Anda di halaman 1dari 24

ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408

e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

PERANCANGAN BOOKLET MENGENAI PROGRAM PERIKSA


PAYUDARASENDIRI (SADARI) SEBAGAI MEDIA KAMPANYE UNTUK
PELAJAR REMAJA PUTRI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA
BANDUNG

Sophia Purbasari1) Erina Septiannisaa2)


1,2
Fakultas Komunikasi dan Desain, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
Email: 1sophia041@unibi.ac.id
2
erina.septiannisaa@gmail.com

Abstrak
Periksa payudara sendiri (SADARI) merupakan metode deteksi dini untuk mengetahui gejala
kanker payudara. Sampai saat ini, kasus kanker payudara merupakan kasus kedua terbesar di Negara
Indonesia, terutama di Kota Bandung. Kanker payudara menjadi kasus kanker yang paling beresiko
bagi wanita. Sebagai seorang wanita dari seorang remaja putri menjadi seorang wanita, banyak hal
penting yang harus diperhatikan mengenai kesehatan dan perkembangan. Oleh karena itu, metode
deteksi dini periksa payudara sendiri (SADARI) menjadi salah satu metode yang paling aman untuk
dilakukan sejak dini, implementasi metode inipun perlu dilakukan saat usia remaja, yaitu saat mulai
terjadinya perkembangan secara fisik. Dalam mengatasi kanker payudara sejak dini pada remaja putri
di Kota Bandung, Organisasi Yayasan Kanker Indonesia mengadakan sosialisasi kampanye cegah
kanker payudara dengan periksa payudara sendiri (SADARI) melalui media buku infografis atau
booklet sebagai solusi atas masalah tersebut. Perancangan buku infografis atau booklet ini
memberikan informasi mengenai kanker payudara, gejala, faktor dan resiko, terutama langkah-
langkah metode periksa payudara sendiri (SADARI), media inipun dirancang menyesuaikan
kebutuhan dari remaja putri sebagai pengetahuan dasar akan kesehatan payudara.

Kata Kunci : Periksa Payudara Sendiri (SADARI), Kanker Payudara, Remaja, Media Kampanye.

Abstract
Breast Self Exam (BSE) is an early detection method for knowing the symptoms of breast cancer.
Until now, breast cancer is the second largest case in Indonesia, especially in The City of Bandung.
Breast cancer is the case of cancer most at risk for women. As a female mature from a young girl into
a women, many important things must be considered regarding her health and development.
Therefore, the early detection method of Breast Self Exam (BSE) is one of the safest methods to do
from an early age, implementation this method necessary done when adolescent, namely when
physical development begins. In overcoming breast cancer from an early age, Organization of
Yayasan Kanker Indonesia held a campaign to prevent breast cancer by Breast Self Exam (BSE)
through infographic book or booklet as a solution to this problem. Design of this media infographic
book or booklet provides information about breast cancer, symptoms factors and risks, especially the
steps for Breast Self Exam (BSE). This media is also designed to adjust the needs of young women as
basic knowledge of breast health.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 207


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Keywords: Breast Self Exam (BSE), Breast Cancer, Young Women, Campaign Media
berlebihan dan di dukungnya pola tidur yang
1. PENDAHULUAN kurang baik.
Kanker payudara adalah pertumbuhan
Kanker payudara merupakan salah satu
abnormal sel-sel payudara yang terkadang
prevalensi kanker tertinggi di Indonesia
dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa
berdasarkan Badan Kesehatan Dunia
yang disebut tumor. Tumor tersebut dapat
Globocan tahun 2018, dengan angka yaitu
terjadi ketika sel-sel payudara membelah tanpa
16,7% penduduk dan angka kejadian tertinggi
terkendali dan menghasilkan jaringan
terjadi pada wanita sebesar 30%. Adapun data
tambahan. Suatu tumor payudara dapat bersifat
kasus kanker payudara terbaru yang terjadi di
jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas
Kota Bandung berdasarkan hasil yang
(bersifat kanker). Sel-sel yang bersifat kanker
diperoleh Dinas Kesehatan Kota Bandung,
dapat menyebar di dalam payudara ke kelenjar
tercatat pada tahun 2017 terdapat 353 kasus, di
getah bening pada bagian ketiak, dan pada
tahun 2018 terdapat 323 kasus dan terjadi
bagian tubuh lainnya. 1
peningkatan yang cukup tinggi pada tahun
2019 menjadi 594 kasus. Dalam hal ini dapat
Menurut dr. Adhi Nugraha H, Sp. B(K)
disimpulkan bahwa kasus kanker payudara
Onk salah satu dokter konsultan Organisasi
yang terjadi di Kota Bandung meningkat
Yayasan Kanker Indonesia, mengatakan
dengan cukup tinggi dari tahun ke tahun.
bahwa penyebab kanker payudara masih
belum diketahui, terkadang dapat terjadi pada
Berdasarkan hasil penelitian Handayani
wanita yang dengan faktor hormonal, faktor
(2008), responden yang memiliki tingkat
genetik/keturunan, pola hidup yang tidak baik
pengetahuan baik tentang pemeriksaan
dan masih banyak lagi. Faktor resiko lebih
payudara sendiri sebesar 83,3% responden
besar yaitu hormonal yang diduga berperan
serta berpengetahuan kurang sebesar 3,3%
yaitu hormon estrogen. Apabila paparan
responden. Sikap responden terhadap
hormon estrogen pada wanita terjadi lebih
pemeriksaan payudara sendiri menunjukkan
tinggi dan lebih panjang akan beresiko lebih
47,8% responden memiliki sikap tidak
besar untuk mendapatkan kanker payudara.
mendukung terhadap pemeriksaan payudara
Saat wanita menstruasi siklus hormon estrogen
sendiri dan 52,2% responden mempunyai
akan meningkat, maka dari itu usia menstruasi
sikap mendukung. Hal ini dikarenakan remaja
lebih dini memungkinkan beresiko terkena
belum mendapat informasi kesehatan tentang
kanker payudara karena siklus hormon
SADARI, bagaimana cara melakukannya dan
estrogen tersebut lebih panjang. Kanker
bagaimana bentuk benjolan apabila ditemukan,
payudara umumnya menyerang wanita yang
sedangkan sebagian remaja yang sebelumnya
telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun hal
telah mendapat informasi mengatakan apabila
ini pun bisa terjadi pada wanita muda.
melakukan Metode SADARI takut jika
Mengenai banyaknya kasus remaja putri
terdapat benjolan.
mendapati tumor pada payudaranya sebagian
besar disebabkan oleh pola makan dan gaya
Ketika seorang wanita telah mencapai
hidup yang kurang baik, seperti masa pubertas dan mulai mengalami
mengkonsumsi makanan cepat saji secara
perkembangan pada payudaranya, sebaiknya
Metode SADARI perlu dilakukan. Hal ini
1
Anonim.(2016). Kanker Payudara. akan memberikan kesempatan pada seorang
https://www.mountelizabeth.com.sg/id/make- wanita untuk dapat memahami tubuhnya
appointment. Diakses pada 28 Oktober 2019, 17.00 sendiri dan membentuk kebiasaan yang baik
WIB untuk masa depannya nanti. Metode
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 208
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali,
dianggap sebagai cara yang mudah, aman, dan sehingga dapat menjadi tumor ganas yang
sederhana. Mendeteksi dengan Metode dapat menghancurkan dan merusak sel atau
SADARI, bukan tidak mungkin akan lebih jaringan sehat. Seiring dengan pertumbuhan
banyak kanker payudara stadium dini yang perkembangbiakannya, sel-sel kanker
dapat dideteksi. Namun, Metode SADARI membentuk suatu massa dari jaringan ganas
masih dianggap belum efektif. Hal ini yang menyusup ke jaringan di dekatnya
dikarenakan ketakutan dan kecemasan dalam (invasif) dan bisa menyebar (metastasis) ke
menghadapi kenyataan, serta masih sedikit seluruh tubuh. Payudara merupakan bagian
wanita yang memakai cara ini. Selain itu dari sistem reproduksi yakni kelenjar kulit dan
pemahaman Metode SADARI secara teknis dalam hidup ini mengambil posisi yang begitu
masih belum dikuasai. penting. Kelenjar ini tumbuh besar sebagai
kelenjar susu yang dipengaruhi oleh hormon
Menurut Rasjidi (2009), upaya deteksi estrogen dan progesteron yang terletak di
dini kanker payudara adalah upaya untuk bawah kulit dan di atas otot dada.2
mendeteksi atau mengidentifikasi secara dini
adanya kanker payudara, sehingga diharapkan Kanker (Carcinoma mammae) payudara
dapat diobati dengan teknik yang dampak terjadi ketika sejumlah sel di dalam payudara
fisiknya kecil dan punya peluang lebih besar tumbuh, kehilangan kendali, dan berkembang
untuk sembuh. Hal ini sangat penting sebab dengan cepat di dalam jaringan payudara.
apabila kanker payudara dapat dideteksi pada Kanker payudara itu pada prinsipnya adalah
stadium dini dan diobati dengan tepat maka tumor ganas yang berasal dari kelenjar kulit,
tingkat kesembuhannya cukup tinggi. saluran kelenjar, dan jaringan di sebelah luar
rongga dada. Hal ini terjadi saat payudara
Berangkat dari hasil observasi dan secara umum terdiri sembilan dari dua tipe
wawancara perancang dengan dr. Anita selaku jaringan, jaringan glandular (kelenjar) dan
ketua bagian penyuluhan dari lembaga jaringan stromal (penopang). Sel kanker
organisasi Yayasan Kanker Indonesia cabang payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh
Kota Bandung, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun tanpa diketahui dan
pemahaman mengenai kanker payudara dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau
Metode SADARI ini sudah diterapkan dalam kanker. 3
daftar kegiatan penyuluhan bagi remaja,
kegiatan penyuluhan ini sudah rutin dilakukan 2.1.1 Tanda dan Gejala Kanker Payudara
setahun sekali, namun penyuluhan tersebut Gejala yang dapat diamati atau dirasakan
masih kurang efektif karena alat atau media oleh orang yang terkena penyakit kanker
yang digunakan dalam kegiatannya masih payudara ini antara lain adanya semacam
belum maksimal dan perlu media yang sesuai benjolan yang tumbuh pada payudara, yang lama
dengan minat remaja untuk tercapainya kelamaan bisa menimbulkan rasa nyeri dan
penyampaian pentingnya edukasi mengenai mendenyut-denyut. Berikut gejala penyakit yang
SADARI yang informatif, efektif dan efisien. sering tidak diperhatikan: 4
 Munculnya benjolan tidak normal
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
 Pembengkakan
dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan
edukasi remaja tentang kanker payudara dan  Rasa nyeri di bagian puting
upaya deteksi dini perlu untuk dibuatnya  Pembengkakan kelenjar getah bening
media kampanye Metode SADARI bagi  Keluar cairan aneh di puting
pelajar remaja putri Sekolah Menengah  Putih tenggelam (nipple retraction)
Pertama (SMP).

