Abstract: The objective of this study was analyze the cervical cancer screening
program, using qualitative research with case study approach. Participants in
this study were women who have had sexual intercourse actively, especially
those aged 30-50 years. The data collected by using the technique of in-
depth interviews. The analysis process simplification or reduction data, data
presentation and conclusion or verification. There were four themes in this
study namely the role of society, the role of culture and the family, the role of
health personnel, and the role of health facilities against cervical cancer
screening. The conclusions are the reluctance of women to undergo cervical
cancer screening based on a lack of knowledge about cervical cancer, family
support and cultural. Health promotion of cervical cancer screening desperately
and facilities that meet community needed by the people to achieve the target
coverage program..
teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan wa ketika seorang individu melihat sebuah
metode. Triangulasi merupakan teknik pe- target dan berusaha untuk menginterpreta-
meriksaan keabsahan data yang memanfa- sikan apa yang ia lihat, interpretasi itu sa-
atkan sesuatu yang lain (Moleong, 2010). ngat dipengaruhi berbagai karakteristik pri-
Analisa data pada penelitian ini mengadopsi badi dari pembuat persepsi tersebut, seperti
model Miles dan Huberman (1992) dalam sikap, kepribadian, motif, minat, pengalam-
Sugiyono (2014) yang terdiri dari tiga kegiat- an-pengalaman masa lalu dan harapan-ha-
an yaitu penyederhanaan/reduksi data, rapan seseorang. Pengetahuan akan akses
penyajian data, penarikan kesimpulan dan informasi bisa memberikan preferensi atau
verifikasi pengetahuan yang jauh lebih banyak kepada
perempuan dalam proses memahami diri-
HASIL PENELITIAN DAN nya. Pengetahuan mereka akan bahaya kan-
PEMBAHASAN ker serviks akan membuat mereka meng-
akses berbagai cara agar mereka tidak ter-
Peran masyarakat terhadap skrining kena kanker serviks. Segala bentuk sum-
kanker serviks ber informasi yang diterima oleh partisipan
Pembentukan upaya partisipan dalam memberikan rangsangan, penilaian dan pe-
pencegahan kanker serviks diawali dari pro- mahaman tersendiri tentang kanker serviks.
ses penerimaan informasi tentang kanker Berdasarkan dari pengetahuan dan
serviks yang mereka peroleh dari lingkung- informasi yang didapat dapat disimpulkan
an. Informasi tersebut kemudian menjadikan bahwa dua partisipan tidak mengetahui cara
pengetahuan partisipan terhadap kanker ser- pencegahan terhadap penyakit kanker
viks. Kedelapan partisipan secara umum serviks sehingga sikap partisipan terhadap
telah memperoleh informasi tentang kanker pencegahan kanker serviks tidak ada upaya
serviks dari berbagai macam media seperti untuk pencegahan kanker serviks. Sedang-
televisi, radio, koran dan internet. Selain itu kan enam partisipan mengetahui cara pence-
ada beberapa informan yang memperoleh gahan kanker serviks sehingga sikap parti-
informasi tentang kanker serviks dari teman sipan terhadap pencegahan kanker serviks
atau tetangga, dan penyuluhan yang pernah menerima secara positif sampai melakukan
diikuti oleh partisipan. tindakan pencegahan kanker serviks.
Secara keseluruhan bahwa partisipan Partisipan memiliki cara pandang
mengetahui penyakit kanker serviks meru- masing-masing terhadap skrining kanker
pakan penyakit yang sangat berbahaya dan serviks dengan cara IVA atau pap smear.
mematikan. Kanker serviks wajib diketahui Sumber informasi yang diperoleh partisipan
oleh setiap perempuan karena setiap perem- berkaitan dengan skrining kanker serviks
puan dapat terkena penyakit kanker serviks. kurang sehingga membuat partisipan tidak
Hal ini dapat disebabkan karena partisipan mengetahui fakta yang sebenarnya tentang
dalam penelitian ini sebagian besar memiliki skrining kanker serviks. Mayoritas partisipan
pendidikan dasar sembilan tahun sehingga hanya mengetahui bahwa skrining kanker
partisipan dengan sangat mudah mengakses serviks dengan cara IVA penting dilakukan
informasi dari berbagai macam sumber, untuk mencegah terjadinya kanker serviks.
