan dan pembengkakan pada vulva (bibir vagina)
 Rasa sakit pada vagina
 Keputihan seperti keju

Infeksi jamur yang lebih parah akan ditandai dengan:


 Kemerahan yang meluas, pembengkakan dan gatal yang smpai menyebabkan
luka
 Mengalami infeksi jamur yang berulang (lebih dari 4 kali dalam 1 tahun)
 Infeksi jamur disebabkan oleh jenis kandida yang bukan kandida albicans
 Sedang hamil
 Memiliki penyakit diabetes yang tidak terkontrol
 Kekebalan tubuh yang menurun akibat penyakit tertentu seperti HIV

Anda memerlukan konsultasi dengan dokter jika memiliki keluhan di bawah ini:
 Pertama kali mendapatkan infeksi jamur
 Tidak yakin apa infeksi yang dialami
 Infeksi tidak membaik dengan penanganan sendiri
 Anda merasakan gejala yang buruk
C. Penyebab
Penyebab utama dari kandidiasis vaginalis adalah jamur. Jamur merupakan
mikroorganisme yang biasa hidup di vagina bersama dengan bakteri. Pada keadaan
normal bakteri dan jamur akan berada dalam jumlah yang seimbang, namun pada
keadaan tertentu dapat terjadi ketidakseimbangan mikroorganisme yang ada di
vagina sehingga meningkatkan pertumbuhan jamur. Hal itu dapat disebabkan oleh:
 Penggunaan antibiotik
 Kehamilan
 Penyakit diabetes yang tidak terkontrol
 Kekebalan tubuh yang menurun
 Segala sesuatu yang dapat menyebabkan perubahan jenis dan jumlah bakteri
di vagina
Pada umumnya jamur candida yang menyebabkan kandidiasis vagina adalah
jamur candida albicans namun jika infeksi disebabkan oleh jenis candida yang lain maka
dibutuhkan penanganan yang lebih intensif.

D. Diagnosis Candidiasis
Untuk memastikan apakah penderita terkena candidiasis atau tidak, dokter akan
melakukan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa secara visual bentuk dan
penampakan ruam. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kondisi kulit di
daerah tersebut.

2. Kultur kulit. Setelah memeriksa kondisi kulit dan ruam pada saat
pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan swabbing (apusan) pada daerah
kulit yang terkena candidiasis. Hasil sampel kulit yang diperoleh
dari swabbing kemudian diperiksa di laboratorium untuk memastikan
keberadaan jamur Candida sehingga bisa dipastikan apakah terjadi
candidiasis atau tidak.

3. Analisis urine. Analisis urine berguna untuk membantu diagnosis


candidiasis genitourinarial. Urine dapat dianalisis untuk mengecek
keberadaan sel darah merah dan putih, protein, dan sel-sel ragi. Selain itu,
urine juga dapat dikultur untuk memeriksa keberadaan jamur
E. Pengobatan
Untuk gejala ringan sampai sedang pada umumnya dokter akan menyarankan:
 Terapi jangka pendek dengan krim antijamur 1-3 hari, salep atau tablet
antijamur yang dimasukkan melalui vagina. ( Grup azol : Kontrimazol,
mikonazol, isokonazol, bufonazol, siklopiroksolamin )
 Dokter akan memberikan obat antijamur yang diminum hanya satu kali saja
seperti flukonazol

Untuk infeksi yang lebih rumit atau buruk:


 Terapi selama 14 hari dengan krim, salep atau tablet yang dimasukkan
melalui vagina
 Obat oral yang diminum tidak hanya satu kali dan mungkin akan
dikombinasikan dengan obat lain. Namun obat ini tidak boleh dikonsumsi
oleh wanita hamil
 Untu infeksi jamur berulang akan memerlukan pengobatan dengan waktu
yang lebih lama

F. Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya infeksi jamur:
 Hindari membersihkan vagina dengan bahan kimia
 Gunakan celana dalam berbahan katun
 Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat
 Mengganti pakaian sesegera mungkin jika sudah basah
 Hindari mandi dengan air yang terlalu panas

Anda mungkin juga menyukai