2. TINJUAN PUSTAKA 2
Chandra,Yenny.(2009).Gambaran Pengetahuan
2.1 Kanker Payudara Wanita Tentanng SADARI Sebagai Deteksi Dini
Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah.Karya
Kanker merupakan suatu golongan Tulis Ilmiah.Medan: Universitas Sumatera Utara.
3
Ibid.
penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal 4
Ibid
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 209
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Tanda yang mungkin muncul pada b. Faktor resiko kanker payudara yang dapat
stadium dini adalah teraba benjolan kecil di diubah, antara lain:
payudara yang tidak terasa nyeri. Sedangkan, 1) Wanita yang tidak pernah mengalami
gejala yang timbul saat penyakit memasuki kehamilan sehigga tidak memiliki anak dan
stadium lanjut semakin banyak, seperti timbulnya melahirkan diatas usia 30 tahun memiliki
benjolan yang semakin lama makin mengeras potensi lebih besar terkena kanker
dengan bentuk yang tidak beraturan, saat payudara.
benjolan membesar baru terasa nyeri dan terlihat 2) Wanita yang mengonkumsi alkohol
puting susu tertarik ke dalam yang tadinya memiliki resiko lebih rentan terkena kanker
berwarna merah muda berubah menjadi payudara pada tahun-tahun terakhirnya.
kecoklatan, serta keluar darah, nanah, atau cairan 3) Wanita yang mengkonsumsi makanan
encer dari puting susu pada wanita yang tidak dengan lemak tinggi lebih sering terkena
hamil dengan kulit payudara mengerut seperti kanker payudara.
kulit jeruk. 5 Wanitas yang memiliki berat badan lebih
(obesitas). 6

2.1.2. Faktor dan Resiko Kanker Payudara Berdasarkan hasil wawancara perancang
dengan dr. Adhi Nugraha H, Sp. B(K) Onk
Menurut American Cancer Society
salah satu dokter konsultan Organisasi
(2006), terdapat golongan wanita yang
Yayasan Kanker Indonesia, faktor dan resiko
dianggap mempunyai resiko lebih tinggi untuk
kanker payudara bagi remaja putri terbagi
terkena kanker payudara. Hal ini terbagi
menjadi dua, hal pertama yaitu faktor dan
menjadi dua bagian yaitu:
resiko remaja berdasarkan hormon, saat wanita
a. Faktor resiko kanker payudara yang tidak
menstruasi siklus hormon estrogen akan
dapat diubah, antara lain:
meningkat, maka dari itu usia menstruasi lebih
1) Jenis kelamin, dimana wanita berpotensi
dini memungkinkan beresiko terkena kanker
lebih besar terkena kanker payudara
payudara karena siklus hormon estrogen
dibandigkan pria.
tersebut lebih panjang. Hal ini dapat
2) Usia, dimana angka kejadian kanker
disimpulkan bahwa hormon tidak bisa diubah
payudara meningkat seiring dengan
berdasarkan faktor dan resikonya. Adapun
bertambahnya usia. Angka kejadian
faktor dan resiko yang paling menonjol pada
meningkat pada wanita berusia diatas 30
remaja putri yaitu dengan pola makan dan
tahun. Akan tetapi angka rata-rata kejadian
gaya hidup yang kurang baik di kehidupan saat
kanker payudara terjadi pada wanita dengan
ini memungkinkan menjadi hal utama yang
usia 60 tahun.
terjadi untuk penyakit kanker payudara. Dapat
3) Faktor genetik, hal ini didorong oleh
disimpulkan faktor dan resiko tersebut dapat
kecenderungan familial yang kuat. Sekitar
diubah karena hal itu merupakan kebiasaan
5-10% dari kanker payudara terjadi akibat
yang kurang baik bagi kesehatan remaja putri
adanya kelainan genetik yang diturunkan
itu sendiri.
oleh anggota keluarga.
4) Wanita yang mengalami menstruasi 2.2 Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
sebelum usia 12 tahun dan memiliki siklus
menstruasi yang panjang (permulaan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri
menstruasi cepat tetapi menopause lambat adalah pemeriksaan yang dilakukan secara
terjadi). personal sebagai deteksi dini dari kanker
5) Wanita yang pernah mendapatkan terapi payudara. Pemeriksaan ini merupakan metode
radiasi pada organ dada termasuk yang sangat mudah dilakukan oleh setiap
payudara sebelum usia 30 tahun atau wanita untuk mencari benjolan dann kelainan
secara intensif mendapatkan terapi radiasi. lainnya. SADARI dilakukan dengan posisi
Misalkan pada penderita tubercolusis atau tegak menghadap kaca lalu berbaring,
kanker lain, diketahui bisa meningkatkan
resiko terkena kanker payudara.

5
Ibid
6
Ibid.
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 210
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

kemudian dilakukann pengamatan dan kiri dengan ketiga jari (telunjuk, tengah
perabaan payudara secara sistematis. 7 dan manis). Mulailah dari daerah putting
susu dan gerakan ketiga jari tersebut
Berdasarkan rekomendasi dari The dengan gerakan memutar keluar di seluruh
American Cancer Society, menginformasikan permukaan payudara.
bahwa keuntungan untuk melakukan Periksa f. Rasakan apakah terdapat benjolah atau
Payudara Sendiri (SADARI) saat mencapai penebalan. Pastikan untuk memeriksa
usia 20 tahun dapat membantu untuk daerah yang berada diantara payudara,
mendeteksi tumor jinak serta kanker payudara. dibawah lengan, dan tulang selangka.
(MayoClinic, 2007). Periksa Payudara Sendiri g. Angkat lengan kanan keatas kepala dan
(SADARI) dilakukan secara rutin setelah haid, ulangi pemeriksaan untuk payudara
sekita satu minggu dari hari pertama haid sebelah kanan dengan menggunakan
berakhir. Karena pada saat itu kondisi tangan kiri. Pemeriksaan ini akan
payudara akan terasa lebih lunak dan longgar membantu untuk mengetahui lebih awal
sehingga memudahkan perabaan. 8 ada kelainan pada payudara yaitu dengan
menggunakan teknik yang sama setiap
2.2.1 Langkah-Langkah Periksa Payudara bulannya.
Sendiri (SADARI)
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Melakukan SADARI tidak terlalu sulit Perilaku Periksa Payudara Sendiri
karna dapat dilakukan saat kegiatan sehari-hari (SADARI)
dan dilakukan setelah masa haid berakhir 7-10
hari serta dilakukan 1-2 kali hanya dengan 10 Terdapat faktor-faktor yang
menit. Berikut langkah-langkah dalam mempengaruhi perilaku Periksa Payudara
melakukan SADARI menurut Kementrian Sendiri (SADARI) yaitu sebagai berikut:9
Kesehatan (2009), yaitu: 1) Berdasarkan Model Keyakinan Sehat
a. Perhatikan kedua payudara. Berdirilah (Health Belief Model), perilaku SADARI
didepan cermin dengan tangan di sisi dipengaruhi oleh persepsi rintangan. Wanita
tubuh dalam ukuran, bentuk, warna, kulit yang mengetahui keuntungan SADARI
atau jika ada kerutan lekukan seperti sebagai teknik deteksi dini kanker payudara
lesung pipi. cenderung untuk melakukan SADARI, begitu
b. Perhatikan kembali kedua payudara sambil juga dengan wanita yang memiliki kepedulian
mengangkat tangan di atas kepala, tinggi terhadap kesehatan. Faktor ini didasari
dilanjutkan dengan meletakkan kedua pada Champion’s Health Belief Models Scale
tangan dipinggang sambil menekan agar (CHBMS) (Dundar P.E, Ozmen D, dan Ozturk
otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan B, 2006) yaitu sebagai berikut:
untuk melihat apakah kedua payudara a. Kerentanan (Susceptibility)
menggantung seimbang. Apabila individu merasa bahwa dirinya
c. Tekan masing-masing putting dengan ibu rentan terhadap penyakit kanker
jari dan jari telunjuk secara lembut untuk payudara, maka mereka akan semakin
melihat apakah ada cairan yang keluar. mungkin untuk menganggap bahwa hal
d. Lakukan perabaan payudara. Pemeriksaan tersebut sebagai ancaman dan kemudian
ini dapat dilakukan sambil berdiri atau mengambil tindakan.
berbaring. Jika memeriksa payudara b. Keseriusan (Seriousness)
sambil berbaring, letakkan sebuah bantal Tindakan SADARI dilakukan bila
dibawah pundak ssi payudara yang akan memberikan efek positif dan
diperiksa. menguntungkan bagi dirinya, sehingga
e. Angkat lengan miri keatas kepala. dapat mengurangi keseriusan kondisi
Gunakan tangan untuk menekan payudara tersebut lebih dini.
c. Keuntungan BSE (Benefit Breast Self
7
Okky, Ni Putu. Hubungan Antara Pengetahuan
Examination)
Kanker payudara dan Perilaku SADARI Tindakan SADARI dilakukan bila
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita memberikan efek positif dan
Dewasa Dini, 2009. Diakses pada 25 Maret 2020,
Pukul 19.08 WIB
8 9
Ibid. Ibid.
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 211
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

