ABSTRAK
Fibroadenoma mammae (FAM) atau tumor jinak pada payudara adalah benjolan
pada payudara yang dapat digerakkan dan berbatas jelas. FAM dapat dideteksi dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). FAM yang tidak terdeteksi mulai
dini akan menyebabkan terjadinya kondisi yang lebih parah yaitu ke arah kanker payudara.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Fibroadenoma Mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI remaja putri di Krembangan
Jaya Selatan 2 Surabaya. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pre experiment
(one group pre test post test). Jumlah populasi adalah sebanyak 20 responden remaja putri.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen penelitian yang
digunakan yaitu kuisioner SOP SADARI dengan checklis. Hasil penelitian sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan perilaku SADARI remaja putri didapatkan yaitu sebanyak
12 orang (60%) memiliki perilaku SADARI kurang, 2 orang (10%) memiliki perilaku
SADARI cukup, dan 6 orang (30%) memiliki perilaku SADARI baik. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (80%) memiliki perilaku
SADARI yang baik dan memiliki perilaku cukup sebanyak 4 orang (20%) . Analisa data
menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan diperoleh nilai signifikan (p) sebesar
0,000 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang FAM
dengan perilaku SADARI pada remaja putri di Krembangan Jaya Selatan Surabaya.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi remaja putri deteksi dini
sehingga pendidikan kesehatan ini dapat dilakukan secara rutin pada remaja putri lainnya.
ABSTRACT
23
research, it is hoped that early detection will be useful for young women so that this health
education can be carried out routinely for other young women.
PENDAHULUAN
24
lanjut sebanyak 70% sehingga angka kali lebih besar untuk terkena tumor
kematiannya tinggi. Hingga tahun payudara, biasanya faktor usia resiko
2017 sudah dilakukan deteksi dini tumor payudara pada usia 15 sampai
kanker payudara terhadap 3.040.116 35 tahun, kadar hormon yang tinggi
perempuan usia 30-50 tahun selama masa reproduktif terutama
sebanyak 2,98 % di Indonesia. jika tidak diselingi oleh perubahan
Kejadian FAM di Krembangan Jaya hormon akibat kehamilan dapat
Selatan 2 sendiri ditemukan kurang meningkatkan resiko terjadinya tumor
lebih 6 orang yang menderita tumor payudara,bisa karena terpapar radiasi
jinak dan 3 orang yang meninggal dan intake alkohol.Tumor jinak
karena kanker payudara. merupakan awal terjadinya tumor
Penyebab dari fibroadenoma ganas (kanker payudara). Jika faktor-
masih belum jelas atau multifaktor. faktor resiko tidak dapat
Ada yang bersifat endogen dikendalikanFAM dapat berkembang
(epigenetik, genetik heredofamilial, menjadi suatu keganasan atau kanker
fungsi hormonal, status imun, payudara (Nikmah dan Lutfiasari,
nullipara, aging, stress psikis berat) 2018).
dan bersifat eksogen seperti faktor Hal ini didukung dengan hasil
konsumtif (defisiensi : protein, penelitian Zahro, 2014 mengenai
vitamin A dan derivatnya, manfaat penyuluhan tentang
antioksidan, diet tinggi lemak) SADARI dengan tindakan SADARI
intake berlebih/obesitas, alkoholik, pada siswi kelas X di SMK Pahlawan
perokok, pengguna terapi sulih Mojosari Mojokerto menunjukkan
hormon, trauma/pasca bedah lokal hasil dengan dilakukannya
(Marwoto, 2010). Menurut penyuluhan tentang SADARI dapat
Hendrawanto 2010 juga meningkatkan pengetahuan remaja
menyampaikan hal yang sama, faktor tentang SADARI sehingga siswi
resiko terjadinya FAM yaitu pada sadar tentang pentingnya dilakukan
wanita lebih rentan terkena tumor tindakan SADARI. Selain
payudara dibanding pria,wanita yang pengetahuan tentang SADARI, perlu
memiliki riwayat keluarga penderita juga pemberian pendidikan kesehatan
tumor payudara akan beresiko tiga tentang fibroadenoma
25
mammae (FAM) sendiri agar dengan digunakan adalah kuesioner SOP
mengetahui tentang FAM maka akan SADARI. Pemberian kuesioner SOP
membuat remaja putri semakin SADARI dilakukan sebanyak 2 kali
menyadari perlunya dilakukan yaitu sebelum diberikan pendidikan
SADARI. Berdasarkan hasil kesehatan, dan sesudah diberikan
penelitian tersebut makan penulis pendidikan kesehatan tentang FAM.
ingin meneliti tentang “Pengaruh Pemberian pendidikan kesehatan
penkes tentang fibroadenoma dilakukan setelah menggunakan
mammae (FAM) dengan perilaku media zoom dan video. Hasil
sadari pada remaja putri di penelitian ini dianalisa menggunakan
Krembangan Jaya Selatan 2 uji wilcoxon Signed rank test.
