Anda di halaman 1dari 3

Analisa Fenomena yang terjadi pada pasien pre operasi

Di RSI Assyifa Kota Sukabumi

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang bisa

menimbulkan kecemasan. Kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam

prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa

akibat prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan. Pasien yang mengalami

kecemasan menunjukkan gejela mudah tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah

menangis dan tidur tidak nyenyak.

Reaksi fisiologis terhadap kecemasan merupakan reaksi yang pertama timbul

pada sistem saraf otonom, meliputi peningkatan frekuensi nadi dan respirasi, pergeseran

tekanan darah dan suhu, relaksasi otot polos pada kandung kemih dan usus, kulit dingin

dan lembab. Manifestasi yang khas pada pasien pre operatif tergantung pada setiap

individu dan dapat meliputi menarik diri, membisu, mengumpat, mengeluh dan

menangis. Respon psikologis secara umum berhubungan adanya kecemasan

menghadapi anestesi, diagnosa penyakit yang belum pasti, keganasan, nyeri,

ketidaktahuan tentang prosedur operasi dan sebagainya.

Menurut Kaplan dan Sudock yang dikutip oleh Ummi Lutfa (2005), kecemasan

pasien pre operasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pengalaman pasien

menjalani operasi, konsep diri dan peran, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi,

kondisi medis, akses informasi, proses adaptasi, jenis tindakan medis dan komunikasi

terapeutik.

1
Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan

perioperatif. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung

pada fase ini. Hal ini disebabkan fase pre operatif  merupakan awal yang menjadi

landasan untuk kesuksesan tahapan-tahapan berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada

tahap ini akan berakibat fatal pada tahap berikutnya. Pengkajian secara integral dari

fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk

keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.

Peneliti mendapatkan Data bahwa di RSI Assyifa tercatat dari Bulan Mei 2014

sampai dengan Bulan April 2015 terdapat 1.155 kasus operasi di ruang bedah, dengan

jumlah rata-rata 96 pasien kasus operasi setiap bulannya. Melalui hasil pengamatan dari

96 kasus pasien operasi, terdapat setidaknya 67 kasus atau sekitar 70% pasien

mengalami kecemasan yang bervariasi dari tingkat ringan sampai dengan sedang

menjelang tindakan operasi, dengan respon yang berbeda. Efek kecemasan pada pasien

pre operasi berdampak pada jalannya operasi. Sebagai contoh, pasien dengan riwayat

hipertensi jika mengalami kecemasan maka akan berdampak pada sistem

kardiovaskulernya yaitu tekanan darahnya akan tinggi sehingga operasi dapat

dibatalkan. Pada wanita efek kecemasan dapat mempengaruhi menstruasinya menjadi

lebih banyak, itu juga memungkinkan operasi ditunda hingga pasien benar-benar siap

untuk menjalani operasi.

Melalui hasil pengamatan pula didapatkan bahwa hanya 2 orang dari 6 perawat

yang melakukan komunikasi terapeutik pada pasien yang akan dilakukan tindakan

operasi,seperti memberikan informasi mengenai jenis anastesi, prosedur tindakan, dan

memberikan support mental pada pasien.

2
3

Anda mungkin juga menyukai