menguntungkan bagi dirinya, sehingga SADARI dan norma sosial yang diterima,
dapat mengurangi keseriusan kondisi maka membuat individu terdorong untuk
tersebut lebih dini. melakukan SADARI. 10
d. Rintangan BSE (Barrier Breast Self
Examination) 2.3 Remaja
Yaitu faktor yang dipengaruhi oleh biaya
Secara psikologis masa remaja adalah
atau kondisi psikologis individu misalnya
usia dimana individu berintegrasi dengan
rasa malu atau sakit untuk melakukan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak
tindakan tersebut.
lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
e. Kepercayaan Diri (Confidence)
lebih tua melainkan berada dalam tingkatan
Kemampuan individu bahwa dirinya
yang sama, sekurang-kurangnya dalam
merasa mampu untuk melakukan
masalah hak. 11
tindakan SADARI dengan benar.
f. Motivasi Kesehatan (Health Motivation)
Pada masa remaja (usia 12 sampai
Apabila individu memiliki dorongan yang
dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase yaitu,
kuat untuk sembuh dan sehat maka
fase remaja awal (usia 12 tahun sampai dengan
tindakan SADARI akan dilakukan.
15 tahun), remaja pertengahan (usia 15 tahun
g. Keuntungan Mammografi (Benefits
sampai dengan 18 tahun) masa remaja akhir
Mammpgrafi)
(usia 18 sampai dengan 21 tahun) dan
Apabila individu merasa bahwa
diantaranya juga terdapat fase pubertas yang
melakukan mammografi dapat
merupakan fase yang sangat singkat dan
memberikan efek positif maka
terkadang menjadi masalah tersendiri bagi
pemeriksaan akan dilakukan.
remaja dalam menghadapinya. 12
h. Rintangan Mammografi (Barrier
Mammografi) 2.3.1 Ciri-Ciri Remaja
Keyakinan untuk melakukan
mammografi walaupun dengan biaya Sesuai dengan pembagian usia remaja
yang mahal. Menurut Holtzman (1983) maka terdapat tiga tahap proses perkembangan
menemukan bahwa perilaku SADARI yang dilalui remaja dalam proses menuju
dipengaruhi oleh usia dan tingkat kedewasaan, disertai dengan karakteristiknya,
pendidikan. Wanita yang memiliki usia yaitu: 13
lebih muda dan memiliki tingkat a. Masa remaja awal (12 - 15 tahun)
pendidikan yang tinggi lebih cenderung Pada tahap ini, remaja masih merasa
untuk melakukan SADARI. bingung dan mulai beradaptasi terhadap
i. Keyakinan Orientasi Kesehatan (Health perubahan-perubahan yang terjadi pada
Locus of Control Belief) dirinya dan dorongan-dorongan yang
Memperikirakan wanita yang menyadari menyertai perubahan-perubahan tersebut.
bahwa kesehatan sangat ditentukan oleh Mereka mulai mengembangkan pikiran-
dirinya sendiri, maka akan memiliki pikiran baru, cepat tertarik pada lawan
kecenderungan untuk melakukan jenis dan mudah terangsang secara erotis.
SADARI. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah
dengan berkurangnya pengendalian
2) Berdasarkan Teori Perilaku Terencana terhadap emosi.
(The Theory of Planned Behavior), perilaku
SADARI dipengaruhi oleh sikap positif dan
10
norma sosial. Sikap positif yaitu keyakinan Okky, Ni Putu. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker
tentang hasil yang diharapkan dari perilaku payudara dan Perilaku SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa Dini, 2009.
tertentu, misalnya keyakinan bahwa Diakses pada 25 Maret 2020, Pukul 19.08 WIB
pengobatan yang disarankan akan dapat 11
El-Idhami,Desmita.(2005).Psikologi Perkembangan.
menyembuhkan individu dari penyakit kanker Bandung:PT.Karya Rosda.
payudara. Norma sosial yang dimaksud 12
Ibid.
adalah keyakinan tentang persetujuan atau
13
ketidaksetujuan orang lain terhadap perilaku El-Idhami,Desmita.(2005).Psikologi Perkembangan.
individu. Oleh karena itu dengan adanya faktor Bandung:PT.Karya Rosda.
penentu sikap positif terhadap perilaku
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 212
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

b. Masa remaja madya (15 - 18 tahun) Dalam konteks ini, kematangan organ-
Pada tahap ini, remaja sangat organ seks dan kemampuan reproduktif
membutuhkan teman-teman. Ada bertumbuh dengan cepat diseluruh bagian
kecenderungan narsistik yaitu mencintai dan dimensi badan. (Zigler dan Stevenson,
dirinya sendiri, dengan cara lebih 1993).
menyukai teman-teman yang mempunyai 2) Perkembangan Kognitif
sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Masa remaja adalah suatu periode
Pada tahap ini remaja berada dalam kehidupan dimana kapasitas untuk
kondisi kebingungan. memperoleh dan menggunakan
c. Masa remaja akhir (18 - 21 tahun) pengetahuan secara efisien mencapai
Tahap ini adalah masa mendekati puncaknya (Mussen, Conger dan Kagan,
kedewasaan yang ditandai dengan 1969). Di samping itu, pada masa remaja
pencapaian: ini juga terjadi perkembangan saraf
1) Minat yang semakin mantap terhadap prontal lobe (belahan otak bagian depan
fungsi-fungsi intelektual . sampai pada belahan atau celah sentral)
2) Egonya mencari kesempatan untuk sangat berpengaruh terhadap kemampuan
bersatu dengan orang-orang lain dan kognitif remaja, sehingga remaja
mendapatkan pengalaman-pengalaman mengembangkan kemampuan penalaran
baru . yang memberinya suatu tingkat
3) Terbentuknya identitas seksual yang pertimbangan moral dan kesadaran sosial
tidak akan berubah lagi. yang baru.
4) Egosentrisme (terlalu memusatkan Ketika kemampuan kognitif remaja
perhatian pada diri sendiri). mencapai kematangan, sebagai anak muda
5) Tumbuh dinding pemisah antara diri yang telah memiliki kemampuan
sendiri dengan masyarakat umum. memahami pemikirannya sendiri dan
pemikiran orang lain, mereka akan mulai
Berdasarkan ciri-ciri remaja diatas dapat memikirkan tentang apa yang diharapkan
disimpulkan bahwa remaja merupakan periode dan melakukan kritik terhadap masyarakat,
yang penting, masa peralihan, masa orangtua, bahkan kekurangan dirinya
perubahan, dan juga masa pencarian identitas sendiri.
diri dimana pada usia ini menimbulkan 3) Perkembangan Pengambilan Keputusan
ketakutan, keraguan dan keegoisan pada diri Remaja adalah masa di mana terjadi
remaja. peningkatan pengambilan keputusan-
keputusan masa depan. Dalam hal ini
2.3.2 Psikologi Perkembangan Masa remaja yang lebih muda cenderung
Remaja menghasilkan pilihan-pilihan, menguji
situasi dari berbagai perspektif,
Perkembangan adalah perubahan mengantisipasi akibat keputusan-
individu yang lebih mengacu pada perubahan keputusan, dan mempertimbangkan
kemampuan, karakteristik yang khas, dan kredibilitas sumber-sumber.
tingkah laku dimana tidak lepas dari 4) Perkembangan Orientasi Masa Depan
perubahan yang terjadi pada struktur biologis. Orientasi masa depan merupakan salah
Sejumlah perubahan yang sering ditunjukan satu fenomena perkembangan kognitif
oleh remaja merupakan karakteristik umum yang terjadi di masa remaja karena hal ini
perkembangannya. Berikut perkembangan remaja akan mulai memberikan perhatian
karakteristik berdasarkan teori yang dikutip yang besar terhadap berbagai lapangan
melalui buku yang berjudul “Psikologi kehidupan yang akan dijalaninya sebagai
Perkembangan” (Desmita, 2005): manusia dewasa di masa mendatang
1) Perkembangan Fisik terutama lapangan pendidikan (Nurmi,
Perubahan fisik merupakan gejala primer 1989). Skema kognitif tersebut
dalam pertumbuhan masa remaja, yang berinteraksi dengan tiga tahap proses
berdampak terhadap perubahan-perubahan pembentukan orientasi masa depan, yaitu
psikologis (Sarwono, 1994). Pada mulanya sebagai berikut:
tanda-tanda perubahan fisik dari masa a. Motivasi (Motivation)
remaja terjadi dalam konteks pubertas.
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 213
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Tahap motivational merupakan tahap mulai muncul. Kemampuan ini akan


