Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku SADARI (SADARI) Pada Remaja Putri Di
MA Al-Falah Puteri Banjarbaru
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit kanker payudara menempati urutan pertama penyakit kanker di
Indonesia. Tingginya tingkat kematian akibat kanker payudara disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang bahaya, tanda-tanda dini, faktor resiko, cara penanggulangan yang
benar dan penerapan pola hidup sehat. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara adalah
SADARI yang dapat dilakukan wanita semenjak masa pubertas.
Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada remaja putri
MA Al-Falah Puteri Banjarbaru.
Metode: Jenis Penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel
penelitian yang berjumlah 58 responden remaja putri MA Al-Falah Puteri Banjarbaru menggunakan
teknik simple random sampling. Pungumpulan data primer diperoleh dari pengisian kuesioner.
Analisa data menggunakan contingency coefficient dengan taraf kepercayaan 95% (0.05).
Hasil: Responden dengan pengetahuan cukup (53.4%), responden yang tidak terpapar sumber
informasi (74.1%) dan perilaku SADARI oleh responden berkategori negatif (55.2%). Hasil
analisis data dengan Contingency Coefficient menyatakan ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan terhadap perilaku SADARI dengan nilai P=0.013 (P<α = 0,05), r =0.360, dan juga ada
hubungan yang bermakna antara sumber informasi terhadap perilaku SADARI dengan nilai
P=0,000 (P<α = 0,05), r =0.445.
Simpulan: Pengetahuan, dan sumber informasi berhubungan dengan perilaku SADARI pada
remaja putri MA Al-falah Puteri Banjarbaru.
ABSTRACT
Background: The breast cancer places in the first position of cancer cases in Indonesia.The high
rate of breast cancer’s death because the lack of public knowledges about the risks of , early signs,
causative factors , right treatments and the application of healthy lifestyles. One of method early
detection of breast cancer is self breast examination that can be conducted by woman since puberty.
Objective: Know factors that related with self breast examination behavior of adolescent girls from
MA Al-Falah Putri Banjarbaru.
Methods: The kind of analytic research used the cross-sectional approach. The sample collected
was 58 respondents of adolescent girls from MA Al-Falah Putri Banjarbaru used simple random
sampling technique. The primary data was obtained of filling out of the questionnaires. Analysis
data used contingency coefficient with the standard of trust 95 % (0.05).
Results: respondents with enough knowledges (53.4 %), respondents which are not exposed by a
source of information (74.1 %) and self breast examination behavior by respondents with negative
category (55.2 %). The results of the analysis of data by contingency coefficient said there was a
meaningful correlation between knowledge to self breast examination behavior with the P = 0.013
(P<α = 0,05), r =0.360, and also there was a meaningful correlation between source information to
self breast examination behavior with P=0,000 (P<α = 0,05), r =0.445.
Conclusion: Knowledge, and source of information relating to conduct self breast examination
behavior of adolescent girls MA Al-Falah Putri Banjarbaru.
