Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FIBROADENOMA

MAMMAE (FAM) TERHADAP PERILAKU SADARI PADA


REMAJA PUTRI

Budi Artini1, Ni Putu Widari2, Rika Amelia Safitri3


1,2,3
STIKes William Booth Surabaya. Jalan. Cimanuk No.20 Surabaya 60241
Email : budiartini410@gmail.com

ABSTRAK

Fibroadenoma mammae (FAM) atau tumor jinak pada payudara adalah benjolan
pada payudara yang dapat digerakkan dan berbatas jelas. FAM dapat dideteksi dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). FAM yang tidak terdeteksi mulai
dini akan menyebabkan terjadinya kondisi yang lebih parah yaitu ke arah kanker payudara.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Fibroadenoma Mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI remaja putri di Krembangan
Jaya Selatan 2 Surabaya. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pre experiment
(one group pre test post test). Jumlah populasi adalah sebanyak 20 responden remaja putri.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen penelitian yang
digunakan yaitu kuisioner SOP SADARI dengan checklis. Hasil penelitian sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan perilaku SADARI remaja putri didapatkan yaitu sebanyak
12 orang (60%) memiliki perilaku SADARI kurang, 2 orang (10%) memiliki perilaku
SADARI cukup, dan 6 orang (30%) memiliki perilaku SADARI baik. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (80%) memiliki perilaku
SADARI yang baik dan memiliki perilaku cukup sebanyak 4 orang (20%) . Analisa data
menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan diperoleh nilai signifikan (p) sebesar
0,000 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang FAM
dengan perilaku SADARI pada remaja putri di Krembangan Jaya Selatan Surabaya.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi remaja putri deteksi dini
sehingga pendidikan kesehatan ini dapat dilakukan secara rutin pada remaja putri lainnya.

Kata kunci : FAM, Remaja Putri, SADARI

ABSTRACT

Fibroadenoma mammae (FAM) or benign breast tumor is a lump in the breast


that can be moved and well-defined. FAM can be detected by performing a breast self-
examination (SADARI). FAM that is not detected early will lead to a more severe condition,
namely breast cancer. The purpose of this study was to determine the effect of health
education on mammary fibroadenoma (FAM) on the SADARI behavior of adolescent girls
in Krembangan Jaya Selatan 2 Surabaya. The method used for this research is pre
experiment (one group pre test post test). The total population is 20 female respondents.
Sampling was done by total sampling. The research instrument used is the SOP SADARI
questionnaire with a checklist. The results of the study before the SADARI behavior health
education for adolescent girls was found that as many as 12 people (60%) had less SADARI
behavior, 2 (10%) had sufficient SADARI behavior, and 6 people (30%) had good SADARI
behavior. After conducting health education, it showed that as many as 16 people (80%)
had good SADARI behavior and 4 people (20%) had sufficient SADARI behavior. Data
analysis used the Wilcoxon signed ranks test and obtained a significant value (p) of 0.000
where p <0.05, which means that there is an effect of health education on FAM with
SADARI behavior in adolescent girls in Krembangan Jaya Selatan Surabaya. With this

23
research, it is hoped that early detection will be useful for young women so that this health
education can be carried out routinely for other young women.

Keywords : FAM, Young Women, SADARI.