awal yang mencakup motif, minat dan menyatu dengan pengalaman sosial,
tujuan yang berkaitan dengan orientasi sehingga pada gilirannya menghasilkan
masa depan. Pada mulanya remaja suatu perubahan besar dalam cara-cara
menetapkan tujuan berdasarkan remaja memahami diri mereka sendiri dan
perbandingan antara motif umum dan orang lain.
penilaian, serta pengetahuan yang
telah dimiliki tentang perkembangan Perubahan sikap remaja dapat berubah
sepanjang rentang hidup yang dapat sesuai dengan kondisi dan pengaruh yang
diantisipasi. Ketika keadaan masa diberikan. Sikap yang timbul dari hasil
depan beserta faktor pendukungnya seseorang belajar mengenai sebuah objek
telah menjadi sesuatu yang diharapkan sikap. Karakteristik sikap yang bisa
dapat terwujud, maka pengetahuan dipelajari dan dikembangkan dari
yang menunjang terwujudnya harapan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal
tersebut menjadi dasar penting bagi ini kemudian digunakan lebih lanjut dalam
perkembangan motivasi dalam memberikan edukasi pada masa kampanye
orientasi masa depan. mengenai deteksi dini kanker payudara
b. Perencanaan (Planning) dengan Program Periksa Payudara Sendiri,
Perencanaan dicirikan sebagai proses untuk memberikan pemahaman yang lebih
yang terdiri dari tiga, yang pertama menyeluruh mengenai tindakan
yaitu penentuan sub tujuan. Hal ini pencegahan kanker yang kemudian
didasari oleh pengetahuan individu diharapkan bisa menjadi sebuah perilaku
tentang konteks dari aktivitas di masa aktif yang nyata. 14
depan. Kedua penyusunan rencana
yaitu menentapkan strategi untuk 2.4 Kampanye
mencapai tujuan dalam konteks yang Secara historis, kampanye merupakan
dipilih. Ketiga melaksanakan strategi alat propaganda yang mempunyai makna
yang telah disusun. Untuk menilai konotasi negatif yaitu sebagai salah satu cara
sebuah perencanaan yang dibuat dapat untuk menyebarluaskan kepentingan politik
dilihat dari tiga variable yang tercakup kalangan tertentu untuk khalayak yang sangat
didalamnya, yaitu knowledge, plans, luas. Namun seiring pergeseran sosial yang
dan realization. lebih humanis, konsep kampanye menjadi
kegiatan komunikasi yang lebih terbuka,
c. Evaluasi (Evaluation) moderat, toleran, dan lingkupnya menjadi
Tahap ini memandang evaluasi lebih spesifik, dengan waktu terbatas atau
sebagai proses yang melibatkan jangka pendek, dan program yang jelas,
pengamatan dan melakukan penilaian persuasif serta dapat diidentifikasikan secara
terhadap tingkah laku yang jelas narasumbernya (komunikator) yakni
ditampilkan, serta memberikan berkonotasi positif.
penguat bagi diri sendiri.
Salah satu ahli mengemukakan bahwa
6) Perkembangan Kognisi Sosial kampanye pada prinsipnya merupakan suatu
Kognisi Sosial adalah kemampuan untuk proses kegiatan komunikasi individu atau
berpikir secara kritis mengenai isu-isu kelompok yang dilakukan secara terlembaga
dalam hubungan interpersonal, yang dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek
berkembang sejalan dengan usia dan atau dampak tertentu. (Rogers dan Storey,
pengalaman, serta berguna untuk 1987) mendefinisikan kampanye sebagai
memahami orang lain dan menentukan “Serangkaian tindakan komunikasi yang
bagaimana beriteraksi dengan orang lain. terencana dengan tujuan untuk menciptakan
efek tertentu pada sejumlah besar khalayak
Perubahan-perubahan dalam kognisi sosial
ini merupakan salah satu ciri penting dari
perkembangan remaja. Hal ini dapat
14
dimengerti, sebab selama masa remaja El-Idhami,Desmita.(2005).Psikologi Perkembangan.
kemampuan untuk berpikir secara abstrak Bandung:PT.Karya Rosda.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 214


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

yang dilakukan secara berkelanjutan pada b. Kampanye berlangsung melalui tahapan-


kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7). 15 tahapan, mulai dari menarik perhatian,
tema kampanye digencarkan, memotivasi
2.4.1 Jenis-Jenis Kampanye dan mendorong untuk bertindak, serta
partisipasi khalayak sasaran melalui
Kegiatan komunikasi dalam tindakan yang nyata.
berkampanye biasanya berkaitan dengan c. Kampanye harus mampu mendramatisir
berdasarkan suatu tujuan, target khalayak tema pesan atau gagasan yag diekspos
sasaran, dan rangka kegiatan, hal tersebut secara terbuka dan mendorong partisipasi
untuk membujuk atau memotivasi khalayak khalayak sasaran untuk terlibat baik secara
yang sudah ditentukan. Dalam berbagai simbolis maupun praktis untuk mencapai
kegiatan tersebut terdapat beberapa jenis tujuan dari tema kampanye tersebut.
program kampanye yang dilaksanakan secara d. Keberhasilan atau tidaknya popularitas
prinsip, kegiatan yang berfokus untuk suatu pelaksanaan kampanye tersebut
memotivasi dan membujuk, dan mencapai melalu kerja sama dengan pihak media
tujuan tertentu. Menurut Charles U. Larson, massa untuk menggugah perhatian,
bukunya berjudul Persuasion, Reception and kesadaran, dukungan dan mampu
Responsibility (California Wardsworth mengubah perilaku atau tindakan nyata dari
publishing Co, 1992) (2013:25) yaitu sebagai khalayak. 17
berikut:
1) Product-Oriented Campaign 3. METODE PENELITIAN
Kegiatan dalam kampanye berorientasi
pada produk, dan biasanya dilakukan Metode yang digunakan untuk penelitian
dalam kegiatan komersial kampanye ini menggunakan metode kualitatif. Metode
promosi pemasaran suatu peluncuran kualitatif adalah prosedur suatu penelitian
produk yang baru. yang mengumpulkan data berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan
2) Candidate-Oriented Campaign
perilaku yang dapat diamati secara deskriptif.
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi 18
calon (kandidat) untuk kepentingan
kampanye politik (political campign).
Untuk memperoleh data dan keterangan
3) Ideological or Cause-Oriented Campaigns yang sesuai maka peneliti melakukan metode
Jenis kampanye ini berorientasi yang pengumpulan data dengan :
bertujuan bersifat khusus dan
berdimensi pada perubahan social a. Studi Lapangan (Field Research)
(social change campaigns). Kampanye Studi lapangan adalah melakukan
ini berfokus pada menangani masalah- peninjauan secara langsung untuk memperoleh
masalah social dan bertujuan untuk data-data yang diperlukan dalam sutau
menumbuhkan kesadaran masyarakat. penelitan. Penulis melakukan studi lapangan
ke Sekolah Menengah Pertama di kota
2.4.2 Aspek-Aspek Kampanye Bandung khususnya SMPN 30 Bandung.

Berikut aspek-aspek komunikasi b. Angket


persuasif (komunisuasif) dalam kegiatan Angket adalah teknik pengumpulan data
kampanye: 16 dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis pula oleh
a. Kampanye secara sistematis berupaya responden. Angket merupakan sebuah
menciptakan “ruang” tertentu dalam benak
pikiran khalayak mengenai tanggapan 17
Antar, Venus.(2004). Manajemen Kampanye.
produk, kandidat, dan ide suatu gagasan Bandung : Simbiosa Rekatama Media
program tertentu bagi kepentingan 18
Amirin,Tatang.2014. Metode Pengumpulan Data
khalayak sasarannya. dengan Kuesioner pada Penelitian Kuantitatif.
http://panduanskripsi.com/metode-pengumpulan-data-
dengan-kuesioner-pada-penelitiankuantitatif/, tanggal
15 akses 14 Maret 2020 pikul 18:30
Antar, Venus.(2004). Manajemen Kampanye.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media
16
Ibid.
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 215
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang pada buku. Menurut Rustan (2009:115)


digunakan untuk memperoleh informasi dari “Booklet adalah sebuah media publikasi yang
responden tentang diri pribadi atau hal-hal terdiri dari beberapa lembar dan halaman,
yang ia ketahui. Tujuan peyebaran angket tetapi tidak setebal buku.” 19
ialah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah. Angket disebar di Hal yang perlu diperhatikan dalam
SMPN 30 Bandung. membuat booklet adalah bagaimana menyusun
c. Wawancara (Interview) materi semenarik mungkin. Apabila seorang
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan melihat sekilas kedalam booklet, biasanya
informasi yang terkait dalam suatu penelitian. yang menjadi perhatian pertama adalah pada
Wawancara dilakukan ke Yayasan Kanker sisi tampilan atau visual terlebih dahulu.20
Indonesia dan pihak Sekolah SMPN 30
Bandung. Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi
produksinya, booklet adalah sebuah media
d. Pengamatan (Observation) massa cetak yang bertujuan untuk
Dalam penelitian ini perancang menyebarkan informasi. Sehingga pandangan
melakukan pengamatan langsung dengan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet
mengunjungi dari Organisasi Yayasan Kanker tidak jauh berbeda dengan promosi.
Indonesia. Observasi dilakukan untuk Sedangkan jika ditinjau dari
mengetahui Metode Periksa Payudara Sendiri penyebarluasannya, booklet adalah sebuah
(SADARI) dan Sekolah Menengah Pertama media dari komunikasi massa yang tidak
Negeri (SMPN) 30 Kota Bandung. Dalam hal hanya menyiarkan, memberitahukan dan
ini perancang menggunakan metode observasi memasarkan, akan tetapi booklet ini juga bisa
non partisipan. berupa sebuah perwujudan dari penyampaian
informasi mengenai pengertian-pengertian asal
e. Data Sekunder usul berdiri organisasi, penyuluhan dari
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau organisasi-organisasi serta pemberitahuan
dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber masyarakat yang lebih bersifat umum. 21
yang telah ada (Hasan, 2002:58). Data ini
digunakan untuk mendukung infromasi data 4.2 Kelebihan dan Keterbatasan Booklet
primer yang telah diperoleh dengan melakukan Menurut Kemm dan Close dalam
proses pencarian studi pustaka, literatur, makalah media makalah media gizi booklet
penelitian terdahulu, dan lain sebagainya. Fitri Roza (2012:6) terdapat dua kelebihan
Dalam hal ini perancang mengumpulkan data booklet dibandingkan dengan media lain yaitu
sekunder dengan melakukan pencarian dapat dipelajari setiap saat, karena di desain
mengenai penyakit kanker payudara dan mirip dengan buku dan dapat memuat
Metode Periksa Payudara Sendiri (SADARI) informasi relatif lebih banyak dibandingkan
dengan keyword tertentu dan berbagai data lain dengan poster.
yang berkaitan erat dengan masalah tersebut. Sedangkan menurut Ewles (2011:8)
dalam makalah media gizi booklet Fitri Roza
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (2012: 4) booklet memiliki keunggulan
sebagai berikut:
4.1 Pengertian Booklet
Menurut Roymond S. Simamora 19
Fauza, Lailatul. (2017).Perancangan Infografis Iklan
(2009:71), booklet merupakan sebuah media Layanan Masyarakat Tentan Manfaat Susu Kambing
informasi atau buku berukuran kecil (setengah Melalui Media Booklet.Jurnal.Padang:DEKAVE.Vol 5
kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 lembar (2). Hal.1-29
bolak balik yang berisi tentang tulisan dan 20
Gustaning, Guni.(2014).Pengembangan Media Booklet Menggambar
gambar. Istilah booklet berasal dari buku dan Macam-Macam Celana Pada Kompetensi Dasar Menggambar Celana
Siswa SMKN Jenar. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Negeri
leaflet artinya media booklet merupakan Yogyakarta.
perpaduan antara leaflet dan buku dengan 21
Gustaning, Guni.(2014).Pengembangan Media Booklet
format (ukuran) yang kecil seperti leaflet. Menggambar Macam-Macam Celana Pada
Struktur isi booklet menyerupai buku Kompetensi Dasar Menggambar Celana Siswa SMKN
(pendahuluan, isi, dan penutup), hanya saja Jenar. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
cara penyajian isinya jauh lebih singkat dari
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 216
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

