MATERI 7
ASUHAN
K E P E R AWATA N
LUKA AKUT
Luka akut merupakan luka trauma yang biasanya
segera mendapat penanganan dan biasanya dapat sembuh
dengan baik bila tidak terjadi komplikasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar ini peserta dapat
memahami asuhan keperawatan pada luka akut
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu :
• Mengetahui konsep dasar luka akut
• Mengetahui managemen perawatan luka bedah
LUKA AKUT
Karakteristik:
• Terjadi secara mendadak / direncanakan
• Luka relatif baru.
• Kecepatan penyembuhan sesuai target waktu yg diprediksikan
(≤ 4 minggu).
• Sembuh secara intensi primer atau proses epithelisasi, contoh
Surgical incision & Luka Traumatik
UNINTENTIONAL WOUND
Sebuah sayatan di kulit yang sengaja dibuat oleh dokter bedah dengan
menggunakan scalpel steril. Termasuk luka untuk menempatkan pipa drain
selama operasi.
2
PERAWATAN
Wound Class II: Clean-Contaminated
LUKA BEDAH
3 Wound Class III: Contaminated
• Gastrointestinal procedures
• Urological procedures
• Gynecological procedures
• SC ruptur membran ketuban
• Cholecystectomy (chronic inflammation)
WOUND CLASS 3 :
CONTAMINATED
• Terdapat inflamasi akut, non-purulen
• Luka kecelakaan terbuka yg baru
• Operasi yg melanggar prinsip2 sterile technique
• Tumpahan yg terlihat dari saluran intestinal
• Jaringan nekrotic tanpa drainase purulen
1 INSPEKSI
2 PALPASI
• INDIKATOR
• Standar waktu penyembuhan karena proses penyembuhan
insisi pembedahan tidak selalu kasat mata
PENGKAJIAN INSISI (PRIMARY INTENTION)
Suture: Type of suturing, Amount of suture Laboratory test: • HB, WBC, etc, Albumin,
3 7 PaO2
Proses penyembuhan luka yg dibantu dengan cairan Proses penyembuhan luka yang dibantu dengan bahan Proses penyembuhan luka yang dibantu dengan plester Proses penyembuhan luka yang dibantu dengan benang
khusus untuk melekatkan jaringan (tidak bisa pada luka stepler antikarat khusus (absorben/non absorben)
dengan bleeding)
PEMILIHAN
BALUTAN
• Pemilihan balutan luka dibagi menjadi 2 berdasarkan
penggunaanya
1 PRIMARY DRESSING
2 SECONDARY DRESSING
PRIMARY DRESSING
• Balutan yang kontak langsung dengan permukaan luka
• SIFAT:
• Non-traumatic & tidak lengket di permukaan luka
• Absorpsi exudate
• Menjaga moist environment
• Sebagai physical barrier
Contoh : Transparent island dressing, Calcium alginate,
Hydrofiber, Hydrocolloid powder, Paste, Sheet, Hydrofiber
ionic silver, Polyurethane foam, Hydrogel, Hydropolymer, dll
SECONDARY DRESSING
• Balutan lapisan ke dua yang ditempatkan untuk
memfiksasi balutan primer tetap di tempatnya
• SIFAT:
• Non-traumatic & tidak lengket
• Sebagai barier fisik terhadap trauma