Surabaya”
HASIL PENELITIAN
Data Umum
METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan jenis 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
penelitian kuantitatif dengan metode
Pre- Experimental dengan one group Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Usia
Pre test and Post test design. Jumlah No Usia Frekue Presentas
nsi e
populasi pada penelitian ini adalah 1. 11-14 0 0
tahun
sebanyak 20 remaja putri dengan
2. 15 – 4 40%
jumlah sampel yang digunakan 17tahun
3. 18– 16 60%
sebagai responden penelitian adalah 20tahun
Total 20 100%
sebanyak 20 responden remaja putri. Sumber : Data Primer, 2021
Pengambilan sampel dilakukan
Berdasarkan data dari tabel di atas,
dengan teknik sampling : total didapatkan sebagian besar
sampling. Variabel bebas responden berusia 18 – 20 tahun
yaitu sebanyak 16 orang (60%).
(independen) pada penelitian ini
adalah pendidikan kesehatan tentang 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
FAM dengan media zoom dan video,
sedangkan variabel terikat (dependen)
pada penelitian ini adalah perilaku
SADARI. Instrument penelitian yang
26
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan 5. Karakteristik Responden
Pendidikan Berdasarkan riwayat pernah
N Pendidika Frekuens Presentas
o n i e
mendapat informasi FAM dan
1. SD 0 0 SADARI
2. SMP 0 0
3. SMA 9 45% Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan
4. Sarjana 11 55% riwayat pernah mendapat
Total 20 100% informasi tentang FAM dan
Sumber : Data Primer, 2021 SADARI.
27
tingkat pengetahuan yang kurang Berdasarkan tabel 8
sebanyak 12 orang (60%).
menunjukkan bahwa perilaku
Hasil Pengukuran tentang perilaku SADARI sebelum pemberian
SADARI pada remaja putri pendidikan kesehatan didapatkan
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan hasil baik 6 orang (30%), cukup 2
Tabel 7 Distribusi Data Distribusi Data orang (10%), dan kurang 12 orang
Pengukuran Tentang perilaku
SADARI pada remaja putri sesudah
(60%) sedangkan setelah
diberikan pendidikan kesehatan. mendapatkan pendidikan kesehatan
No Perilaku Frekue Presenta Baik 16 orang (80%) dan cukup 4
SADARI Post nsi se
Test oran (20%). Sedangkan dengan uji
1. Baik 16 80% statistik Wilcoxon T-Test didapatkan
2. Cukup 4 20%
3. Kurang 0 0 nilai p < 0,000 atau p < 0,005 berarti
Total 20 100%
Sumber : Data Primer, 2021 terdapat pengaruh yang signifikan
pemberian pendidika kesehatan
Berdasarkan data dari tabel diatas
tentang FAM terhadap perilaku
didapatkan hasil perilaku perilaku
SADARI pada remaja putri sesudah SADARI sesudah diberikan
diberikan media zoom dan video pendidikan kesehatan.
sebagian besar responden memiliki
yang baik sebanyak 16 orang (80%).
PEMBAHASAN
pengetahuan yang baik sebanyak 26
orang (100%). Perilaku SADARI pada remaja
putri Sebelum Di Berikan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan.
Tentang Fibroadenoma Mammae
(FAM) Terhadap Perilaku Sadari Berdasarkan tabel 6 distribusi
Pada Remaja Putri data pengukuran tentang perilaku
Tabel 8 Pengaruh perilaku SADARI Pre-Test SADARI pada remaja putri sebelum
dan Post-Test pada remaja putri.
diberikan pendidikan kesehatan
No Kategori Perilaku sadari perilaku SADARI cukup dengan
Pre % Pos % jumlah sebanyak 2 orang (10%) dan
t
1 Baik 6 30 16 80 yang memiliki perilaku SADARI
2 Cukup 2 10 4 20
3 Kurang 12 60 0 0 kurang 12 (60%) responden.
Total 20 100 20 100% Pengetahuan adalah hasil
Uji Wilcoxon P= 0,000
Menunjukkan p< 0,05 penginderaan manusia, atau
Sumber : Data Primer, 2021
pengetahuan seseorang terhadap
28
objek yang melalui indera yang Perilaku SADARI pada remaja
putri Sesudah diberikan
dimilikinya (mata, hidung, telinga
Pendidikan Kesehatan.