PENDAHULUAN

Fibroadenoma mammae atau yang dapat dilakukan sendiri


tumor jinak pada payudara adalah dengan cara periksa payudara
benjolan pada payudara yang dapat sendiri.SADARI hendaknya
digerakkan dan berbatas jelas, dilakukan setiap bulan 7-10 hari
Indonesia nurse. (Sarwon 2010) setelah hari pertama menstruasi (saat
,mengatakan tumor jinak pada payudara kemungkinan tidak
payudara paling sering dijumpai pada mengeras dan nyeri) (Permenkes
wanita muda dan dewasa, tiga dekade RI, 2015).
wanita pertama kehidupan. jika Berdasarkan laporan dari
faktor-faktor resiko tidak dapat Western Breast Services Alliance,
dikendalikan FAM dapat berkembang FAM terjadi pada wanita dengan
menjadi suatu keganasan atau kanker usia antara 15-25 tahun, dan satu
payudara (Nikmah dan Lutfiasari, dari enam perempuan (15%)
2018). Yang beresiko terkena FAM mengalami FAM hidupnya. Di
yaitu remaja putri yang usia nya Indonesia, laporan data penyakit
sekitar 16-20 tahun. Remaja pada FAM masih belum lengkap, akan
umumnya didefinisikan sebagai tetapi diperkirakan sebanyak 100
masa peralihan dari masa anak-anak orang telah terkena tumor jinak
menuju ke masa dewasa yang payudara selama pertengahan tahun
terjadi pada usia 12 tahun hingga 2011 (Yayasan Kanker Indonesia,
21 tahun (Dewi,2012). FAM dapat 2012). Kanker payudara merupakan
dideteksi dengan melakukan jenis kanker yang tertinggi
(SADARI) yaitu pemeriksaan prevalensinyapada perempuan di
payudara sendiri. SADARI adalah Indonesia. Kanker ini dapat
deteksi dini untuk mengetahui ditemukan pada tahap yang lebih dini,
adanya benjolan atau perubahan akan tetapi saat ini kanker lebih sering
yang abnormal pada payudara diketahui pada stadium

24
lanjut sebanyak 70% sehingga angka kali lebih besar untuk terkena tumor
kematiannya tinggi. Hingga tahun payudara, biasanya faktor usia resiko
2017 sudah dilakukan deteksi dini tumor payudara pada usia 15 sampai
kanker payudara terhadap 3.040.116 35 tahun, kadar hormon yang tinggi
perempuan usia 30-50 tahun selama masa reproduktif terutama
sebanyak 2,98 % di Indonesia. jika tidak diselingi oleh perubahan
Kejadian FAM di Krembangan Jaya hormon akibat kehamilan dapat
Selatan 2 sendiri ditemukan kurang meningkatkan resiko terjadinya tumor
lebih 6 orang yang menderita tumor payudara,bisa karena terpapar radiasi
jinak dan 3 orang yang meninggal dan intake alkohol.Tumor jinak
karena kanker payudara. merupakan awal terjadinya tumor
Penyebab dari fibroadenoma ganas (kanker payudara). Jika faktor-
masih belum jelas atau multifaktor. faktor resiko tidak dapat
Ada yang bersifat endogen dikendalikanFAM dapat berkembang
(epigenetik, genetik heredofamilial, menjadi suatu keganasan atau kanker
fungsi hormonal, status imun, payudara (Nikmah dan Lutfiasari,
nullipara, aging, stress psikis berat) 2018).
dan bersifat eksogen seperti faktor Hal ini didukung dengan hasil
konsumtif (defisiensi : protein, penelitian Zahro, 2014 mengenai
vitamin A dan derivatnya, manfaat penyuluhan tentang
antioksidan, diet tinggi lemak) SADARI dengan tindakan SADARI
intake berlebih/obesitas, alkoholik, pada siswi kelas X di SMK Pahlawan
perokok, pengguna terapi sulih Mojosari Mojokerto menunjukkan
hormon, trauma/pasca bedah lokal hasil dengan dilakukannya
(Marwoto, 2010). Menurut penyuluhan tentang SADARI dapat
Hendrawanto 2010 juga meningkatkan pengetahuan remaja
menyampaikan hal yang sama, faktor tentang SADARI sehingga siswi
resiko terjadinya FAM yaitu pada sadar tentang pentingnya dilakukan
wanita lebih rentan terkena tumor tindakan SADARI. Selain
payudara dibanding pria,wanita yang pengetahuan tentang SADARI, perlu
memiliki riwayat keluarga penderita juga pemberian pendidikan kesehatan
tumor payudara akan beresiko tiga tentang fibroadenoma