1) Dapat digunakan sebagai media atau alat atau jahit benang tetapi jika isi buku
untuk belajar mandiri kurang dari 100 halaman tidak
2) Dapat dipelajari isinya dengan mudah menggunakan kulit punggung.
3) Dapat dijadikan informasi bagi keluarga 2) Bagian depan (premlimunaries) memuat
dan teman halaman judul, halaman kosong, halaman
4) Mudah untuk dibuat, diperbanyak, judul utama, halaman daftar isi dan kata
diperbaiki dan disesuaikan pengantar, setiap nomor halaman dalam
5) Mengurangi kebutuhan mencatat bagian depan buku teks menggunakan
6) Dapat dibuat secara sederhana dan biaya angka Romawi kecil.
yang relatif murah 3) Bagian teks memuat materi yang akan
disampaikan, terdiri atas judul bab, dan
Menurut Anderson (1994: 169) sub judul, setiap bagian dan bab baru
mengemukaka bahwa booklet sebagai media dibuat pada halaman berikutnya dan diberi
cetak memiliki keterbatasan. Keterbatasan nomor halaman yang diawali dengan
dalam media cetaknya yaitu: angka 1.
1) Perlu waktu yang lama untuk mencetak 4) Bagian belakang buku terdiri atas daftar
tergantung dari pesan yang akan pustaka, glosarium dan indeks, tetapi
disampaikan dan alat yang digunakan untuk penggunaan glosarium dan indeks dalam
mencetak buku hanya jika buku tersebut banyak
2) Sulit menampilkan gerak di halaman menggunakan istilah atau frase yang
3) Pesan atau informasi yang terlalu banyak mempunyai arti khusus dan sering
dan panjang akan mengurangi niat untuk digunakan dalam buku tersebut.
membaca media tersebut.
4) Perlu perawatan yang baik agar media 4.4. Prinsip Desain Pada Booklet
tersebut tidak rusak dan hilang. Ada enam elemen yang harus
diperhatikan pada saat merancang teks
Berdasarkan pernyataan di atas dapat berbasis cetakan (Arsyad, 2009:85). Enam
ditarik kesimpulan sebagai media cetak, elemen tersebut adalah konsistensi, format,
booklet memiliki kelebihan dapat dibuat organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan
dengan mudah dan biaya yang relatif murah penggunaan spasi.
serta lebih tahan lama dibandingkan dengan 1) Konsistensi
media audio dan visual serta juga audio visual. Format dan jarak spasi harus konsisten,
Booklet biasanya digunakan untuk tujuan jika antara baris terlalu dekat akan
peningkatan pengetahuan, karena booklet membuat tulisan terlihat tidak jelas pada
memberikan informasi yang lebih spesifik. jarak tertentu. Format dan jarak yang
Keterbatasan booklet sebagai media cetak konsisten akan membuat booklet terlihat
perlu waktu yang lama untuk mencetak lebih rapi dan baik.
tergantung dari pesan dan alat yang digunakan, 2) Format
relatif mahal untuk mencetak gambar atau Format tampilan dalam booklet
foto, sulit menampilkan gerak di halaman, menggunakan tampilan satu kolom karena
dapat mengurangi minat pembaca jika terlalu paragraf yang digunakan panjang. Setiap
banyak dan panjang serta perlunya perawatan isi materi yang berbeda dipisahkan dan
yang intensif. diberi label agar memudahkan untuk
dibaca dan dipahami.
4.3 Unsur-Unsur Booklet 3) Organisasi
Menurut Sitepu (2012:160) unsur-unsur Booklet disusun secara sistematis dan
atau bagian-bagian pokok yang secara fisik dipisahkan dengan menggunakan kotak-
terdapat dalam buku yaitu: kotak agar mudah untuk membaca dan
1) Kulit (cover) dan isi buku. Kulit buku memahami informasi yang ada di booklet.
terbuat dari kertas yang lebih tebal dari 4) Daya tarik
kertas isi buku, fungsi dari kulit buku Booklet didesain dengan menarik seperti
adalah melindungi isi buku. Kulit buku menambahkan gambar yang berhubungan
terdiri atas kulit depan atau kulit muka, dengan isi materi, sehingga memotivasi
kulit punggung isi suatu buku apabila untuk terus membaca.
lebih dari 100 halaman dijilid dengan lem 5) Ukuran huruf
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 217
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Huruf yang digunakan dalam booklet


dengan ukuran 11 pt. Menghindari d. Psikologis
penggunaan huruf kapital pada seluruh Target utama memiliki adalah remaja yang
teks, huruf kapital hanya digunakan sesuai dimana pada masa ini, mereka sedang
dengan kebutuhan. mengalami masa pendewasaan diri
6) Ruang (spasi) kosong meliputi fisik, emosi dan juga mental.
Booklet diberi spasi kosong yang tidak
berisi teks atau gambar, hal ini bertujuan 4.5 Analisa SWOT
memberikan kesempatan untuk beristirahat
pada titik tertentu. Spasi kosong dapat Analisa SWOT dimaksudkan untuk
berbentuk ruangan sekitar judul, batas tepi memperjelas semua kekuatan dan kelemahan
(margin), spasi antar kolom, permulaan yang dapat diidentifikasi guna memberikan
paragraf, dan antara spasi atau antara suatu rekomendasi pengembangan berdasarkan
paragraf. Untuk meningkatkan tampilan potensi-potensi yang tersedia.
dan keterbacaan dapat menyesuaikan spasi
antar baris dan menambahkan spasi antar Analisa SWOT merupakan analisa
paragraf. terhadap produk barang maupun jasa yang
akan dipasarkan berdasarkan tinjauan dari segi
Pendekatan dengan perancangan keunggulan atau kualitas, kelemahan,
media kampanye program periksa kemungkinan, ancaman-ancaman yang
payudara sendiri untuk remaja putri ini mungkin muncul dalam proses pemasaran
menggunakan salah satu media cetak yang produk (David,2006:47).
lebih sesuai dan efektif dalam
penyampaian informasi adalah media a. Strengh (Kekuatan)
booklet. Secara fisik bentuk booklet adalah Kegiatan kampanye dengan konsep
cetakan yang terdiri dari kertas beberapa menyesuaikan karakter remaja putri yang
halaman yang dijilid sehingga menyerupai diselenggarakan oleh Yayasan Kanker
buku. Booklet memiliki kelebihan dalam Indonesia bersama beberapa pihak instansi
hal kapasitas penyampaian isi yang lebih bisa menjadi awal kesadaran dan
lengkap dari suatu organisasi yang kepedulian dari remaja putri itu sendiri
bersangkutan kepada masyarakat. mengenai pentingnya deteksi dini Periksa
Payudara Sendiri (SADARI) bagi
4.5 Target Audien kesehatan payudaranya kelak.
a. Demografis b. Weakness (Kelemahan)
Target utama adalah anak remaja Kurangnya kerjasama dengan pihak
perempuan Kota Bandung usia 13 – 15 sekolah-sekolah dan stigma kampanye yang
tahun dengan tingkat pendidikan Sekolah selalu dinilai terlalu serius dan tidak
Menengah Pertama. menyenangkan bagi remaja. Serta informasi
b. Geografis yang disampaikan dalam kampanye tidak
Target utama berlokasi di Kota Bandung terlalu informatif.
yang berdasarkan data penyintas kanker
payudara terbesar yang diperoleh Dinas c. Opportunity (Peluang)
Kesehatan Kota Bandung, terdapat satu Berdasarkan informasi mengenai
daerah sebagai angka tertinggi yang pengetahuan deteksi dini Periksa Payudara
berlokasi di daerah Batununggal. Sendiri (SADARI) yang dilakukan Yayasan
Kanker Indonesia melalui media lini atas
c. Behavioral masih kurang mengundang komentar atau
Ditujukan untuk murid SMP yang like dari warga internet. Maka dari itu
menyukai kegiatan membaca, baik itu dengan media booklet yang didapat saat
secara digital maupun manual, serta kampanye bisa menjadi media belajar
memiliki rasa ketertarikan pada semua hal mandiri bagi remaja putri dan masih
baru terlebih mengenai gaya hidup dan banyak sekolah-sekolah yang belum
juga yang memiliki cara pandang yang melakukan edukasi tentang Periksa
cukup luas.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 218


