Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

GLAUKOMA

Nama Mahasiswa : Magfira

NIM : PO7120422043

Tanggal Praktek : 28 November 2022

1. Identitas Klien

Nama : Tn. W

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 26 Tahun

Status : Menikah

Agama : Kristen

Alamat : Palopo

Tanggal Masuk : 28 November 2022

Tanggal Pengkajian : 29 November 2022

Riwayat Kesehatan : Klien mengatakan sudah 6 bulan penglihatannya


kabur

Dx Medis : Glaukoma

Rencana Operasi : 01 Desember 2022, Jam …. Wita


2. Proses Keperawatan
a. Pre Operasi (Ruang Persiapan Operasi)
1) Data Fokus
Data Subjektif :
a) Klien mengatakan penglihatannya kabur sudah 6 bulan lebih

b) Klien mengatakan mata sebelah kirinya merah dan sudah dirasa 1


minggu lebih

c) Klien merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi.

Data Objektif :

a) Klien terlihat tegang

b) Mata sebelah kiri klien memerah

c) Ekspresi wajah nampak gelisah

TD : 166/103 mmHg

N : 90x/menit

R : 24x/menit

S : 36,5℃

d) B1 (Breathing) :
Pernapasan klien normal, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
e) B2 (Blood) :
TD : 166/103 mmHg, N: 90x/menit, R : 24x/menit, S : 36,5℃, tidak
terdapat perdarahan
f) B3 (Brain) :
GCS = 15, E = 4, V = 5, M = 6, Kesadaran : Composmentis, nervus
optikus terdapat penurunan lapang pandang.
g) B4 (Blader) :
Klien tidak terpasang kateter, frekuensi BAK Klien Normal, Klien
BAK 3-4x sehari.
h) B5 (Bowel) :
Klien tidak terpasang NGT, klien tidak berpuasa, frekuensi makan
klien 3x sehari, Klien mengatakan bahwa nafsu makannya baik.
i) B6 (Bone) :
Klien tidak mengalami fraktur, Klien tidak mengalami Hemiparese,
Klien tidak mengalami Hemiplegi, rentang gerak klien normal, dan
tidak terdapat luka.
3. Diagnosa Keperawatan
Ansietas dibuktikan dengan Kurang Terpapar Informasi.

a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun.

4. Intervensi :

a. Identifikasi Tingkat Ansietas.

b. Berikan Harapan yang realistis sesuai prognosis.

c. Berikan Penjelasan yang relevan dan mudah dipahami.

d. Ciptakan suasana terapeutik untuk mengurangi kecemasan

e. Lakukan Teknik relaksasi nafas dalam.


5. Implementasi

a. Mengidentifikasi tingkat Ansietas.

Hasil : Wajah klien terlihat sedang, tingkat ansietas sedang.

b. Memberikan harapan yang realistis sesuai prognosis.

Hasil : Klien berharap agar operasinya berjalan dengan lancar.

c. Memberikan penjelasan yang relevan dan mudah dipahami.

Hasil : Klien paham dengan apa yang dijelaskan.

d. Menciptakan suasana terapeutik untuk mengurangi kecemasan.

Hasil : klien terlihat lebih tenang ketika diajak bercerita

e. Meakukan Teknik relaksasi

Hasil : klien merasa lebih rileks setelah melakukan tekhnik relaksasi nafas
dalam.