25
mammae (FAM) sendiri agar dengan digunakan adalah kuesioner SOP
mengetahui tentang FAM maka akan SADARI. Pemberian kuesioner SOP
membuat remaja putri semakin SADARI dilakukan sebanyak 2 kali
menyadari perlunya dilakukan yaitu sebelum diberikan pendidikan
SADARI. Berdasarkan hasil kesehatan, dan sesudah diberikan
penelitian tersebut makan penulis pendidikan kesehatan tentang FAM.
ingin meneliti tentang “Pengaruh Pemberian pendidikan kesehatan
penkes tentang fibroadenoma dilakukan setelah menggunakan
mammae (FAM) dengan perilaku media zoom dan video. Hasil
sadari pada remaja putri di penelitian ini dianalisa menggunakan
Krembangan Jaya Selatan 2 uji wilcoxon Signed rank test.
Surabaya”
HASIL PENELITIAN
Data Umum
METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan jenis 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
penelitian kuantitatif dengan metode
Pre- Experimental dengan one group Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Usia
Pre test and Post test design. Jumlah No Usia Frekue Presentas
nsi e
populasi pada penelitian ini adalah 1. 11-14 0 0
tahun
sebanyak 20 remaja putri dengan
2. 15 – 4 40%
jumlah sampel yang digunakan 17tahun
3. 18– 16 60%
sebagai responden penelitian adalah 20tahun
Total 20 100%
sebanyak 20 responden remaja putri. Sumber : Data Primer, 2021
Pengambilan sampel dilakukan
Berdasarkan data dari tabel di atas,
dengan teknik sampling : total didapatkan sebagian besar
sampling. Variabel bebas responden berusia 18 – 20 tahun
yaitu sebanyak 16 orang (60%).
(independen) pada penelitian ini
adalah pendidikan kesehatan tentang 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
FAM dengan media zoom dan video,
sedangkan variabel terikat (dependen)
pada penelitian ini adalah perilaku
SADARI. Instrument penelitian yang

26
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan 5. Karakteristik Responden
Pendidikan Berdasarkan riwayat pernah
N Pendidika Frekuens Presentas
o n i e
mendapat informasi FAM dan
1. SD 0 0 SADARI
2. SMP 0 0
3. SMA 9 45% Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan
4. Sarjana 11 55% riwayat pernah mendapat
Total 20 100% informasi tentang FAM dan
Sumber : Data Primer, 2021 SADARI.

Berdasarkan data dari tabel di atas, No Riwayat Freku Presentas


pernah ensi e
didapatkan sebagian besar responden mendapat
berpendidikan Sarjana yaitu sebanyak informasi
11 orang (55%). 1. Pernah 8 40%
2. Tidak 12 60%%
3. Karakteristik Responden Total 20 100%
Berdasarkan Pekerjaan. Sumber : Data Primer, 2021

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Berdasarkan data dari tabel di atas,


Pekerjaan didapatkan sebagian besar
No Pekerjaan Frek Presentas responden tidak pernah mendapat
uensi e informasi tentang FAM dan
1. Pelajar 9 35%
SADARI yaitu sebanyak 12 orang
2. Mahasiswa 10 50%
3. Bekerja 3 15% (60%).
Total 20 100%
Sumber : Data Primer, 2021 Data Khusus

Berdasarkan data dari tabel di atas, Hasil Pengukuran tentang perilaku


didapatkan sebagian besar responden SADARI pada remaja putri
sebagai mahasiswa sebanyak 10 sebelum diberikan pendidikan
orang (50%). Kesehatan