misalnya dengan media masa atau media Penelitian yang dilakukan oleh Adamu
elektronik, dari penyuluhan dan teman atau et al pada tahun 2011 dengan judul pene-
tetangga. litian The Effect of Health Education on
Robbins (2008), mengemukakan bah- The Knowledge, Attitude, and Uptake of
98 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 95-103
Free Pap Smear among Female Teachers tidak mengalami gejala kanker serviks dan
in Birnin-Kebbi, North-Western Nigeria. merasa belum membutuhkan untuk dilaku-
Penelitian ini dilakukan pada guru, menun- kannya pemeriksaan IVA.
jukkan bahwa seseorang yang enggan me- Menurut teori Rosenberg & Hovland
lakukan pap smear secara rutin karena (2015) bahwa seseorang bersikap dipenga-
setelah pemeriksaan pap smear mereka me- ruhi oleh faktor pendorong salah satunya
rasa tidak nyaman di bagian perut, sakit, dan adalah dukungan dari keluarga. Dalam skri-
terjadi perdarahan ringan pasca dilakukan ning kanker serviks ini salah satu pendorong
pap smear. Sehingga pentingnya pendidikan partisipan untuk ingin melakukan skrining
kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan kanker serviks adalah suami dari partisipan.
kepada masyarakat agar tidak terjadi pe- Berdasarkan hasil wawancara dengan P1
mahaman yang salah di masyarakat sehing- bahwa P1 belum melakukan pemeriksaan
ga menimbulkan dampak negatif. IVA dikarenakan tidak diperbolehkan oleh
Keengganan perempuan untuk menja- suaminya. Hal ini menunjukan bahwa du-
lani skrining kanker serviks didasari pada kungan suami dalam pastisipan melakukan
kurangnya pengetahuan tentang kanker pemeriksaan IVA sangat mempengaruhi.
serviks, efektifitas skrining dan faktor-faktor Lovell S. et al. (2008) melakukan
risiko kanker serviks. Upaya untuk mengu- penelitian dengan judul Sociocultural
rangi kejadian kanker serviks harus fokus Barriers to Cervical Screening in South
pada kelompok wanita yang ditargetkan. Auckland, New Zealand. Dalam penelitian
Oleh karena itu pentingnya pendekatan ini menjelaskan bahwa faktor yang mempe-
kepada masyarakat serta memberikan pen- ngaruhi perempuan untuk melakukan skri-
didikan kesehatan secara komprehensif. ning kanker serviks salah satunya adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Bura- faktor budaya. Pengamatan ini menunjukan
erah et al. (2015) menyatakan bahwa faktor bahwa pentingnya sosialisasi keterlibatan
yang paling dominan resiko terjadinya kan- perempuan terhadap skrining kanker ser-
ker serviks yaitu pada usia lebih dari 35 ta- viks, sistem atau proses pelaksanan skrining
hun dan menikah pada usia dibawah 20 ta- kanker serviks, dan terus dipaparkan apa
hun. Dalam penelitian ini terdapat dua parti- yang terbaik bagi mereka. Dalam hal ini
sipan yang menikah dibawah usia 20 tahun. mempersepsikan serviks sebagai organ
Hal ini perlu menjadi perhatian bahwa parti- kesehatan bukan sebagai nilai-nilai seksual,
sipan tersebut beresiko terjadinya kanker sehingga pentingnya pendekatan kepada
serviks. masyarakat untuk menjelaskan pentingnya
skrining kanker serviks dengan mengaitkan
Peran keluarga dan budaya terhadap nilai budaya setempat.
program skrining kanker serviks Partisipan menganggap bahwa budaya
Dukungan suami tampak dari hasil dan agama yang ada di masyarakat mendu-
wawancara P2, P3, P4, P5, P6 dan P7. kung dirinya untuk melakukan skrining kan-
Adapun bentuk dukungan dari suami bahwa ker serviks. Partisipan berpendapat bahwa
partisipan diperbolehkan oleh suaminya pemeriksaan skrining kanker serviks bertu-
untuk melakukan pemeriksaan IVA meski- juan baik yaitu untuk mencegah terjadinya
pun harus membayar. Alasan partisipan sam- penyakit kanker serviks sehingga apabila
pai saat ini belum melakukan pemeriksaan seseorang ingin melakukan skrining kanker
IVA karena malu, takut dengan hasilnya serviks tidak ada larangan dari segi budaya
setelah melakukan pemeriksaan, merasa maupun dari segi agama karena tindakan
Agustin Endriyani, Djaswadi Dasuki, Retno Mawarti, Analisis Program Skrining... 99
skrining kanker serviks merupakan tindakan ponden. Hasilnya sangat signifikan bahwa
yang bertujuan baik demi kesehatan. kelompok intervensi lebih banyak yang
berpartisipasi daripada kelompok kontrol.