Keywords: Knowledge, Behavior, self breast examination, a source of information, adolescent girls
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
Menurut WHO (World Health yang salah dan baru memeriksakan diri ke
salah satu penyebab kematian utama diseluruh stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya
Agency for Research on Cancer) pada tahun Sebanyak 80% masyarakat tidak
merupakan penyebab kematian tertinggi atau pemeriksaan dini payudara, hanya 11,5%
masih menempati urutan pertama kasus baru yang paham, sementara sisanya tidak tahu
dan kematian akibat kanker. Ditemukan kasus (8,5%). Padahal di negara lain, program-
baru sebesar 43,3% dan kematian sebesar program deteksi dini kanker payudara telah
Agency for Research on Cancer) tahun 2012, penemuan kanker payudara stadium dini,
insidens kanker payudara sebesar 40 per karena secara statistik di Amerika dan juga di
100.000 wanita. Prevalensi penderita kanker Indonesia 95% kejadian kanker payudara
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang positif apabila informasi tersebut baik dan
penanggulangan yang benar dan penerapan sebaliknya informasi yang salah dan dari
pola hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka sumber yang tidak bisa
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
terutama masalah kesehatan reproduksi masih penulis tertarik melakukan penelitian tentang
rendah yaitu pada guru dan teman sebaya faktor – faktor yang berhubungan dengan
Reproduksi Remaja yaitu Media televisi dan informasi yang baik, terutama bagi usia
radio sebagai media paling efektif dalam remaja bisa melakukan deteksi dini kanker
yang memisahkan antara laki–laki dan wanita, Jenis penelitian yang digunakan
siswi juga diwajibkan untuk tinggal di asrama adalah penelitian survey analitik, rancangan
serta tidak diperbolehkan untuk membawa kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
SADARI sebanyak 5 (50%) dan yang kadang- semua siswi kelas XI MA Al-Falah Putri
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 4 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
kelas yaitu 35 orang kelas XI A, 34 orang bahwa sumber informasi remaja putri tentang
kelas XI B, 35 orang kelas XI C dan 34 orang SADARI sebagian besar tidak terpapar oleh
terhadap SADARI sebanyak 5 orang (8.6%). menunjukkan bahwa remaja putri yang
Kemudian untuk kategori pengetahuan baik termasuk dalam kategori terpapar sumber
dengan perilaku negatif terhadap SADARI informasi dengan perilaku positif terhadap
pengetahuan cukup dengan perilaku negatif kategori tidak terpapar sumber informasi
(22.4%), dan kategori pengetahuan kurang sebesar 13 orang (22.4%). Sedangkan remaja
dengan perilaku negatif terhadap SADARI putri yang termasuk dalam kategori terpapar
menggunakan uji statistik (Contingency dan kategori tidak terpapar sumber informasi
bahwa ada hubungan yang bermakna antara Coefficient) didapatkan nilai P=0,000 berarti
perilaku SADARI pada remaja putri di kelas ditolak. Hal ini membuktikan bahwa ada
r=0.360 dengan tingkat korelasi cukup kuat. informasi dengan Perilaku SADARI pada
Tabel 5 Hubungan Sumber Informasi SADARI Dengan Perilaku remaja putri di kelas XI MA Al-Falah Puteri
SADARI.
Sumber Perilaku SADARI Total P Value Banjarbaru. Nilai r = 0.445 dengan arah
Informasi
Positif Negatif
Terpapar 13 2 15
positif dan tingkat korelasi cukup kuat.
22.4% 3.5% 25.9%
Tidak 13 30 43 0.000
Terpapar
22.4% 51.7% 74.1%
26 32 58
Total
44.8% 55.2% 100%
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
sebagian besar siswi memiliki pengetahuan kedalam mata pelajaran Biologi pada kelas
responden sebagian besar remaja putri secara umum saja, serta tidak secara
payudara, definisi SADARI dan sasaran menyebabkan sebagian besar remaja putri
ditunjukkan dari persentase jawaban salah cukup tersebut didukung dengan teori dari
tentang tujuan dari SADARI sebanyak 42 merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
sebanyak 36 orang (62%) dan cara dan raba dengan sendiri. Pada waktu
Pada remaja putri telah terjadi tentang kesehatan reproduksi remaja agar
penginderaan remaja putri disini hanya serta remaja putri dapat terdorong
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat bahwa sebagian besar siswi tidak terpapar