4. Karakteristik Responden Tabel 6 Distribusi Data Pengukuran Tentang


Berdasarkan Riwayat Menderita perilaku SADARI pada remaja putri
sebelum diberikan pendidikan
FAM sebelumnya kesehatan
No Perilaku Frek Present
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan SADARI Pre uensi ase
Riwayat menderita FAM Test
No Riwayat Frekue Present 1. Baik 6 30%
menderita nsi ase 2. Cukup 2 10%
FAM 3. Kurang 12 60%
1. Pernah 6 30% Total 20 100%
2. Tidak 14 70% Sumber : Data Primer, 2021
Pernah
Total 20 100%
Sumber : Data Primer, 2021 Berdasarkan data dari tabel di atas
didapatkan hasil pengukuran tingkat
Berdasarkan data dari tabel di atas, pengetahuantentang SADARI pada
didapatkan sebagian besar responden remaja putri sebelum diberikan
tidak pernah mempunyai riwayat intervensi media zoom dan video
FAM yaitu sebanyak 14 orang (70%). sebagian besar responden memiliki

27
tingkat pengetahuan yang kurang Berdasarkan tabel 8
sebanyak 12 orang (60%).
menunjukkan bahwa perilaku
Hasil Pengukuran tentang perilaku SADARI sebelum pemberian
SADARI pada remaja putri pendidikan kesehatan didapatkan
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan hasil baik 6 orang (30%), cukup 2

Tabel 7 Distribusi Data Distribusi Data orang (10%), dan kurang 12 orang
Pengukuran Tentang perilaku
SADARI pada remaja putri sesudah
(60%) sedangkan setelah
diberikan pendidikan kesehatan. mendapatkan pendidikan kesehatan
No Perilaku Frekue Presenta Baik 16 orang (80%) dan cukup 4
SADARI Post nsi se
Test oran (20%). Sedangkan dengan uji
1. Baik 16 80% statistik Wilcoxon T-Test didapatkan
2. Cukup 4 20%
3. Kurang 0 0 nilai p < 0,000 atau p < 0,005 berarti
Total 20 100%
Sumber : Data Primer, 2021 terdapat pengaruh yang signifikan
pemberian pendidika kesehatan
Berdasarkan data dari tabel diatas
tentang FAM terhadap perilaku
didapatkan hasil perilaku perilaku
SADARI pada remaja putri sesudah SADARI sesudah diberikan
diberikan media zoom dan video pendidikan kesehatan.
sebagian besar responden memiliki
yang baik sebanyak 16 orang (80%).
PEMBAHASAN
pengetahuan yang baik sebanyak 26
orang (100%). Perilaku SADARI pada remaja
putri Sebelum Di Berikan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan.
Tentang Fibroadenoma Mammae
(FAM) Terhadap Perilaku Sadari Berdasarkan tabel 6 distribusi
Pada Remaja Putri data pengukuran tentang perilaku

Tabel 8 Pengaruh perilaku SADARI Pre-Test SADARI pada remaja putri sebelum
dan Post-Test pada remaja putri.
diberikan pendidikan kesehatan
No Kategori Perilaku sadari perilaku SADARI cukup dengan
Pre % Pos % jumlah sebanyak 2 orang (10%) dan
t
1 Baik 6 30 16 80 yang memiliki perilaku SADARI
2 Cukup 2 10 4 20
3 Kurang 12 60 0 0 kurang 12 (60%) responden.
Total 20 100 20 100% Pengetahuan adalah hasil
Uji Wilcoxon P= 0,000
Menunjukkan p< 0,05 penginderaan manusia, atau
Sumber : Data Primer, 2021
pengetahuan seseorang terhadap