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Payudara Sendiri (SADARI) kepada siswi- Kampanye edukasi Program Periksa


siswinya. Payudara Sendiri (SADARI) ini bekerja
sama dengan beberapa pihak yang terkait
d. Threat (Ancaman) topik utama pada acara, diantaranya pihak
Masih banyak siswi Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Bandung dan
Pertama (SMP) yang menganggap Periksa pihak kampus kesehatan sebagai jembatan
Payudara Sendiri (SADARI) tidaklah antara event dengan target audien. Adapun
penting dan banyak diantara siswi tersebut kegiatan dalam kampanye edukasi ini
yang tidak tertarik untuk mengikuti dengan membuat serangkaian lomba
kampanye. terkait topik utama sebagai evaluasi dari
target dan menampilkan bintang tamu
sebagai hiburan untuk menarik perhatian
4.6 Analisa 5W + 1H remaja.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui 4.7 Konsep Perancangan


lebih jelas kemana arah media promosi ini 4.7.1 Program Event Kampanye
ditujukan. Analisis bersifat subjektif Berkelanjutan
berdasarkan pengamatan dan penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Analisis yang Program event kampanye berkelanjutan
dilakukan yaitu: yaitu kampanye melalui event yang dilakukan
secara berkelanjutan, dengan tiga tahap yang
a. What (Apa) dimulai dari pra kampanye, kampanye dan
Kampanye Program Periksa Payudara pasca kampanye dengan mengaitkan kepada
Sendiri (SADARI) bagi remaja putri metode komunikasi AISAS. Menurut hasil
dengan rentang usia 13–15 tahun di Kota data survey yang dilakukan perancang dengan
Bandung. Kampanye program ini sebagai ketua penyuluhan Yayasan Kanker Indonesia
bentuk deteksi dini pertama dari kanker Kota Bandung, kampanye yang sudah
payudara. dijalankan masih kurang efektif dikarenakan
strategi dan perangkat kampanye yang belum
b. Why (Mengapa) maksimal serta media kampanye masih
Kurangnya edukasi sehingga kepedulian terbatas.
dan kesadaran akan kesehatan payudara
bagi remaja putri ini menjadi faktor Dalam menyikapi permasalahan tersebut
meningkatnya angka penyintas kanker diperlukan strategi, perangkat dan media yang
payudara. tepat dan mudah tersampaikan kepada remaja
putri yaitu dengan mengadakan event
memperingati hari kanker payudara sedunia
c. Where (Dimana)
dan kegiatan talkshow seputar kanker
Media kampanye edukasi yang dilakukan
payudara dan periksa payudara sendiri
pada penyuluhan rutin oleh Yayaysan
(SADARI) dengan penampilan bintang tamu
Kanker Indonesia di Balai Kota Bandung.
sebagai penyintas untuk berbagi
d. When (Kapan) pengalamannya, hal ini dapat berpengaruh
Acara kampanye edukasi ini dilakukan terhadap minat remaja putri akan kegiatan
pada tanggal 26 Oktober yaitu hari kanker kampanye kesehatan. Pelaksanaan kampanye
payudara sedunia. agar terstruktur dan efektif diperlukan timeline
kampanye tersebut.
e. Who (Siapa)
Perancangan media kampanye Program TIMELINE KAMPANYE
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) ini Pra Kampanye
ditargetkan pada remaja putri dengan 1 September – 20 Oktober 2021
rentang usia 13– 15 tahun. Target sasaran
ini dipilih berdasarkan faktor dan resiko Tabel 1.
dari kanker payudara itu sendiri. Timeline Pra Kampanye SARASEHAN

f. How (Bagaimana)

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 219


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Tabel 2 .
Tanggal Kegiatan Lokasi Media Timeline Pelaksanaan Kampanye SARASEHAN
Attention 1 Penyebaran  Sekolah
 Poster
September dan  Media
 E-poster
– 20 Publikasi Sosial Tanggal Kegiatan Lokasi Media
Oktober Iklan
2021 Action 26 Event  GSG  Booklet
Oktober “SARASE Balai Kota  Poster
Interest Penyebaran  Sekolah
 Poster 2021 HAN” Bandung  Sertifikat
dan  Media Sosial E-Poster Sasarengan  Kartu
Publikasi Ayo Penanda
Lanjutan SADARI  Doorprize
Iklan Cegah (Jam
Kanker” Tangan
Search  Media Sosial Poster Matoa)
 Merchand
ise
(totebag,
Kegiatan pra kampanye ini terdiri dari notebook
)
beberapa sesi, yaitu Attention, Interest, dan
Search, beberapa sesi tersebut bersifat sebagai 
jembatan antara event dengan target. Berawal
dari sesi attention yaitu mencari perhatian dari Pada pelaksanaan kampanye bertepatan
remaja putri, dalam kampanye ini pihak YKI dengan hari kanker payudara sedunia,
Bandung akan bekerja sama kembali dengan kampanye berlangsung di GSG Balai Kota
Fakultas Kedokteran UNISBA dan Dinas Bandung. Kegiatan pertama yang dilakukan
Pendidikan Kota Bandung untuk yaitu Talkshow dengan para peserta yang akan
menyebarluaskan dan memasang poster dibagikan booklet tentang pengetahuan kanker
mengenai informasi data fakta kasus kanker payudara dan deteksi dini SADARI, kegiatan
payudara pada Sekolah Menengah Pertama ini dibagi menjadi dua sesi, talkshow sesi
(SMP) di seluruh Kota Bandung. pertama dengan materi mengenai “Mengenal
Kanker Payudara Sejak Remaja” bersama dr.
Elemen visual yang digunakan menberi Anita Asmara dan dilanjut bincang-bincang
kesan karakter feminin, hal itu ditujukan agar santai dengan bintang tamu Andien Aisyah
remaja putri menjadi penasaran dan tertarik yang merupakan penyintas kanker payudara,
untuk mencari tahu. Selanjutnya sesi Interest bintang tamu tersebut akan memberi
yang dimaksud untuk menarik minat remaja pengalamannya mengenai kanker payudara.
putri, kegiatannya masih menyebarluaskan dan
memasang poster lanjutan mengenai informasi Setelah sesi talkshow pertama selesai,
event tersebut dengan menambah informasi lanjut dengan penampilan Andien Aisyah
berupa kegiatan lomba duta SADARI dan sebagai jeda kegiatan talkshow pertama dan
dooprize, hal ini ditujukan agar remaja putri kedua.
mulai tertarik dengan kegiatannya. Sesi talkshow kedua mengenai praktik
edukasi SADARI bersama dr. Eva Rianti
Poster lanjutan ini masih menggunakan Indrasari, M.Kes dan bintang tamu Pevita
elemen visual karakter feminin namun sudah Pearce yang juga merupakan penyintas kanker
menampilkan secara keseluruhan tema konsep payudara, bintang tamu tersebut akan berbagi
event tersebut. Sesi search yaitu mencari pengalaman mendeteksi dini kanker payudara
informasi lebih lanjut, kegiatannya yaitu yang tepat dan nyaman bagi remaja putri. Pada
setelah remaja putri mulai tertarik, maka kedua sesi talkshow tersebut peserta
secara tidak langsung akan mencari tahu dipersilahkan bertanya dan berdiskusi dengan
informasi lengkapnya melalui media sosial para ahli atau bintang tamu saat sesi tanya
yang sudah diberikan melalui poster pertama jawab.
dan kedua, poster berisikan informasi lengkap
pada event tersebut. Setelah sesi talkshow, para peserta akan
lanjut mengikuti lomba presentasi mengenai
TIMELINE KAMPANYE SADARI, seperti praktik yang sudah
Pelaksanaan Kampanye dilakukan, hasil lomba tersebut akan dipilih
26 Oktober 2021 menjadi sebagai duta SADARI tahun 2021.
Kegiatan terakhir sekaligus penutupan yaitu

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 220


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

penampilan terakhir dari Andien Aisyah dan ini berisikan publikasi hasil kampanye dengan
penyerahan merchandise dan doorprize berupa memberikan informasi kepada remaja putri
jam tangan Matoa bagi pemenang lomba dan yang tidak hadir dan memberikan publisitas
para peserta event tersebut. Berikut Rundown tentang acara yang telah diselenggarakan
event kampanye SARASEHAN 2021: melalui situs kumparan yang merupakan
sponsor event tersebut.
Rundown
Kampanye SARASEHAN Selain itu kegiatan sosialisasi lanjutan
oleh duta SADARI dan para peserta yang telah
Tabel 3 . mengikuti acara tersebut yang nantinya akan
Rundown Kampanye SARASEHAN berbagi pengalaman kepada temannya yang
tidak hadir serta kegitan giveaway booklet dan
Waktu Kegiatan merchandise bagi target yang telah melakukan
sharing informasi mengenai SADARI melalui
07.00 – 07.50 Briefing Seluruh Panitia akun instagram pribadi masing-masing dengan
08.00 – 08.05 Pembukaan oleh MC
syarat penilaian kreatifitas penyampaiannya
08.10 – 08.15 Sambutan Ketua Pelaksana
08.15 – 08.20 Sambutan Kepala Dinas Pendidikan serta like dan komentar terbanyak. Sosialisasi
Kota Bandung dengan strategi dan perangkat kampanye ini
08.20 – 08.25 Sambutan Dekan F. Kedokteran ditujukan agar kampanye lebih mudah
UNISBA dipahami dan diterima oleh remaja putri.
08.25 – 08.30 Sambutan Ketua YKI Kota Bandung
08.35 – 08.40 Persiapan Talkshow
08.40 – 09.40 Talkshow : Sesi 1
4.8 Strategi Komunikasi
“Mengenal Kanker Payudara Sejak
Remaja” Strategi yang digunakan ialah
Bersama dr. Anita Asmara menggunakan metode AISAS22
09.40 – 10.00 Taklshow bersama Andien Aisyah
10.00 – 10.05 Penampilan Andien Aisyah Tabel 5
10.05 – 10.15 Ice Breaking AISAS
10.15 – 11.15 Talkshow : Sesi 2
Praktik “SADARI”
Bersama dr. Eva Rianti Indrasari, Membuat poster yang berisikan
M.Kes informasi mengenai data kasus
11.15 – 11.45 Talkshow bersama Pevita Pearce Attention kanker payudara dengan hanya
11.45 – 12.05 Break menampilkan sebagian dari
12.05 – 12.35 Lomba presentasi calon duta
SADARI
elemen visual
12.40 – 12.50 Penyerahan sertifikat dan doorprize Membuat poster lanjutan yang
bagi pemenang duta SADARI berisikan informasi mengenai
12.50 – 12.55 Penyerahan merchandise bagi para event “SARASEHAN” dan
peserta dan penampilan terakhir dari Interest kegiatan lomba duta SADARI
Andien Aisyah
serta doorprize.
TIMELINE KAMPANYE
Setelah target mulai tertarik
Pasca Kampanye
dengan kegiatan pada event ini,
27 Oktober 2021
target akan mencari informasi
Tabel 4. Search
lebih lanjut melalui media sosial
Pasca Kampanye SARASEHAN
Instagram.
Membuat media utama yaitu
Tanggal Kegiatan Lokasi Media booklet pada pelaksanaan event
“SARASEHAN” yang
Share 27 Sosialisasi  Sekolah  Booklet Action
Oktober lanjutan  Situs  Media
bertepatan di hari kanker
2021 oleh duta Kumparan Kumparan payudara sedunia dan
SADARI  Aplikasi  Merchandi
dan para Instagra se
mengkampanyekan kanker
peserta m