dipengaruhi pula oleh intensitas perhatian oleh sumber informasi tentang SADARI
persepsi dari remaja putri terhadap obyek yaitu sebanyak 43 orang (74,1%) dari 58
sekolah MA Al-Falah Puteri Banjarbaru sebagai sumber informasi media cetak dan
berkompeten. Untuk itu perlu adanya peran diperkenankan pulang ke rumah dalam
dari petugas kesehatan atau orang yang kurun waktu 1 (satu) bulan sekali sehingga
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
tetapi hal ini tidak memenuhi kebutuhan informasi tentang kesehatan reproduksi
sumber informasi remaja putri tentang khususnya SADARI karena pada usia
dengan teori dari Notoadmodjo (2012) Oleh karena itu diperlukan adanya peran
karena alat-alat tersebut digunakan untuk melalui penyuluhan dan media cetak
informasi tentang SADARI. Dalam hal ini Puteri Banjarbaru sebagai tambahan
remaja putri kurang mendapatkan saluran sumber informasi media cetak, karena pada
kesehatan repsoduksi serta hak untuk siswi. Menurut Skinner (1938) seorang ahli
merupakan respons atau reaksi seseorang 58 orang remaja putri. Remaja putri dalam
terhadap stimuluss (rangsangan dari luar). melakukan SADARI tidak sesuai dengan
Perilaku ini terjadi melalui proses adanya langkah-langkah yang telah ditentukan,
stimuluss terhadap organisme, dan kemudian remaja putri hanya mengamati payudara di
dalam memberikan respon terhadap stimulus perubahan pada payudara mereka tetapi
individu remaja putri sangat bergantung pada kurang memperhatikan payudara bagian
karakteristik atau faktor-faktor lain pada kiri dan kanan atas serta tidak melakukan
dengan stimulus yang baik belum tentu memutar dengan tekanan lembut sesuai
menghasilkan respon atau perilaku yang arah jarum jam. Hal ini ditunjukkan dari
besar tidak melakukan SADARI pada saat memperhatikan payudara bagian kiri dan
payudara tidak keras dan 1 (satu) minggu kanan atas 43.5% dan hanya sebagian kecil
setelah menstruasi melainkan remaja putri saja yang melakukan perabaan pada
hanya melakukan SADARI setiap bulan payudara searah jarum jam yaitu 37.9%.
kapan waktu pelaksanaan SADARI yang usia remaja selalu ingin mengetahui hal-
dianjurkan. Hal ini tunjukkan dari hasil hal yang baru, sehingga muncul perilaku
presentasi perilaku remaja putri pada ingin mencoba-coba, tetapi pada remaja
pernyataan waktu pelaksanaan SADARI juga mempunyai rasa percaya diri yang
yang melakukan hanya sebesar 44.4% dari tinggi, sehingga meyakini bahwa payudara
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku SADARI…
mereka dalam keadaan baik-baik saja, jadi seseorang tidak selalu sampai pada tingkat
tidak perlu melakukan SADARI secara aplikasi atau penerapan apa yang telah
sebagian besar remaja putri di MA AL- mengalami menstruasi pada usia remaja.
(53,4%), dan sebagian besar pula memiliki sekitar 20-30%. Perilaku SADARI dapat
Hasil uji hipotesis dalam penelitian dan sebagainya. Beberapa faktor yang
ini menunjukkan ada hubungan yang menyebabkan remaja putri tidak rutin
ranah kognitif merupakan domain yang beresiko, malu, tidak tahu cara atau
sangat penting dalam membentuk perilaku tekniknya, lupa bahkan tabu terhadap
putri termasuk dalam kategori tidak tidak benar dalam melakukan SADARI.
terpapar sumber informasi yaitu sebanyak Untuk itu perlu adanya peran dari tenaga
SADARI yaitu sebanyak 32 orang penyuluhan dan informasi yang baik serta
Hasil uji hipotesis dalam penelitian SADARI agar remaja putri memiliki lebih
ini menunjukkan ada hubungan yang memahami dan memiliki kesadaran untuk
sumber informasi tentang SADARI maka adalah ada hubungan yang bermakna
akan semakin baik atau positif perilaku antara pengetahuan terhadap perilaku
remaja putri terhadap SADARI dan SADARI pada remaja Putri di MA Al-
semakin sedikit sumber informasi tentang Falah Puteri Banjarbaru (P=0.013 < α =
SADARI maka akan semakin negatif 0,05), dan ada hubungan yang bermakna
perilaku SADARI pada remaja putri MA antara sumber informasi terhadap perilaku
akan berdampak positif apabila informasi α=0,05). Diharapkan dapat meneliti secara
jawabkan, tetapi sebaliknya informasi yang pada responden serta dapat meneliti faktor-
salah dan dari sumber yang tidak bisa faktor lain yang mempengaruhi perilaku