28
objek yang melalui indera yang Perilaku SADARI pada remaja
putri Sesudah diberikan
dimilikinya (mata, hidung, telinga
Pendidikan Kesehatan.
dan sebagainya). Menghasilkan
Berdasarkan tabel 7 distribusi
pengetahuan sangat dipengaruhi oleh
data pengukuran perilaku SADARI
intensitas perhatian dan persepsi
pada remaja putri sesudah diberikan
terhadap objek. Pada waktu
pendidikan kesehatan pada 20
penginderaan sebagian besar
responden didapatkan hasil sebagian
pengetahuan diperoleh melalui
besar responden memiliki perilaku
indera pendengaran (telinga) dan
SADARI yang baik dengan jumlah 16
indera penglihatan (mata). Objek
orang (40%) dan yang memiliki
mempunyai intensitas atau tingkat
perilaku SADARI cukup 4 orang
yang berbeda-beda terhadap
(60%). Berdasarkan tabel 2 distribusi
pengetahuan seseorang
responden berdasarkan pendidikan,
(Notoatmodjo, 2010).
dari 20 responden didapatkan hasil
Berdasarkan tabel 7 distribusi
sebagian besar responden
responden berdasarkan data setelah
berpendidikan SMA dengan jumlah 9
diberikan pendidikan kesehatan
orang (45%) dan yang sarjana
tentang SADARI dan FAM pada 20
sebanyak 11 orang (55%) orang.
responden didapatkan hasil sebagian
Menurut Notoatmodjo (2016)
besar responden jumlah 16 orang
Pendidikan dapat mempengaruhi
(80%) memiliki perilaku SADARI
pengetahuan seseorang. dengan
baik dan yang cukup 4 orang (20%).
pendidikan responden sebagian besar
Berdasarkan tabel 5 tentang
sarjana memudahkan remaja
data mendapat informasi dari 20
menerima informasi yang diberikan
responden sebanyak 8 orang pernah
dan mudah untuk mengaplikasikan,
mendapatkan informasi sebelumnya
ditunjang media yang diberikan
dan 12 orang belum pernah
melalui video sehingga memudahkan
mendapatkan informasi sebelumnya..
mereka untuk memahaminya. Hal ini
Berdasarkan hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang
menunjukkan pengetahuan
dilakukan oleh Anny Rosiana
berpengaruh besar terhadap perilaku
Masithoh 2015 bahwa Pendidikan
seseorang.
berpengaruh kepada sikap wanita

29
terhadap kesehatan. Pendidikan meningkatkan pengetahuan dan dari
kesehatan merupakan salah satu pengetahuan ini memunculkan sikap
metode untuk meningkatkan yang baik dan diikuti dengan perilaku
pengetahuan tentang kanker yang baik juga. Oleh karena itu
payudara yang mempengaruhi pemberian pendidikan kesehatan ini
motivasi wanita usia subur untuk dapat dijadikan sebagai upaya untuk
melakukan deteksi dini kanker mencegah dijadikan sebagai
payudara. informasi, pengetahuan sekaligus
pendidikan sebagai dasar pemahaman
Pengaruh Pendidikan Kesehatan perilaku dan sikap untuk mendukung
tentang FAM terhadap perilaku
dalam penerapan perilaku SADARI.
SADARI pada remaja putri.

Berdasarkan tabel 8
KESIMPULAN
menunjukkan bahwa perilaku
Hasil penelitian menunjukkan
SADARI sebelum pemberian
adanya pengaruh pemberian
pendidikan kesehatan didapatkan
pendidikan kesehatan tentang FAM
hasil baik 6 orang (30%), cukup 2
terhadap perilaku SADARI pada
orang (10%), dan kurang 12 orang
remaja putri.
(60%) sedangkan setelah
SARAN
mendapatkan pendidikan kesehatan
Saran bagi institusi terkait
Baik 16 orang (80%) dan cukup 4
dapat digunakan sebagai salah satu
oran (20%). Sedangkan dengan uji
upaya peningkatan pengetahuan pada
statistik Wilcoxon T-Test didapatkan
remaja putri sehingga dapat
nilai p < 0,000 atau p < 0,005 berarti
menerapkan perilaku SADARI yang
terdapat pengaruh yang signifikan
baik untuk menunjang peningkatan
pemberian pendidika kesehatan
kesehatan melalui pemberian
tentang FAM terhadap perilaku
pendidikan kesehatan.
SADARI sesudah diberikan
pendidikan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini menunjukkan bahawa
Alvita Brilliana R.A, 2017. Faktor
Pendidikan kesehatan itu penting Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Ibu Rumah Tangga
diberikan karena dengan pemberian
Melakukan Pemeriksaan Payudara
pendidikan kesehatan akan Sendiri (Sadari) Surabaya. The

