Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
Jl. Nusa Indah No.24 Tlp (0262) 4704803/235860

Mata Kuliah : Metodologi Keperawatan


Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juli 2021
Waktu : 13.30 s.d 15.00 WIB
Koordinator MK : Eva Daniati, S.Kep., Ns., M.Pd

Pilihlah jawaban A, B, C, D, atau E yang dianggap paling benar pada lembar jawaban
yang tersedia.

1. Daignosa ini menyajikan keadaan secara klinis yang telah divalidasikan melalui batasan
karakteristik mayor (80%) yang diidentifikasikan. Karakteristik diagnose yang dimaksud
adalah…
A. Aktual
B. Rsiko atau resiko tinggi
C. Kemungkinan
D. Sindrom
E. Sejahtera

2. Proses perumusan diagnose keperawatan terdiri dari….


A. Klasifikasi dan analisis data
B. Klasifikasi data, analisis data dan mengidentifikasi masalah klien
C. Memvalidasi diagnose keperawatan
D. menyusun diagnose keperawatan sesuai dengan prioritas
E. Klasifikasi dan analisis data, mengidentifikasi masalah, memvalidasi data dan
menyusun diagnose sesuai prioritas.

3. Sumber kesalah dalam menetapkan diagnose keperawatan adalah…


A. Kesalahan dalam pengumpulan data
B. Kesalahan dalam interpretasi dan analisa data
C. Kesalahan dalam pengelompokan data
D. Kesalahan dalam pernyataan diagnosis
E. Semua jawaban benar

Pada sebuah pengkajian di ruang penyakit dalam, ditemukan pasien mengeluh nyeri kepala
dengan skala 9. Nyeri berkurang saat istirahat dan bertambah saat bergerak. Pasien tampak
meringis, memegang pinggang dan menghela nafas saat bergerak. Nyeri dirasa seperti tertusuk-
tusuk. Nyeri hilang saat Perawat mencatat pasien menderita nyeri akut. Pemeriksaan tekanan
darah menunjukan 190/130mmHg. Perawat mengajarkan nafas dalam, masase dan kompres
hangat dingin pada area leher, selain itu perawat memberikan analgetik 500mg IV. Setelah
pemberian tindakan, Pasien tampak rileks. Pasien melaporkan nyeri berkurang ke skala sedang
dengan nilai 7.

4. Apakah data objektif dari kasus tersebut?


a. Skala 9
b. Mengeluh nyeri
c. Tampak meringis
d. Nyeri hilang saat istirahat
e. Nyeri terasa seperti ditusuk

5. Apakah rasional pemberian analgetik pada kasus tersebut?


a. Mengatasi nyeri
b. Menurunkan panas
c. Menambah nafsu makan
d. Membunuh kuman
e. Mengatasi peradangan

6. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?


a. Cemas
b. Nyeri akut
c. Perubahan pola tidur
d. Gangguan mobilitas fisik
e. Gangguan Intoleransi aktivitas

7. Apakah tindakan kolaborasi pada kasus tersebut?


a. Pemberian analgetik
b. Kompres hangat
c. Kompres dingin
d. Nafas dalam
e. Masase leher

8. Apakah evaluasi sumatif dari kasus tersebut?


a. Nyeri hilang
b. Pasien rileks
c. Nyeri skala 7
d. TTV dalam batas normal
e. Pasien dapat istirahat

Pada sebuah pengkajian di ruang UGD, ditemukan pasien 3 tahun dengan keluhan diare. Hasil
pengkajian: pasien tampak lemas, turgor kulit menurun, ektremitas teraba dingin, mulut tampak
kering dan kesadaran somnolen. Ibu pasien mengatakan pasien BAB sudah 5 kali pagi ini.
Kemarin lebih dari 7 kali. Ibu mengatakan sudah memberikan minum dan makan tapi pasien
menolak dan memuntahkan apa yang diberikan. Di rumah pasien hanya tiduran karena lemas.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin dan hematokrit yang meningkat. Perawat
memasang infus dan memberikan terapi Nacl 30 tpm dan antibiotik intravena. Setelah 2 jam
diberikan terapi, kesadaran pasien meningkat, turgor kulit meningkat dan ekstremitas mulai
hangat.