6. Evaluasi

S:
- Klien mengatakan penglihatannya kabur
- Klien mengatakan matanya memerah
O :-
- Klien terlihat tegang

- Mata sebelah kiri klien memerah

- ekspresi wajah klien nampak gelisah

- TD : 166/103 mmHg, N: 90x/menit, R : 24x/menit, S : 36,5℃


A : Masalah ansietas belum teratasi.
P : Klien didorong diruangan OK.

b. Intra Operasi (Ruang Operasi)


1) Laporan Intra Operasi
Klien masuk ruangan operasi jam 12: Wita dalam Posisi
telentang (Supinasi). Mata yang akan dilakukan pembedahan
trabekulektomi di desinfeksi betadin, setelah itu diberikan tetes mata
pantocain 1 tetes, jam 12 :20 diberikan anastesi local lidocain 20% di
konjungtiva. Jam 12:25 wita klien mulai dioperasi pembedahan
trabekulektomi oleh Operator Dr. Neni, Anastesi David, Asisten dan
instrument Eko, omplop Al-Ayyubi, tidak ada perdarahan, TD=105/80
mmHg, N=90x/menit, Spo2: 97 R=20x/menit, S=35,2℃, klien tidak
terpasang kateter. Operasi tidak dilanjutkan karena klien merasa mual.
Klien dipindahkan ke ruangan Recovery Room jam 12:40.
2) Diagnosa Keperawatan
Resiko Infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif.
3) Intervensi Keperawatan
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan selama 15 menit diharapkan
tingkat infeksi menurun, dengan kriteria hasil : Kemerahan Menurun.
Intervensi :
a. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
b. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
c. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
d. Batasi jumlah pengunjung.
e. Kolaborasi pemberian antibiotik.
4) Implementasi
a. Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Hasil: Mata klien merah.
b. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil : Klien memahami tanda dan gejala infeksi
c. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
Hasil : Klien memahami cara mencuci tangan dengan benar
d. Batasi jumlah pengunjung.
Hasil : Keluarga klien dibatasi masuk ke ruangan operasi
e. Kolaborasi pemberian antibiotik.
Hasil : Pemberian profilaksis dikonjungtiva 1 kali tetes pada
mata yang akan dioperasi.
5) Evaluasi
S: -
O:
- Mata klien nampak merah
- Teknik aseptik tetap terjaga.

A: Resiko infeksi tidak teratasi

P: intervensi dihentikan, operasi dibatalkan.


c. Post Operasi (Recovery room)
1) Data fokus
Data subjektif
a) Klien memgatakan merasa pusing
b) Klien mengatakan penglihatanya kabur.
c) Klien mengatakan matanya terasa sakit.
Data objektif
a) Klien tidak sadarkan diri sekitar ± 3 menit
b) Ku: lemah
c) Ttv: TD: 114/ 94 mmHg, N : 90 x/menit, R : 26x/menit S :35,9℃,
Spo2: 97%
2) Diagnosa Keperawatan
Resiko jatuh dibuktikan dengan gangguan penglihatan.
3) Intervensi
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ±10 menit
diharapkan resiko jatuh menurun dengan kriteria hasil:
- Tidak jatuh saat berdiri
- Tidak jatuh saat berjalan
Intervensi:
a. Identifikasi faktor resiko jatuh
b. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
c. Gunakan alat bantu berjalan
d. Anjurkan melebarkan jarak ke dua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri.
e. Anjurkan memanggil perawat dan keluarga jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah.
4) Implementasi
a) Mengidentifikasi faktor resiko jatuh
Hasil: klien megatakan penglihatanya sebelah kiri nampak kabur
dan masih terasa pusing.
b) Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko
jatuh
Hasil: lantai tidak licin dan pengaman tempat tidur terpasang
c) Gunakan alat bantu berjalan
Hasil: klien nampak dibantu keluarga saat berjalan
d) Anjurkan melebarkan jarak ke dua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
Hasil: klien nampak sangat hati-hati dan menjaga keseimbangan
saat berdiri.
e) Anjurkan memanggil perawat dan keluarga jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah.
Hasil : klien mengerti dengan anjuran yang diberikan perawat
5) Evaluasi
S : klien mengatakan penglihatanya masih kabur
O:
- Mata klien nampak merah
- Klien dibantu keluarga
A : Resiko jatuh teratasi
P : Intervensi dihentikan, klien pindah ke ruangan Nangka

Anda mungkin juga menyukai