Peran tenaga kesehatan terhadap Sistem seperti penelitian ini perlu dijadikan
program skrining kanker serviks panduan dalam setiap pelaksanaan kegiatan
Dukungan positif yang ada di masya- agar banyak yang berpartisipasi disetiap
rakat sangat mempengaruhi sikap partisipan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan.
terhadap kesadaran dalam melakukan Penelitian oleh Oshima S et al pada
skrining kanker serviks. Faktor yang paling tahun 2012 berjudul Perception of Cervical
penting dalam mendukung partisipan dalam Cancer Screening among Japanese
melakukan skrining kanker serviks adalah University Students Who Have Never Had
peran dari tenaga kesehatan. Berdasarkan a Pap Smear: A Qualitative Study,
hasil wawancara kedelapan partisipan me- dilakukan di 15 universitas di Jepang, meng-
ngatakan bahwa peran tenaga kesehatan eksplor tentang sikap mahasiswa terhadap
yang berkaitan dengan kanker serviks sangat skrining kanker serviks. Penelitian ini menga-
kurang. Selama ini yang dirasakan oleh jak mahasiswa untuk berdiskusi tentang
partisipan bahwa informasi yang didapat kanker serviks dengan metode FGD (Focus
tentang kankser serviks bukan berasal dari Group Discussions). Hasil penelitian ini
tenaga kesehatan akan tetapi berasal dari menunjukan bahwa para mahasiswa sangat
orang yang menawarkan produk-produk antusias sekali terhadap diskusi yang dila-
untuk mencegah terjadinya kanker serviks kukan dalam penelitian ini dan mereka
seperti pembalut bahkan obat. sangat tertarik untuk melakukan pemerik-
Pemeriksaan IVA sifatnya hanya him- saan pap smear ke dokter.
bauan kepada masyarakat seperti pelayanan Pelayanan yang diberikan oleh
KB (keluarga berencana). Kalau pemerik- Puskesmas Seyegan selama ini tidak hanya
saan imunisasi dan kehamilan sifatnya target berupa pelayanan pemeriksaan IVA yang
sehingga kami pendatannya harus secara diselenggarakan di puskesmas atau pemerik-
berkala dan di pantau terus. Sehingga pen- saan masal saja, akan tetapi Puskesmas
dataan untuk pemeriksaan IVA tidak tersen- Seyegan juga mempunyai program yaitu
diri khusus pemeriksaan IVA tetapi penda- promosi kesehatan reproduksi langsung
taan pemeriksaan IVA menjadi satu dengan terjun ke sekolah menengah atas (SMA).
pelayanan KB (keluarga berencana). Penyuluhan kesehatan reproduksi ini tidak
Evaluasi disetiap kegiaan atau program hanya diberikan kepada perempuan yang
yang akan dilaksankan sangat diperlukan. berusia subur saja akan tetapi tindakan pre-
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ventif yang dilakukan oleh puskesmas
Abdullah F et al pada tahun 2013 dengan Seyegan pemberian informasi kesehatan
judul Cervical Screening Initiative to reproduksi sejak perempuan duduk di
Increase Pap Smear Uptake in Malaysia: bangku sekolah, sehingga pencegahan terja-
A Cluster Randomized Controlled Trial. dinya kanker serviks betul-betul dilakukan
Dalam penelitian ini membandingkan antara sejak dini.
kelompok kontrol dan kelompok intervensi Tenaga kesehatan terjun ke masyara-
dalam penyelenggaraan pemeriksaan kat harapannya tidak hanya sekedar
skrining kanker serviks. Dalam kelompok memberi layanan periksa kesehatan gratis
intervensi setiap responden diberi undangan saja, tetapi juga memberikan penyuluhan
dan diingatkan dengan ditelfon setiap res- tentang kesehatan reproduksi, agar masya-
100 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 95-103