9. Apakah data objektif dari kasus tersebut?


a. Turgor kulit menurun
b. Mulut tampak kering
c. Kesadaran menurun
d. Pasien tampak lemas
e. Pasien diare

10. Apakah rasional pemberian terapi Nacl pada kasus tersebut?


a. Pasien tidak muntah
b. Mengatasi dehidrasi
c. Membantu pasien makan
d. Membantu pemberian obat
e. Mengetahui peningkatan nilai lab

11. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?


a. Diare
b. Intoleransi aktivitas
c. Kelebihan volume cairan
d. Gangguan tumbuh kembang
e. Ketidakseimbangan gula darah

12. Apakah tindakan mandiri pada kasus tersebut?


a. Pemantauan kesadaran pasien
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemberian terapi cairan
d. Pemasangan infus
e. Pemberian obat

13. Apakah evaluasi sumatif dari kasus tersebut?


a. BAB normal
b. Ekstremitas hangat
c. Kesadaran meningkat
d. Turgor kulit meningkat
e. Pasien mau makan dan minum

Pada sebuah pengkajian ruang UGD ditemukan pasien usia 40 tahun mengeluh sesak.
Pemeriksaan menunjukan ada ronchi dan mengi pada auskultasi. Pasien tampak
pucat, ektremitas teraba dingin, suhu tubuh 35oC dan respirasi 30x/menit. Pasien
mengatakan mempunyai riwayat Asma. Sebelum masuk UGD pasien kelelahan
setelah kerja di pabrik. Pasien diberikan terapi nebulizer ditambah Ventolin Nebules
2,5 ml. Perawat memberikan posisi semi fowler saat tindakan dan menyelimuti
pasien. Setelah diberikan tindakan, frekuensi pernafasan menjadi 24x/menit dan suhu
37o C serta sesak hilang.

14. Apakah data subjektif dari kasus tersebut?


a. Pasien tampak pucat
b. Suhu tubuh
c. Sesak
d. Mengi
e. Ronchi

15. Apakah rasional pemberian posisi semifowler pada kasus tersebut?


a. Menghilangkan suara tambahan
b. Memaksimalkan ekspansi paru
c. Menghangatkan ekstremitas
d. Meningkatkan suhu tubuh
e. Menurunkan respirasi

16. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?


a. Hipotermia
b. Intoleransi aktivitas
c. Pola nafas tidak efektif
d. Ganguan pertukaran gas
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif

17. Apakah tindakan mandiri pada kasus tersebut?


a. menyelimuti pasien
b. memantau suhu tubuh
c. memantau suara tambahan
d. memberikan posisi semifowler
e. memberikan Ventolin Nebules 2,5 ml

18. Apakah evaluasi sumatif dari kasus tersebut?


a. Bersihan jalan nafas menjadi efektif
b. ekstremitas hangat
c. suhu tubuh normal
d. sesak berkurang
e. kelelahan hilang
Seorang Pasien Tn A datang dengan keluhan mencret-mencret. Mencret:7xHari dengan
konsistensi encer. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital: N: 80x/menit,
RR: 20x/menit, TD: 120/90 mmHg. Turgor kulit > 2detik, mukosa bibir nampak kering, mata
cekung, Klien mengeluh lemes dan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri,kekuatan
otot 4. klien mengeluh tidak bisa tidur semalem karena mules dan mencret2, tidar sekitar 2-3
jam dan sering terbangun

19. Dari kasus diatas yang merupakan data Objektifadalah......


A. Klien mengeluh mencret-mencret
B. Mencret 7x/hari
C. Turgor kulit< 2 detik
D. Tidur sering terbangun
E. Klien mengeluh lemes
20. Diagnosa Keperawatan yang tepat pada kasus diatas adalah....
A. Defisit Volume cairan dan elektrolit
B. Diare
C. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan ssekunder terhadap diare
D. Gangguan istirahat tidur
E. Kurang pengetahuan
21. Untuk membuat intervensi keperawatan pada kasus diatas langkah pertama yang harus
dilakukan adalah....
A. Menentukan Diagnosa keperawatan
B. Menentukan prioritas masalah
C. Menentukan tujuan keperwtan
D. Melakukan pengorganisasian data
E. Melakukan intervensi mandiri keperawatan
22. Yang merupakan intervensi keperawatan mandiri yang tepat adalah...
A. Anjurkan klien untuk minum sebanyak-banyaknya
B. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
C. Mengobservasi intake dan output cairan
D. Memberikan cairan RL intravena
E. Kolaborasi dengan ahli gizi diet nutrisi klien
23. Yang merupakan dokumentasi implementasi keperawatan yang paling tepat adalah...
A. Jam 09.00 Menganjurkan Klien untuk minum sebanyak-banyaknya
Respon: klien minum air mineral 600 ml
B. Jam 09.00 Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
C. Jam 09.00 Observasi intake dan outut cairan setiap 5 jam sekali
D. Jam 09.00 Memberikan obat paracetamol 3 x 500 mg per oral Respon: Suhu Tubuh
37oC
E. Jam 09.00 Memberikan makanan tinggi protein dan kalori
Seorang perawat melakukan pengkajian kepada klien Ny A dan kemudian melakukan analisa
data didapatkan diagnosa keperawatan;
1. Gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan kelemahan sekunder terhadap O2 kurang ke jaringan
3. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sesak
4. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubunngan dengan anoreksia

24. Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas yang tepat pada kasus diatas adalah.....
A. 1, 4, 2, 3
B. 1, 2, 3, 4
C. 2, 1, 3, 4
D. 2, 1, 4, 3
E. 1, 3, 2, 4
25. Tujuan Keperawatan yang tepat untuk diagnosa no 1 adalah....
A. Tidak terjadi penumpukan sekret dijalan nafas dengnan kriteria hasil: klien tidak
mengeluh sesak RR: 16-20x/menit, suara nafas vesikule
B. Dalam waktu 3 hari tidak terjadi penumpukan sekret dengan kriteria hasil: klien tidak
mengeluh sesak RR: 16-20x/menit, suara nafas vesikule
C. Gangguan bersihan jalan nafas teratasi dengan kriteria hasil: klien tidak mengeluh
sesak RR: 16-20x/menit, suara nafas vesikuler
D. Dalam waktu 3 hari gangguan bersihan jalan nafas teratasi dengan kriteria hasil: klien
tidak mengeluh sesak RR: 16-20x/menit, suara nafas vesikuler
E. Dalam waktu 3 hari bersihan jalan nafas dan penumpukan sekret teratasi dengn
kriteria hasil: klien tidak mengeluh sesak RR: 16-20x/menit, suara nafas vesi

Seorang perawat melakukan dokumentasi implementasi keperawatan:


Diagnosa: Gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret
Implementasi:
Jam 09.00 - Memberikan klien minum air hangat
- Melakukan nebulizer
- Melakukan posturaldrainage
- Mengajarkan klien batuk efektif

26. Evaluasi formatif untuk tindakan diatas adalah...


A. Klien mengatakan sesak berkurang, RR: 20x/menit, bunyi nafas vasikuler
B. Tujuan Tercapai sebagian
C. S: Klien Mengatakan sesak berkurang
O: RR 20x/menit, bunyi nafas vesikuler
A: Masalah teratasi Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
D. Masalah Teratasi
E. Lanjutkan intervensi
27. Evaluasi yang menggambarkan hasil observasi dan analisis perawat terhadap respons klien
segera setelah tindakan disebut.....
A. Evaluasi Sumatif
B. Evaluasi Formatif
C. Evaluasi Proses
D. Evaluasi Struktur
E. Evaluasi Tujuan

28. Seorang perawat akan menyusun intervensi keperawatan. Perawat tersebut telah menyusun
diagnosa berdasarkan priritas masalah. Tahapan selanjutnya yang seharusnya dilakukan
perawat tersebut adalah.....
A. Mengumpulkan data-data yang mendukung
B. Membuat intervensi yang sesuai dengan prioritas diagnosa
C. Menetapkan tujuan dan kriteria hasil
D. Melakukan evaluasi ulang terhadap data yang terkumpul
E. Membuat rasionalisasi terhadap intervensi yang telah disusun

29. Berikut yang termasuk dalam tindakan mandiri perawat adalah....


A. Observasi tanda-tanda vital klien setiap 1 jam sekali
B. Ajarkan kepada klien tehnik batuk efektif
C. Kolaborasi dengan dokter pemberin antibiotik
D. Posisikan klien pada posisi semi fowler 45o
E. Kaji intake dan output cairan setiap 6 jam sekali

30. Berikut adalah pernyataan kriteria hasil yang tepat adalah...


A. Gangguan bersihan jalan nafas teratasi dalam jangka waktu 3 hari
B. Respirasi Rate dalam batas normal
C. Suara nafas vesikuler
D. Gangguan bersihan jalan nafas teratasi
E. CRT klien baik

Anda mungkin juga menyukai