30
Indonesian Journal of Public .Kartika J. Ilm. Far, Jun 2016, 4
Health, Vol. 12 No. 2 . (1), 16-19.

Anisa Nurul Hanifah, 2015. Faktor Harnianti Ambo Sakka Syawal K


Faktor Yang Berhubungan Dengan Saptaputra,2016. Studi Perilaku
Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri
Melakukan Deteksi Dini Kanker (Sadari) Pada Mahasiswi
Payudara Metode Sadari Di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan Universitas Halu Oleo.
Surakarta. http://dx.doi.org/10.37887/jimke
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/38 smas.v1i3.1219.
172
Indah Risnawati, 2015. Hubungan
Aulia Khairunnissa, SriWahyuningsih, Tingkat Pengetahuan Tentang
Nasihin Saud Irsyad,2017. Faktor- Pemeriksaan Payudara Sendiri
faktor yang Berhubungan dengan (SADARI) Dengan Praktik
Perilaku Pemeriksaan Payudara Pemeriksaan Payudara Sendiri
Sendiri (SADARI) pada (SADARI) Pada Remaja Putri
Mahasiswi Fakultas Kedokteran kudus.keperawatan. Jakarta :
Universitas Pembangunan Salemba Medika
Nasional “Veteran” Jakarta.
http://dx.doi.org/10.33533/jpm.v1 Lestari, Puput Indrya; Mansyur,
1i2.226 Herawati,2020. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Metode
Aprilia Dian Utami; Yuli Isnaeni; Tri Demonstrasi Tentang SADARI
Prabowo,2016.Pengaruh Terhadap Kemampuan Melakukan
Pendidikan Kesehatan Peer SADARI Pada Remaja Putri SMA
Group Terhadap Perilaku Sadari Diponegoro Dampit. Jurnal
Pada Remaja Putri Di Dusun Pendidikan Kesehatan (e-Journal),
Celungan Sumberagung [S.l.], v. 9, n. 1, p. 1-10, apr. 2020.
Moyudan Sleman ISSN 2442-7993.
http://digilib2.unisayogya.ac.id/x
mlui/handle/123456789/2053 Lilik Hanifah,Mail Sri Suparti,2017.
Hubungan Usia Dengan
Ambarawati, Wita, 2015. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Pengetahuan Remaja Putri . (2015). Metodologi Penelitian Ilmu
Tentang Deteksi Dini Penyakit Keperawatan. Jakarta :
Fam Menggunakan Metode Sadari Salemba Medika
Di SMA Negeri 7 Banjarmasin.
http://repository.unism.ac.id/id/ep Lilik Hanifah,Mail Sri Suparti,2017.
rint/793 Hubungan Usia Dengan
Pengetahuan Remaja Putri
Cristra F Sinaga, Tri Ardayani . 2016. Tentang Pemeriksaan Payudara
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Sendiri (Sadari). Jurnal
Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kebidanan Indonesia Vol 8, No 2
Kanker Payudara Melalui Periksa (2017).
Payudara Sendiri Di Sma
Pasundan 8 Bandung Tahun

31
Rizki Hafi dzah Baswedan,Ekorini
Listiowati,2014. Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari) Dengan Perilaku Sadari
Pada Mahasiswi Non Kesehatan
Di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Biomedika, Volume
6 Nomor 1, Februari 2014.

32

Anda mungkin juga menyukai