22 Sugiyama, Kotaro dan Andree Tim. (2010). The Dentsu Way: Secrets of
Cross Switch Marketing from the World’s Most Innovative Advertising
Setelah kampanye berakhir kegiatan
Agency. New York : McGraw-Hill Education
lanjutan yaitu penyebaran informasi. Kegiatan
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 221
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

payudara dengan SADARI Dalam pendekatan ini menjelaskan data


kepada remaja putri. kasus kanker payudara, dengan
Setelah event selesai, dilakukan mempelihatkan data kasus tersebut akan
publikasi hasil kegiatan melalui meningkatkan kesadaran untuk mencegah
situs kumparan yang telah permasalahan tersebut. Pendekatan
meliput event “SARASEHAN”, emosional (afektif) dalam event ini yaitu
selain itu kegiatan sosialisasi menggunakan visual maskot menyesuaikan
lanjutan dari duta SADARI dan karakter feminin secara persuasif yang
para peserta kepada teman- menitiberatkan bujukan dengan bahasa
teman di sekolahnya. Adapun non-formal untuk menanamkan rasa
Share kegiatan giveaway booklet dan kepedulian target tersebut akan kesehatan
merchandise yang dilakukan payudaranya.
melalui aplikasi instagram bagi
target audiens yang telah 4.9 Strategi Desain
berbagi informasi mengernai
SADARI dengan syarat a. Layout
penyampaian yang menarik serta Layout merupakan suatu gaya performatan
kreatif. dan bagian dasar dari elemen desain,
penggunaan beberapa objek visual yang
disusun dan digabungkan dengan
sedemikian rupa agar terlihat menarik dan
4.8. Strategi Pesan rapi. Penggunaan layout pada media utama
Penggunaan strategi pesan dalam upaya yaitu format picture windows layout dan
mengkampanyekan pengetahuan kanker format scatter, tata letak yang didominasi
payudara dan periksa payudara sendiri oleh gambar dan pada setiap tata letak
(SADARI) ini melalui pendekatan sebagai secara acak pada setiap elemen visual
berikut: namun tetap pada kesatuan prinsip desain.
a. Pendekatan Komunikasi
Melalui Event “SARASEHAN”, menggelar
kembali event bertajuk “SARASEHAN”
atau “Sasarengan Ayo SADARI Cegah
Kanker” dengan strategi dan perangkat baru
yang menarik dan mudah diterima oleh
remaja putri, dengan serangkaian kegiatan
yang menyenangkan serta mudah dipahami
dan secara tidak langsung akan
membagikan pengetahuannya dengan
teman-temannya yang lain.

b. Pendekatan Psikologis
Berdasarkan target audiens yang dituju
yaitu remaja putri dalam kategori remaja Gambar 1.
awal. Di umur target tersebut akan mulai Referensi Layout dan Elemen Visual
berpikir dan mulai membentuk kebiasaan Sumber: Penulis
baru dengan hal yang disukai, maka
pendekatan melalui event ini dengan cara
mengundang bintang tamu yang mereka
sukai dan kecenderungan target yang lebih
suka membagikan kegiatannya di media
sosial akan mempermudah penyampaian
edukasinya sesuai dengan minat target itu
sendiri.

c. Pendekatan Rasional dan Emosional


(Afektif)

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 222


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Warna merupakan suatu elemen desain


yang memiliki arti dan makna tersendiri.
Penggunaan warna pada perancangam
kampanye ini yaitu warna merah muda atau
pink yang mempresentasikan karakter
feminin yang memberi kesan kelembutan
serta kepedulian dan untuk mengimbangi
kelembutan warna merah muda tersebut,
diperlukan kombinasi warna dengan
spectrum kuat seperti biru tua dan hijau tua
dan beberapa warna turunan lainnya.

Gambar 2
Sketsa Konsep Layout dan Elemen Visual
Sumber: Penulis

Seperti referensi dan sketsa tersebut,


penggunaan gaya visual vektor dengan elemen
visual floral menjadi pilihan target
berdasarkan hasil riset karena lebih mudah
diterima dan disukai oleh remaja putri.

b. Tipografi
Tipografi merupakan representasi visual dari
sebuah bentuk komunikasi verbal dan properti
visual dalam sebuah disiplin seni yang pokok
Gambar 4.
dan efektif. Jenis tipografi pada perancangan Konsep Warna
ini yaitu font yang sans serif namun tetap Sumber: Penulis
santai berdasarkan hasil kuisioner yang
dilakukan sebelumnya. Penggunaan font KG
Blank Space Solid pada bagian headline text, 3.1.4 Strategi Media
font Quicksand Bold pada bagian body text. 3.1.5.1. Media Utama
Media utama program kampanye ini
yaitu booklet, booklet adalah buku berukuran
kecil setengah kuarto dan tidak lebih dari 30
lembar bolak balik yang berisikan tulisan dan
gambar. Penggunaan media booklet
ditempatkan pada proses komunikasi action.

Pemilihan booklet sendiri adalah


permintaan dari pihak YKI Kota Bandung
dikarenakan penggunaan media sosial kurang
efektif. Selain itu, ada beberapa kelebihan dari
booklet yang menjadi pertimbangan
diantaranya yaitu dapat digunakan sebagai
media belajar mandiri, hal ini agar nantinya
remaja putri yang menjadi peserta bisa
mempelajari materi kanker payudara terutama
langkah-langkah periksa payudara sendiri
Gambar 3. (SADARI) secara personal dan mandiri setelah
Konsep Tipografi event ini selesai, selanjutnya yaitu booklet
Sumber: Penulis memiliki kelebihan dalam segi produksi yaitu
mudah dibuat, diperbanyak, disesuaikan, dan
juga mudah diarahkan pada segmen tertentu.
c. Warna
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 223
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

dalam judul buku yang lebih besar menjadi


fokus pembahasan utama dalam buku ini. Hal
tersebut menunjukan bahwa kampanye ini
14,8
cm dijalankan penuh keceriaan dan
merepresentasikan karakter feminin sesuai
targetnya yaitu remaja putri.

21 cm

Gambar 5.
Ukuran Booklet Gambar 7.
Sumber: Penulis Maskot Booklet
Sumber: Penulis

Selain kelebihannya, terdapat


kekurangan pada penggunaan booklet yaitu
sulit menampilkan gerak dihalaman, seperti Pada halaman ke-2 menampilan maskot
langkah-langkah periksa payudara sendiri kampanye yaitu Pinka yang memperkenalkan
(SADARI), serta informasi yang terlalu diri dan mengajak para remaja putri untuk
banyak dapat mengurangi minat membaca mengenal lebih jauh tentang kanker payudara.
media tersebut dan perlunya perawatan
intensif agar tidak mudah rusak. Ukuran dari
booklet yang dibuat yaitu ukuran A5 atau
21cm x 14,8cm, ukuran tersebut mengacu pada
ukuran standar booklet dan memiliki 20
halaman dengan format landscape.

3.4 Target Audien

Gambar 4.8
Booklet “Definisi Kanker Payudara”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-3 menampilan


Pinka yang menjelaskan definisi tentang
Gambar 6 . kanker payudara dengan ekspresi khawatir.
Cover Booklet
Sumber: Penulis

Didalam bagian cover booklet ini


menampilkan maskot kampanye yaitu Pinka
sedang tersenyum dengan background elemen
floral dan penggunaan ukuran kata “SADARI”
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 224
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Gambar 9.
Booklet “Gejala Kanker Payudara”
Sumber: Penulis
Gambar 12.
Booklet “Persentase Kasus Kanker Payudara di
Kota Bandung”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-6 dan 7, Pinka


menjelaskan meningkatnya persentase kasus
kanker payudara menjadi kasus kanker kedua
terbanyak yang terjadi di Indonesia terutama
Kota Bandung yang meningkat cukup tinggi
\
dalam dua tahun terakhir.

Gambar 10.
Booklet “Faktor & Resiko Kanker Payudara”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-4 dan 5, Pinka


menjelaskan gejala, faktor dan resiko dari
kanker payudara dengan ikon-ikon yang
mewakili informasi tersebut dan memberi tahu
tanda yang sering muncul di stadium dini serta
faktor resiko yang mungkin bisa berpengaruh
di umur remaja.