dan sebagainya). Menghasilkan
Berdasarkan tabel 7 distribusi
pengetahuan sangat dipengaruhi oleh
data pengukuran perilaku SADARI
intensitas perhatian dan persepsi
pada remaja putri sesudah diberikan
terhadap objek. Pada waktu
pendidikan kesehatan pada 20
penginderaan sebagian besar
responden didapatkan hasil sebagian
pengetahuan diperoleh melalui
besar responden memiliki perilaku
indera pendengaran (telinga) dan
SADARI yang baik dengan jumlah 16
indera penglihatan (mata). Objek
orang (40%) dan yang memiliki
mempunyai intensitas atau tingkat
perilaku SADARI cukup 4 orang
yang berbeda-beda terhadap
(60%). Berdasarkan tabel 2 distribusi
pengetahuan seseorang
responden berdasarkan pendidikan,
(Notoatmodjo, 2010).
dari 20 responden didapatkan hasil
Berdasarkan tabel 7 distribusi
sebagian besar responden
responden berdasarkan data setelah
berpendidikan SMA dengan jumlah 9
diberikan pendidikan kesehatan
orang (45%) dan yang sarjana
tentang SADARI dan FAM pada 20
sebanyak 11 orang (55%) orang.
responden didapatkan hasil sebagian
Menurut Notoatmodjo (2016)
besar responden jumlah 16 orang
Pendidikan dapat mempengaruhi
(80%) memiliki perilaku SADARI
pengetahuan seseorang. dengan
baik dan yang cukup 4 orang (20%).
pendidikan responden sebagian besar
Berdasarkan tabel 5 tentang
sarjana memudahkan remaja
data mendapat informasi dari 20
menerima informasi yang diberikan
responden sebanyak 8 orang pernah
dan mudah untuk mengaplikasikan,
mendapatkan informasi sebelumnya
ditunjang media yang diberikan
dan 12 orang belum pernah
melalui video sehingga memudahkan
mendapatkan informasi sebelumnya..
mereka untuk memahaminya. Hal ini
Berdasarkan hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang
menunjukkan pengetahuan
dilakukan oleh Anny Rosiana
berpengaruh besar terhadap perilaku
Masithoh 2015 bahwa Pendidikan
seseorang.
berpengaruh kepada sikap wanita
29
terhadap kesehatan. Pendidikan meningkatkan pengetahuan dan dari
kesehatan merupakan salah satu pengetahuan ini memunculkan sikap
metode untuk meningkatkan yang baik dan diikuti dengan perilaku
pengetahuan tentang kanker yang baik juga. Oleh karena itu
payudara yang mempengaruhi pemberian pendidikan kesehatan ini
motivasi wanita usia subur untuk dapat dijadikan sebagai upaya untuk
melakukan deteksi dini kanker mencegah dijadikan sebagai
payudara. informasi, pengetahuan sekaligus
pendidikan sebagai dasar pemahaman
Pengaruh Pendidikan Kesehatan perilaku dan sikap untuk mendukung
tentang FAM terhadap perilaku
dalam penerapan perilaku SADARI.
SADARI pada remaja putri.
Berdasarkan tabel 8
KESIMPULAN
menunjukkan bahwa perilaku
Hasil penelitian menunjukkan
SADARI sebelum pemberian
adanya pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan didapatkan
pendidikan kesehatan tentang FAM
hasil baik 6 orang (30%), cukup 2
terhadap perilaku SADARI pada
orang (10%), dan kurang 12 orang
remaja putri.
(60%) sedangkan setelah
SARAN
mendapatkan pendidikan kesehatan
Saran bagi institusi terkait
Baik 16 orang (80%) dan cukup 4
dapat digunakan sebagai salah satu
oran (20%). Sedangkan dengan uji
upaya peningkatan pengetahuan pada
statistik Wilcoxon T-Test didapatkan
remaja putri sehingga dapat
nilai p < 0,000 atau p < 0,005 berarti
menerapkan perilaku SADARI yang
terdapat pengaruh yang signifikan
baik untuk menunjang peningkatan
pemberian pendidika kesehatan
kesehatan melalui pemberian
tentang FAM terhadap perilaku
pendidikan kesehatan.
SADARI sesudah diberikan
pendidikan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini menunjukkan bahawa
Alvita Brilliana R.A, 2017. Faktor
Pendidikan kesehatan itu penting Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Ibu Rumah Tangga
diberikan karena dengan pemberian
Melakukan Pemeriksaan Payudara
pendidikan kesehatan akan Sendiri (Sadari) Surabaya. The
30
Indonesian Journal of Public .Kartika J. Ilm. Far, Jun 2016, 4
Health, Vol. 12 No. 2 . (1), 16-19.
31
Rizki Hafi dzah Baswedan,Ekorini
Listiowati,2014. Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari) Dengan Perilaku Sadari
Pada Mahasiswi Non Kesehatan
Di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Biomedika, Volume
6 Nomor 1, Februari 2014.
32