Gambar 13.
Booklet “Cegah dengan SADARI”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-8, Pinka memberi tahu


kepada pembaca untuk tidak perlu khawatir
dengan angka kasus yang meningkat, karena
hal tersebut bisa di cegah dengan deteksi dini
periksa payudara sendiri (SADARI).
Gambar 11
Booklet “Persentase Kasus Kanker Payudara di
Indonesia”
Sumber: Penulis
ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 225
ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Gambar 15
Booklet “Langkah-langkah SADARI”
Sumber: Penulis

Bagian utama dari booklet ini yaitu


langkah-langkah SADARI, mulai dari halaman
10-12 menampilkan 6 langkah SADARI yang
diadaptasi dari buku yang telah dibuat oleh
Gambar 14.
Yayasan Kanker Indonesia.
Booklet “Definisi SADARI”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-9 menampilan Pinka


yang menjelaskan definisi tentang periksa
payudara sendiri (SADARI) untuk mencari
benjolan dan kelainan lainnya.

Gambar 17.
Booklet “4 Hal Setelah SADARI”
Sumber: Penulis

Pada halaman ke-13, Pinka


mengingatkan empat hal yang perlu
diperhatikan setelah melakukan langkah-
langkah SADARI.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 226


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Sumber: Penulis

Pada halaman ke-16, Pinka mengajak


untuk mulai melakukan kebiasaan baik dengan
periksa payudara sendiri (SADARI) setiap 10
hari setelah masa menstruasi.

Gambar 18.
Booklet “Gaya Hidup Sehat”
Sumber: Hasil perancang, 2020

Pada halaman ke-14, Pinka mengajak


untuk mulai gaya hidup sehat sedari dini
dengan olahraga yang rutin serta
mengkonsumsi makanan sehat.

Gambar 21
Cover Belakang Booklet
Sumber: Penulis

3.1.5.2. Media Pendukung


Selain media utama terdapat pula media
pendukung untuk mempermudah penyampaian
media utama dengan tepat sasaran dan berjalan
dengan baik, media pendukung inipun bersifat
informasi dan mengingatkat, yaitu sebagai
berikut:
1. Maskot Kampanye
Gambar 19. Pada perancangan kampanye ini,
Booklet “Organisasi Yayasan Kanker Indonesia” perancang membuat sebuah maskot yang
Sumber: Penulis menjadi media pendukung dalam media utama
booklet, maskot tersebut bernama “Pinka”,
nama tersebut berasal dari kata “Pink” yang
Pada halaman ke-15, Pinka
berarti simbol warna kesadaran dan kepedulian
memperkenalkan organisasi Yayasan Kanker
kanker payudara. Penggunaan maskot ini
Indonesia yang menanggulangi kanker dengan
dibuat sebagai pengantar informasi dalam
kegiatan dibidang promotif, preventif dan
booklet kepada target audiens.
suportif.

Gambar 20. Gambar 22.


Booklet “Mulai dengan SADARI” Maskot “Pinka”

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 227


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Sumber: Penulis Poster Attention “Persentase Kasus Kanker


Payudara”
Sumber: Hasil perancang, 2020

Gambar 23.
Ekspresi Maskot “Pinka”
Sumber: Penulis

Dalam mendampingi media utama


booklet, maskot dibuat dengan berbagai Gambar 25
ekspresi yang menunjukkan situasi yang Poster Interest “Event SARASEHAN”
sedang dihadapi maskot dan menyesuaikan Sumber: Penulis
konten-konten pada booklet tersebut, seperti
ekspresi khawatir saat maskot menjelaskan
situasi data kasus kanker payudara yang
sedang meningkat dan ekspresi senang saat
menjelaskan solusi untuk pencegahan kanker
payudara dengan deteksi dini Periksa Payudara
Sendiri (SADARI).

2. Poster & Feeds Instagram (E-Poster)


Media poster merupakan media
informasi yang menjelaskan informasi secara
singkat dan mudah dipahami. Poster ini
digunakan pada proses komunikasi attention,
interest dan search. Pada proses komunikasi
attention yaitu menampilkan persentase kasus
kanker payudara yang terjadi di Indonesia
Gambar 26.
terutama di Kota Bandung, pada proses Feeds Instagram Search “Event SARASEHAN”
interest yaitu menampilkan event Sumber: Penulis
“SARASEHAN” petunjuk-petunjuk mengenai
kegiatan-kegiatannya, dan pada proses search
yaitu menampilkan seluruh informasi lengkap
mengenai event tersebut dengan feeds
instagram.

3. Sertifikat
Penggunaan media sertifikat pada proses
komunikasi yaitu sebagai bentuk apresiasi bagi
duta SADARI yang terpilih dari kegiatan
lomba persentasi pada event
“SARASEAHAN” .

Gambar 24.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 228


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Gambar 29.
Merchandise (Totebag & Notebook),
Sumber: Penulis

5. KESIMPULAN
Mengenal kanker payudara dengan
deteksi dini Periksa Payudara Sendiri
Gambar 27. (SADARI) merupakan pengetahuan dasar
Sertifikat Duta SADARI,
bagi remaja putri akan kesehatan
Sumber: Penulis
payudara. Perancangan ini bertujuan untuk
4. Kartu Penanda memberikan pengetahuan atau edukasi
Kartu penanda digunakan sebagai atribut kepada masyarakat terutama remaja putri
tanda pengenal bagi panitia dan peserta event sebagai bentuk kepedulian dan kesadaran
“SARASEHAN”. Penggunaan media kartu akan mencegah kanker payudara sedari
penanda yaitu pada proses komunikasi action. dini. Selain itu, diterapkannya deteksi dini
SADARI melalui media booklet ini
diharapkan remaja putri paham akan
gejala, faktor dan resiko kanker payudara
agar nantinya lebih memperhatikan gaya
hidup yang baik dan membentuk kebiasaan
baik dengan SADARI.

5.1 SARAN
Media utama booklet “Mengenal Kanker
Payudara Dengan SADARI (Periksa Payudara
Sendiri)” masih memiliki kekurangan dalam
aspek desain maupun prinsip desain. Namun
dengan adanya perancangan ini diharapkan
Gambar 28. dapat bermanfaat bagi mahasiswa desain
Kartu Penanda Event SARASEHAN, komunikasi visual sebagai referensi tugas
Sumber: Penulis. akhir untuk lebih bisa berkarya dengan baik
dan maksimal. Serta diharapkan dapat
menambah pengetahuan dasar untuk para siswi
5. Merchandise (Totebag & Notebook)
SMP mengenai kesehatan payudara dan
Pada tahapan proses komunikasi action
memulai kebiasaan baik dengan dengan
dan share terdapat merchandise yang
deteksi dini SADARI.
digunakan sebagai atribut dari event
“SARASEHAN”. Merchandise tersebut yaitu
berupa totebag dan notebook, pemilihan media
6. REFERENSI
inipun berdasarkan manfaat totebag dan
notebook yang nantinya sering digunakan oleh
Anggraini,Lia dan Kirana Nathalia.(2014).
target audiens dalam kehidupan sehari-
Desain Komunnikasi Visual:Dasar-
harinya.
Dasar Panduan Untuk Pemula.
Bandung : Nuansa Cendikia

Antar, Venus.(2004). Manajemen Kampanye.


Bandung : Simbiosa Rekatama Media

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 229


ARTCOMM p-ISSN: 2598-0408
e-ISSN: 2597-5188
Volume 03 No. 02, November 2020

Chandra,Yenny.(2009).Gambaran Sumber Lainnya


Pengetahuan Wanita Tentanng
SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Amirin,Tatang.2014. Metode Pengumpulan
Payudara Di Kelurahan Data dengan Kuesioner pada Penelitian
Petisah.Karya Tulis Ilmiah.Medan: Kuantitatif.
Universitas Sumatera Utara. http://panduanskripsi.com/metode-
pengumpulan-data-dengan-kuesioner-
El-Idhami,Desmita.(2005).Psikologi pada-penelitiankuantitatif/, tanggal akses
Perkembangan. Bandung:PT.Karya 14 Maret 2020 pikul 18:30
Rosda.
Fauza, Lailatul. (2017).Perancangan Anonim.(2016). Kanker Payudara.
Infografis Iklan Layanan Masyarakat https://www.mountelizabeth.com.sg/id
Tentan Manfaat Susu Kambing /make-appointment. Diakses pada 28
Melalui Media Oktober 2019, 17.00 WIB
Booklet.Jurnal.Padang:DEKAVE.Vol
5 (2). Hal.1-29 Anonim.(2017).Psikologi Warna Menurut
Para Ahli.
Gustaning, Guni.(2014).Pengembangan Media https://www.ballaide.com/2017/08/psi
Booklet Menggambar Macam-Macam kologi-warna-menurut-para-ahli.html
Celana Pada Kompetensi Dasar Diakes pada 01 April 2020, Pukul
Menggambar Celana Siswa SMKN 17.08 WIB
Jenar. Skripsi.Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Okky, Ni Putu.(2009). Hubungan Antara


Pengetahuan Kanker payudara dan
Perilaku SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) Pada Wanita
Dewasa
Dini.Thesis.Depok:Universitas Sanata
Dharma.

Ruslan,Rosady.(2013).Kiat dan Strategi


Kampanye Public Relation. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam


Desain Grafis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

Sugiyama, Kotaro dan Andree Tim. (2010).


The Dentsu Way: Secrets of Cross
Switch Marketing from the World’s
Most Innovative Advertising Agency.
New York : McGraw-Hill Education

Susanti,Dwi. (2011). Hubungan antara


pengetahuan tentang kanker payudara
dengan sikap dan perilaku sadari
pada remaja putri di Kota Sukoharjo.
Thesis.Surakarta: Universitas
Muhammadiyah.

ArtComm – Jurnal Komunikasi dan Desain 230

Anda mungkin juga menyukai